Anda di halaman 1dari 15

SMK NEGERI 64 JAKARTA

PERNIKAHAN DINI
KELOMPOK
7
Cinta Aninda R.A
Muhamad
S yahruramadhan
Putro Yugo
Utomo Yasa
Diah
Pengertian Pernikahan Dini
Menurut WHO, pernikahan dini (early
married) adalah pernikahan yang dilakukan
oleh pasangan atau salah satu pasangan
masih dikategorikan anak-anak atau remaja
yang berusia dibawah usia 19 tahun.
Menurut United Nations Children’s Fund
(UNICEF) menyatakan bahwa pernikahan
usia dini adalah pernikahan yang
dilaksanakan secara resmi atau tidak resmi
yang dilakukan sebelum usia 18 tahun.
Secara umum, pernikahan dini
yaitu merupakan institusi agung
untuk mengikat dua insan lawan
jenis yang masih remaja. Remaja
itu sendiri adalah anak yang ada
pada masa peralihan antara masa
anak-anak ke dewasa, dimana
anak-anak mengalami perubahan
cepat disegala bidang baik dari
bentuk badan, sikap,dan cara
berfikir serta bertindak,namun
bukan pula orang dewasa yang
telah matang
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Pernikahan Dini
Menurut Noorkasiani, faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya pernikahan usia muda di
Indonesia adalah:
1. F akt or
Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan alasan utama yang kerap menjadi
alasan untuk melakukan pernikahan dibawah umur. Pernikahan
dini kerap dijadikan alasan oleh banyak kalangan terutama
kalangan ekonomi kebawah dengan alasan tidak mampu
memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya hingga
alasan untuk mengurangi beban orang tua.
2. Pola pikir atau
mindset Pola pikir masyarakat yang masih terbilan
g kurang mengikuti perkembangan zama
n juga memicu terjadinya pernikahan dini
, orang tua yang memiliki pemikiran sepe
rti seorang anak perempuan tidak
seharusnya memiliki pendidikan yang tinggi
karena pada akhirnya akan menjadi ibu r
umah tangga dan kodratnya sebagai
seorang istri yang harus di nafkahi oleh su
ami, sehingga kebanyakan orang tua me
milih untuk mengarahkan anaknya ke jen
jang pernikahan.
3. Perilaku seks
bebas Pola pikir masyarakat yang masih terbilang
kurang mengikuti perkembangan zaman juga
memicu terjadinya pernikahan dini, orang tua
yang memiliki pemikiran seperti seorang anak
perempuan tidak seharusnya memiliki
pendidikan yang tinggi karena pada akhirnya
akan menjadi ibu rumah tangga dan kodratnya
sebagai seorang istri yang harus di nafkahi oleh
suami, sehingga kebanyakan orang tua memilih
untuk mengarahkan anaknya ke jenjang
pernikahan.
4. Pernikahan dini lebih banyak terjadi di
Budaya kalangan perempuan, dan biasanya
terjadi pada masyarakat desa. Sebab
dalam lingkungan masyarakat seperti itu
biasanya memiliki asumsi bahwa
perempuan yang telah menginjak usia
baligh atau telah memasuki usia remaja
sebaiknya lekas- lekas dinikahkan. Sebab
jika tidak, akan mendapat cemoohan dan
julukan sebagai ‘’perawan tua’’ atau
‘’perempuan tidak laku’’.
RESI KO BAYI LAHI R STUNTI NG
Semakin muda umur seorang ibu, maka
resiko bayi mengalami stunting semakin

Dampak tinggi

Pernika GANGGUAN KESEHATAN


Kehamilan diusia muda menyebabkan
han Dini pertumbuhan tulang berhenti dan cenderung
mengalami keropos atau osteoporosis.
Penyakit ini menyebabkan tubuh menjadi
bungkuk, tulang menjadi rapuh dan mudah
patah
PERNIKAHAN TIDAK
HARMONIS
Pada pernikahan dini, pasangan biasanya belum siap menjalani kehidupan berumah
tangga. Akibatnya angka perceraian pada pasangan menikah muda sangat tinggi,
hal ini disebabkan oleh pertengkaran yang terus-menerus muncul dan belum tahu
cara yang tepat untuk menyelesaikannya

ASPEK PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN DIRI MENJADI


TERHAMBAT
Pernikahan dini bisa membuat anak-anak putus sekolah dan tidak
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan dirinya.

KEMISKINAN
Anak yang menikah dini biasanya belum memiliki penghasilan yang cukup atau
bahkan belum bekerja. Hal inilah yang menyebabkan pernikhanan dini rentan
dengan kemiskinan
Tujuan Pencegahan
Pernikahan Dini
Mewujudkan perlindungan
anak dan menjamin Mencegah putus sekolah dan
terpenuhinya hak-hak anak mewujudkan wajib
agar dapat hidup, tumbuh, belajar 12 (dua belas)
berkembang dan tahun dalam rangka
berpartisipasi secara optimal meningkatkan kualitas
sesuai harkat dan martabat sumber daya manusia
kemanusiaan
Mencegah terjadinya Meningkatkan Menurunkan angka
tindakan kekerasan kesejahteraan kemiskinan dan
terhadap anak dan kualitas menurunkan
termasuk perdagangan hidup ibu dan angka kematian
anak anak ibu dan bayi
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai