Laporan Pelaksanaan RR UMUM
Laporan Pelaksanaan RR UMUM
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada dasarnya Manajemen Risiko sudah harus diterapkan di seluruh instansi pemerintah
berdasarkan PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Peraturan tersebut menjelaskan bahwa pimpinan instansi pemerintah menerapkan
manajemen risiko dalam bentuk kegiatan antara lain mempertimbangkan risiko dalam
pengambilan keputusan, melakukan penilaian risiko berupa identifikasi risiko dan analisis
risiko, dan menyusun sistem informasi yang mendukung pelaporan atas penilaian risiko secara
periodik. Tuntutan untuk mewujudkan Good Governance pada lingkungan birokrasi semakin
memperkuat urgensi penerapan manajemen risiko pada instansi pemerintah. Menurut UNDP
(United National Development Planning), Good Governance merupakan praktik penerapan
kewenangan pengelolaan berbagai urusan penyelenggaraan negara secara politik, ekonomi
dan administratif di semua tingkatan. Manajemen Risiko dan Good Governance memang
memiliki kaitan yang kuat, hal ini sudah dikemukakan oleh Yana A P dan Brady R (2014) bahwa
Manajemen Risiko mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko yang akan mempengaruhi
pencapaian nilai yang diinginkan oleh organisasi. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa Manajemen Risiko memiliki kontribusi yang nyata dalam mewujudkan Good
Governance.
B. Dasar Hukum
1. PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
2. Peraturan BPKP No: 5 Tahun 2021 tentang Pedoman Penilaian Maturitas Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah
C. Maksud dan Tujuan
1. Memberikan gambaran profil risiko pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
Jombang
2. Memberikan pembelajaran dalam pemahaman risiko pada tugas dan kegiatan Bagian
Umum Sekretariat Daerah
3. Memberikan saran masukan kepada Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah dan Sub
Bagian lainnya di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penilaian risiko adalah penilaian risiko atas peran dan fungsi Bagian Umum
Sekretariat Daerah sebagai unsur Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
Penilaian risiko ( risk assessment) difokuskan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh Kepala
Bagian Umum selama tahun anggaran 2022. Dalam menekan risiko Kepala Bagian akan
dibantu Kepala Sub Bagian di Bagian Umum Sekretariat Daerah.
II. Perbaikan Lingkungan Pengendalian yang Diharapkan
Dalam menetapkan strategi yang akan dilaksanakan Tahun 2022 dengan cara melakukan
Evaluasi Manajemen resiko tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2021 semua identifikasi
resiko yang muncul tertangani dengan baik.
Strategi yang dilakukan guna memperbaiki Lingkungan pengendalian risiko di Bagian Umum
adalah membangun budaya risiko yang mana diperlukan adanya suatu keterpaduan langkah
secara bersama antara Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, dan seluruh pelaksana di Bagian
Umum dalam mematuhi berbagai aturan yang ada dan semua pihak termasuk pemangku
kepentingan saling berinteraksi dalam kegiatan sehari-hari. Bentuk budaya sadar Risiko yang
harus diterapkan meliputi: pertama, komitmen pimpinan untuk mempertimbangkan risiko
dalam setiap pengambilan keputrusan. Peran pemimpin puncak dan jajarannya merupakan
kunci utama di dalam menjalankan perubahan.
A. Penetapan Konteks/Tujuan
Tujuan Strategis adalah Meningkatkan akuntabilitas kinerja dan kualitas layanan publik
sedangkan Sasaran Strategisnya yaitu Meningkatnya kualitas layanan. Bagian Umum
mempunyai 8 kegiatan dengan indikator sebagai berikut :
1. Persentase pengelolaan penatausahaan keuangan
2. Persentase Barang Milik Daerah aset Bagian Umum dalam kondisi baik
3. Persentase pemenuhan pengadaan pakaian dinas
4. Persentase pemeriksaan kesehatan KDH/WKDH yang terfasilitasi
5. Persentase pencairan dana penunjang operasional tepat waktu
6. Persentase pemenuhan kebutuhan rumah tangga KDH/WKDH dan Setda yang
terfasilitasi
7. Persentase kepuasan pengguna layanan administrasi umum Setda
8. Persentase kepuasan pengguna layanan jasa penunjang Setda
9. Persentase kepuasan pengguna layanan pengadaan sarpras kantor Setda
Secara lengkap Skala dampak risiko untuk masing-masing uraian dapat dirinci pada tabel
berikut ini:
Skala Resiko
No Uraian Resiko Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
16 > 12 9>6 4>3 2>1
A Risiko Strategis
1 Menurunnya nilai indeks layanan umum √
B Risiko Operasional OPD
1 Perhitungan perencanaan anggaran yang tidak sesuai √
2 Administrasi pertanggungjawaban yang tidak sesuai √
ketentuan (tidak tepat waktu)
3 Ketersediaan waktu yang sangat terbatas dalam proses √
pengadaan barang (pakaian dinas)
4 Semua item pemeriksaan dan obat-obatan KDH/WKDH √
diajukan permohonan pembayaran
5 Pencairan dana penunjang operasional yang tidak segera √
terbayarkan
6 Ketidaksesuaian dalam pemenuhan kebutuhan pakaian √
dinas dan pakaian olahraga
7 Terdapat banyak keluhan dan pengaduan terkait √
pelayanan persuratan
8 Jadwal kegiatan yang berubah secara mendadak terutama √
kegiatan yang dimajukan
9 Terdapat banyak aduan/keluhan dalam pelayanan BBM √
10 Ketidaksesuaian dalam prioritas pemenuhan kebutuhan √
sarana dan prasarana
11 Ketidaksesuaian antara kualitas barang yang diadakan √
dengan ekspektasi unit kerja yang membutuhkan
12 Keterbatasan tempat penyimpanan barang pengadaan √
13 Ketidaksesuaian antara laporan Simda BMD dengan √
kondisi real aset
14 Keterlambatan pengurusan pajak kendaraan dinas √
15 Ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan √
pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor
Bagian ini berisi mekanisme pemantauan yang akan dijalankan untuk memastikan bahwa risiko
dapat dipantau keterjadiannya dan pengendalian yang telah dirancang dilaksanakan dan berjalan
efektif
VI Penutup
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Bagian Tata Pemerintahan
telah melakukan analisis manajemen resiko dari setiap kegiatan yang ada. Berdasarkan hasil
analisa manajemen resiko dari kegiatan yang ada di Bagian Tata Pemerintahan terdapat 8
(delapan) kegiatan yang semuanya beresiko rendah.
Lampiran (Kertas kerja tahapan identifikasi risiko, penilaian risiko, hingga RTP serta
pengkomunikasian dan monitoringnya)