Kuis I Manajemen Farmasi
Kuis I Manajemen Farmasi
Prodi : Farmasi
NIM : 612110016
- Ketika seorang dokter meresepkan obat untuk pasien yang dirawat di ruangan itu,
perawat akan mencari obat tersebut dari lemari atau rak floor stock di ruangan tersebut.
Mereka akan mengambil obat yang sesuai dengan resep dokter dan memberikannya
kepada pasien.
- Sistem ini memiliki keuntungan karena memungkinkan akses cepat dan mudah
terhadap obat-obatan yang paling sering digunakan di ruangan rawat inap. Ini juga
membantu mengurangi waktu tunggu pasien untuk menerima obat mereka, karena
tidak perlu menunggu obat diambil dari apotek.
- Tim farmasi akan menyiapkan obat sesuai dengan resep yang diberikan. Mereka akan
memeriksa dosis yang ditentukan, memeriksa kecocokan dengan riwayat medis
pasien, dan mempersiapkan obat dalam kemasan yang sesuai.
- Setelah obat disiapkan, mereka akan dikirim ke unit rawat inap tempat pasien berada.
Biasanya, ini dilakukan beberapa kali sehari untuk memastikan pasien mendapatkan
obat sesuai jadwal.
- Obat-obatan disimpan di unit rawat inap dalam tempat yang aman dan terkunci.
Biasanya, mereka disimpan dalam lemari obat khusus yang hanya dapat diakses oleh
staf medis yang berwenang.
- Setiap kali pasien membutuhkan obat, perawat akan mengambil dosis yang tepat dari
stok obat yang tersedia di unit. Mereka akan memeriksa kembali resep dan dosis yang
ditentukan sebelum memberikan obat kepada pasien.
- Setiap pemberian obat dicatat dalam catatan medis pasien. Ini meliputi jenis obat,
dosis yang diberikan, waktu pemberian, dan siapa yang memberikan obat tersebut.
Pemantauan terus-menerus dilakukan untuk memastikan pasien tidak mengalami efek
samping atau interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Ketika stok obat di unit rawat inap mulai menipis, perawat atau petugas farmasi akan
memesan lebih banyak obat dari departemen farmasi. Ini memastikan bahwa pasien
tidak kehabisan obat yang mereka butuhkan.
Daftar Pustaka :
Muksin, A., Maulida, P. C., Mutiara, E., Shakira, D. R., Ay'yun, N. Q., & Aliyuddin, M. F.
(2023). PENERAPAN DESENTRALISASI DAN SENTRALISASI DALAM RUMAH
SAKIT. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 2(1), 91-100.
Awoah, A. A. G., & Manampiring, A. E. (2022). Evaluasi Manajemen Pelayanan Kefarmasian,
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 Tahun 2016 di Hospital Nacional
Guido Valadares Dili Timor Leste. HEALTH CARE: JURNAL KESEHATAN, 11(1),
121-133.
Rahmayanti, V. (2017). Gambaran sistem distribusi obat dan bahan medis habis pakai (bmhp) di
instalasi rawat inap rumah sakit umum kota tangerang selatan tahun 2017 (Bachelor's
thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017).