UDD merupakan salah satu satu sistem distribusi obat dimana permintaan obat
oleh dokter untuk pasien yang terdiri dari satu atau beberapa jenis obat yang masing-
masing dikemas dalam kemasan dosis unit tunggal dengan jumlah persediaan yang
cukup untuk suatu waktu tertentu. Obat dikemas dalam bentuk satuan dosis unit
dengan menggunakan wadah plastik kecil untuk satu waktu pemberian dengan warna
etiket yang berbeda untuk mempermudah perawat dalam memberikan obat sesuai
waktu yang ditentukan serta untuk menghindari kesalahan jadwal penyerahan obat.
Untuk pemberian pagi (jam 06.00) digunakan etiket merah, siang (jam 14.00)
digunakan etiket hijau, malam (jam 22.00) digunakan etiket kuning, dan pemberian di
luar jam yang telah disebutkan diberikan dengan etiket putih. Dengan adanya sistem
UDD ini Instalasi Farmasi dapat meningkatkan kualitas terapi dan dapat mencegah
terjadinya Drug Related Problems (DRPs) karena adanya pengawasan yang dilakukan
oleh apoteker sebelum obat diserahkan ke pasien. Sistem UDD hanya dilakukan dalam
jam kerja pelayanan di puskesmas, sehingga untuk pasien rawat inap yang
membutuhkan obat diluar jam pelayanan maka untuk sementara pemberian obat akan
di wewenangkan pada perawat dan akan kembali diberlakukan sistem UDD saat
keesokan harinya ketika mulai jam pelayanan di puskesmas.
Pada sistem ini distribusi dan pengelolaan obat dilakukan oleh instalasi farmasi
puskesmas sesuai dengan resep yang ditulis oleh dokter untuk pasien. Dalam sistem ini
semua obat yang diperlukan disiapkan oleh apoteker untuk memenuhi kebutuhan
masing–masing individu pasien. Setiap pasien dengan diagnosis penyakit yang sama
sangat mungkin mendapatkan obat yang berbeda karena ada penyesuaian dengan
kondisi masing–masing pasien. Sistim ini lebih sering digunakan oleh pasien-pasien
rawat jalan yang akan membawa resep ke instalasi farmasi puskesmas.
Keuntungan distribusi ini ntara lain :
a. Semua resep dapat diskrining langsung oleh apoteker.
b. Terjadi interaksi antar apoteker, perawat dan dokter serta pasien
c. Memungkinkan pengendalian yang lebih dekat terhadap perbekalan farmasi dan
BMHP yang dikelola langsung oleh farmasi
d. Proses penagihan biaya menjadi lebih mudah
3. Floor Stock
3. Puskesmas Baru
Distribusi Obat Puskesmas Baru dilakukan setiap bulan dan secara
insidental. Pendistribusian ke Puskesmas Baru dilakukan dengan cara penyerahan
obat sesuai dengan kebutuhan (floor stock ). Petugas yang ada di Puskesmas Baru
menyerahkan permintaan ke Puskesmas Induk. Petugas Puskesmas Induk akan
menyiapkan obat sesuai dengan yang diminta oleh Puskesmas Baru. Obat yang
sudah disiapkan kemudian dibawa sendiri oleh petugas yang akan ke Puskesmas
Baru. Semua pengeluaran obat dari gudang ke Puskesmas Baru dilakukan
pencatatan di buku Distribusi Obat Puskesmas Baru.