Ringkasan Film Dirty Vote
Ringkasan Film Dirty Vote
DIRTY
VOTE
CREDITS TO WATCHDOC
Dan puncaknya...
2. Politisasi Bansos
3. Indikasi Ketidaknetralan
Lembaga Negara (Menteri)
Rekaman (diduga) anggota KPU daerah dan Kabiro KPU RI: Staf
KPU diperintahkan agar tidak meloloskan partai Ummat.
Partai Ummat adalah partai koalisi 01.
KRONOLOGI PERMOHONAN
(9 Mar - 3 Agt) Ada beberapa permohonan perubahan
persyaratan capres/cawapres, berturut-berturut oleh
partai PSI, Garuda, 5 kepala daerah, dan Almas T.
19 Sep: Mulanya, semua permohonan (kecuali Almas)
ditolak di Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH).
Anwar Usman (paman Gibran) tidak ikut RPH.
21 Sep: RPH 1 untuk permohonan Almas. Anwar
Usman ikut RPH.
29 Sep: Permohonan Almas dicabut.
30 Sep: Permohonan Almas dimasukkan kembali oleh
MK (ini tidak lazim). Ketua MK dan panitera berkantor
di hari Sabtu.
3 Okt: MK bersidang kembali untuk putusan Almas.
5 Okt: RPH 2 untuk permohonan Almas.
9 Okt: RPH 3 untuk permohonan Almas.
5. KRONOLOGI MAHKAMAH KONSTITUSI
DALAM MELOLOSKAN GIBRAN RAKABUMING
RAKA YANG MENYALAHI PROSEDUR
KRONOLOGI PUTUSAN
16 Okt, 11.45: Permohonan PSI resmi ditolak.
16 Okt, 12.29: Permohonan Garuda resmi ditolak.
16 Okt, 12.49: Permohonan 5 kepala daerah resmi
ditolak.
----Istirahat makan siang----
16 Okt, 15.27: PERMOHONAN ALMAS DITERIMA.
GIBRAN DAPAT MENCALONKAN SEBAGAI WAPRES.
KRONOLOGI HAKIM
Agar putusan terkabulkan, maka harus 5/9 hakim
mengabulkan/menyetujui.
PUTUSAN AKHIR: 3 Mengabulkan, 2 Concurring, 4 Menolak
(Dissenting).
Mengabulkan: Setuju di bawah 40 tahun tidak boleh
mencalonkan capres/cawapres, kecuali pernah/sedang
menjabat jadi kepala daerah, dari level walikota.
Concurring: Setuju, namun minimal level gubernur.
Menolak: Menolak semua ketentuan dan tetap pada UU awal.
Semestinya, concurring lebih dekat pada keputusan
dissenting (Gambar Kiri). Namun, di akhir, diputuskan bahwa
concurring dianggap mengabulkan juga, sehingga keputusan
lolos (Gambar Kanan).
Sebelum makan siang, Anwar Usman (AU) tidak hadir RPH dengan
alasan konflik kepentingan (sumber lain menyatakan dia sakit).
Saat itu, hakim mengabulkan hanya 1 orang (GA). sisanya menolak
(dissenting).
Pasca makan siang, AU tiba-tiba ikut rapat. Keputusan
berubah menjadi 3 mengabulkan, 2 concurring. Diduga ada
lobi-lobi selama makan siang.
Posisi hakim sebelum makan siang (Kiri), dan setelah (Kanan)
TIga ahli tata negara, narasumber Dirty Vote:
1. Bivitri Susanti
Beliau mendirikan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan
Indonesia (PSHK) bersama dengan rekan-rekannya. PSHK
merupakan lembaga penelitian dan advokasi reformasi
hukum yang dipicu oleh peristiwa Mei 1998
3. Feri Amsari
Dosen di Universitas Andalas, pengamat hukum tata negara,
ia juga merupakan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO)
Fakultas Hukum Universitas Andalas.