Anda di halaman 1dari 13

A BRIEF SUMMARY

DIRTY
VOTE
CREDITS TO WATCHDOC

ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI), BANGSA MAHARDIKA, EKSPEDISI INDONESIA BARU,


EKUATORIAL, FRAKSI RAKYAT INDONESIA, GREENPEACE INDONESIA, INDONESIA CORRUPTION
WATCH, JATAM, JEDA UNTUK IKLIM, KBR, LBH PERS, LOKATARU, PERLUDEM, SALAM 4 JARI, SATYA
BUMI, THEMIS INDONESIA, WALHI, YAYASAN DEWI KEADILAN, YAYASAN KURAWAL, DAN YLBHI.
OVERVIEW
1. Keterkaitan Pemekaran Papua, Penunjukan PJ
Gubernur/Bupati, dan Perangkat Desa dengan
Aturan Kemenangan Pemilu
2. Dugaan Politisasi Bansos
3. Indikasi Ketidaknetralan Lembaga Negara
yang Dilakukan oleh Paslon 01, 02 dan 03
a. Jajaran Menteri
b. Presiden
c. Bawaslu
4. Parpol yang Diloloskan Pemilu 2024 oleh KPU
meski Tidak Memenuhi Syarat (Gelora, PKN)
dan Sebaliknya (Ummat)

Dan puncaknya...

5. KRONOLOGI MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM


MELOLOSKAN GIBRAN RAKABUMING RAKA
YANG MENYALAHI PROSEDUR
1. Pemekaran Papua

Aturan kemenangan Pemilu 1 putaran: >50% suara di 20


provinsi, >20% per provinsi.

Kaltara dimekarkan 2013. Tidak dianggap provinsi baru dan


tidak bisa memilih sampai 2019. Papua dimekarkan menjadi 6
provinsi 2022, langsung dianggap bisa memilih di 2024.

Dua kali Pemilu, Jokowi selalu menang di atas 80% di Papua.


Pada saat itu, Kapolda Papua dijabat oleh Tito Karnavian
(sekarang Mendagri).

PJ Kepala Daerah Ditunjuk


Presiden
Sebanyak 20 PJ Gubernur dan
182 PJ Walikota/Bupati
ditunjuk oleh presiden.
Total suara yang tercakup?
140 juta (>50% populasi)
Bukti ketidaknetralan oleh PJ
(mendukung 02/03):

PJ Kalbar: PJ Sorong: Kontrak


Menghimbau politik untuk
mendukung 02/03 mendukung 03
Perangkat Desa

Ribuan perangkat desa dan kepala desa yang tergabung


dalam kelompok Desa Bersatu menggelar acara deklarasi
dukungan 02 (19 Nov ‘23)
Kedelapan organisasi kepala desa tersebut mencakup 81
juta suara.
Wewenang & potensi kecurangan kepala desa:
Data pemilih
Penggunaan dana desa
Data penerima Bansos, PKH, PLT
Wewenang alokasi bansos

Sektor yang paling parah


terjadi tipikor sepanjang 2022:
APBDes (Anggaran
Pendapatan Belanja Desa)

2. Politisasi Bansos

Zulkifli Hasan (Mendag) mengajak mendukung Gibran pada


saat pembagian Bansos.
Airlangga H (Menko Perekonomian) meminta penerima
bansos mengucapkan “Terima Kasih Pak Jokowi”.
2. Politisasi Bansos (cont.)

Lonjakan dana bansos beras jelang Pemilu 2024


Mar - Mei 2023: 7,9 T
Sep - Nov 2023: 8 T
Des 2023: 2,7 T
Jan 2024: 78,06 T (gabungan PKH, BNPT, PIP, BLT)
Sebaran dana bansos beririsan dengan daerah yang
memilih Jokowi tahun 2019.
Polri bagikan Bansos, Gubernur Kepri ajak pilih capres
yang melanjutkan Jokowi (02)

Anggaran Bansos 2024 yang


melebihi Bansos 2021 (puncak
pandemi Covid-19).
Anggaran tahun politik
diwarnai silver, non tahun
politik diwarnai emas.

3. Indikasi Ketidaknetralan
Lembaga Negara (Menteri)

Prabowo naik helikopter untuk urusan Menhan dan


kampanye di Agam, Sumatera Barat.
Akun resmi X (Twitter) Kemhan memposting foto dengan
tagar #PrabowoGibran 2024.
3. Indikasi Ketidaknetralan
Lembaga Negara (Menteri)

Dari atas ke bawah, kiri ke kanan. Menteri yang menyatakan


dukungan ke salah satu paslon dan masih menjabat:

01: Ida Fauziyah (Menaker, PKB)


02: Raja Juli (Wamen Agraria (ATR/BPN),
PSI), Zulhas (Mendag, PAN), Erick T (Men
BUMN, nonpartai), Bahlil (Men Investasi,
Golkar), Luhut (Menko Marves, Golkar)
03: Angela T (Wamenparekraf)
3. Indikasi Ketidaknetralan
Lembaga Negara (Presiden)

Peraturan kebolehan presiden kampanye dan syarat


presiden berkampanye.

Presiden Jokowi, tidak sedang cuti, bertemu dengan


ketua partai 02 (Zulhas, Airlangga) dan capres 02
(Prabowo)
Presiden Jokowi, tidak sedang cuti, berada di fasilitas
negara (Angkatan Udara), bersama capres 02
(Prabowo) yang juga Menhan, menyatakan bahwa
presiden boleh berkampanye.
3. Indikasi Ketidaknetralan
Lembaga Negara (Bawaslu)

Gibran di silaturahmi nasional Apdesi (organisasi


kepala desa) dan bagi-bagi susu di CFD Jakarta.
Bawaslu RI menyerahkan hal ini kepada Bawaslu DKI
Jakarta.
Oleh Bawaslu DKI Jakarta, bagi-bagi susu dianggap
hanya melanggar Perda CFD.

Anggota KPU/Bawaslu diseleksi oleh Komisi II DPR RI


Siapa ketua panitia seleksi KPU/Bawaslu? Juri
Ardiantoro
Siapa Juri Ardiantoro? Timses Jokowi - Ma’ruf 2019
dan Prabowo - Gibran 2024
4. Parpol yang Diloloskan Pemilu 2024 oleh
KPU meski Tidak Memenuhi Syarat (Gelora,
PKN) dan Sebaliknya (Ummat)
Syarat Parpol lolos verifikasi.
‘Shadow Party’: partai kecil
pecahan partai besar (PKS ->
Gelora, Demokrat -> PKN, PAN ->
Ummat), yang dapat menggerus
suara partai besar.

Berita acara KPUD Murungraya di Kalteng dan Sangihe,


menyatakan ada instruksi KPU agar mengubah status Partai
Gelora dari tidak memenuhi syarat menjadi memenuhi syarat.
Partai Gelora adalah partai koalisi 02.

Rekaman (diduga) anggota KPU daerah dan Kabiro KPU RI: Staf
KPU diperintahkan agar tidak meloloskan partai Ummat.
Partai Ummat adalah partai koalisi 01.

Rekaman dengan KPUD Minahasa Utara: arahan untuk


memanipulasi data untuk meloloskan Partai Kebangkitan
Nusantara (PKN).
PKN tidak tergabung dengan koalisi apapun. Tapi, PKN berpotensi
menggerus suara Demokrat, partai yang (tadinya) koalisi 01.
5. KRONOLOGI MAHKAMAH KONSTITUSI
DALAM MELOLOSKAN GIBRAN RAKABUMING
RAKA YANG MENYALAHI PROSEDUR

Poin-poin penting dalam kronologi lolosnya Gibran di MK.

KRONOLOGI PERMOHONAN
(9 Mar - 3 Agt) Ada beberapa permohonan perubahan
persyaratan capres/cawapres, berturut-berturut oleh
partai PSI, Garuda, 5 kepala daerah, dan Almas T.
19 Sep: Mulanya, semua permohonan (kecuali Almas)
ditolak di Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH).
Anwar Usman (paman Gibran) tidak ikut RPH.
21 Sep: RPH 1 untuk permohonan Almas. Anwar
Usman ikut RPH.
29 Sep: Permohonan Almas dicabut.
30 Sep: Permohonan Almas dimasukkan kembali oleh
MK (ini tidak lazim). Ketua MK dan panitera berkantor
di hari Sabtu.
3 Okt: MK bersidang kembali untuk putusan Almas.
5 Okt: RPH 2 untuk permohonan Almas.
9 Okt: RPH 3 untuk permohonan Almas.
5. KRONOLOGI MAHKAMAH KONSTITUSI
DALAM MELOLOSKAN GIBRAN RAKABUMING
RAKA YANG MENYALAHI PROSEDUR

KRONOLOGI PUTUSAN
16 Okt, 11.45: Permohonan PSI resmi ditolak.
16 Okt, 12.29: Permohonan Garuda resmi ditolak.
16 Okt, 12.49: Permohonan 5 kepala daerah resmi
ditolak.
----Istirahat makan siang----
16 Okt, 15.27: PERMOHONAN ALMAS DITERIMA.
GIBRAN DAPAT MENCALONKAN SEBAGAI WAPRES.

Adanya perubahan antara Permohonan Almas dengan


Putusan MK: Dari “berpengalaman (alias sudah selesai)”
menjadi “pernah/sedang...”

25 Okt, Prabowo-Gibran mendaftar ke KPU.


5. KRONOLOGI MAHKAMAH KONSTITUSI
DALAM MELOLOSKAN GIBRAN RAKABUMING
RAKA YANG MENYALAHI PROSEDUR

KRONOLOGI HAKIM
Agar putusan terkabulkan, maka harus 5/9 hakim
mengabulkan/menyetujui.
PUTUSAN AKHIR: 3 Mengabulkan, 2 Concurring, 4 Menolak
(Dissenting).
Mengabulkan: Setuju di bawah 40 tahun tidak boleh
mencalonkan capres/cawapres, kecuali pernah/sedang
menjabat jadi kepala daerah, dari level walikota.
Concurring: Setuju, namun minimal level gubernur.
Menolak: Menolak semua ketentuan dan tetap pada UU awal.
Semestinya, concurring lebih dekat pada keputusan
dissenting (Gambar Kiri). Namun, di akhir, diputuskan bahwa
concurring dianggap mengabulkan juga, sehingga keputusan
lolos (Gambar Kanan).
Sebelum makan siang, Anwar Usman (AU) tidak hadir RPH dengan
alasan konflik kepentingan (sumber lain menyatakan dia sakit).
Saat itu, hakim mengabulkan hanya 1 orang (GA). sisanya menolak
(dissenting).
Pasca makan siang, AU tiba-tiba ikut rapat. Keputusan
berubah menjadi 3 mengabulkan, 2 concurring. Diduga ada
lobi-lobi selama makan siang.
Posisi hakim sebelum makan siang (Kiri), dan setelah (Kanan)
TIga ahli tata negara, narasumber Dirty Vote:

1. Bivitri Susanti
Beliau mendirikan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan
Indonesia (PSHK) bersama dengan rekan-rekannya. PSHK
merupakan lembaga penelitian dan advokasi reformasi
hukum yang dipicu oleh peristiwa Mei 1998

2. Zainal Arifin Mochtar


Dosen Hukum Tata Negara UGM yang pernah menjadi
anggota Tim Task Force Penyusunan UU Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi (2007); menjadi Direktur Advokasi Pusat
Kajian Antikorupsi (PUKAT), Fakultas Hukum UGM (2008—
2017); dan menjadi anggota Satuan Tugas Sapu Bersih
Pungutan Liar, berdasarkan Keputusan Menkopolhukam RI
Nomor 35 Tahun 2020 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih
Pungutan Liar

3. Feri Amsari
Dosen di Universitas Andalas, pengamat hukum tata negara,
ia juga merupakan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO)
Fakultas Hukum Universitas Andalas.

"Untuk menjalankan skenario kotor seperti ini, tak


perlu kepintaran atau kecerdasan—yang
diperlukan cuma dua, mental culas & tahan malu"

— Susanti, Bivitri., (2024), "Dirty Vote", Youtube:


Dirty Vote.

Anda mungkin juga menyukai