A. Persiapan Penelitian
Satoe Atap yang mengikuti kegiatan belajar secara tidak formal yang diadakan
oleh para relawan baik dari para pekerja maupun mahasiswa dari berbagai
dengan motivasi belajar anak jalanan yang bergabung di Komunitas Satoe Atap.
Komunitas Satoe Atap selalu mengadakan kegiatan belajar untuk anak jalanan
dalam seminggu dua kali yang diadakan di tempat berbeda, pada setiap hari selasa
Komunitas Satoe Atap mengadakan kegiatan belajar di Jalan Seroja Barat Nomor
Jawa Tengah. Tempat kegiatan belajar yang kedua berada di Jalan Gang Kelinci
Propinsi Jawa Tengah. Komunitas Satoe Atap ini bukan merupakan sebuah
organisasi, lembaga, bahkan instansi, tetapi Komunitas Satoe Atap ini merupakan
sebuah Komunitas yang diadakan dari sekumpulan para relawan yang dari
berbagai macam profesi dari karyawan swasta maupun negeri bahkan kalangan
Atap pertama kali didirikan oleh mahasiswa mahasiswi dari Fakultas Hukum di
47
48
Atap ini dengan tujuan melakukan pembinaan dan pemberdayaan pada anak
jalanan dan kaum miskin di Kota Semarang, dengan cara melakukan kegiatan di
dengan cita-cita bangsa Indonesia yang bermanfaat bagi anak-anak pemulung dan
mengajak mereka belajar bersama. Berbekal ketulusan hati dan kebulatan tekad
belajar seperti belajar baca tulis, bermain yang sesuai dengan usia anak,
Komunitas Satoe Atap memiliki filosofi “Sayang Itoe Asli Tanpa Pamrih”
yang disingkat menjadi nama Komunitas itu sendiri, Satoe Atap. Komunitas
Satoe Atap berdiri sejak 12 April 2007 yang bertempat dan berkegiatan di Kota
Semarang dan memiliki concern isu mengenai pendidikan terhadap anak jalanan
dan kaum miskin di kota Semarang. Komunitas Satoe Atap tidak mempunyai
Gambar 1.
Jumlah Anak di Komunitas Satoe Atap
6 tahun
7 tahun
8 tahun
9 tahun
10 tahun
11 tahun
12 tahun
Komunitas Satoe Atap dan terungkap bahwa motivasi belajar anak jalanan
tergolong kurang.
melakukan penelitian.
Alat ukur yang digunakan oleh peneliti adalah skala yang telah disusun
beberapa tahap, yaitu pembuatan skala, penentuan nilai skala, jumlah aitem, dan
variasi antar aitem. Pembuatan skala penelitian yaitu dengan cara mencari
disusun menjadi definisi operasional. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
Skala Motivasi Belajar terdiri dari 48 aitem yang disusun berdasarkan ciri-
ciri motivasi belajar, yaitu a) tekun dan ulet, b) pantang menyerah, c) memiliki
dan cenderung untuk diulang kembali. Sebaran aitem Skala Motivasi Belajar
Tabel 3
Sebaran Aitem Skala Motivasi Belajar
Ciri
Nomor Aitem
No Motivasi Indikator Total
Belajar
Favorabel Unfavorabel
Tekun dan Tekun 1, 17, 33 9, 25, 41 6
1
ulet Ulet 10, 26. 42 2, 18, 34 6
Senang mencari dan
memecahkan masalah 3, 19, 35 11, 27, 43 6
soal-soal
Pantang Lebih senang bekerja
2 12, 28, 44 4, 20, 36 6
menyerah mandiri
Pantang menyerah 5, 21, 37 13, 29, 45 6
memiliki Minat 14, 30, 46 6, 22, 38 6
kebutuhan
untuk
3 mengetahui, Kebutuhan akan
kebutuhan 7, 23, 39 15, 31, 47 6
penghargaan
akan
penghargaan
perilaku kuat Dapat
4 yang menjadi mempertahankan 16, 32, 48 8, 24, 40 6
tujuan pendapat
JUMLAH 24 24 48
Skala Dukungan Sosial terdiri dari 48 aitem yang disusun berdasarkan jenis-
Tabel 4
Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial
Aspek Nomor aitem
No Dukungan Indikator Unfavorabe Total
Favorabel
Sosial l
Empati 1, 17, 33 9, 25, 41 6
Dukungan Peduli 10, 26, 42 2, 18, 34 6
1 Perhatian positif
Emosional
dan dukungan 3, 19, 35 11, 27, 43 6
kearah tersebut
Memberikan atau
12, 28, 44 4, 20, 36 6
meminjamkan uang
Dukungan
2 Membantu dalam
Instrumental
menyelesaikan 5, 21, 37 13, 29, 45 6
tugas
Dukungan Memberikan saran 14, 30, 46 6, 22, 38 6
3
Informasi Memberikan arahan 7, 23, 39 15, 31, 47 6
Dukungan
4 Menjalin keakraban 16, 32, 48 8, 24, 40 6
Persahabatan
JUMLAH 24 24 48
instansi, koordinator di Komunitas Satoe Atap tidak meminta untuk adanya surat
resmi dari pihak universitas dan langsung memberikan izin terhadap peneliti
Satoe Atap.
53
B. Pelaksanaan Penelitian
Januari 2018 di dua tempat yang berbeda, yang pertama pengambilan data
dilakukan di Jalan Seroja tepatnya di Teras Balai Kelurahan Seroja dan yang
pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
adalah teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subjek
bukan didasarkan atas strata, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Peneliti
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak jalanan yang bergabung di
Komunitas Satoe Atap yang berusia 11-12 tahun yang berjumlah 60 orang
kondisi dan situasi yang ada pada saat pengambilan data subjek mengikuti
prosedur yang diberikan oleh peneliti dengan mengisi identitasnya dan pada saat
pengisian angket sebagian dari subjek membaca isi angket pada skala peneliti,
namun banyak yang lebih memilih bercanda dengan teman sebayanya ketika
subjek yang bercanda dengan teman sebayanya pada saat pengisian angket dan
54
bahkan sempat ada yang berlari-lari dengan temannya, sehingga peneliti dan
koordinator dari Komunitas Satoe Atap memberikan intruksi supaya subjek fokus
Try out terpakai dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dengan dilakukan satu
kali pengambilan data dari subjek yang digunakan untuk uji validitas dan
reliabilitas alat ukur serta analisis data. Hasil aitem valid dari try out digunakan
sebagai data penelitian. Dan aitem yang valid digunakan untuk menguji hipotesis.
Alasan peneliti menggunakan try out terpakai adalah jumlah subjek yang
tentang penelitian yang akan melibatkan subjek diikuti penyebaran kuesioner yang
berisikan skala yang telah peneliti susun. Subjek terlebih dahulu mengisikan
di Komunitas Satoe Atap yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan dalam
waktu yang berbeda dengan dua tempat yang berbeda. Adapun proses
masuk ke tahap pengambilan data. Hambatan yang ada pada saat peneliti
melakukan pengambilan data adalah ada yang beberapa anak yang bingung
dengan pernyataan pada aitem skala yang peneliti susun sehingga membuat
55
peneliti harus menjelaskan ulang. Pengisian skala oleh subjek diterima peneliti
sebagai data mentah yang pada proses berikutnya peneliti masukkan ke dalam
versi 16.0. Berdasarkan proses analisis uji validitas dan reliabilitas diperoleh hasil
sebagai berikut
a. Uji Validitas
Product Moment Pearson 5% yaitu nilai r sebesar 0,275. Corrested aitem dengan
Total aitem pada skala motivasi belajar adalah 48 aitem. Setelah diuji
validitasnya, didapatkan hasil bahwa dari 48 aitem terdapat 18 aitem gugur. Pada
perhitungan validitas putaran ketiga didapat 30 aitem yang valid dengan koefisien
validitas (r) berkisar antara 0,299 sampai dengan 0,588. data selengkapnya
terdapat pada lampiran sedangkan rincian aitem valid dan aitem gugur dapat
dilihat di Tabel 5.
56
Tabel 5
Rincian Aitem Hasil Uji Validitas
Skala Motivasi Belajar
Jumlah
Ciri Motivasi Nomor Aitem
No Indikator Aitem
Belajar
Valid
Favorabel Unfavorabel
Tekun (1), 17, 33 (9), 25, 41 4
1 Tekun dan ulet
Ulet 10, 26. 42 (2), 18, (34) 4
Senang mencari
dan
memecahkan (3), 19, 35 11, 27, (43) 4
masalah soal-
Pantang soal
2
menyerah Lebih senang
12, 28, 44 (4), 20, 36 5
bekerja mandiri
Pantang
5, 21, 37 13, 29, (45) 5
menyerah
Total aitem pada skala dukungan sosial adalah 48 aitem. Setelah diuji
validitasnya, didapatkan hasil bahwa dari 48 aitem terdapat 14 aitem gugur. Pada
perhitungan validitas putaran kedua didapat 34 aitem telah valid dengan koefisien
57
validitas sebesar 0,296 sampai dengan 0,816. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran, sedangkan rincian aitem valid dan gugur dapat dilihat pada Tabel
6.
Tabel 6
Rincian Aitem Hasil Uji Validitas
Skala Dukungan Sosial
Aspek Nomor aitem Jumlah
No Dukungan Indikator Unfavorabe Aitem
Favorabel
Sosial l Valid
1, (17),
Empati 9, 25, 41 4
(33)
Dukungan Peduli 10, 26, 42 (2), 18, 34 5
1
Emosional Perhatian positif dan
dukungan kearah (3), 19, 35 11, (27), 43 4
tersebut
Memberikan atau (12), 28, (4), (20),
2
Dukungan meminjamkan uang (44) 36
2
Instrumental Membantu dalam
5, 21, 37 13, 29, (45) 5
menyelesaikan tugas
Dukungan Memberikan saran 14, 30, 46 (6), 22, 38 5
3
Informasi Memberikan arahan (7), 23, 39 15, 31, (47) 4
Dukungan 16, 32,
4 Menjalin keakraban 8, 24, 40 5
Persahabatan (48)
JUMLAH 24 24 34
Keterangan :
Tanpa ( ) = nomor aitem valid
Dalam ( ) = nomor aitem gugur
b. Uji Reliabilitas
reliabilitas sebesar 0,893 dan pada Skala Dukungan Sosial diperoleh koefisien
reliabilitas sebesar 0,904 sehingga dapat dikatakan skala ini reliabel. Adapun
hasil uji reliabilitas Skala Motivasi Belajar dan Skala Dukungan Sosial
1. Uji Asumsi
Penelitian melakukan uji asumsi terhadap data penelitian yang ada agar
Product Moment. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas sebaran variabel penelitian
dan uji linieritas hubungan variabel motivasi belajar dengan variabel dukungan
sosial. Sebaran variabel yang normal dan hubungan linier antara variabel bebas
Analisis data penelitian ini dilakukan atas dasar semua butir aitem yang valid dari
versi 16.0.
a. Uji Normalitas
b. Uji Linieritas
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah uji asumsi selesai. Uji hipotesis dilakukan
menguji apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan dukungan sosial
dengan bantuan progam komputer Statistical Packages for Social Science (SPSS)
versi 16.0. Hasil analisis yang diperoleh menunjukan bahwa nilai p = 0,340 (p <
0,005). Hal ini menunjukkan bahwa ada tidak ada hubungan antara dukungan
sosial dengan motivasi belajar anak, sehingga hipotesis dalam penelitian ini
D. Pembahasan
Sperman’s rho diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
positif antara dukungan sosial dengan motivasi belajar anak jalanan di Komunitas
Satoeatap, hal ini bermakna bahwa hipotesis yang diajukan pada penelitian
ditolak.
1. Permasalahan
kegatan belajar yang diadakan oleh Komunitas Satoe Atap anak jalanan
anak jalanan tersebut akan bermain sendiri dengan teman yang lainnya
tetap diberikan kepada anak jalanan baik dari fasilitas yang diberikan dan
semestinya.
2. Landasan teori
(2012: 181) motivasi seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
faktor internal, fisiologis, psikologis yang meliputi inteligensi, sikap, bakat, minat,
motivasi, dan faktor eksternal yang meliputi lingkungan sosial. Seseorang akan
61
Teori lain yang mendukung hal ini adalah dari jurnal penelitian yang
dalam dunia belajar. Dengan adanya motivasi anak yang sedang belajar bisa
Anak yang memiliki motivasi tinggi akan mempunyai semangat yang tinggi
dalam belajar pula. Jadi anak akan merasa senang dan tekun dalam kegiatan
belajarnya, ketika anak dengan motivasi belajar yang tinggi kegiatan atau aktivitas
membaca buku pelajaran, mengerjakan tugas, dan ketika didalam kelas akan
rendah, siswa tersebut akan menghindari kegiatan belajar dan memilih untuk
kegiatan yang disukainya, seperti memilih bermain dengan teman sebayanya dan
penelitian yang sudah dilakukan yang menjelaskan bahwa hipotesis yang diajukan
dalam penelitiannya tidak terbukti. Ada beberapa alasan yang bisa di menjelaskan
rendah dikarenakan topik belajarnya yang terlalu luas. Alasan yang kedua yaitu
ada dua variabel antara yang belum dilibatkan dalam penelitian ini yaitu hubungan
62
antar siswa, dan hubungan antar guru-siswa. Guru menjadi figur yang dikagumi
peneliti terhadap anak jalanan yang bergabung di Komunitas Satoe Atap yang
didapat dengan hasil adanya hipotesis yang ditolak. Ada beberapa alasan yang
tingginya validitas pada angket motivasi belajar. Tingginya validitas pada angket
saat diberikannya angket dan dibacakan oleh peneliti yang dibantu koordinator di
Komunitas Satoe Atap anak enggan bertanya ketika ada beberapa kalimat yang
belum mereka pahami. Alasan kedua yaitu banyaknya pilihan jawaban yang
dibuat oleh peneliti sehingga pada saat subjek memberikan jawabannya anak
lebih memilih jawaban yang lebih dipahami. Alasan ketiga hubungan antara
anggota di Komunitas Satoe Atap dengan anak jalanan dimana pada anggota di
Komunitas Satoe Atap sering adanya anggota baru yang bergabung, sehingga
kedekatan antar anak jalanan terhadap anggota Komunitas Satoe Atap kurang,
karena pengajar juga memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar anak diluar
lingkungan keluarga.
3. Pengolahan data
Koefisien validitas aitem dalam penelitian ini sebesar 0,299 sampai dengan
0,588 dengan taraf signifikan 0,275 untuk skala motivasi belajar anak jalanan di
Komunitas Satoe Atap dan 0,296 sampai dengan 0,816 dengan taraf signifikan
0,275 untuk skala dukungan sosial. Hasil uji asumsi dalam penelitian ini
63
Smirnov Z = 0,000 maka p < 0,005 yaitu data motivasi belajar dengan dukungan
sosial, distribusi tidak normal menyebabkan makna hasil uji korelasi dalam
96,90 berada pada area (+) 1SD dan Mean Hipotetiknya sebesar 75 dengan
Standar Deviasi Hipotetiknya (SDh) 15. Hal ini mengindisikan bahwa motivasi
belajar pada anak jalanan di Komunitas Satoe Atap tinggi. Mean Empirik pada
variabel dukungan sosial sebesar 111,92 berada pada area (+)1SD dan Mean
hipotesis pada penelitian ini antara lain banyaknya pilihan jawaban yang dibuat
oleh peneliti sehingga pada saat subjek memberikan jawabannya lebih memilih
jawaban yang lebih dipahami, banyaknya aitem yang harus diisi, dan hubungan
antara anggota di Komunitas Satoe Atap dengan anak jalanan yang kurang dekat
Dukungan Sosial kurang menarik dan kemungkinan ada aitem dengan pernyataan
serta banyaknya aitem yang harus diisi oleh subjek, dan ada alasan lain yaitu anak
jalanan di Komunitas Satoe Atap belum dapat memahami maksud dari angket