Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Ahmad Naufal Amin


Instansi : PPG Prajabatan Gelombang 1 Unnes 2023

Ujian tengah semester bertujuan untuk mengukur capaian pembelajaran mahasiswa pada
topik: Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus, Bentuk-Bentuk Layanan Pendidikan untuk
ABK, Konsep Pendidikan Inklusif dan Sistem Dukungan untuk Layanan Pendidikan ABK.
UTS dapat berupa analisis kasus sebagai berikut. Bapak/Ibu dosen dapat mengganti dengan
kasus lain apabila diperlukan.
Bacalah dengan seksama kasus berikut!

Nila adalah seorang anak berusia 6 tahun. Nila sudah dapat berbicara meskipun kosa katanya
masih terbatas. Nila sudah mampu untuk membaca huruf meskipun masih terbata-bata ketika
membaca kata. Nila mampu untuk menulis dengan rapi dan berhitung penjumlahan sederhana.
Di usia 6 tahun Nila sudah mampu mengendarai sepeda roda dua dan makan sendiri. Nila sering
mengalami kesulitan tidur dan sering tidak fokus ketika diberikan instruksi oleh orang tuanya.
Nila mudah bosan ketika diberikan pekerjaan oleh gurunya di PAUD ataupun orang tuanya di
rumah. Nila lebih suka untuk berkeliling kelas dan memanjat meja. Saat bermain dengan
menggunakan mainan seperti puzzle Nila juga sering sulit bermain dengan tenang. Guru Nila
juga mengeluhkan Nila yang sering tidak bisa duduk tenang. Nila juga sering mengganggu
teman-temannya di kelas.
Berdasarkan kasus tersebut, jawablah pertanyaan berikut!

1. Kemukakan karakteristik yang menunjukan keberbutuhan khusus yang dialami oleh Nila!
Jawab: Nila mengalami kebutuhan khusus yang berhubungan dengan ADHD (Attention
Deficit and Hyperactivity Disorder). ADHD adalah gangguan dengan gejala utama sulit
memusatkan perhatian, perilaku impulsif, dan hiperaktif. Penderita ADHD cenderung sulit
untuk tetap diam dan selalu merasa perlu bergerak. Mereka juga bisa mengalami kesulitan
dalam hal pembelajaran, seperti kesulitan membaca atau menulis. Gejala ADHD umumnya
muncul pada anak-anak di bawah usia 12 tahun, dan dalam kasus Nila, dia berusia 6 tahun.
Keterbatasan khusus yang dialami oleh Nila memiliki karakteristik sebagai berikut
• Tipe Inatensi (Kesulitan Memusatkan Perhatian):
a. Nila mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari seperti tidur,
yang mungkin disebabkan oleh sulitnya memusatkan perhatian.

1
UJIAN TENGAH SEMESTER

b. Nila tampak sering tidak fokus ketika diberikan instruksi oleh orang tuanya,
yang mungkin mempengaruhi kemampuannya untuk mengikuti arahan dan
tugas yang diberikan.
c. Nila juga sering merasa bosan ketika diberikan pekerjaan oleh gurunya di PAUD
atau orang tuanya di rumah, yang dapat mengindikasikan kesulitan dalam
menahan perhatian pada tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi.
• Tipe Hiperaktif-Impulsif (Kesulitan Mengendalikan Gerakan dan Menahan Keinginan):
a. Nila tampak sulit untuk melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang. Ini
dapat mengindikasikan hiperaktivitas, yaitu perilaku berlebihan yang melibatkan
gerakan dan aktivitas fisik yang berlebihan.
b. Nila lebih suka untuk berkeliling kelas dan bahkan memanjat meja dalam situasi
yang tidak sesuai, yang merupakan tanda perilaku impulsif dan hiperaktif.
c. Guru Nila juga mengeluhkan Nila yang sering tidak bisa duduk tenang di tempat
duduknya, yang dapat mengganggu pembelajaran dan aktivitas kelas.
d. Nila sering mengganggu teman-temannya di kelas dan bergerak seolah-olah
tubuhnya didorong oleh mesin, yang merupakan tanda-tanda hiperaktivitas.

2. Kemukakan kebutuhan belajar Nila yang harus dipenuhi oleh guru!


Jawab: Berdasarkan deskripsi perilaku Nila, ada beberapa kebutuhan belajar yang mungkin
perlu dipenuhi oleh guru untuk membantu Nila berkembang lebih baik di lingkungan
pendidikan:
a) Pengelolaan Perilaku dan Konsentrasi
- Ketersediaan Struktur: Nila membutuhkan lingkungan yang terstruktur dengan
rutinitas yang jelas. Guru dapat menyediakan jadwal harian yang teratur dan
konsisten untuk membantu Nila memahami apa yang diharapkan darinya setiap hari.
- Teknik Fokus: Guru bisa mengajarkan teknik fokus, seperti memecah tugas menjadi
bagian yang lebih kecil, memberikan instruksi yang singkat dan jelas, serta
memberikan waktu istirahat untuk membantu Nila tetap fokus.
b) Kebutuhan Pembelajaran yang Beragam
- Variasi dalam Metode Pengajaran: Nila cenderung bosan dengan tugas-tugas yang
monoton. Guru dapat menggunakan metode pengajaran yang berbeda, seperti
pembelajaran berbasis permainan, pendekatan praktis, atau penggunaan alat
pembelajaran yang berbeda untuk mempertahankan minatnya.
c) Pengembangan Keterampilan Sosial
- Pengajaran Keterampilan Sosial: Mengingat Nila sering mengganggu teman-
temannya, guru dapat memberikan pelajaran tentang keterampilan sosial, seperti
bagaimana berinteraksi dengan baik dan memahami aturan main bersama.
- Kolaborasi dan Kerjasama: Membantu Nila untuk belajar bekerja sama dan
berkolaborasi dalam kelompok.
d) Dukungan yang Dapat Disesuaikan

2
UJIAN TENGAH SEMESTER

- Penyesuaian Pembelajaran: Memberikan dukungan yang disesuaikan dengan


kebutuhan individu Nila, memahami bahwa setiap anak belajar dengan cara yang
berbeda.
e) Penguatan Minat dan Potensi
Pendorong Potensi Kreatif: Memberikan tantangan yang sesuai dengan minat dan
potensi kreatifnya, misalnya, melalui proyek-proyek yang menantang tetapi menarik
bagi Nila.
Dengan memahami kebutuhan individual Nila, guru dapat menyusun strategi pembelajaran
yang memaksimalkan potensi, menjaga motivasi, dan membantu Nila berkembang secara
holistik baik dari segi akademis maupun perilaku sosialnya.

3. Menurut Anda apa dampaknya ketika Nila bersekolah di SLB atau di sekolah inklusif!
Jawab: Pilihan antara Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah inklusif memiliki dampak yang
berbeda pada perkembangan dan pengalaman belajar Nila. Di SLB, Nila akan mendapatkan
perhatian yang lebih khusus terhadap kebutuhan khususnya dan pengalaman sosial dalam
lingkungan serupa. Di sekolah inklusif, Nila akan terlibat dalam pengalaman sosial yang
beragam, interaksi dengan berbagai teman sebaya, dan kesempatan belajar dari mereka.
Disabilitas ADHD yang dialami Nila lebih sesuai jika is masuk ke sekolah inklusif. Hal ini
dikarenakan ganguan ADHD yang dialami oleh Nila tidak menghambat perkembangan motorik
dan perkembangan kognitifnya sehingga Nila masih mampu untuk bersosialisasi dengan
peserta didik lainya, serta mampu menerima materi pembelajaran. Pada sekolah inklusif
pembelajaran berdirefensiasi telah diterapkan. Guru dapat mengubah strategi sesuai dengan
kebutuhkan Nila. Apabila Nila berada di kelas reguler maka diperlukan pengelolaan kelas
berupa penempatan tempat duduk yang tidak menganggu fokus dan pemberian intruksi yang
jelas dan singkat. Jika kedepanya gangguan ADHD yang dialami Nila memburuk maka dapat
di masukkan ke dalam kelas khusus dengan GPK memberikan pendekatan individual
menyesuaikan dengan karakteristik Nila.

4. Apakah Nila perlu menggunakan kurikulum SLB? Kemukakan alasan Anda!


Jawab: Menurut saya Nila Tidak memperlukan kurikulum SLB. Berdasarkan pola karakteristik
utama ADHD dan gejala yang menurunkan kualitas kehidupan. Nila tidak tergolong ke dalam
ADHD tingkat berat karena pola karakteristik yang muncul kurang dari enam pola dan kualitas
kehidupan tidak terganggu bedasarkan perkembenagan kognitif dan motorik. Disabilitas yang

dialami oleh Nila tidak menimbulkan ganguan pada perkembangan kognitif dan perkembangan
motorik yang mampu menghambat kegiatan pemebalajran. Nila masih bisa menerima
kurikulum umum yang ada di sekolah inklusif. Guru kelas harus mampu melakukan
pengelolaan kelas berupa pembelajaran berdiferensiasi yang efektif untuk mengurangi

3
UJIAN TENGAH SEMESTER

hambatan dari segi kesiltan fokus, mudah bosan, dan kreteria umum ADHD yang dimiliki oleh
Nila. Hal ini juga diperkuat dalam Kemendikbud (2021) mengenai kurikulum mereka bahwa
capaian pembelajaran pendidikan khusus disusun berdasarkan CP reguler yang telah
dimodifikasi dan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan ABK. CP ini bersifat
fleksibel karena dibuat secara global dan dapat diterapkan untuk semua ketunaan dengan
patokan kodisi anak behambatan intelektual. Untuk peserta didik yang tidak memiliki hambatan
intelektual, dapat mengunakan CP yang sama dengan satuan pendidikan reguler.

5. Untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif untuk Nila, kemukakan sistem dukungan
yang perlu dilibatkan dan kemukakan alasannya!
Jawab: Untuk memberikan pembelajaran yang efektif bagi Nila, penting untuk melibatkan
berbagai sistem dukungan, termasuk:
• Guru dan Staf Pendidikan
Alasan: Guru memiliki peran kunci dalam membimbing Nila dalam proses belajar.
Mereka dapat menyesuaikan metode pengajaran, memberikan dukungan individual, dan
merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan khusus Nila.
• Orang Tua dan Keluarga
Alasan: Peran orang tua sangat penting dalam mendukung pembelajaran anak. Mereka
bisa memberikan wawasan tentang kebutuhan dan preferensi Nila di luar lingkungan
sekolah, serta berpartisipasi dalam rencana pembelajaran.
• Profesional Kesehatan atau Psikolog Anak
Alasan: Ahli kesehatan mental atau psikolog anak dapat memberikan wawasan tentang
kebutuhan khusus Nila serta strategi yang sesuai untuk mendukung perkembangannya.
• Pendidikan Khusus
Alasan: Mereka memiliki pengetahuan khusus dalam mengajar anak-anak dengan
kebutuhan khusus, dan dapat memberikan bantuan tambahan dalam mengembangkan
program pembelajaran yang sesuai.
• Rekan Sebaya dan Teman Sekelas
Alasan: Interaksi dengan rekan sebaya dapat memberikan dukungan sosial,
pembelajaran, dan pengembangan keterampilan sosial bagi Nila.
• Sistem Dukungan Komunitas
Alasan: Komunitas dapat memberikan sumber daya dan dukungan tambahan, seperti
layanan dukungan sosial atau lingkungan yang inklusif untuk Nila.

Anda mungkin juga menyukai