Anda di halaman 1dari 12

[Soal & Jawab]: Anak Slow Learner

SOALAN:
Assalamualaikum wbkth Puan Jamilah,
Saya ingin mendapatkan pendapat dan nasihat puan mengenai anak lelaki saya yang berusia 8
thn dan bakal naik ke darjah 3 tahun depan. Anak saya mungkin boleh dikategorikan mengalami
sedikit masalah slow learner dan menunjukkan sedikit tanda2 ADD/ADHD. Ssaya telah
mengambil langkah membawanya berjumpa doktor dan kaunselor di hospital dan sedang
menunggu untuk screening test.
Di rumah, boleh dikatakan aktiviti yg disukainya adalah bermain bersama kawan dan menonton
tv. Amat sukar untuk mengulangkaji pelajaran bersamanya kerana penumpuannya hanya sekitar
5-10minit. Namun demikian saya bersyukur kerana dia telah dapat membaca dengan lancar
dalam bahasa Malaysia dan boleh membaca buku cerita Inggeris pendek (sekitar 1-2 ayat). Saya
juga dapati dia agak lemah dalam kemahiran Matematik. Dia boleh membaca Al-Quran namun
belum dengan tajwid yang betul.
Di sekolah, bagi darjah 1-2, kesemua cikgu mengatakan dia adalah seorang tidak boleh
duduk diam, dan kurang konsentrasi. Dia agak sukar komunikasi dengan org dewasa. Walaupun
dia mungkin tahu jawapan, namun dia seolah-olah menyimpannya sahaja.Seolah-olah dia
mempunyai self-esteem yang agak rendah.
Namun apa yang lebih merisaukan saya, dia mudah dimanipulasi oleh rakan sebaya. Guru
kaunselor ada menyatakan dia ada mencuri di sekolah tetapi bukan sendiri ttp secara
berkumpulan.Bila ditanya anak saya mengatakan jika tidak berbuat demikian dia akan dipukul
oleh pelajar senior(abg rakannya). ~ Puan Z.
Oleh itu apakah pendekatan yang patut saya ambil?

JAWAPAN:
Waalaikum salaam wbkth Puan Z:
Ada baiknya Puan bawa anak Puan ini untuk screen testing. Namun, apa saja screen testing yang
dilakukan atas seorang kanak-kanak bukanlah terjamin 100% tepat (iaitu ada kemungkinan
margin of error). Ini kerana ia ciptaan manusia.
Bagaimanapun jika hasil testing ini benar, ia boleh membantu, sekurang-kurangnya untuk Puan
memahami nature of the challenge. Saya sendiri kenal seorang ibu yang anaknya disahkan
slow learner tetapi kerana kegigihan ibunya, anak ini sudah hafal beberapa juzuk AlQuran dan
cemerlang dalam pelajaran.

Ada beberapa lagi kes saya tahu di mana anak-anak yang digelar tidak bijak dsbnya menyerlah
pencapaiannya sekurang-kurangnya dalam satu bidang. Boleh dikatakan dalam semua kes ini,
ibu atau bapa anak tersebut tidak give up dan terus berusaha dgn sabar serta tabah untuk
mengajar anak mereka. Mereka sekali-kali tidak menyalahkan diri sendiri / anak tersebut. Ini
kerana, ibu bapa ini sedar, Allah beri ganjaran berdasarkan usaha seseorang.
Setiap anak anugerah Ilahi; ada keistimewaannya. Begitu juga anak Puan.
Untuk bina self-esteem Buat anak Puan rasa dihargai walau apapun pencapaiannya di sekolah.
Jangan bandingkan dia dengan pencapaian orang lain, terutama adik-beradiknya. Cari satu
bidang yang dia minat dan ada bakat serta bermanfaat. Galakkan dia berusaha dlm bidang ini,
yang tak semestinya apa yang dipelajari di sekolah. Kejayaan seorang insan tidak bergantung
sepenuhnya kepada prestasi sekolah, lebih-lebih lagi zaman sekarang di mana kreativiti &
inovasi sangat penting.
Elok dia pandai berkawan sebab perkembangan sosial sangat penting bagi kanak-kanak.
Berkawan dengan budak baik juga akan membantu membina self-esteem anak Puan. Malah, jika
dia ada hobi, boleh cadangkan dia bawa kawan baiknya ke rumah dan mungkin mereka boleh
sama-sama usahakan satu projek khas, umpamanya. Atau dia boleh ajar kawannya. Contohnya
jika dia gemar melukis, galakkan dia ajar kawan baiknya melukis bila datang ke rumah Puan.
Boleh juga bawa dia ke tempat anak-anak istimewa / yatim di mana dia boleh membantu mereka
dalam apa cara sekalipun. Aktiviti sebegini membuatkan anak Puan rasa dia bernilai kerana
mampu menolong orang lain.
Hati-hati dengan kata-kata yang Puan gunakan untuknya hanya gunakan kata-kata yang boleh
membuat dia rasa boleh, iaitu percaya dan yakin pada diri sendiri. Kata-kata Puan (& suami,
jika ada) besar pengaruhnya, jauh lebih besar daripada orang lain.
Mencuri Jika benar dia terdesak diugut oleh senior, ini kes buli, bincang bagaimana dia perlu
bertindak jika perkara ini berulang. Mungkin elok jika berbincang dgn pihak sekolah juga.
Paling penting bimbing dia supaya bijak berfikir.
Banyakkan bercakap dengannya secara rasional, dengan suara dan wajah Puan yang CERIA,
dalam cara yang membuatkan dia rasa diraikan dan difahami, bukan sebaliknya.
Sekian, wassalaam.

OLEH: ANJAR RAHARYANTI (101014056)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Anak Lambat belajar adalah anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam
perkembangan mental (fungsi intelektual di bawah teman-teman seusianya) disertai
ketidakmampuan/kekurangmampuan untuk belajar dan untuk menyesuaikan diri sedemikian rupa
sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Sehingga, anak lambat belajar
membutuhkan lebih banyak waktu, lebih banyak pengulangan dan harus seringkali berkonsultasi
dengan guru agar mencapai kesuksesan.
Yusuf (2005:58) mengemukakan bahwa Anak yang prestasi belajarnya rendah tetapi IQ nya
sedikit di bawah rata-rata disebut anak yang lamban belajar atau slow learner.
Endang (2005:30) menyatakan Pembahasan tentang Border line atau garis batas taraf
kecerdasan yang menjadi kelompok tersendiri dan sering disebut sebagai kelompok (lambat
belajar).
Toto dalam makalah seminarnya (2005:23) menyatakan Siswa lambat belajar (slow learner) ialah
siswa yang inteligensinya berada pada taraf perbatasan (borderline) dengan IQ 70 85
berdasarkan tes inteligensi baku.
Murid di yang lambat belajar (slow learner)adalah sekelompok murid disekolah yang
perkembangan belajarnya lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan rata-rata teman
seusianya. Pada umumnya mereka inimempunyai kemampuan kecerdasan dibawah rata-rata .
urid yang lambat belajar tersebut sering dikenal sebagai anak yang sub normal,mentally
relarted seperti yang dijelaskan dalam Dictionary of Psychology slow learner a non
technical variously applied to childrenwho are some what mentally retarted or are developing at
a slower that normal rate (ErnestR. Hillgrad,1962)
Murid lambat belajar berbeda dengan murid yang berprestasi belajarnya rendah (under acheiver).
Murid lambat belajar perkembangan atau prestasi belajarnya lg lebih rendah dari rata-rata karena
mempunyai kemampuan kecerdasan yang lebih rendah dari rata-rata. Sedangkan murid yang
berprestasi rendah (under achiever) prestasi belajarnya lebih dari rata-rata , tetapi kemampuan
kecerdasannya normal atau mungkin lebih tinggi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa slow learner/lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam
proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok
siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

B. Gejala Anak Yang Lambat Belajar


Pada umumnya murid lambat belajar menunjukkan tingkah laku sebagai berikut:
1.
Keterlambatan: lambat dalam menerima pelajaran, lambat dalam mengelola pelajaran,
lambat membaca, lambat memahami bacaan, lambat bekerja, lambat dalam mengerjakan tugas,
lambat dalam memecahkan masalah, dan sebagainya.

dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan teman-teman


seusianya

daya tangkap terhadap pelajaran lambat

membutuhkan waktu yang banyak dalam menyelesaikan pekerjaannya

2.

Kelainan tingkah laku yaitu tingkah laku yang tidak produktif dan kebiasaan jelek

memiliki konsep diri yang rendah

mempunyai hubungan sosial yang kurang baik

3.
Kurangnya kemampuan, yaitu kurang kemampuan konsentrasi, kurang kemampuan
mengingat, kurang kemampuan membaca, kurang kemampuan berkomunikasi, kurang
kemampuan memimpin, kurang kemampuan menyatakan ide atau mengemukakan pendapat

kemampuannya dibawah rata-rata

kesulitan dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan banyak perintah

4.

Prestasi yang rendah yaitu prestasi belajar dan mengajar.

rata-rata prestasi belajarnya kurang dari 6

pernah tidak naik kelas

C. Faktor Penyebab Siswa Yang Lambat Belajar


Tidak ada seorang pun yang tahu penyebab dari SL yang sebenarnya. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa SL itu adalah pembawaan atau diturunkan, tetapi ini juga tidak selalu

terjadi. Faktor lingkungan, mulai dari lingkungan belajar yang tidak layak hingga limbah-limbah
yang membahayakan, kemungkinan ada hubungan dengan SL.
Menurut sumber lain, masalah-masalah yang mungkin bisa jadi penyebab anak lambat
belajar antara lain karena masalah konsentrasi, daya ingat yang lemah, kognisi, serta masalah
sosial dan emosional.

D. Bimbingan Terhadap Siswa Yang Lambat Belajar


Secara umum, kemungkinan bantuan yang dapat diberikan kepada siswa yang lambat belajar
menurut Badan Penelitian dna Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan (BP3K):1985, antara
lain :
a.

Pemberian informasi secara lisan

Tujuan pemberian informasi secara lisan adalah untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh siswa sesuai dengan kebutuhannya. Metode yang digunakan dapat diberikan dengan cara
tanya jawab, diskusi ataupun ceramah dengan mempertimbangkan kemampuan dan kesediaan
siswa yang bersangkutan.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam memberikan informasi secraa lisan, antara lain :
(1) Mempersiapkan bahan-bahan informasi yang diperlukan dan menyajikan dnegan format
tertentu.
(2) Menciptakan rapport dengan siswa yang menjadi kasus.
(3) Menkomunikasikan bahan
(4) Menyimpulkan informasi dan merangkum cara-cara belajar yang akan digunakan siswa
serta menutup pertemuan.
b.

Bantuan penempatan

Bantuan penempatan ini ditujukan untuk memperbaiki bantuan siswa dalam mengatasi kesulitan,
khusunya yang menyangkut hubungan sosial siswa dalam kelas dan tingkat kemampuan siswa.
Misalnya, menempatkan siswa pada kelas-kelas heterogen yang sesuai dengan tingkat
kecerdasannya.
c.

Pertemuan dengan orang tua

Pertemuan dengan orang tua murid yang dianggap paling banyak manfaatnya dlam membantu
kesulitan-kesulitan yant dihadapi siswa, memberikan pelayanan khusus bagi siswa yang lambat

belajar (slow learners) dan memebrikan motivasi serta petunjuk cara-cara belajar yang efektif
dan efisien.

d.

Sosiodrama

Sosiodrama ini digunakan untuk memperbaiki hubungan social dengan tema-temannya. Dalam
pelaksanaan sosiodrama ini harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Persiapan yaitu memeprsiapkan pengelompokan murid, mengidentifikasi masalah yang
dihadapi kelompok, merencanakan tema cerita
(2) Intoduksi yang meliputi memperkenalkan kegiatan dan tujuannya serta menjelaskan caracara melaksanakan kegiatan
(3) Pemilihan peran ayng meliputi kegiatan menceritakan garis besar dan penentuan para
pemain
(4) Pelaksanaan sosiodrama, yaitu masing-masing pemeran memerankan peranannya sampai
sesuai denganfantasinya
(5) Mendiskusikan sikap-sikap yang diperankan, bertukar pendapat dan saran tentang sikap
tersebut, pengarahan dan pemecahan
(6) Mengulangi permainan setelah memeprhatikan hasil diskusi.
e.

Konseling Individual

Pada tahap ini, konselor memberikan bantuan kepada siswa secara individual dengan
memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi. Maslaah-masalah ini memiliki intensitas
kesulitan yang cukup dalam dan teknik yang digunakan sesuai dengan karakteristik dan masalah
siswa.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang konselor atau guru dalam melakukan
bimbingan terhadap siswa yang lambat belajar. Strategi-strategi yang bisa dilakukan oleh
seorang konselor atau guru (secara khusus berdasarkan penyebab) antara lain:
1.

Bimbingan bagi anak dengan masalah konsentrasi

(a) Ubahlah cara mengajar dan jumlah materi yang akan diajarkan. Siswa yang mengalami
masalah perhatian dapat ketinggalan jika materi yang diberikan terlalu cepat atau jika beban
menumpuk dengan materi yang kompleks. Oleh karena itu, akan berguna bagi mereka untuk :
Memperlambat laju presentasi materi

Menjaga agar siswa tetap terlibat dengan memberi pertanyaan pada saat materi diberikan.
Gunakan perangkat visul seperti membuat bagan/skema garis besar materi untuk memberikan
gambaran pada siswa mengenai langkah-langkah atau bagian-bagian yang diajarkan.
(b) Adakan pertemuan dengan siswa. Siswa mungkin tidak menyadari peranan perhatian dalam
proses pengajaran. Mereka juga tidak menyadari kalau perhatian merupakan bidang kesulitan
tertentu bagi mereka. Dalam pertemuan ini seorang kita memberikan penjelasan dengan cara
yang tanpa memberikan hukuman dan tanpa kencaman akan sangat berguna bagi siswa.
(c) Bimbing siswa lebih dekat ke proses pengajaran. Karena tanpa disadari kita telah
mengalihkan perhatian kita dari siswa. Dengan membawa mereka dekat dengan kita secara fisik
dan secara harfiah, akan membawa si anak lebih dekat kepada proses pengajaran.
(d) Berikan dorongan secara langsung dan berulang-ulang. Biasakan siswa tahu kalau anda
melihatnya ketika sedang memperhatikan. Berikanlah kontak mata ketika pembelajaran
berlangsung itu sangat penting. Cobalah berikan penghargaan atas kehadirannya. Bisa juga
dengan penghargaan verbal yang dilakukan dengan tenang dan lembut.
(e) Utamakan ketekunan perhatian daripada kecepatan menyelesaikan tugas.Siswa mungkin
merasa kecil hati dan tidak diperhatikan bila mereka dihukum karena tidak menyelesaikan tugas
secepat orang lain. Membuat penyesuaian dan jumlah tugas yang harus diselesaikan maupun
waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tugas berdasar kemampuan individu mungkin akan
sangat membantu dan mendorong bagi sebagaian siswa.
(f) Ajarkan self-monitoring of attention. Melatih siswa untuk memonitor perhatian mereka
sendiri sewaktu-waktu dengan menggunakan timer atau alarm jam. Mengajarkan mereka untuk
mencatat berbagai interval apakah mereke memberikan perhatian atau tidak pada saat
pengajaran. Catatan ini akan membantu menciptakan perhatian yang lebih besar bagi kebutuhan
dalam memfokuskan perhatian juga bias berguna dalam strategi untuk memperkokoh
keterampilan memperhatikan attention skill.
2.

Bimbingan bagi anak dengan masalah daya ingat

(a) Ajarkan menggunakan highlighting atau menggaris bawahi dengan penanda, untuk
membantu memancing ingatan. Mereka harus diberi tahu cara memilih tajuk bacaan, kalimat dan
istilah kunci untuk diberi garis bawah atau tanda denganhighlighter. Kemudian me-review dari
bacaan yang di sudah digaris bahawahi tadi.
(b) Perbolehkan menggunakan alat bantu memori (memory aid). Yang mana alat-alat itu bias
berfungsi bagi mereka sebagai alat pengingat dan bias jadi juga sebagai alat pengajaran.

(c) Biarkan siswa yang mengalami masalah sulit mengingat untuk mengambil tahapan yang
lebih kecil dalam pengajaran. Misalnya dengan membagi tugas-tugas kelas dan rumah atau
dengan memberikan tes kemampuan penguasaan lebih sering.
(d) Ajarkan siswa untuk berlatih mengulang dan mengingat. Misalnya dengan memberikan tes
langsung setelah pelajaran disampaikan.
3.

Bimbingan bagi anak dengan masalah kognisi

(a) Berikan materi yang dipelajari dalam konteks high meaning. Ini berguna untuk
mengetahui apakan siswa memahami arti bacaan mereka atau arti suatu pertanyaan mengenai
materi baru. Pengertian dapat diperkokoh dengan menggunakan contoh, analogi atau kontras.
(b) Menunda ujian akhir dan penilaian. Perlu memberikan umpan balik dan dorongan yang
lebih sering bagi siswa berkesulitan belajar. Evaluai terhadap tugas mereka sebagai tambahan
pengajaran akan sangat membantu. Dengan kata lain, suatu kesadaran yang konstan mengenai
siswa-siswa ini akan membentuk kepercayaan diri dan kemampuan mereka. Bagi sebagian siswa,
menunda ujian akhir mereka sampai siswa menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari,
mungkin merupakan cara terbaik.
(c) Tempatkan siswa dalam konteks pembelajaran yang tidak pernah gagal. Siswa
berkesulitan belajar seringkali mempunyai sejarah kegagalan disekolah. Biasanya mereka
memiliki perasaan akan gagal (sense of failing) dalam berbagai hal yang mereka lakukan.
Memutuskan rantai kegagalan dan menciptakan cipta diri (sense of self) baru bagi siswa ini
merupakan sesuatu yang paling penting bagi guru untuk melakukannya. Pada setiap tugas atau
kemampuan siswa harus ditarik kembali kepada masalah diman tugas dapat dilakukan tanpa
kegagalan.
4.

Bimbingan bagi anak dengan masalah sosial dan emosional

(a) Buatlah sistem perhargaan kelas yang dapat diterima dan dapat diakses. Siswa berkesulitan
belajar perlu memahami sistem penghargaan ini dikelas dan merasa ikut serta di dalamnya.
Jangan sampai siswa yang berkesulitan melajar merasa out laws, mereka yang tidak memilki
kesempatan untuk mendapatkan penghargaan yang diterima siswa lain. Untuk memahami
bagaimana mereka bisa mendapatkan penghargaan yang baik, para siswa disini perlu diberi
pemahaman tentang bagaimana cara mendapatkan keuntungan sosial dari sikap positif dan
hubungan sosial yang baik dikelas.beberapa siswa mungkin ingin pembuktian langsung dikelas.
(b) Membentuk kesadaran tentang diri dan orang lain. Sebagian siswa yang berkesulitan beljar
tidak memilki kesadaran yang jelas pada sikapnya sendiri serta dampaknya pada orang lain.
Membantu siswa ini menjadi lebih mengenal sikap mereka dan dampaknya pada orang lain
merupakan kesempatan yang brarti bagi perkembangan sosial dan emosional. Berbicara terbuka

dan penuh perhatian kepada siswa ini mengenai sikapnya juga dapat menjadi langkah penting
dalam membentuk hubungan yang saling percaya di antara mereka.
(c) Mengajarkan sikap positif. Ketika siswa berkesulitan belajar menjadi lebih sadar terhadap
sikapnya dan mendapat pemahaman yang lebih baik atas interaksi dengan orang lain, mereka
akan merespon dengan baik intruksi-intruksi tentang cara membentuk hubungan yang baik
dansense of self (citra diri) yang lebih positif.
(d) Minta bantuan. Jika sikap seorang siswa berkesulitan belajar sangat tidak layak atau sikap
negatifnya tetap ada ketika semua cara telah dicoba, jangan ragu minta bantuan. Cari bantuan
pada teman sejawat disekolah yang mungkin dapat memberikan bantuan dalam menjelaskan
masalah-masalah social dan emosional, serta mencari solusi mengenai kesulitan tersebut.
Pertolongan ini bisa datang dari psikolog, konselor, orang tua, guru, dan kepala sekolah. Yang
terpenting seorang pendidik memahami bahwa minta bantuan bukan tanda kelemahan atau
ketidakmampuan.
Bantuan Orang Tua bagi Anak yang Lambat Belajar :
1.

Adanya perhatian dan pemahaman

Ketika anak yang lambat belajar membawa raport yang buruk. Bicaralah pada mereka dengan
tenang, lalu tanyakan tentang perasaannya. Tak perlu ada kemarahan. Karena kemarahan
bukanlah suatu penyelesaian. Hal itu akan memperburuk kondisi, yang terburuk adalah ketika
mereka membenci campur tangan orang tua.
2.

Adanya kerja sama dengan guru

Komunikasi yang dilakukan antara orang tua dan guru tentang kesulitan belajar anak lambat
belajar akan sangat membantu pengembangan potensinya secara optimal. Jika orang tua tidak
memiliki waktu untuk menemui guru anak lambat belajar, arang tua dapat menemukan website
sekolah ataupun email guru anak lambat belajar. Guru akan mengusahakan yang terbaik bagi
anak lambat belajar dan memberikan penghargaan pada orang tua yang seperti itu.
3.

Pengusahaan asesmen

Lakukan komunikasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pengetesan anak lambat belajar
yang melibatkan psikolog. Hal ini akan mempermudah pemahaman berbagai pihak, baik orang
tua maupun guru terkait kelemahan yang anak lambat belajar miliki.
4.

Jadilah orang tua yang bijaksana

Jagalah komukasi orang tua dan anak lambat belajar. Selain itu, guru juga perlu melakukan hal
yang sama. Berikan respon positif tentang privasinya. Jika memang mereka membutuhkan waktu
yang lebih banyak (waktu ekstra) dalam menulis suatu ujian, berilah perhatian lebih

5.

Adanya pekerjaan rumah

Anda membutuhkan waktu setiap malam untuk membantu anak lambat belajar dalam
menyelesaikan tugasnya. Itu memang tidak mudah, tetapi hal itu juga tidak mudah bagi anak
lambat belajar jika tidak adanya suatu kepedulian, seperti penerapan reward. Jika orang tua
bekerja bersama-sama dengan anak lambat belajar, mereka juga akan belajar tentang bagaimana
belajar dari orang tua. Selain itu, orang tua juga akan mendapati suatu hubungan emosi yang
semakin kental dengan anak lambat belajar.
6.

Kesediaan untuk melindungi anak

Biasanya beberapa kesalahan dilakukan oleh guru. Mereka memberikan suatu makna bahwa
kesalahan dilakukan oleh anak lambat belajar, jika anak lambat belajar benar-benar merasa
bahwa mereka akan melakukan hal yang lebih baik jika mendapatkan guru lain atau kurikulum
lain. Maka, bicaralah dengan konselor sekolah untuk pertama kalinya, mereka akan memberikan
respon yang lebih cepat. Jelaskanlah bahwa ini adalah masalah belajar, bukan masalah
administrasi atau yang lain.

Tindak Lanjut untuk Memenuhi Kebutuhan Anak Lambat Belajar :


Lingkungan Materi

Tugas

Gunakan
Pengubahan inovasi:penghitungan,penulisan, sederhana dan/
Pengaturan bermain dan belajar, dll.
atau singkat

Mengurangi Menggabungkan semua gaya


gangguanbelajar(auditory, visual,
gangguan
kinesthetic)
Adanya
peran orang
tua

Teknik dalam
Memanajemen

Lain-Lain

merujuk
padaKelompo
k Belajar
pengarahan,konta Siswauntuk
k positif
ide alternatif

Mendiskusika
n ideide dengan
penyediaantimbal personel
Membuat kontak balik sesegera
sekolah
individual
mungkin
lainnya

Menggunakan bahan yang


Mencoba intruksi Berkeliling kelas Meriview
tersedia dari Bab I dansumber- lain
semua berkas
sumbaer lain
dan pemberian

test (misal: karya


seni,penggunaan t
ape recorder,
verbal vs. respon
tertulis,teknik "lih
at aku",pemetaan
dan
pengelompokkan)
Pengajar
yang seusia,
pengajar
yang berasal
dari sekolah
lain ataupun
asisten
pengajar

Memberikan
tugas-tugas
pendek yang
diperlukan

Memanggil nama
siswa ataumenyen
tuh mereka
sebelum
Mengatur
memberikan
kembali
perintah
harapan

Mengikuti
pembelajara
n kelompok
dengan kelas
lain
Mengatur kemajuan

Memberikan
instruksi yang
spesifik

Menulis perintah
di papan tulis
ataumemberikan
lembar perintah

Kompensasi
untuk
masalah fisik
di dalam
Menggunakan beragam
kelas
pengelompokan

Menyediakan
Siswa mengulang kesempatan untuk
perintah atau
membangun
tugas secara lisan kesuksesan

Memasukkan komputer sebagai


alatuntuk
memerintah,melatih, danmembe
rikan penguatan

Mengurangi
panjangnya Menggunakan pengelompokan
jam sekolah kooperatif
Memberikan Menyediakan panduan praktis
waktu
untukkemampuan lain
kepada siswa
untuk keluar
daribangkun
ya
untukmelepa
skan

energinya
Pengelompo
kan silang
antar kelas

BAB III
PENUTUP

1.

SIMPULAN

Slow learner/lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf
potensi intelektual yang sama.
Faktor penyebab dari slow learner/ lambat belajar sebenarnyatidak ada seorang pun. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa SL itu adalah pembawaan atau diturunkan, tetapi ini juga tidak
selalu terjadi. Faktor lingkungan, mulai dari lingkungan belajar yang tidak layak hingga limbahlimbah yang membahayakan, kemungkinan ada hubungan dengan SL.
Gejala yang terjadi pada anak yang mengalami lambat belajar yaitu keterlambatan, kelainan
tingkah laku, kurangnya kemampuan dan prestasi yang rendah.

2.

SARAN

Konselor harus lebih peka terhadapa anak yang mengalami lambat belajar. Dan diusahakan untuk
memberikan pengajaran yang lebih inovatif sehingga anak tertarik dan dapat memahaminya.
Konselor bisa merekomendasikan kepada guru untuk melaksanakan remedial teaching jika anak
susah untuk mengikuti pelajaran di kelasnya.

Anda mungkin juga menyukai