Anda di halaman 1dari 3

Jurnal ini merupakan sebuah penelitian yang menggunakan matriks Boston Consulting Group (BCG)

untuk menganalisis pasar ekspor kopi Rwanda.


Isi utama dari jurnal ini mencakup analisis data ekspor kopi Rwanda selama periode 4 tahun (2005-2008)
berdasarkan tujuan ekspor, pertumbuhan pasar, dan pangsa pasar relatif. Penelitian ini juga membahas
potensi pasar kopi Rwanda di berbagai negara, seperti Swedia, Swiss, Jerman, Prancis, Inggris, dan Rusia,
serta menyoroti strategi pemasaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan peran ekspor kopi dalam
perekonomian Rwanda. Dengan menggunakan pendekatan BCG matrix, penelitian ini memberikan wawasan
yang berguna bagi pembuat kebijakan dan pelaku bisnis dalam mengembangkan strategi pemasaran yang
efektif untuk meningkatkan ekspor kopi Rwanda ke pasar-pasar potensial [T3].mencakup analisis data
ekspor kopi Rwanda selama periode 4 tahun (2005-2008) berdasarkan tujuan ekspor, pertumbuhan pasar, dan
pangsa pasar relatif. Penelitian ini juga membahas potensi pasar kopi Rwanda di berbagai negara, seperti
Swedia, Swiss, Jerman, Prancis, Inggris, dan Rusia, serta menyoroti strategi pemasaran yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan peran ekspor kopi dalam perekonomian Rwanda.
Dengan menggunakan pendekatan BCG matrix, penelitian ini memberikan wawasan yang berguna bagi
pembuat kebijakan dan pelaku bisnis dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk
meningkatkan ekspor kopi Rwanda ke pasar-pasar potensial

Penulis utama dari studi yang mengenai analisis pemasaran ekspor kopi di Rwanda dengan menggunakan
matriks Boston Consulting Group (BCG) adalah Edward Mutandwa

Jurnal ini diterima pada tanggal 4 Maret 2009

Tujuan dari isi jurnal ini adalah:


1. Mengklasifikasikan pasar ekspor kopi Rwanda berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan.
2. Menentukan keputusan pemasaran strategis yang mungkin terkait dengan pasar ekspor kopi Rwanda.
3. Menganalisis pemasaran ekspor kopi menggunakan matriks Boston Consulting Group (BCG) untuk
memberikan wawasan yang berguna bagi pembuat kebijakan dalam meningkatkan ekspor kopi di Rwanda

Metode yang digunakan dalam analisis pemasaran ekspor kopi di Rwanda, melibatkan penggunaan
matriks Boston Consulting Group (BCG) untuk mengklasifikasikan pasar ekspor kopi ke dalam empat sel:
cash cows, stars, dogs, dan question marks. Data ekspor kopi berdasarkan tujuan selama periode 4 tahun
(2005-2008) digunakan dalam analisis ini. Selain itu, data kuantitatif dalam bentuk data sekunder tentang
ekspor kopi berdasarkan tujuan juga digunakan, sementara data kualitatif didasarkan pada wawancara semi-
terstruktur dengan pemangku kepentingan kunci di sektor kopi
Metode analisis ini memberikan wawasan yang berharga bagi pembuat kebijakan dalam mengelola isu-isu
manajemen strategis yang dapat meningkatkan ekspor kopi di Rwanda. Studi ini bersifat eksploratif karena
batasan data yang dihadapi oleh para peneliti, terutama untuk segmen pasar di tujuan ekspor negara tersebut
Dalam metode penelitian jurnal ini, digunakan beberapa variabel, antara lain:
1. Data ekspor kopi berdasarkan tujuan selama periode 4 tahun (2005-2008).
2. Data kuantitatif dalam bentuk data sekunder tentang ekspor kopi berdasarkan tujuan.
3. Data kualitatif yang didasarkan pada wawancara semi-terstruktur dengan pemangku kepentingan kunci di
sektor kopi

Kesimpulan yang dapat diambil dari jurnal ini adalah sebagai berikut:
Ekspor kopi Rwanda secara dominan dipasarkan ke destinasi Eropa, seperti Swedia, Swiss, Jerman, Prancis,
Inggris, dan Rusia, dengan peningkatan pasar sebesar 287% selama 4 tahun terakhir. Meskipun Rwanda
memiliki pangsa kecil (0,69%) dalam pasar ekspor kopi global, terdapat potensi untuk meningkatkan peran
ekspor kopi dalam perekonomian negara dengan pemahaman yang lebih baik terhadap faktor-faktor sosial,
ekonomi, budaya, institusi, dan teknologi yang memengaruhi konsumen di negara-negara tujuan. Diperlukan
strategi promosi yang tepat untuk destinasi pasar tersebut agar dapat mengkonsolidasikan peran ekspor kopi
dalam pemandangan ekonomi Negara

Tambahan info hny utk di baca (tdk masuk dlm ppt):


Matriks Boston Consulting Group (BCG) adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk menilai portofolio
produk atau unit bisnis perusahaan. Dengan kata lain, matriks ini membantu perusahaan memutuskan
produk atau bisnis mana yang harus mendapatkan investasi dan yang mana yang harus dikurangi
investasinya. Matriks BCG dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Bruce Henderson dari Boston
Consulting Group.
Matriks ini didasarkan pada dua faktor utama:
1. Pangsa pasar relatif (Market Share Relative): Ini adalah posisi perusahaan dibandingkan dengan
pesaing terdekatnya di pasar tertentu. Semakin tinggi pangsa pasar relatif, semakin kuat posisi
perusahaan.
2. Tingkat pertumbuhan pasar (Growth Rate): Ini adalah seberapa cepat pasar untuk produk atau
layanan tertentu tumbuh. Tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi menunjukkan peluang untuk profit
yang lebih besar.
Berdasarkan kedua faktor ini, matriks BCG dibagi menjadi empat kuadran:
1. Stars (Bintang): Produk atau bisnis yang memiliki pangsa pasar relatif tinggi dan berada di pasar
dengan pertumbuhan tinggi. Mereka membutuhkan investasi berat untuk mempertahankan
pertumbuhan mereka.
2. Cash Cows (Sapi Perah): Produk atau bisnis yang memiliki pangsa pasar relatif tinggi di pasar
dengan pertumbuhan rendah. Mereka menghasilkan kas yang banyak yang dapat digunakan untuk
diinvestasikan pada Stars atau pertanyaan Marks.
3. Question Marks (Tanda Tanya): Produk atau bisnis yang memiliki pangsa pasar relatif rendah di
pasar dengan pertumbuhan tinggi. Mereka bisa menguntungkan jika diberi investasi yang tepat,
tetapi juga bisa menjadi beban jika dibiarkan begitu saja.
4. Dogs (Anjing): Produk atau bisnis yang memiliki pangsa pasar relatif rendah di pasar dengan
pertumbuhan rendah. Mereka biasanya tidak menguntungkan dan mungkin menjadi kandidat untuk
dilepaskan.

Dengan menempatkan produk atau bisnis pada matriks BCG, perusahaan dapat melihat dengan jelas di mana
mereka harus memfokuskan sumber dayanya. Sebagai contoh, perusahaan mungkin ingin menginvestasikan
lebih banyak uang pada Stars untuk mempertahankan keunggulan kompetitif mereka, dan menggunakan
uang dari Cash Cows untuk mendanai Stars dan Question Marks. Sebaliknya, perusahaan mungkin ingin
melepaskan diri dari Dogs karena mereka biasanya tidak menguntungkan. Meskipun merupakan alat yang
berguna, penting untuk dicatat bahwa matriks BCG memiliki keterbatasan. Misalnya, matriks ini hanya
mempertimbangkan dua faktor dan mungkin tidak selalu mencerminkan realitas situasi bisnis yang
kompleks. Selain itu, keberhasilan produk atau bisnis juga dapat bergantung pada faktor-faktor lain seperti
keunggulan kompetitif, strategi pemasaran, dan kondisi ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai