TRAINING AHLI TEKNIK PELABUHAN

JAKARTA,17-21 NOPEMBER 2014

1. REVIU SOIL MECHANIC & GEOTECHNIC

2. PROYEK GEOTEKNIK

3. SURVEI PENYELIDIKAN TANAH

4. TEKNIK PONDASI

2
3
Soil Mechanic,atau geotechnic atau geomechanic adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat karakteristik tanah perilaku tanah
terhadap beragam Jenis gaya.

Soil Engineering,aplikasi prinsip soil mechanic dalam permasalahan

praktek.

Soil Mechanic adalah bagian dari Geotechnical Engineering,yang

Terlibat dalam aplikasi soil mechanic,geologi,hidrolika untuk
menganalisa dan merencanakan sistem geoteknik (geotechnical
system),Seperti dam,terowongan,alur,pondasijembatan,jalan,bangunan
dan sistim Pengolah limbah.

4
GEOTECHNICAL ENGINEERING

5
1.Pre-classical (1700-1776 AD)

2.Classical soil mechanic-Phase I (1776-1856 AD)

3.Classical soil mechanic-Phase II (1856-1910 AD)

4.Modern soil mechanic (1910-1927 AD)

5.Geotechnical Engineering setelah 1927

6
 Geotechnical Engineering

Geo-Mechanics Geo-Environmental

Rock Mechanics Soil Mechanics

Foundations Retaining Structures Seepage, Slopes, and Dams

7
} Geo-Mechanics }
◦ Foundations
◦ Retaining Structures
◦ Seepage, Slopes &
Dams
◦ Field Methods
◦ Properties of Soils
◦ Geosynthetics
◦ Soil Dynamics
Geo-Environmental
◦ Waste Geotechnics
◦ Remediation
◦ Field Methods
◦ Properties of Soils
◦ Physico-Chemical
Basis for Soil
Behavior
◦ Geosynthetics
8
PERAN GEOTECHNICAL ENGINEER & ENGINEERING GEOLOGIST

9
10
11
12
13
BORE PILE

14
Three Gorges Dam, Hong Kong
15
16
17
18
19
~ sheet pile walls enclosing an area, to
prevent water seeping in

20
21
22
23
24
25
26
Waste Disposal in Landfills

27
INSTRUMENTATION
28
 PROYEK GEOTEKNIK DI PELABUHAN

-instrumentation/monitoring
360.0

26.0
-Ground improvement

COPE LINE
-Reclamation
-Dredging
Jumlah hambatan Lekat (JHL) Kag/Cm
Thousands
Sondir Bore Hole
10.5 Dermaga Lapangan penumpukan Conblock 0 10 20 0 10 20 30 40 50

-Road
+ 4.5 m
+ 1.9 m MSL
Sand Fill
+ 0.0 m 0.0 0

-Pile Foundation -open storage/container yard

-2.62 -2.62 Soft grey clayey SILT 1
-3.06
2
3
- 10 m 1:3 Grey very soft becoming soft, extremely compresible silty clay Very soft grey clayey SILT with trace 4
-10 of shell debris at various level
5
1:3
6
-12.62

-soil investigation
- 17 m Approximately Firm grey clayey SILT with brown 7
peat laminations and trace shells 8
- 20 m - 19 m Approximately Volcanic ash underdrain by fine to coarse, loose to medium dense, microceous silica sand
- 20 -17.42
Firm grey silty CLAY with trace of 9

-Slope Stability
decomposed wood near base
-21.22 Grey silty fine to medium SAND 10
-21.52 Hard grey very silty CLAY

Kedalaman (M)
-22.77 11
Nilai Konus (qc) = 475 kg/cm2
- 30 m 12
- 30 Jumlah hambatan Lekat = 10985 kg/cm
Firm to stiff grey silty CLAY 13
14
-32.82 15
Dark brrownish grey firm, of high to medium compresibility, silty clay containing some bands Stiff grey clayey SILT
of shell fine sand and partings and a few thin bands of wood peat -35.62 16
- 40 m
- 40 Firm to stiff grey silty CLAY
17
-39.12
Stiff grey clayey SILT, becoming fine 18
-43.07 sand SILT near base
19
20
- 50 m - 50 21
- 52 m
Grey, free to medium, dense silty sand - 54 m 22
23
- 57 24
- 60 m
- 60 25
qc (MPa) 0 100 200 300 400 500
Grey stiff of low compresibility, silty clay with small patches of fine sand and tracers of wood peats
Penetrasi Konus (PK) Kg/Cm2
Sondir sebelum treatment (1984/1985)
- 67 m
Sondir setelah treatment (2004)
- 70 m Grey, fine to medium, dense silty sand
Grey, fine silty clay
Grey, fine, medium and coarse, dense silty sand -74 m

- 80 m

STRATIGRAFI TANAH
Skala A

29
30
CONTOH PROYEK PELABUHAN

31
32
} Menyiapkan informasi penting (parameter
tanah) bagi kepentingan perencanaan dan
konstruksi
} Mengevaluasi kesesuaian lokasi untuk usulan
proyek
} Mengevaluasi dan menyiapkan data untuk
mengantisipasi kesulitan yang timbul dalam
masa konstruksi

33
Tahap 1 : Desk Study
} Mengumpulkan informasi yang terkait proyek (data
sekunder,laporan geoteknik terdahulu dan lain-lain)
Tahap 2 : Preliminary reconnaisasance
} Kunjungan lokasi dan pengumpulan seluruh informasi
kondisi lapangan proyek
Tahap 3 : Detail penyelidikan tanah
} Melakukan penyelidikan tanah dan pengambilan sampel
tanah
Tahap 4 : Test laboratorium
} Menguji klasifikasi dan sifat fisik tanah

} Menguji sifat teknis (kuat geser) tanah

Tahap 5 : Penulisan laporan

} Laporan berisi informasi lokasi secara lengkap,metoda
penyelidikan tanah,profil perlapisan tanah lokasi,hasil
laboratorium ,gambar-gambar dan foto,analisa dan
rekomendasi 34
Tahapan survei penyelidikan tanah

35
1.Pengujian lapangan :
}Metoda Geofisik : Georadar,Survei
Seismik,Geolistrik;
}Sumur uji (Trial Pit),Pemboran (Boring),Uji
penetrometer (sondir – CPT), Vane Shear
Test, CBR, SPT,Pressure meter
Test,Dilatometer Test.
2.Pengujian Laboratorium:
}Klasifikasi tanah,parameter kuat
geser,konsolidasi,permeabilitas dan lain-lain

36
 TAHAP DESAIN TAHAP PENYELIDIKAN

37
38
Variety of Field Testing Devices
39
 INSITU SOIL TEST
POCKET PENETROMETER

TORVANE

40
41
TES LABORATORIUM UNTUK MENENTUKAN KARAKTERISTIK FISIK

42
KLASIFIKASI TANAH

43
TES LABORATORIUM UNTUK MENENTUKAN KARAKTERISTIK MEKANIS

44
} Jumlah dan kedalaman penyelidikan sangat
bergantung pada skala dan kompleksitas proyek
serta kondisi geoteknis lokasi proyek disamping
aspek ekonomi dari proyek

45
KETERLIBATAN ASPEK GEOTEKNIK

46
KEBUTUHAN ASPEK GEOTEKNIK

47
PEDOMAN LAY OUT BORING

48
PEDOMAN KEDALAMAN BORING

49
PEDOMAN KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH

50
KATEGORI PENYELIDIKAN GEOTEKNIK

51
KATEGORI RISIKO

52
HUBUNGAN PENYELIDIKAN TANAH DENGAN BIAYA

53
Description Very Loose Loose Medium Dense Very dense
Dr 0 0.15 0.35 0.65 0.85
SPT N’70
Fine 1-2 3-6 7-15 16-30 ?
Medium 2-3 4-7 8-20 21-40 > 40
Coarse 3-6 5-9 10-25 26-45 > 45
φ
Fine 26-28 28-30 30-34 33-38
Medium 27-28 30-32 32-36 36-42 < 50
Coarse 28-30 30-34 33-40 40-50

γwet (kN/m3) 11-16 14-18 17-20 17-22 20-23

54
55
56
} Korelasi kuat geser untuk tanah clay
Relationship between Cohesion and N-Value (Cohesive soil)

2/3 N
 Korelasi Data Sondir
} Klasifikasi jenis tanah dari hasil sondir
60
61
CONTOH PROFIL PERLAPISAN TANAH
PELABUHAN BELAWAN

62
GAMBARAN KONDISI GEOTEKNIS PELABUHAN BELAWAN

63
64
} PENGERTIAN PONDASI
} JENIS PONDASI
} PEMILIHAN PONDASI
} METODA/FORMULA DAYA DUKUNG PONDASI
} PELAKSANAAN DAN PERMASALAHAN PONDASI

65
} Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian
dasar struktur atau bangunan (sub structure)
yang berfungsi meneruskan beban dari
bagian atas struktur atau bangunan (upper
structure) kelapisan tanah dibawahnya tanpa
mengakibatkan :
- keruntuhan geser tanah
- penurunan (settlement) tanah/pondasi
yang berlebihan

66
 4.2.JENIS DAN KLASIFIKASI PONDASI

PONDASI
(FOUNDATION)

PONDASI DANGKAL PONDASI DALAM

(Shallow Foundation) (Deep Foundation)

PONDASI TIANG
(PILE FOUNDATION)

LARGE DISPLACEMENT PILE SMALL DISPLACEMENT PILES REPLACEMENT PILES

-TIANG PIPA BAJA TERTUTUP -TIANG BAJA H -TIANG BOR
-TIANG BETON -TIANG PIPA BAJA TERBUKA -SUMURAN

67
PONDASI DANGKAL

68
PONDASI DALAM

69
} Pondasi dalam :
Kedalaman (D) >>4X
Lebar pondasi (B)

70
4.3.PEMILIHAN JENIS PONDASI

71
72
POLA KERUNTUHAN PONDASI DANGKAL

73
POLA KERUNTUHAN PONDASI DANGKAL
DALAM PERHITUNGAN DAYA DUKUNG

74
DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL (TERZAGHI)

75
DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL (TERZAGHI-MODIFIKASI)

76
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN
PONDASI DANGKAL DENGAN PLATE LOAD TEST

77
 PERHITUNGAN PENURUNAN PONDASI

Untuk Tanah Granular

Untuk Tanah Lunak

78
79
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PONDASI TIANG

80
 Kapasitas Beban & Jarak Tiang
 Constructability (Kemudahan Pelaksanaan)
◦ Kondisi stratigrafi tanah
◦ Pemotongan dan sambungan tiang
◦ Getaran yang timbul
◦ Kecepatan pelaksanaan
 Kinerja (Performance)
◦ Kondisi lingkungan (korosi dan lain-lain)
 Ketersediaan (Availability)
 Biaya (Cost)

81
MATRIX PEMILIHAN JENIS PONDASI TIANG

82
MATERIAL PONDASI TIANG

83
SISTIM TIANG DALAM MENYALURKAN BEBAN

Loading

Qu
QB

QS
Settlement
Karakteristik End Bearing Pile

Loading

Qu
QS

QB

Settlement
Karakteristik Friction Pile 84
 Beban Gaya Pada Pondasi Tiang V
M
} Kombinasi beban vertikal,horizontal dan momen H
akibat dari bangunan/struktur diatasnya
} Secara umum pondasi tiang memikul beban vertikal
} Pondasi tiang pada Jetty,jembatan, bangunan
menara dan bangunan lepas pantai, pondasi tiang
harus diperhitungkan terhadap beban gaya lateral
} Analisa pada pondasi tiang terhadap beban lateral
dan momen cukup kompleks dibanding beban
vertikal, karena interaksi tanah-struktur (soil-
struktur interaction)
} Pelaksanaan pemancangan tiang selalu membawa
dampak terhadap karakteritik tanah
disekitarnya,dapat baik atau buruk

85
Konsep Dasar : Qu
Daya dukung tiang ultimit (Qu ), Daya
dukung merupakan jumlah dari daya
lekatan ( skin friction) dan tahanan ujung
(end bearing resistance) :

Qu =Qb+Qs-W ……………………….(1)
Qs
Dimana :
Qu total daya dukung tiang,
Qb tahanan ujung (end bearing resistance)
Qs daya lekatan ( side friction resistance)
W
Karakteristik secara umum:
Tahanan lekatan (Shaft resistance) akan
termobilisasi penuh saat pergerakan tiang
bergerak sedikit (<0.01D)
Qb
Sedangkan tahanan ujung (base resistance)
termobilisasi saat tiang bergerak cukup Qu = Qs + Qb - W
besart (0.1D)

86
} Tanah selalu mengalami keruntuhan geser
(punching shear).
} Moda keruntuhan pada tiang karena tekuk
(buckling failure mode).

87
31 88
Pile Load Test
Test beban statis dari tiang termasuk
metoda cukup handal dalam
perhitungan kapasitas dukung tiang .

89
 LOADING TEST

UPLIFT LOADING TEST

LATERAL LOADING TEST

90
91
} Engel (1988):
Length of Length of Number of
Piling (ft) Piling (m) Load Tests
0-6000 0-1800 0
6000-10000 1800-3000 1
10000-20000 3000-6000 2
20000-30000 6000-9000 3
30000-40000 9000-12000 4

92
} Lebih sulit diintrepretasikan daripada load
tests:
◦ Pemancangan tiang mempengaruhi soil properties
◦ soil-structure interaction merupakan hal yang
complex
} Lebih murah dari load tests
} Biasa dipakai:
◦ Analisa pendahuluan dari rencana test beban pada
tiang ( pile load testing)
◦ Merupakan tes lanjutan dari pile load testing
◦ Untuk proyek skala kecil
93
DAYA DUKUNG TIANG ULTIMIT
PADA TANAH COHESIVE

94
DAYA DUKUNG TIANG ULTIMIT
PADA TANAH NON COHESIVE

95
DAYA DUKUNG TIANG ULTIMIT
PADA TANAH COHESIVE
METODA CPT

96
DAYA DUKUNG TIANG ULTIMIT
PADA TANAH NON COHESIVE
METODA CPT

97
 Pile Driving Formula
Hiley formula :

Rd=(ηhWhdh)/(s+c/2)

dimana
Rd =tahanan pancang, ηh efisiensi dari palu
pancang ( hammer), Wh =berat hammer, dh
=tinggi jatuh hammer, s = permanent set dari
tiang dan c pergerakan elastis dari tiang.

98
 Perhitungan Kapasitas Tiang Ultimit
( Ultimate Capacity of Pile)
Pile Dynamic Analysis

99
 CONTOH APLIKASI PDA DAN PIT

PDA PIT
100
} Tergantung dari faktor-faktor:
◦ Jenis dan tingkat kepentingan dari struktur
◦ Keberagaman/variasi dari kondisi perlapisan tanah
(spatial variability of the soil)
◦ thoroughness of the subsurface investigation
◦ type and number of soil tests
◦ availability of on-site or nearby full-scale load tests
◦ anticipated level of construction monitoring
◦ probability of design loads being exceeded during
life of structure

101
} Structure:
◦ monumental: design life > 100 years
◦ permanent: design life >25 yrs and < 100 yrs
◦ temporary: design life < 25 yrs
} Control:
Subsurface Subsurface Load Construction
Control Conditions Exploration Tests Monitoring
Good Uniform Thorough Available Good
Somewhat
Normal variable Good None Average
Poor Erratic Good None Variable
Very Poor V. Erratic Limited None Limited

102
 Design Factor of Safety, F
Acceptable
Classification Probability of Good Normal Poor Very Poor
of Structure Failure Control Control Control Control
Monumental 1E-05 2.3 3.0 3.5 4.0
Permanent 1E-04 2.0 2.5 2.8 3.4
Temporary 1E-03 1.4 2.0 2.3 2.8
Reese and O’Neill, 1989.

103
POLA KERUNTUHAN GROUP PONDASI TIANG

104
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG GRUP PONDASI TIANG

105
PERHITUNGAN PENURUNAN PONDASI TIANG

106
PELAKSANAAN PONDASI TIANG DAN PERMASALAHANNYA

107
PELAKSANAAN PONDASI TIANG DAN PERMASALAHANNYA

108
PELAKSANAAN PONDASI TIANG DAN PERMASALAHANNYA

109
PELAKSANAAN PONDASI TIANG DAN PERMASALAHANNYA

110
CONTOH KERUSAKAN PEMANCANGAN TIANG

111
CONTOH APLIKASI TEKNIK PONDASI
PADA PRASARANA PELABUHAN

112
CONTOH APLIKASI TEKNIK PONDASI
PADA PRASARANA PELABUHAN

113
114
email:imanas@yahoo.com