Geotek Pertemuan 10
Geotek Pertemuan 10
Oleh
Dyah Wahyu Apriani, S.T., M. Eng
– Tes Pit
– Boring
– Metode Geofisika (Geophysical Methods)
– Penetration test
– Permeability test
– Explorasi dangkal
– Dengan ukuran lubang 1x1 m
– Kedalaman bervariasi (< 4 m),
tergantung kondisi tanah contoh
adanya muka air tanah pada tanah
granuler, penggalian yang dalam
menyebabkan longsor, sehingga
butuh pengeringan atau pengaman
longsor
– Hand-auger boring
– Power-auger boring
– Light Cabel Percussion drilling
– Wash boring Pengeboran dalam
– Rotary drilling
– dll
2. Power-auger boring
• Untuk pengeboran pada media kering
• Tidak cocok digunakan pada material yang mengandung cobbles, kerikil, tanah
keras, tanah non kohesif jenuh air
• Pada tanah yang tidak stabil membutuhkan casing dalam pengeboran,
khususnya di bawah muka air tanah.
2. Power-auger boring
4. Wash boring
Prinsip kerja :
– Casing ditanam dalam tanah
– Tanah dalam casing disemprot air dengan tekanan tinggi sehingga air + tanah
keluar naik ke atas dan ditampung serta diidentifikasi ( diameter pipa
penyemprot ≈ ½ diameter casing)
– Ujung bawah casing selalu lebih rendah dibanding dengan ujung pipa
penyemprot
– Pipa penyemprot bisa dilengkapi mata bor yang berputar
4. Wash boring
Prinsip kerja :
– Wash boring cocok untuk tanah
pasir/berpasir
– SPT dapat dilakukan pada pengeboran
ini
Rock Soil
Column Section
Core Permeability
Thickness (m)
RQD
Elevation (m)
Groundwater
Standard Penetration Test
Soil Sample
Relative
Depth (m)
Weathering Compactness Hardness Consistency
density
Recovery (%) Test
Rock / Soil
Date
Rock / Soil Type
Slightly loose
Well cemented
Length (cm)
Very dense
Very loose
Very weak
Depth (m)
Depth (m)
Description
Very hard
Complete
Moderate
Moderate
Moderate
Moderate
N value
Compact
Very soft
Very stiff
Dense
Loose
Loose
Fresh
Weak
Slight
k (cm/sec)
Hard
Hard
High
Firm
Soft
Stiff
% Lugeon value (blows / ft)
0 100 0 100 0 10 20 30 40 50
Medium SAND 0.40 Greyish brown, found sandstone fragment
0.40 100
1.00
80 1.50
Fine SAND 2.60 Redish brown, uniform grainsize 15
2.00 1.95
70
16-Feb-07
3.00 3.00
19
80 3.45
80 4.50
23
5.00 4.95
Medium SAND 0.50 Greyish brown, uniform grainsize
5.50 60
90 7.50
Fine SAND 1.60 Brown, uniform grainsize
29
8.00 7.95
8.40 80
9.00 9.00
26
Fine SAND 2.10 Greyish brown, uniform grainsize 70 9.45
10.00
17-Feb-07
10.50 70 10.50
11.20
28
11.00 10.95
100
13.00
100 13.50
13.70 29
14.00 13.95
Fine SAND 1.30 Blackish grey, uniform grainsize
15.00 15.00
31
END OF HOLE
15.45
21 C. Metode Geofisika
– Digunakan sebagai penunjang dari boring untuk mengurangi jumlah lubang bor
sehingga statigrafi bawah tanah tetap dapat dibuat. Metode ini tidak dapat
dijadikan dasar utama pada perencanaan struktur. Karena hanya berupa
peramalan. Tetap harus digunakan data bor sebagai acuan utama.
– Waktu cepat dan murah
1. Seismik
Prinsip Kerja
– Memasang geophones pada koordinat
tertentu (bisa satu garis/array)
– Memberikan input energy ke tanah dasar
– Mencatat waktu kedatangan
Fungsi metode ini adalah mengetahui
perlapisan dan ketebalan lapisan-lapisan tanah
2. Elektrik
Prinsip Kerja
– Minimal 4 elektroda baja dimasukkan kedalam
tanah kemudian arus listrik dialirkan dari
elektrida-elektroda terluar, voltase diukur
diantara elektroda yang lain dengan voltmeter
untuk meninterpretasi daerah studi
Metode ini menyelidiki struktur bawah
permukaan berdasarkan perbedaan resistivitas
batuan
Tanah
Tanah dipadatkan
dasar candi
Endapan Merapi
(pasir – pasir kerakal)
-12,00 m -8,00 m
-14,00 m
- 20,00 m
pasir, kerikil, padat, kondisi basah
-21,00 m
-25,00 m
- 30,00 m
-33,00 m
batuan pasir, kondisi basah
-35,00 m
- 40,00 m
?
4. Metode Gravity
Prinsip Kerja
– Metoda medan gravitasi adalah metoda penyelidikan dalam geofisika yang didasarkan
pada variasi medan gravitasi di permukaan bumi
– Distribusi massa jenis yang tidak homogen pada batuan penyusun kulit kulit bumi
akan memberikan variasi harga medan gravitasi di permukaan bumi
5. Metode Magnetik
Prinsip Kerja
– Metode untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan bumi atau benda dengan
karakteristik magnetic tertentu
– Metode ini didasarkan pada pengukuran intensitas medan magnet yang dimiliki batuan
– Sifat magnet ini ada karena pengaruh dari medan magnet bumi pada waktu pembentukan
batuan tersebut
– Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari susceptibilitas magnetic masing-masing
batuan
– SPT
– CPT/ Sondir
– Sudah pernah dibahas di Mekanika Tanah dan Pondasi
– Metode Geofisika lebih banyak dilakukan oleh ahli Teknik Fisika, Citra atau
penginderaan jauh juga lebih banyak dilakukan oleh ahli geografi atau penginderaan
jauh namun terdapat beberapa pekerjaan teknik sipil yang membutuhkan masukan
data tersebut.
– Misalnya: citra daerah pasca bencana longsor atau banjir bandang, data tersebut
dapat digunakan untuk melihat sebaran kejadian pada area yang sangat luas.
– Metode geofisika salah satunya dapat digunakan untuk memprediksi keadaan
pondasi dalam di bawah tanah, biasanya ini digunakan sebagai evaluasi. Apakah
pondasi telah dipancang sesuai kedalaman, apakah ada kerusakan pondasi dimana
data ini sulit didapatkan apabila struktur bangunan telah berdiri.