TUGAS KHUSUS
Dalam penggunaan pondasi bore pile, ada 3 macam metoda yang dapat
digunakan yaitu metoda kering, metoda basah dan metoda casing. Berikut
penjelasan perbedaan metoda yang dapat digunakan dalam pondasi bore pile:
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
a. Metoda Kering
Merupakan metoda yang cocok digunakan pada pengeboran di atas
muka air tanah. Umumnya metoda ini dapat dilakukan pada tanah
dengan permeabilitas rendah, sehingga ketika dilakukan pengeboran,
air tidak masuk ke dalam lubang bor. Pada metode ini, lubang dibuat
dengan mesin bor tanpa casing.
b. Metoda basah
Metoda basah umumnya dilakukan bila pengeboran melewati muka
air tanah, sehingga kondisi tanah pada lubang bor sering longsor.
Untuk mengatasi hal itu, pada lubang bor diisi dengan larutan
polimer atau bentonite, jadi pengeboran dilakukan didalam larutan.
Lalu pada saat pengecoran nantinya larutan polimer atau bentonite
akan terdesak dan terangkat keatas oleh adukan beton.
c. Metoda casing
Metoda ini digunakan jika lubang bor sangat mudah longsor. Untuk
mengatasi hal itu maka digunakan pipa selubung baja yang disebut
casing. Pemasangan casing dapat dilakukan dengan cara menekan
pipa baja hingga kedalam yang ditentukan.
V-2
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
3. Proses pengeboran
Proses pengobaran dilakukan dengan alat berat bor seperti Rotary Drilling
Rig. Pengobaran dilakukan dengan mata bor auger atau bucket tergantung
pada jenis dan keadaan tanah, dan pengeboran dilakukan hingga kedalaman
yang ditentukan.
4. Proses pembersihan lubang
Setelah kedalaman lubang bor yang diinginkan tercapai, maka dilakukan
pembersihan dasar lubang dengan menggunakan cleaning bucket dengan
tujuan untuk membersihkan dasar lubang hingga bersih.
5. Pengecekan kedalaman
Untuk melakukan pengecekan kedalaman lubang, maka dapat digunakan alat
seperti meteran yang dikaitkan pemberat pada ujungnya. Lalu pengukuran
dapat dilakukan dengan menurunkan meteran hingga ke dasar lubang bor.
B. Pembuatan Keranjang Besi
Keranjang besi berguna sebagai tulangan dari pondasi bore pile dengan
diamater dan jumlah besi yang telah ditentukan. Pembuatna keranjang besi
dilakukan dengan cara menyusun besi spiral dengan besi utama dengan jarak
tertentu. Pengikat antara besi utama dengan besi spiral menggunakan kawat
beton (bendrat). Sebagai upaya perkuatan dilakukan pengelasan pada keranjang
besi.
C. Pelaksanaan Instalasi Keranjang Besi
Sebelum keranjang besi diletakkan pada lubang bor, sebaiknya dilakukan
pengecekan pada bagian-bagian keranjang besi serperti ikatan besi utama dan
besi spiral. Apabila kranjang besi lebih dari 12 meter, untuk mempermudah
pekerjaan dibuat menjadi 2 sesi. Dengan crane keranjang besi pertama
digantung pada lubang bor dengan cara diganjal. Lalu keranjang besi kedua
diangkat crane dan digantung tepat diatas keranjang besi pertama dan dilakukan
pengelasan. langkah tersebut dilakukan berulang sesuai dengan jumlah rencana
keranjang besi. Setelah itu keranjang besi diturunkan hingga kedalaman rencana
dan dilanjutkan dengan pengerjaan pengecoran.
V-3
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
D. Pekerjaan Pengecoran
1. Persiapan
Persiapan dilakukan dengan menyiapkan rute jalan masuk truk mixer
beton hingga lubang bor yang akan dicor. Dan juga dilakukan slump test
sebelum pengecoran dimulai agar spesifikasi beton sesuai dengan yang
diinginkan.
2. Instalasi pipa tremie
Pada umumnya pipa tremie memiliki panjang 3 m sehingga diperlukan
sambungan yang kedap air agar beton dapat mengalir dengan baik.
Pemasangan pipa tremie harus dilakukan dengan hati-hati agar mencapai
kedalaman tanah yang direncanakan.
3. Pengecoran
Penuangan beton dilakukan dengan cepat bertujuan agar beton yang
pertama masuk dapat mendorong kotoran-kotoran lumpur keluar. Selama
pengecoran ujung bawah pipa tremie harus terbenam dalam beton di dalam
lubang bor dengan batas tertentu, dan pengecoran dilakukan hingga
mencapai ketinggian yang telah ditetapkan.
4. Pencabutan temporary casing
Setelah pengecoran selesai, dilakukan pengangkatan temporary casing
dengan hati-hati. Dan pengecoran bore pile selesai.
V-4
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
V-5
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
V-6
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
V-7
Laporan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Dengan dijumlahkan semua harga pekerjaan dari pengerjaan pondasi bore pile,
Maka didapatkan total harga pengerjaan pondasi adalah Rp. 4,132,634,458.38
V-8