Penyelamatan Lingkungan Kelompok 4 Denissa Ayu Ambarsari
Indah Chusnul Qotimah
Recycling (Daur Ulang) Recycling atau daur - ulang adalah proses mengambil bahan lama (produk limbah) dan menggunakannya untuk membuat produk lain demi melengkapi siklus, bukan hanya membuang begitu saja. Sebagian besar produk yang digunakan untuk kemasan saat ini seperti kertas, plastik, kaca, logam, elektronik, kaleng aluminium sudah didaur - ulang. Dengan kata lain, daur-ulang produk lama dapat menghasilkan pasokan segar produk yang sama tetapi baru. Tujuan Daur Ulang Mengurangi sampah Mengurangi polusi air dan udara Fakta Tentang Daur Ulang 1 Daur ulang adalah Hampir semua 4 proses pembaruan kemasan dari bahan lama alumunium dapat menjadi item baru di daur ulang 2 Bagian dari hirarki Jika tidak di daur5 pembuangan limbah ; 3R ulang, maka (Reduce, Reuse, Recycle) membutuhkan waktu 3 Bahan alumunium kaleng dapat di 500 tahun untuk musnah daur ulang dalam 2 bulan Keuntungan Mendaur Ulang 1 2
Melindungi Menghemat Energi
Lingkungan Daur ulang sangat membantu Melindungi lingkungan dengan untuk mengurangi konsumsi cara yang paling seimbang ; energi, hal tersebut sangat penting menanam pohon atau jika melakukan produksi besar- menjaga keindahan taman besaran. Next
3 4
Mengurangi Polusi Mengurangi Sampah
Daur ulang produk industri seperti Dengan adanya daur ulang, maka sampah kaleng, kimia, plastik dapat yang sesungguhnya dapat berkurang. Hal membantu untuk mengurangi ini juga karena didukung oleh banyak pihak yang menyertakan simbol daur tingkat polusi karena bahan ini ulang yang banyak terlihat di balik digunakan kembali. kemasan. Fakta Menarik Daur Ulang Alumunium Daur Ulang aluminium adalah proses limbah aluminium yang diproses untuk digunakan kembali sebagai produksi baru. Aluminium mudah didaur ulang, terutama jika digunakan untuk wadah minuman kaleng seperti Coca Cola kaleng, yang umum disebut sebagai UBC (Used Beverage Can), Selain itu produk aluminium daur ulang juga dilakukan pada bahan bangunan (kusen pintu dan jendela, kawat, pipa), dan mobil serta komponen elektronik. Tahapan Daur Ulang 1 Alumunium 2 3 4 Dikumpul dan diproses Proses isortasi dan dibersihkan. Bahan bekas aluminium itu Bahan bekas ulang untuk Langkah ini kemudian diproses aluminium jika didaur- disetor ke penting untuk menjadi kaleng minuman ulang akan pabrik memastikan baru, yang umumnya menghemat energi pengolahan. aluminum sudah menggunakan dibanding membuat dipisahkan dengan teknologi tinggi yang produk baru dari logam lainnya. hygeinis. bahan aluminium baru. DAUR ULANG BAN KENDARAAN Mendaur-ulang ban kendaraan berarti mendaur-ulang karet, karena ban kendaraan hampir semua terbuat dari karet.
Ban bekas adalah salah satu
sumberdaya yang paling bermasalah karena sulit terurai dan berbentuk limbah padat. Apalagi ban bekas dari kendaraan besar maka volume limbah padat juga besar dan bersifat kuat/tahan lama. Daur Ulang Ban Karet Ban bekas 1 dikumpulkan dalam suatu tempat untuk kemudian diangkut ke tempat proses daur ulang. Beberapa jenis ban bekas dapat 2 digunakan sebagai kursi dan meja, namun peminat meja dan kursi dari bahan ban bekas Daur Ulang Ban Karet
Terdapat beberapa 3 usaha yang “mengukir” ban bekas yang gundul sehingga bisa digunakan kembali.
Di AS, ban bekas masih
4 bisa didaur-ulang dengan teknologi tinggi , namun di negara-negara lain, daur ulang ban bekas masih sangat terbatas. Restoration Ecology / Tropical Ecology Restorasi ekologi adalah suatu upaya untuk memperbaiki kembali kondisi yang sudah rusak agar lingkungan semula dapat hadir kembali. Sumberdaya alam yang sudah rusak, seperti di beberapa lokasi di Indonesia, misalnya di wilayah hutan- hutan di Kalimantan, perlu dilakukan restorasi ekologi, yang sesungguhnya cukup rumit jika kondisi awal dapat dihadirkan kembali. Namun bagi lokasi bekas tambang- tambang yang menganga dan dibiarkan begitu saja, meninggalkan lubang dan tanah tandus, memerlukan restorasi yang lebih serius.
Pertama, sifat tanah yang rusak
akibat penggalian yang tidak bertanggungjawab. Kedua, tidak ada upaya untuk mengembalikan kondisi semula, atau paling sedikit memperbaiki secara minimal. Study Case Restorasi Hutan Mangrove di Kep. Seribu Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas, terdapat di daerah pasang surut di wilayah pesisir, pantai, dan atau pulau-pulau kecil, dan merupakan potensi sumberdaya alam yang sangat potensial. Hutan mangrove memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi, tetapi sangat rentan terhadap kerusakan apabila kurang bijaksana dalam mempertahankan, melestarian dan pengelolaannya. Dari beberapa hasil penelitian dilaporkan bahwa kondisi kawasan Pantai dan Kepulauan Seribu, kini dalam keadaan terganggu dan diduga tidak dapat mendukung keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Maka dapat disarikan sebagai aspek permasalahan sebagai berikut:
1. Kawasan mangrove sebagai jalur penyangga wilayah pantai dan Kepulauan Seribu, peranan fungsi ekosistemnya terganggu; dan memberikan kecenderungan semakin terancamnya sumberdaya alam hayati baik kehidupan flora maupun fauna, 2. Tatanan sosial masyarakat terdekat dengan kawasan jalur penyangga baik di darat maupun di Kepulauan Seribu, tingkat ekonominya sangat rendah dibanding dengan tingkat sosial di DKI Jakarta pada umumnya. dengan demikian konsep pengembangan pemulihan kawasan mangrove dalam bidang konservasi dapat dilakukan melalui :
1. Penanganan dan pengendalian lingkungan fisik dari berbagai
bentuk faktor penyebabnya, 2. Pemulihan secara ekologis baik terhadap habitat maupun kehidupannya, 3. Mengharmoniskan perilaku lingkungan sosial untuk tujuan mengenal, mengetahui, mengerti, memahami hingga pada akhirnya merasa peduli dan ikut bertanggung jawab untuk mempertahankan, melestarikannya, serta 4. Meningkatkan akutabilitas kinerja institusi yang bertanggung jawab dan atau pihak-pihak terkait lainnya. Arahan pembinaan dalam program restorasinya adalah sbb :
1. Penilaian kawasan konservasi, dilakukan untuk mengetahui
sejauhmana suatu kawasan masih mampu mendukung dan menjamin atas peranan fungsinya sebagai penyangga dan atau perlindungan, 2. Rehabilitasi habitat, untuk tujuan peningkatan kualitas tapak, secara rinci tatanan pelaksanaannya, 3. Meningkatkan kawasan hijau, 4. Pemberdayaan masyarakat; dilakukan dengan pembinaan masyarakat melalui penghi-jauan, pelatihan, dan penyuluhan.