Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Batuan Peraga Z
Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan ini memiliki warna dominan
hijau gelap. Struktur yang tampak pada batuan ini menampakkan adanya penjajaran
mineral dan terdapat pemisahan mineral pipih dengan mineral granular sehingga temasuk
struktur foliasi tipe phyllitic. Batuan ini memiliki tekstur ketahanan yang tidak
memperlihatkan struktur protolithnya sehingga termasuk kristaloblastik. Mineral
penyusun batuan ini memiliki ukuran yang bisa dilihat mata sehingga ukuran butirnya
fanerit. Mineral penyusun batuan ini terlihat memiliki batas yang jelas sehingga bentuk
inidvidu kristalnya idioblastik. Mineral ini memiliki bentuk granular dan susunannya
teratur sehingga bentuk mineralnya granuloblastik.
Batuan ini tersusun atas beberapa komposisi mineral. Mineral yang petama memiliki
warna putih bening. Saat disinari cahaya mineral ini dapat meneruskan cahaya sehingga
memiliki transparansi transparan, serta menampakkan kilap seperti kaca sehingga
termasuk kilap kaca. Mineral ini menghasilkan cerat berwarna putih dan saat ditetesi HCl
mineral ini tidak menghasilkan buih. Diinterpretasikan mineral ini adalah kuarsa dengan
kelimpahan 5% dari batuan. Mineral yang kedua memiliki warna keemasan. Saat disinari
cahaya mineral ini dapat meneruskan setengah cahaya sehingga memiliki transparansi
translucent, serta menampakkan kilap seperti kilap kaca. Mineral ini menghasilkan cerat
berwarna abu-abu dan saat ditetesi HCl tidak menghasilkan buih. Diinterpretasikan
mineral ini adalah mika dengan kelimpahan95% dari batuan.
Berdasarkan pendeskripsian diatas, batuan peraga Z memiliki warna abu-abu,
struktur foliasi phillitic, tekstur ketahanan kristaloblastik, ukuran butir fanerit, bentuk
individu Kristal idioblastik, bentuk mineral granuloblastik serta memiliki komposisi
mineral kuarsa 5% dan mika 95%, diinterpretasikan memiliki nama Philite berdasarkan
Klasifikasi W. T. Huang, 1962.
Diinterpretasikan batuan ini terbentuk dari protolith berupa batulempung. Batuan
peraga ini termasuk kedalam batuan metamorf yang dimana terdapat pemisahan mineral
pipih dan granular yang mengindikasikan bahwa batuan peraga ini termasuk memiliki
struktur foliasi,yang berukuran butir sedang-kasar dengan tipe Phyllitic yang dapat
diinterpretasikan terbentuk akibat pengaruh tekanan yang dominan. Dilihat dari
ketahanannya yang kristaloblastik dapat diketahui bahwa batuan peraga ini telah
mengalami proses metamorfisme yang sempurna.
Gambar 4.1 kurva metamorfisme

Anda mungkin juga menyukai