Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

APLIKASI KOMPUTER KANTOR + PRAKTIKUM

NAMA :LA ODE MUHAMMAD TALATAF

NIM :19650065
KELAS : B

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU
2022
1. SUM
SUM adalah rumus untuk menjumlahkan angka yang ada di sel-sel
tertentu. Contohnya, misalkan kamu ingin menjumlahkan angka dari sel A2
sampai A6, maka rumusnya adalah:
=SUM(A2:A6)

2. COUNT
COUNT berfungsi untuk menghitung jumlah sel yang berisi angka.
Misalkan dari sel A1 sampai I1, hanya A1 sampai E1 saja yang berisi angka.
Maka, jika dihitung dengan rumus berikut:
=COUNT(A1:I1)
Hasil dari rumusnya adalah 5, karena hanya lima sel yang berisi angka.

3. COUNTA
Fungsinya kurang lebih sama seperti COUNT. Bedanya, COUNTA tidak
hanya menghitung jumlah sel yang berisi angka, tapi sel yang berisi
apapun. Sehingga, kamu bisa tahu jumlah sel yang tidak kosong.
Contohnya, misalkan sel A1 hingga D1 berisi kata, dan sel G1 hingga I1 berisi
angka. Maka, jika dihitung dengan rumus berikut:

=COUNTA(A1:I1)

Hasil rumusnya adalah 7. Karena, sel yang kosong hanya E1 dan F1.
Sehingga jumlah sel yang terisi adalah 7.
4. AVERAGE
Sesuai dengan namanya, AVERAGE berfungsi untuk menghitung rata-rata
angka pada range sel tertentu. Contohnya, misalkan kamu sedang
menghitung rata-rata nilai mata kuliah yang ada di sel A2 hingga A6, maka
kamu bisa menggunakan rumus:
=AVERAGE(A1:A5)

5. IF
Rumus ini mungkin terdengar agak kompleks, tapi fungsinya sangat penting.
IF dapat membantumu mengidentifikasi data berdasarkan logika tertentu.
Biasanya dalam bentuk benar/salah.
Contohnya, misalkan kamu ingin mengecek apakah angka di A1 lebih besar
dari angka di B1. Jika angkanya lebih besar, kamu ingin melihat kata “Benar”,
dan jika lebih kecil, kamu ingin melihat kata “Salah”. Maka rumusnya akan
seperti ini:

=IF(A1>B1; “Benar”;”Salah”)

6. MAX dan MIN


Rumus ini berguna untuk mencari angka tertinggi atau terendah di dalam
suatu deretan data. Contohnya, misalkan ada sembilan siswa yang nilainya
ditulis di sel A2 hingga A10. Jika kamu ingin tahu nilai yang paling tinggi,
kamu bisa menggunakan rumus:
=MAX(A2:A10)

Sebaliknya, jika kamu ingin tahu nilai yang paling rendah, kamu bisa
menggunakan rumus:
=MIN(A2:A10)

7. TRIM
Terkadang, ada data yang tidak bisa diproses karena ada spasi berlebih di
dalamnya. Hal ini dapat menimbulkan error saat proses kalkulasi.

Di sinilah rumus TRIM berguna. Jadi, rumus ini dapat menghapus spasi
berlebih yang ada di dalam sel, contohnya seperti spasi di awal kalimat,
akhir kalimat, atau spasi ganda.
Tapi ingat, rumus ini hanya bisa diaplikasikan pada satu sel saja. Jadi, Anda
tidak bisa menggunakannya pada beberapa sel sekaligus, harus satu per
satu. Contohnya seperti ini:

=TRIM(A1)

8. AND
Rumus AND merupakan fungsi logika. Kamu bisa menggunakannya
untuk mencari tahu apakah isi dari suatu sel benar (TRUE) atau salah
(FALSE). Berikut adalah contoh rumusnya:
=AND(A1>50;A1<100)
Jika angkanya memenuhi kriteria (A1>50 dan A1<100), maka hasilnya adalah
TRUE. Begitu pula sebaliknya.

9. OR
Sama seperti rumus AND, rumus OR bisa digunakan untuk mencari tahu
apakah kriteria yang ditentukan TRUE atau FALSE. Bedanya, jika rumus
AND harus memenuhi semua kriteria untuk menjadi TRUE, rumus OR bisa
dipenuhi dengan salah satu kriteria saja:
=OR(A1<50;A1>100)
Jika angkanya memenuhi kriteria (A1<50 atau A1>100), maka hasilnya
adalah TRUE. Begitu pula sebaliknya.

10. NOT
Rumus NOT adalah kebalikan dari rumus AND dan OR. Contohnya,
misalkan kamu menggunakan rumus ini:
=NOT(A1>50)
Berarti, hasilnya adalah TRUE jika angkanya tidak memenuhi kriteria (A1>50).
Sedangkan jika angkanya memenuhi kriteria, hasilnya adalah FALSE.

11. LEN
Rumus LEN berfungsi untuk menghitung jumlah karakter yang ada di
dalam satu sel. Jadi, yang dihitung tidak hanya kata, tapi
juga spasi dan tanda baca seperti titik dan koma. Berikut contoh rumusnya:
=LEN(A1)

Tapi ingat, rumus LEN tidak bisa diaplikasikan pada beberapa sel sekaligus.
Dengan kata lain, kamu perlu menggunakan rumus ini satu per satu pada sel
tertentu.

12. AREAS
Apakah kamu ingin menghitung jumlah area yang kamu seleksi? Jika iya,
kamu bisa menggunakan rumus AREAS.
Jadi, rumus ini dapat menghitung jumlah area yang kamu jadikan referensi.
Contohnya, misalkan kamu memasukkan rumus ini:

=AREAS(A1:C6)
Maka hasilnya adalah 1, karena kamu hanya menyeleksi satu range sel saja.
13. VLOOKUP
Rumus VLOOKUP memang terlihat ribet. Tapi jangan salah, jika kamu tahu
cara menggunakannya, rumus ini akan sangat mempermudah pekerjaanmu.
Jadi, rumus ini berguna untuk mengambil data yang disusun secara
vertikal. Contohnya, misalkan kamu menawarkan beberapa paket yang terdiri
dari bundling produk dan layanan. Berikut adalah tabel rincian biaya-
nya (tabel rincian biaya ada di sel B15:D17):

Lalu, kamu ingin tahu berapa biaya yang dikeluarkan oleh tujuh konsumenmu.
Maka kamu membuat tabel ini:

Untuk mengisi kolom Harga Produk dan Biaya Layanan, kamu


menggunakan rumus VLOOKUP (karena datanya disusun secara vertikal).
Jadi, rumusnya seperti ini:

Pertama-tama sel yang perlu dimasukkan adalah C4, karena sel ini yang
mengindikasikan jenis paket yang dibeli konsumen.
Selanjutnya, kamu perlu memasukkan range sel untuk tabel rincian biaya
(B15:D17). Agar nilai tabelnya absolut, tekan F4 (sehingga di dalam kode
range selnya jadi ada persennya).
Lalu, masukkan angka 2 di bagian selanjutnya. Karena di tabel rincian
biaya, Harga Produk terletak di kolom kedua.
Terakhir, kamu hanya perlu memasukkan nilai 0. Dan berikut adalah hasil
rumusnya:
Bagaimana? Angka yang muncul sesuai kan dengan yang ada di tabel rincian
biaya? Nah, kamu bisa coba mempraktikkan cara yang sama dengan mengisi
tabel Biaya Layanan melalui VLOOKUP.
14. HLOOKUP
HLOOKUP sebetulnya sama saja dengan VLOOKUP. Bedanya, kalau
VLOOKUP berguna untuk mengambil data yang disusun secara vertikal,
HLOOKUP berguna untuk mengambil data yang disusun secara
horizontal. Sesuai dengan namanya, yaitu HLOOKUP.
Jadi, jika tabel rincian biayanya disusun seperti ini:

Tandanya, kamu harus menggunakan rumus HLOOKUP.

Bagaimana dengan rumusnya? Well, rumusnya sama saja dengan


VLOOKUP. Jadi, kamu tinggal memasukkan rumus:
=HLOOKUP(Sel yang berisi jenis paket;Range sel tabel rincian
biaya;Letak kolom data yang ingin diambil;0)
15. CHOOSE
Rumus CHOOSE berguna untuk mengambil nilai dari suatu tabel data.
Penggunaannya juga cukup simple. Contohnya, misalkan kamu membuat
tabel ini:

Lalu, kamu membuat kolom baru untuk No. Paket dan Jenis Paket.
Tujuannya, jika kamu mengisi nomor 1, 2, atau 3 di kolom No. Paket,
kolom Jenis Paket secara otomatis akan terisi Gold, Silver, atau Bronze.
Berikut adalah rumus yang perlu kamu masukkan di kolom Jenis Paket:

Pertama-tama, masukkan sel E1, yaitu sel nomor paketnya (Sel pertama
hanya bisa diisi angka). Lalu, masukkan sel B2, B3, dan B4. Karena ketiga sel
tersebut berisi value Gold, Silver, dan Bronze.
Setelah memasukan rumus CHOOSE, berikut adalah hasilnya (jika kamu
memasukkan angka 2 di kolom No. Paket):

16. MATCH
Rumus MATCH punya banyak fungsi. Untuk mempermudah penjelasan, mari
kita lihat fungsinya yang paling sederhana.

Jadi, rumus MATCH dapat digunakan untuk menemukan data pada baris
tertentu. Contohnya misalkan kamu melihat tabel ini:

Lalu, kamu ingin tahu brand mobil Mazda ada di baris ke berapa. Jadi kamu
menggunakan rumus berikut:

Pertama-tama, masukkan dulu kata yang ingin kamu cari (di dalam tanda
kutip). Lalu, masukkan range sel yang berisi data brand mobilnya (B3:B11).
Setelah memasukkan rumusnya, hasil yang akan kamu dapatkan
adalah 5. Karena brand Mazda berada pada urutan kelima di dalam
daftarnya.
17. CEILING
Rumus CEILING berfungsi untuk membulatkan angka (kelipatan sepuluh)
ke angka atas terdekat. Berikut adalah contoh penggunaannya:

Seperti yang kamu lihat, di dalam rumus ceilingnya ada sel B2, yaitu sel yang
ingin kita bulatkan angkanya.
Sedangkan angka 10 merupakan batas yang kita tetapkan. Jadi, kita ingin
membulatkan angkanya (maksimal) ke 10 angka yang lebih tinggi dari angka
original-nya.
Setelah memasukkan rumusnya, kamu akan melihat hasil berikut:

18. FLOOR
FLOOR adalah kebalikan dari rumus CEILING. Karena, rumus ini
akan membulatkan angka (kelipatan sepuluh) ke angka bawah terdekat.
Berikut adalah contoh penggunaannya:

Sama seperti rumus CEILING, kita harus memasukan sel yang ingin
dibulatkan terlebih dahulu (B2). Kemudian, masukkan angka 50. Artinya, kita
ingin membulatkan angkanya ke 50 angka bawah terdekat. Hasilnya jadi
seperti ini:

19. COUNTIF
COUNTIF adalah rumus yang berguna untuk menghitung jumlah sel yang
kriterianya sama. Sehingga, kamu tak perlu lagi kesusahan dalam menyortir
data.
Contohnya, misalkan kamu sedang melakukan survei. Dari 20 responden,
kamu ingin tahu berapa orang yang profesinya PNS. Jadi, kamu bisa
menggunakan rumus ini:
Pertama-tama, yang perlu kamu masukkan ke dalam rumus COUNTIF adalah
range sel yang ingin kamu identifikasi (B2:B21)
Kemudian, kamu tinggal memasukkan kriteria sel yang akan dihitung,
yaitu “PNS” (harus di dalam tanda kutip).
Hasil dari rumus tersebut adalah 7. Jadi, dari 20 responden, tujuh di
antaranya berprofesi sebagai PNS.
20. SUMIF
Jika COUNTIF berfungsi untuk menghitung jumlah sel dengan kriteria
tertentu, SUMIF berfungsi untuk mengakumulasi angka yang ada pada sel-
sel dengan kriteria tertentu.
Sebagai contoh, misalkan dari 20 responden yang kamu survei, kamu ingin
mengakumulasi total jumlah pengeluaran dari seluruh responden yang
berprofesi sebagai PNS. Jadi, berikut adalah rumus yang kamu gunakan.

Pertama-tama, kamu harus memasukkan range sel yang ingin diidentifikasi


(A2:A21). Kemudian, masukkan kriteria sel yang ingin kamu cari (“PNS”).
Setelah itu, masukkan range sel yang ingin kamu identifikasi penjumlahannya
(B2:B21).
Berikut adalah hasilnya:

Berdasarkan hasilnya, dapat diketahui bahwa akumulasi dari pengeluaran per


bulan seluruh responden PNS adalah Rp. 20.750.000.
PREDIKA
NO NAMA NILAI T
1 BUDI 70 C
PREDIKA
2 ATAF 82 B NILAI T
3 LUFFY 90 A 90-100 A
4 ARMIN 69 D 80-90 B
5 TOBI 77 C 70-79 C
6 EREN 72 C <70 D
7 MIKASA 80 B
8 ASTA 63 D
9 ERVA 57 D
10 LEVY 95 A

NILAI UJIAN MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA


MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER

NILAI UJIAN SEMESTER GENAP


NO NAMA TUGAS
QUIS MID FINAL POINT GRADE
1 2 3 NILAI RATA2
1 ATAF 80 60 100 100 87 80 80 81.75 B
2 LUFFY 70 80 90 60 77 90 90 81.75 B
3 ARMIN 70 70 80 100 83 85 75 78.25 C
4 EREN 60 90 60 70 73 90 80 75.75 C
5 JOHN 80 80 65 80 75 100 90 86.25 B
6 MIKASA 75 85 75 90 80 100 90 86.25 B
7 ARMIN 85 70 85 85 80 60 80 76.25 C
8 TOBI 100 60 90 95 82 80 70 83 B
9 SOFIA 90 50 85 50 62 90 75 79.25 C
10 LEVY 50 70 75 75 73 75 85 70.75 C
11 BUDI 80 90 90 100 93 70 90 83.25 B
12 TASYA 95 100 50 100 83 80 80 84.5 B

DAFTAR NILAI SISWA


NO NO INDUK NAMA L/P NILAI JUMLAH NILAI RATA-RATA
1 15806 BUDI P 75 75 86 80 316 79
2 15808 SARAH L 75 80 78 80 313 78.25
3 15719 MAX L 75 75 85 75 310 77.5
4 15589 JON P 85 80 78 90 333 83.25
5 15764 SOFIA P 80 80 90 86 336 84
6 15591 ATAF P 75 75 86 85 321 80.25
7 15766 RIKI P 80 75 85 84 324 81
8 15636 LUFFY P 80 75 84 85 324 81
9 15559 ASTA L 75 85 80 80 320 80
10 15723 TOBI P 84 80 80 75 319 79.75
11 15642 GOKU L 80 80 87 80 327 81.75
12 15597 EREN P 85 85 86 80 336 84
13 15775 MIKASA P 80 80 87 75 322 80.5
14 15520 ARMIN L 88 80 85 75 328 82
15 15687 LEVY L 79 80 80 75 314 78.5
JUMLAH 1196 1185 1257 1205 4843 1210.75
NILAI TERTINGGI 88 85 90 90 336 84
NILAI TERENDAH 75 75 78 75 310 77.5
NILAI RATA-RATA 79.73 79 83.8 80.33 322.8666667 80.71666667
JUMLAH SISWA 15
JUMLAH SISWA L 6
JUMLAH SISWA P 9

Anda mungkin juga menyukai