Anda di halaman 1dari 2

Nama : heni

Nim : C1101221013
Matkul : Konservasi
Prodi : Manajemen Sumberdaya Perairan
Tugas : NGO dan LSM

Terdapat berbagai LSM atau NGO yang bergerak dalam pengelolaan kawasan konservasi
perairan. Ada yang wilayah kerjanya lokal dan ada pula yang sampai di tingkat internasional.
NGO ini banyak melakukan pengkajian dan pendampingan ke masyarakat secara intens dalam
membangun kawasan mereka. Sebagian NGO berkantor atau memiliki pos-pos di masyarakat
sehingga familiar bagi masyarakat. Ada pula yang secara tidak langsung memback-up
masyarakat tanpa masyarakat ketahui. Selain dengan masyarakat terdapat pula NGO yang
membangun kapasitas aparat atau pengelola kawasan itu sendiri seperti Starling Resources yang
berkantor di Bali. Bagi penggiat kawasan konservasi perairan tentu familiar dengan NGO seperti
CI (Conservation International), WWF (World Wide Foundation), CTC (Coral Triangle Center),
TNC (The Nature Conservancy), RARE, Terangi (Terumbu Karang Indonesia) dan berbagai
NGO lainnya. Bahkan saat ini NGO konservasi tergabung dalam MPAG atau Marine Protected
Area Governance.

( https://www.bp3ambon-kkp.org/2015/05/11/tujuh-kategori-pengelolaan-kawasan-konservasi-
perairan/ )

Isu-isu yang mengangkat tema lingkungan saat ini menjadi isu yang cukup mendapatkan
perhatian baik dari kalangan masyarakat luas maupun dari para akademisi. Salah satu kasus yang
cukup mendapatkan perhatian dari aktivis lingkungan dunia adalah aktivitas perburuan lumba-
lumba di perairan Taiji Jepang. Aktivitas tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai pihak
yang menganggap perburuan lumba-lumba tersebut adalah sebuah perbuatan yang kejam.
Aktivis-aktivis International Non-Governmental Organizations (INGOs) merespon aktivitas
perburuan tersebut dengan melakukan sebuah gerakan kampanye yang bernama Save Japan
Dolphins. Dalam kampanye ini terdapat 6 INGOs yang bergabung, antara lain adalah : Animal
Welfare Institute, Campaign Whale, Earth Island Institute, Else Nature Conservacy, In Defense
of Animals dan OceanCare. Kerjasama yang dilakukan oleh keeenam INGOs ini yang kemudian
memunculkan sebuah pertanyaan yang menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut, yakni
bagaimana peran kerjasama INGOs dalam menyelesaikan sebuah permasalahan internasional.
Hal ini mengingat bahwa INGOs tersebut berasal dari berbagai macam negara dengan latar
belakang yang berbeda-beda, tetapi memiliki sebuah tujuan bersama yaitu melawan pembunuhan
terhadap lumba-lumba. Dalam penelitian ini lebih ditekankan mengenai analisa terhadap
kerjasama yang telah dilakukan oleh INGOs dan peran kerjasama terhadap kampanye Save Japan
Dolphins tersebut. Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran NGO sebagai Non-State
Actor, dan kerangka teoritik Pluralisme Liberal dan teori Collective Action. Dari kerangka
teoritik dan kerangka pemikiran tersebut dihasilkan asumsi peneliti bahwa peran kerjasama
INGOs dalam kampanye Save Japan Dolphins ini adalah mengatasi problematika perburuan
lumba-lumba di perairan Taiji Jepang melalui kerjasama yang sinergis antar INGO. Ini bisa
dilihat dari kerjasama kampanye Save Japan Dolphins yang telah diketahui oleh masyarakat
internasional, serta mampu mendapatkan dukungan yang sangat luas dari berbagai pihak. (
https://repository.unair.ac.id/15247/ )

Anda mungkin juga menyukai