Anda di halaman 1dari 2

Poin penting dari diskusi yang dilakasanakan adalah:

1. Koridor Katingan ini adalah landscape yang penting ditinjau dari banyak hal seperti ekosistem,
konservasi, masyarakat dan budaya. Koridor Katingan merupakan landscape yang unik dan
banyak nilai penting yang perlu dijaga. Bagaimana agar kali ini bisa didorong dan dikelola
menjadi lebih baik, pada diskusi ini setiap orang sepakat bahwa perlu adanya multistakeholder
forum. Kesepakatan ini nantinya akan menjadi modal utama untuk mendorong multistakeholder
partnership.
2. Pada diskusi siang tadi ada wacana untuk memberikan nama untuk mewadahi landscape yang
akan dibuat ini, pada awalnya landscape ini akan diberi nama KEE (Kawasan Ekosistem Esensial).
Setelah berdiskusi KEE menjadi satu pilihan saja, dua catatan penting jika ining memberikn
nama, pertama: tidak untuk menitikberatkan kepada koridor, tapi lebih kepada nilai-nilai yang
baik sebagai koridor satwa. Sejauh prinsip nya sutainable, berkeadilan, nama tidak menjadi
begitu penting. KEE ini adalah usulan dari kementrian kehutanan, WWF kemudian memfasilitasi.
3. Tidak terlalu khawatir kepada kegiatan yang mengarah kepada perbaikan kebijakan. Sekarang ini
di Kabupaten Katingan ada kebijakan yang mengarak ke keberpihakan kepada lingkungan,
harusnya kebijanan ini bisa didorong dan direalisasikan menjadi lebih baik.
4. Beberapa konflik yang ada dimasyarakat mencakup konflik teritorial, dimana ada perusahaan
yang memiliki ijin pengelolaan, terbentur dengan adanya pengakuan masyarakat yang
menyatakan bahwa lahan tersebut adalah hak milik masyarakat yang dikelola secara turun
temurun. Ada juga aktivitas logging pada kawasan tertentu yang belum diketahui apakah itu
milik HPH atau lahan masyarakat yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang diduga memiliki
dukungan yang kuat dari aparat. Hal ini menjadi salah satu PR bagaimana menindaklanjuti agar
prinsip keberlanjutan berjalan dengan baik.
5. Human Wildlife conflict adalah aspek yang penting untuk ditangani. Bagaimana Orangutan dan
satwa lainnya yang diluar kawasan konservasi yang saat ini dianggap mengganggu oleh
beberapa pihak menjadi pekerjaan rumah yang begitu penting.
6. Tema sectoral dalam pengelolaan kawasan sebaiknya dihindari, tema universal akan lebih baik
kita kemas untuk memberikan pesan yang baik. Banjir, kerusakan hutan, akan lebih mudah
disampaikan dan diterima oleh masyarakat luas.
7. Beberapa peserta pada rapat ini mengungkapkan bahwa pengelolaan kawasan ini tidak selalu
memikirkan tentang bagaimana menjaga hutan dan keanekaragaman hayati, tetapi juga perlu
memperhatikan kehidupan sosial dan budaya masyarakat.

WWF Indonesia melalui Rosenda Chandara Kasih (Sendy) menyampaikan kalimat pengantar yang
menjelaskan bagaimana proram ini berjalan. Program yang dilaksanakan sekarang ini merupakan
program lanjutan di Kalimantan Tengah yang dilaksanakan untuk masyarakat lokal, pemerintah, dan
tatakelola hutan. Untuk memasuki fase pengembangan program di Kalimantan Tengah, WWF akan
bekerjasama dengan Fairventures Worldwide dalam perhutanan sosial, kemudian ad TFLC yang akan
menjadi pendamping penuh di desa-desa yang akan menjadi sasaran dalam pengelolaan lingkungan dan
pengentasan kemiskinan.
Katingan Koridor ini menjadi penting untuk dilakukan karena memilik tutupan hutan yang relative bagus
yang menghubungkan dua taman nasional yang ada di Kalimantan Tengah, Taman Nasional Sebangau
dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Area ini memiliki keanekaragaman yang tinggi seperti
Orangutan yang memiliki tingkan endangered yang sangat tinggi. Pada area ini ada 1.431 desa dan
kurang lebih 682.000 masyarakat yang bergantung kepada kualitas alam untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.

Ian Kosasih (fasilitator) menyatakan bahwa dari pengantar yang disampaikan oleh Sendy, diharapkan
ada input baik dari pemerintah dan multistakeholder sehingga fungsi ekosistem pada satu sisi agar lebih
lestari, kemudian pada sisi lain kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik. Beberapa pertanyaan dari
Ian Kosasih mampu memancing peserta rapat untuk mengungkapkan isu penting dan dinamika yang
terjadi di lapangan. Beberapa diantaranya adalah kebijakan pemerintah daerah sudah cukup baik dalam
upaya pengelolaan hutan. Perambahan hutan juga menjadi faktor terjadinya banjir di wilayah Katingan.
Beberapa orang juga mengungkapkan bahwa ketahanan pangan juga didapat dari hasil hutan.

Anda mungkin juga menyukai