Anda di halaman 1dari 115

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

SATUAN PENDIDIKAN AMAN


BENCANA

Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana


18 Maret 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Bencana adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
Bencana? disebabkan baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis (Undang- Undang
Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana).

Peristiwa Alam yang Peristiwa non-alam Ulah manusia yang


menyebabkan Bencana: yang menyebabkan menyebabkan bencana
• gempa bumi, tsunami, bencana • Konflik sosial, Teror,
likuifaksi, gunung meletus, Pembakaran hutan,
banjir, Banjir Bandang, Cuaca • gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, Pencemaran lingkungan
ekstrim dan Badai, kekeringan,
angin topan, Kebakaran hutan Kebakaran dan wabah
dan lahan, dan tanah longsor. penyakit.

Peristiwa atau serangkaian peristiwa tersebut tersebut disebut “ancaman (A)”

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Subyek Bencana Alam Bencana Industri Bencana Ulah Manusia
Bumi/ • Longsor Gempa Erosi Erupsi • Bendungan runtuh • Perusakan ekologis Kecelakaan di jalan raya,
Tanah • Tanah amblas • Industri yang mengabaikan ekologis, Longsor dan kereta
(industri)
• Jatuhnya benda dari luar angkasa, Polusi radioaktif
• Pembuangan limbah berbahaya
Udara • Badai salju • Hujan asam Poluasi kimia • Kecelakaan pesawat udara
• Badai siklon • Ledakan di atas dan di bawah tanah • Pembajakan pesawat
• Badai debu (gurun) • Awan dan jelaga Asap pabrik • Kecelakaan pesawat angkasa
• Badai hurricans • radioaktif
• Aktivitas meteorit dan angkasa
• Perubahan suhu
• Ekstrim
• Badai tornado
Api Petir/Guntur • Kecelakaan ketel uap • Pembakaran secara sengaja
• Kebakaran akibat listrik
• Hazard kimia
• Proses pembakaran tiba-tiba
Air • Kekeringan • Kontaminasi air oleh limbah Tumpahan minyak • Kecelakaan di laut
• Banjir Pembuangan air
• Badai
• Tsunami
Manusia • Endemik • Kecelakaan konstruksi • Perselisihan penduduk sipil
• Epidemik • Kecelakaan akibat kesalahan rancangan • Pemerasan dengan ancaman virus dan racun
• Kelaparan • Kecelakaan karena peralatan • Perang gerilya
• Kepadatan penduduk yang ekstrim • Produksi dan pemakain obat terlarang • Penyanderaan
• Penyakit pes • Kecelakaan di pabrik • Kekerasan akibat kericuhan dalam olahraga
• Teroris
• Perang berkepanjangan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Dampak bencana

Bencana dapat menimbulkan Korban Jiwa, Kerusakan


(pemukiman, sarana prasanana, lingkungan,
infrastruktur), kerugian (kehilangan harta bencana),
terganggunya aktivitas sosial (tidak bisa bekerja, tidak
bisa sekolah, tidak bisa berdagang, dsb), terganggunya
akses (terisolir, jalan dan jembatan terputus), dan
meningkatnya risiko (ketiadaan air bersih, kesulitan
bahan pokok, timbulnya penyakit)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Dampak Bencana terhadap pendidikan:
Pembelajaran dan layanan
pendidikan di Satuan Pendidikan
terganggu karena:
• Sarana Prasarana Sekolah Rusak
• Akses transportasi terputus
• Siswa dan guru serta warga sekolah
lain banyak yang mengungsi karena
rumah rusak
• Perlengkapan penunjang pembelajaran
siswa rusak
• Siswa dan orang tua takut kembali
Belajar di sekolah karena khawatir
akan keselamatan anak melihat kondisi
ruang kelas dan bangunan sekolah yang
rusak

Korban Guru dan Siswa terkena


reruntuhan bangunan/rumah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


JUMLAH SASARAN PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA

536.799 4.661
Satuan Pendidikan Perguruan Tinggi
(PAUD, Dikdas, Diksus, Dikmas, Vokasi di (Akademi, Politeknis, Sekolah Tinggi, universitas, Institut,
bawah Kemendikbud dan Kemenag) Akademi Komunitas)

62.451.767 8.392.005
Peserta Didik Mahasiswa
(PAUD, Dikdas, Diksus, Dikmas, Vokasi)
(Akademi, Politeknis, Sekolah Tinggi,
3.887.551 universitas, Institut, Akademi Komunitas)
Guru dan Tenaga Kependidikan
(PAUD, Dikdas, Diksus, Dikmas, Vokasi)
305.306
42.972.397 Dosen
Keluarga Peserta Didik (Akademi, Politeknis, Sekolah Tinggi, universitas,
(PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, PKBM, SKB, LKP) Institut, Akademi Komunitas)

Pusdatin Kemendikbud, 2019/2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


6
JUMLAH SATUAN PENDIDIKAN DI WILAYAH RISIKO BENCANA SEDANG DAN TINGGI
(Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah)

92.535 Sekolah 7.699 Sekolah


Risiko GEMPA Risiko TSUNAMI

1.685 Sekolah
75.679 Sekolah Risiko
Risiko BANJIR LETUSAN GUNUNG API

22.218 Sekolah 7.005 Sekolah


Risiko
Risiko LONGSOR BANJIR BANDANG
Data lengkap setiap provinsi dan kabupaten kota dapat di unduh di laman
https://data.spab.kemdikbud.go.id/
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
7
Potensi Risiko Bahaya Gempa pada Satuan Pendidikan
Berdasarkan Peta PGA probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun (PUSGEN, 2017)

295 Sesar Aktif


13 zona megathrust Sesar Aktif, PuSGeN 2017
Zona Megathrust, PuSGeN 2017

Lokasi sekolah pada ancaman gempa:


Sangat rendah
Rendah Sumber data:
Sedang • Data Pokok Pendidikan, PDSP Kemendikbud (2018)
Tinggi • Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia, PuSGeN (2017)
Sangat tinggi Hanifa et al, 2018 • Kajian Risiko Gempa PuSGeN untuk RIPB 2045 (2018)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Data kejadian bencana sept 2016 – 2019 pada sektor pendidikan

PA S SM SM SM SL RA MI MT MA Bantuan yang sudah diberikan untuk penanganan Tanggap darurat


UD D P A K B s Pendidikan dan rehab rekon untuk
5680 Sekolah terdampak dengan dana yang sudah
1315 2272 630 308 204 30 48 181 212 119
disalurkan Sebesar Rp 731.741.507.500,-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9
Ketentuan Umum Penyelenggaraan Program SPAB

Tujuan Definisi, ruang lingkup dan sasaran

meningkatkan kemampuan sumber daya di Satuan


Pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi Program SPAB merupakan upaya pencegahan dan
Risiko Bencana; penanggulangan dampak Bencana di Satuan Pendidikan.

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Satuan


Pendidikan agar aman terhadap Bencana;
Ruang lingkup penyelenggaraan Program SPAB meliputi:
memberikan perlindungan dan keselamatan kepada a. penyelenggaraan Program SPAB pada saat Prabencana;
Peserta Didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari b. penyelenggaraan layanan pendidikan dalam Situasi Darurat
dampak Bencana di Satuan Pendidikan; Bencana; dan
c. pemulihan layanan pendidikan Pascabencana.
memastikan keberlangsungan layanan pendidikan
pada Satuan Pendidikan yang terdampak Bencana;

memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan Sasaran penyelenggaraan Program SPAB meliputi Satuan
karakteristik Risiko Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal di semua jenjang
Pendidikan; dan dan jenis pendidikan

memulihkan dampak Bencana di Satuan Pendidikan.

membangun kemandirian Satuan Pendidikan dalam


menjalankan Program SPAB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi10


Kerangka Kerja Penerapan Program SPAB secara umum

PRABENCANA PENANGANAN SITUASI DARURAT PEMULIHAN PASCABENCANA


Menerapkan 3 Pilar SPAB: 1. Mengaktifkan pos pendidikan/klaster 1. Memfungsikan kembali seluruh
1. Menyediakan fasilitas pendidikan di tempat bencana sarana dan prasarana
(Sarana Prasarana) 2. Mengkaji dampak dan kebutuhan pembelajaran (rehabilitasi dan
pembelajaran yang aman 3. Menyusun rencana respon rekonstruksi)
bencana; pendidikan dalam situasi darurat 2. Memulihkan proses
2. Meningkatkan kemampuan 4. Menetapkan Kebijakan Pendidikan pembelajaran
manajemen bencana di dalam Situasi Darurat 3. Mengejar ketertinggalan
satuan pendidikan 5. Memfasilitasi penyelenggaraan capaian hasil belajar peserta
3. Melaksanakan pendidikan sekolah darurat didik
pencegahan dan 6. Memberikan Layanan dukungan 4. Memberikan dukungan
pengurangan risiko psikososial psikososial dan/atau
bencana. 7. Memastikan tingkat keamanan dan pemulihan trauma
keselamatan peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan
8. Peningkatan partipiasi multi pihak

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Peta Jalan Program SPAB 2020 - 2024

Pada Tahun 2024:


• 34 Provinsi dan 154 kabupaten Kota menyelenggarakan Program
SPAB secara mandiri
• Sekretariat Daerah SPAB telah terbentuk 34 Provinsi dan 154
kabupaten Kota
• 34 Provinsi dan 154 kabupaten Kota memiliki kapasitas untuk
penanganan darurat di bidang pendidikan
• Minimal 10 Fasilitator SPAB terbentuk di setiap kabupaten/kota
• 50% satuan pendidikan menerapkan program SPAB secara
komprehensif
• 50% satuan pendidikan memanfaatkan system manajemen informasi
SPAB
• Tersedia minimal 8 Inovasi program SPAB di tingkat nasional

Selengkapnya dapat dicek pada laman https://spab.kemdikbud.go.id/

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Sudah Pernah dilakukan Evaluasi dengan Tujuan:
1. Menganalisis tantangan yang ada dan mendokumentasikan capaian yang sudah diraih
2. Melakukan analisa kritis dalam mencari bukti ilmiah terkait implementasi SPAB di Indonesia
3. Merumuskan rekomendasi strategis untuk program SPAB bisa Berkelanjutan dan Menyebar Luas di
seluruh satuan pendidikan di Indonesia

Peneliti Pengarah
• Kemendikbud: Sekjen, Dit PMPK, Dit GTK Dikmen Diksus,
Tim peneliti yang tergabung dari Dit DS
SEKNAS SPAB-RDI-UNICEF • BNPB: Direktorat Mitigasi Bencana, & Direktorat Sistem
Penanggulangan Bencana
• Kemenag: Direktorat Kurikulum, Sarana Prasarana,
Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK
• PUPR: Pusat Sarana dan Prasarana Pendidikan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
• UNICEF: Unit Pendidikan

Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,
Kebudayaan, dan
Riset Teknologi
dan Teknologi
Temuan Kunci

7 DARI 10 ANAK DI SEKOLAH TIDAK MENGETAHUI PROSEDUR SEKOLAH BILA


TERJADI BENCANA

7 DARI 10 ANAK PERNAH BERUSAHA MENCARI INFORMASI/PENGETAHUAN TENTANG KESIAPSIAGAAN


BENCANANA

Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,
Kebudayaan, dan
Riset Teknologi
dan Teknologi
TOPIK YANG PALING DIMINATI TERKAIT KEBENCANAAN

Cara penyelamatan diri saat terjadi


bencana
Cara bertahan hidup setelah terdampak
bencana
Dampak terjadinya bencana

Proses terjadinya bencana

Cara mengurangi dampak bencana

>1200 anak-anak berminat untuk mengetahui informasi mengenai cara penyelamatan diri ketika terjadi bencana
(menujukkan fokus dalam program SPAB harus meliput topik penyelamatan diri)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


92%
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pengelolaan Program SPAB Tingkat Nasional
• Dikoordiansikan oleh Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas
i
Kelembagaan SPAB) ~ pasal 25 permendikbud 33/2019
• Seknas SPAB berkedudukan di Sekretariat Jenderal Kemendikbud (pasal 26)

Berdasarkan Kepmendikbud 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencanan Kemendikbud


• Unsur pengarah terdiri dari 7 (tujuh) Eselon 1 dari Kemdikbud, Kemenag dan BNPB;
• Ketua terdiri dari 2 (dua) Eselon 1 dan Eselon 2 dari Kemdikbud;
• Sekretaris dari Kepala Biro umum PBJ Setjen kemendikbud;
ii Keanggotaan
• Anggota terdiri dari 21 eselon 3 pada unit teknis di bawah Kemendikbud, Kemenag, BNPB,
Kementerian Sosial dan KPPPA; dan
• Mitra Kerja Seknas SPAB terdiri dari 45 lembaga non pemerintah yang fokus pada pendidikan
kebencanaan.

• Mengelola dan menyebarluaskan data dan informasi Program SPAB;


• Melakukan pemetaan Program SPAB Prabencana, situasi daruray dan pasca bencana;
• Menyusun rencana aksi nasional Program SPAB dan mengoordinasikan pelaksanaannya;
• Melakukan pendampingan teknis Program SPAB;
iii Tugas
• Mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan praktik baik Program SPAB;
• Menjalin Kemitraan dengan lembaga usaha;
• mengevaluasi Program SPAB;
• melaporkan kemajuan Program SPAB.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pengelolaan Program SPAB Tingkat Daerah
• Dikoordiansikan oleh Sekretariat SPAB Daerah ~ pasal 25 permendikbud 33/2019
i Kelembagaan
• Sekretariat SPAB Daerah ditetapkan berkedudukan oleh Pemda sesuai kewenangan.
• Juknis Pembentukan Sekretariat SPAB daerah diatur dengan Peraturan Sesjen Kemendikbud
(belum terbit)

• Mengelola dan menyebarluaskan data dan informasi Program SPAB;


• Melakukan pemetaan Program SPAB Prabencana, situasi darurat dan pasca bencana;
• Menyusun rencana aksi daerah Program SPAB dan mengoordinasikan pelaksanaannya;
ii • Melakukan pendampingan teknis Program SPAB;
Tugas
• Mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan praktik baik Program SPAB;
• Menjalin Kemitraan dengan lembaga usaha;
• Memantau dan mengevaluasi Program SPAB;
• Melaporkan kemajuan Program SPAB.

ii Yang sudah • ... Provinsi : DIY, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung, NTT, Jawa Barat, Aceh
i terbentuk • ... Kabupaten Kota: Kota Bogor, Kota Palu, kota banda aceh,

• Mendorong pembentukan Sekber SPAB daerah


• Mendorong regulasi di daerah
iv
Program ke depan • Mendorong pengalokasian anggaran program SPAB di daerah
• Mendorong pembentukan fasilitator SPAB daerah
• Melakukan pelatihan dan pendampingan penyelenggaraan program SPAB di daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pengelolaan Program SPAB/manajemen bencana di Satuan Pendidikan

i Kelembagaan • Satuan Pendidikan membentuk Tim Siaga Bencana ~ pasal 8 permendikbud 33/2019

Tim siaga Bencana terdiri dari:


• Pendidik;
Keanggotaan • Tenaga Kependidikan;
ii
• Peserta Didik; dan
• perwakilan komite sekolah.

Melakukan Penilaian Risiko Bencana di Satuan Pendidikan; membuat peta Risiko Bencana dan jalur
evakuasi; Menyusun rencana aksi Program SPAB; Menyusun SOP kedaruratan dan layanan
pendidikan dalam situasi darurat Bencana; Menata interior ruangan dan lingkungan Satuan
Pendidikan agar aman terhadap bencana; menyediakan peralatan kesiapsiagaan Bencana; memeriksa
dan memelihara perlengkapan kebencanaan di Satuan Pendidikan agar tetap berfungsi; melakukan
iii Tugas
simulasi kesiapsiagaan Bencana secara mandiri dan berkelanjutan; menjalin kemitraan dengan pihak
yang kompeten dalam mendukung Program SPAB; memasukkan Program SPAB dalam rencana
kegiatan dan anggaran sekolah; memasukkan materi SPAB dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler; dan melaksanakan pembelajaran pencegahan dan penanggulangan dampak
Bencana terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler.

Yang sudah Tahun ini baru akan dilakukan monev untuk mengetahui penerapan program SPAB di satuan
iv terbentuk pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENYELENGGARAAN PROGRAM SPAB PRABENCANA
Pasal 8
Tanggung Jawab Satuan Pendidikan

1 2 3 4 5
memutakhirkan data membuat peta Risiko menyusun rencana aksi
membentuk Tim Siaga menilai Risiko Bencana di
Risiko Bencana secara Bencana dan jalur penyelenggaraan Program
Bencana; satuan pendidikan;
berkala; evakuasi; SPAB;

6 7 8 9 10
memeriksa dan memelihara melakukan simulasi
menyusun prosedur menata interior ruang dan
perlengkapan menyediakan peralatan kesiapsiagaan Bencana
operasi standar lingkungan aman
kebencanaan agar tetap kesiapsiagaan Bencana; secara mandiri dan
kedaruratan Bencana; bencana;
berfungsi; berkelanjutan

11 12 13 14 15
mengevaluasi tingkat
memasukkan Program Memasukan materi dan keamanan dan membuat laporan tahunan
menjalin kemitraan dengan SPAB dalam rencana melaksanakan pembelajaran
kebencanaan dalam Intra dan kesiapsiagaan Satuan penyelenggaraan Program
Penggiat Program SPAB; kegiatan dan anggaran
ekstrakurikuler; Pendidikan secara rutin; SPAB.
sekolah;
dan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Langkah Kemendikbudristek untuk memastikan setiap satuan pendidikan memiliki sistem
penanggulangan bencana

• Restruktursisasi kelembagaan SEKNAS SPAB (revisi kepmendikbud)


Penguatan • Menerbitkan NSPK yang menjadi acuan pelaksanaan Program SPAB di daerah dan di satuan
i
Kelembagaan dan pendidikan (Pedoman, Panduan, Juknis)
Regulasi • Penguatan kemitraan dengan NGO/Ormas, Lembaga Usaha dan Media
• Penguatan sistem data dan informasi program SPAB
• Mengintensifkan Seminar, Webinar, dan Konferensi nasional program SPAB
Peningkatan • Mengoptimalkan website dan media sosial
Kesadaran Publik
ii
tentang pentingnya • Membuat dan menyebarluaskan media KIE program SPAB (video, infografis, dsb)
program SPAB • Menyebarluaskan praktik baik penerapan SPAB di tingkat daerah
• Menyebarluaskan praktik baik penerapan SPAB di satuan pendidikan
• Mendorong pembentukan Sekber SPAB daerah
• Mendorong terbitnya regulasi di daerah tentang program SPAB
ii Pendampingan Ke
i Pemerintah Daerah • Mendorong pengalokasian anggaran program SPAB di daerah
• Mendorong pembentukan fasilitator SPAB daerah
• Melakukan pelatihan dan pendampingan penyelenggaraan program SPAB di daerah
Pendampingan dan • Mengintensifkan pelatihan baik daring maupun luring
iv pelatihan guru, • Meneribitkan buku saku SPAB bagi kepala sekolah, guru, peserta didik dan Orang
kepala sekolah tua/keluarga

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pasal 29 - 30

Seknas SPAB melaksanakan pemantauan dan evaluasi


terhadap penyelenggaraan Program SPAB yang
dilaksanakan oleh

• Sekber SPAB Daerah dan Satuan Pendidikan.

Sekber SPAB melaksanakan pemantauan dan evaluasi


terhadap penyelenggaraan Program SPAB yang
dilaksanakan oleh

• Satuan Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENDANAAN ;

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SPAB

Pendampingan Fasilitasi Fasilitasi Dukungan Fasilitasi sarana


program SPAB pendanaan rehabilitasi dan Tenaga Ahli dan prasarana
rekonstruksi pendidikan
darurat.

Dikoordiansikan oleh Seknas SPAB dan/atau Sekber SPAB Daerah sesuai dengan
kewenangannya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Program SPAB di masing-masing Unit Utama Kemendikbud (1)
Unit Utama Program
Sekretariat 1. Pengelolaan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana
2. Penyusunan Regulasi Program SPAB (Permendikbud, Kepmendikbud, Surat Edaran Peraturan
Jenderal
Sesjen, SE Sesjen, Peraturan Dirjen, SE Dirjen)
3. Publikasi Program SPAB
4. Pengembangan Diklat Daring Program SPAB
5. Integrasi data pokok satuan pendidikan (DAPODIK) dengan data risiko wilayah (inaRISK)
6. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen SPAB
7. Mengkoordinasikan penanganan darurat bencana
Ditjen Paud 1. Penyusunan Juknis, Pedoman dan Panduan Program SPAB
2. Pemetaan tingkat risiko satuan pendidikan terhadap bencana
Dikdas Dikmen
3. Pengembangan modul pembelajaran mandiri pada situasi darurat untuk sekolah Dasar yang
dimotori Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
4. Pendampingan teknis ke Pemerintah daerah dalam penyelenggaraan program SPAB
5. Bantuan Pemerintah program satuan pendidikan aman bencana
6. Bimtek penyelenggaraan program SPAB bagi satuan pendidikan aman bencana
7. Rakor kesiapsiagaan Bencana yang diikuti Dinas Pendidikan, BPBD dan UPT Kemendikbud
8. Pelatihan layanan pendidikan dalam situasi darurat Tim SIGAP Kemendikbud
9. Penyediaan perlengkapan dan peralatan penanganan darurat bencana
10.Lomba-lomba peningkatan kesiapsiagaan bencana peserta didik
11.pembuatan Media Komunikasi Informasi dan Edukasi (buku, video, poster, game, dsb)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi25


Program SPAB di masing-masing Unit Utama Kemendikbud (2)
Unit Utama Program
1. Pelatihan program SPAB bagi Guru PAUD, Dikdas, Dikmen dan Diksus
Ditjen GTK
2. Layanan dukungan psikososial bagi guru pendidikan dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan
Khusus, dan Tenaga Kependidikan terdampak bencana
3. Lomba-lomba terkait pembelajaran kesiapsiagaan bencana
4. Pengintegrasian Program SPAB dalam Penguatan Pendidikan Karakter.
5. Gerakan Guru berbagi http://guruberbagi.kemdikbud.go.id dan https://belajar.id/
6. Pemberian tunjangan khusus bagi guru terdampak bencana

1. Kerjasama DUDI dalam pengembangan program SPAB


Ditjen Vokasi
1. Kampus Tangguh Bencana
Ditjen Dikti
2. Penanganan Covid-19 melalui Rumah sakit pendidikan dan lab
3. Relawan Nasional Covid-19 (RECON) Kemendikbud http://relawan.kemdikbud.go.id
4. Penelitian Mitigasi dan kesiapsiagaan Bencana
5. Kampus Mengajar

Badan Standar, 1. Perumusan kurikulum kesiapsiagaan bencana dengan Pusat Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum, dan 2. Penelitian terkait layanan pendidikan bagi satuan pendidikan terdampak bencana
Asesmen Pendidikan 3. Penyediaan buku-buku terkait kesiapsiagaan bencana oleh sekolah dengan pusat perbukuan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pilar 1. Fasilitas Satuan Pendidikan Aman Bencana

Sub pilar 1: Fasilitas Satuan Pendidikan Aman Bencana termasuk:


1. Pemilihan lokasi • Lokasi yang aman bencana
2. Standar bangunan • Struktur bangunan gedung yang aman

3. Standar kinerja • Desain dan tata letak interior ruang dan lingkungan yang
aman bencana
4. Desain interior dan lingkungan yang
tahan bencana • Seluruh sarana yang ada di satuan pendidikan menunjang
keselamatan dan keamanan warga satuan pendidikan
5. Pelatihan bagi pembuat bangunan
Hendaknya memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,
6. Pengawasan konstruksi kemudahan termasuk kelayakan bagi anak berkebutuhan
7. Kontrol terhadap kualitas khusus, kenyamanan dan keamanan sesuai dengan Permen
PU No 29 tahun 2006 dan Pedoman Teknis Rumah dan
8. Pemodelan ulang atau renovasi Bangunan Tahan Gempa SNI-1726-2002 dan Perka BNPB No.
9. Perkuatan atau retrofiting 4 tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah
Aman Bencana.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Jakarta Timor Tengah Selatan, NTT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 29

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pilar 2. Manajemen Bencana di Satuan Pendidikan
Sub pilar 2:
1. Tahap persiapan:
• Pembentukan perwakilan komite manajemen
bencana sekolah • Manajemen bencana di sekolah merupakan proses
• Kebijakan atau peraturan sekolah tentang PRB pengkajian yang kemudian diikuti oleh perencanaan
2. Kajian risiko bencana di sekolah
terhadap perlindungan fisik, perencanaan pengembangan
kapasitas dalam melakukan respon/ tanggap darurat, dan
• Kajian bahaya
perencanaan kesinambungan pendidikan
• Penilaian keamanan non struktural
• Melalui pengkajian dan perencanaan, perlindungan fisik
• Kajian kapasitas dan sumber daya untuk mitigasi,
dan lingkungan, serta melakukan kesiapsiagaan, maka
respon dan pemulihan
bahaya dapat dicegah agar tidak menjadi bencana.
• Membuat peta risiko
• Sekolah merupakan lembaga umum tempat berbagi
3. Perencanaan
pengetahuan dan keterampilan, sekolah diharapkan bisa
• Rencana Aksi SPAB di sekolah menjadi panutan dalam pencegahan bencana.
• SOP Kedaruratan dan simulasi
• Rencana kesinambungan pendidikan dalam situasi
darurat
4. Keberlanjutan
• Pemantauan
• Pengkinian

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi



Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pilar 1. Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana
Pendidikan PRB adalah sebuah proses pembelajaran bersama jangka panjang yang bersifat interaktif. Sekolah tetap
terpercaya sebagai wahana efektif untuk membangun budaya bangsa termasuk membangun kesiapsiagaan bencana dari
usia sekolah.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka tujuan dari pendidikan PRB adalah:
1. Menumbuhkembangkan nilai dan sikap kemanusian;
2. Menumbuhkembangkan sikap dan kepedulian terhadap risiko bencana;
3. Mengembangkan pemahaman tentang risiko bencana, pemahaman tentang kerentanan sosial, pemahaman tentang
kerentanan fisik, serta kerentanan perilaku dan motivasi;
4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk pencegahan dan pengurangan risiko bencana, pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan yang bertanggungjawab, dan adaptasi terhadap risiko bencana;
5. Mengembangkan upaya untuk pengurangan risiko bencana di atas, baik secara individu maupun kolektif;
6. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siaga bencana;
7. Meningkatkan kemampuan tanggap darurat bencana;
8. Mengembangkan kesiapan untuk mendukung pembangunan kembali komunitas saat bencana terjadi dan mengurangi
dampak yang disebabkan karena terjadinya bencana;
9. Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan besar dan mendadak.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Sub pilar 3:
1. Tahap persiapan:
• Analisis Sektor Pendidikan
• Kajian Risiko Multi Ancaman
• Kajian dan Perencanaan Berpusat Pada Anak
2. Tahap Pelaksanaan dan Pelatihan
• Pelatihan Guru dan Pengembangan Staf
• Pendidikan Bencana
• Ekstrakurikuler dan Pendidikan Informal Berbasis Masyarakat
3. Tahap advokasi
• Integrasi kedalam Kurikulum
• Pesan Kunci Berdasarkan Konsensus

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi



Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN
SATUAN PENDIIDKAN
AMAN DARI BENCANA (SPAB) BAGI ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS

Diadaptasikan dari Petunjuk Teknis


Penerapan SMAB yang diterbitkan
oleh BNPB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Penerapan SPAB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kegiatan

10 23 Berbasis
Kegiat Pengurangan Inklusif

an Hari Risiko
Bencana

10-100
peserta/Kegia Ramah Anak
tan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Ruang lingkup Pelaksanaan (Juknis)
No. Aktivitas Waktu Jumlah* Sasaran
1 Workshop Persiapan Penerapan SMAB Stakeholders 1 hari 40 orang Stakeholders Pendidikan dan Kebencanaan
Pendidikan dan Kebencanaan
2 Penilaian Mandiri Awal oleh Sekolah (Baseline) 2 hari 20 orang Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Komite Sekolah, Siswa termasuk siswa
berkebutuhan khusus
3 Pelatihan PRB dan Sekolah Aman untuk Tenaga 3 hari 40 orang Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Pendidik, Tenaga Kependidikan, Komite Sekolah dan Komite Sekolah dan Pemerintah Desa
Pemerintah Desa
4 Pelatihan PRB dan Sekolah Aman untuk Anak/Siswa 4 hari 30 siswa Seluruh siswa termasuk siswa berkebutuhan
khusus
5 Workshop Kajian Risiko Bencana Partisipatif dan 2 hari 10 orang Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
inklusif dengan mempertimbangan kapasitas warga Komite Sekolah, Siswa termasuk siswa
sekolah berkebutuhan khusus berkebutuhan khusus
6 Workshop Penyusunan Rencana Aksi dan 2 hari 10 orang Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Pembentukan Tim Siaga Bencana di Sekolah Komite Sekolah dan perwakilan siswa.
7 Workshop Pembuatan Prosedur Tetap Tanggap 4 hari 15 orang Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Darurat Bencana Sekolah, Peta Jalur Evakuasi, Komite Sekolah dan perwakilan siswa
Rambu Evakuasi, Titik Kumpul Dan Pembuatan Media
Publikasi Sekolah
8 Simulasi Kesiapsiagaan di lingkungan sekolah 2 hari 100 Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
orang Komite Sekolah dan seluruh siswa termasuk
siswa berkebutuhan khusus
9 Penilaian Mandiri Akhir (Endline) 2 hari 20 orang Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Komite Sekolah, Warga sekitar sekolah,
perwakilan siswa
10 Workshop Hasil Evaluasi Pelaksanaan dan Rencana 1 hari 30 orang Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Tindak Lanjut Komite Sekolah, BPBD, Dinas
Pendidikan/Kandepag, Legislatif, perwakilan
siswa

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Terima kasih

Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,
Kebudayaan, dan
Riset Teknologi
dan Teknologi
BACK UP

Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,
Kebudayaan, dan
Riset Teknologi
dan Teknologi
PENYELENGGARAAN PROGRAM SPAB PRABENCANA
Tanggung Jawab Kementerian

memadukan melakukan identifikasi mengumpulkan, mengolah,


penyelenggaraan membentuk Sekretariat tingkat risiko Satuan dan menyebarluaskan data
Program SPAB ke Nasional SPAB Pendidikan yang berlokasi dan informasi Program
dalam RPJMN di daerah rawan Bencana SPAB

membuat dan mengeluarkan memfasilitasi peningkatan mengintegrasikan materi


membuat sistem pengawasan
petunjuk teknis untuk kemampuan Dinas Pendidikan, Kebencanaan di Satuan
dan validasi dengan kriteria yang
bangunan Satuan Pendidikan Pendidik, dan Tenaga
teruji untuk memastikan aspek Pendidikan ke dalam
sesuai standar keamanan Kependidikan tentang Program
keamanan setiap bangunan kurikulum nasional
bangunan yang berlaku SPAB;

menyediakan bahan
dan informasi tentang
Pengurangan Risiko
Bencana.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENYELENGGARAAN PROGRAM SPAB PRABENCANA
Pasal 6
Tanggung Jawab Pemerintah Daerah
a. memadukan penyelenggaraan Program SPAB ke dalam RPJMD bidang pendidikan dan PB;

b. membentuk Sekber SPAB Daerah;

c. melakukan pemetaan terhadap Satuan Pendidikan yang berada di wilayah rawan Bencana;

d. memilih menetapkan Satuan Pendidikan yang mendapatkan prioritas dukungan Program SPAB;

e. Memastikan kualitas sarana prasarana Satuan Pendidikan aman terhadap Bencana;

f. melaksanakan kajian kelaikan bangunan secara berkala ;

g. melakukan penguatan dan perbaikan sarana prasarana agar aman Bencana;

h. melakukan pengawasan dalam proses konstruksi pembangunan Satuan Pendidikan;

i. mengintegrasikan materi terkait keencanaan ke dalam kurikulum muatan lokal yang relevan;

j. meningkatkan kemampuan Pendidik dan Tenaga Kependidikan tentang Program SPAB;

k. memastikan penyebaran bahan dan informasi tentang Pengurangan Risiko Bencana;

l. menyediakan akses yang aman bagi Peserta Didik menuju Satuan Pendidikan; dan

m. memasukan Program SPAB dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Sekolah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENYELENGGARAAN PROGRAM SPAB PRABENCANA Pasal
Tanggung Jawab Satuan Pendidikan 8

memutakhirkan data membuat peta Risiko menyusun rencana aksi


membentuk Tim Siaga menilai Risiko Bencana di
Risiko Bencana secara Bencana dan jalur penyelenggaraan Program
Bencana; satuan pendidikan;
berkala; evakuasi; SPAB;

memeriksa dan memelihara melakukan simulasi


menyusun prosedur menata interior ruang dan
perlengkapan menyediakan peralatan kesiapsiagaan Bencana
operasi standar lingkungan aman
kebencanaan agar tetap kesiapsiagaan Bencana; secara mandiri dan
kedaruratan Bencana; bencana;
berfungsi; berkelanjutan

mengevaluasi tingkat
memasukkan Program Memasukan materi dan keamanan dan membuat laporan tahunan
menjalin kemitraan dengan SPAB dalam rencana melaksanakan pembelajaran
kebencanaan dalam Intra dan kesiapsiagaan Satuan penyelenggaraan Program
Penggiat Program SPAB; kegiatan dan anggaran
ekstrakurikuler; Pendidikan secara rutin; SPAB.
sekolah;
dan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENYELENGGARAAN PROGRAM SPAB SITUASI DARURAT BENCANA
Pasal
11
Kementerian
a. berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan lembaga lain terkait;
b. menetapkan kebijakan layanan Satuan Pendidikan dalam Situasi
Darurat Bencana;
c. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penanganan darurat
bidang pendidikan;
d. memberikan bantuan pemulihan kehidupan warga Satuan
Pendidikan yang terkena Bencana agar dapat kembali ke dalam
kehidupan normal; dan
e. menyampaikan informasi kemajuan penanganan darurat bidang
pendidikan secara rutin kepada Masyarakat.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENYELENGGARAAN PROGRAM SPAB SITUASI DARURAT BENCANA
Pasal
Pemerintah Daerah 14
a. mengaktifkan pos pendidikan sebagai sekretariat penanganan darurat bidang pendidikan di daerah;
b. melakukan kajian dampak Bencana pada Satuan Pendidikan dan kebutuhan penanganan darurat;
c. mengoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan nonpemerintah yang
mengacu pada pemenuhan kebutuhan minimum hak pendidikan anak di daerah Bencana;
d. menetapkan kebijakan layanan pendidikan pada Situasi Darurat Bencana sesuai kewenangannya
e. memfasilitasi proses pembelajaran di Satuan Pendidikan darurat yang aman, inklusif, dan ramah anak;
f. memberikan bantuan kepada Satuan Pendidikan darurat sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan;
g. melakukan kajian kelaikan bangunan Satuan Pendidikan di wilayah terdapak Bencana;
h. memberikan dukungan psikososial dalam kegiatan pembelajaran dalam Situasi Darurat Bencana;
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penanganan darurat kepada Kementerian; dan
j. menginformasikan perkembangan penanganan darurat kepada Masyarakat.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENYELENGGARAAN PROGRAM SPAB SITUASI DARURAT BENCANA
Tanggung Jawab Satuan Pendidikan Pasal
18
melaporkan dampak Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan darurat kepada Pemerintah Daerah dan/atau pos
pendidikan;

mengidentifikasi Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengungsi atau pindah ke luar daerah dan
melaporkannya kepada Pemerintah Daerah dan/atau pos pendidikan;

menyelenggarakan kegiatan Satuan Pendidikan darurat sesuai dengan kesiapan sarana prasarana, kondisi Peserta Didik, Pendidik,
dan Tenaga Kependidikan dengan melibatkan partisipasi Masyarakat setempat;

mengintegrasikan kegiatan dukungan psikososial dalam kegiatan pembelajaran dalam Situasi Darurat Bencana; dan

memberikan laporan penyelenggaran Satuan Pendidikan secara rutin kepada Pemerintah Daerah dan/atau pos pendidikan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PEMULIHAN LAYANAN PENDIDIKAN PASCABENCANA
Tanggung Jawab KEMENTERIAN

a.berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan


Pemerintah Daerah;

b. memantau dan mengevaluasi proses pelaksanaan


rehabilitasi dan rekonstruksi Satuan Pendidikan; dan

c. menginformasikan perkembangan rehabilitasi, rekonstruksi,


dan pemulihan trauma bagi Peserta Didik, Pendidik, dan
Tenaga Kependidikan yang terdampak Bencana kepada
Masyarakat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PEMULIHAN LAYANAN PENDIDIKAN PASCABENCANA
Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Pasal
22

menetapkan Satuan Pendidikan memfungsikan kembali seluruh


menyusun dokumen rencana
yang membutuhkan rehabilitasi sarana dan prasarana
aksi rehabilitasi dan rekonstruksi
dan rekonstruksi berikut kebutuhan pembelajaran yang aman terhadap
Satuan Pendidikan;
pembiayaannya; Bencana;

melaksanakan pemulihan trauma menginformasikan perkembangan


memulihkan proses pembelajaran
bagi Peserta Didik, pendidik, dan rehabilitasi, rekonstruksi Satuan
di Satuan Pendidikan yang
tenaga kependidikan yang Pendidikan, dan pemulihan trauma
terdampak Bencana;
terdampak Bencana; dan kepada Masyarakat.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PEMULIHAN LAYANAN PENDIDIKAN PASCABENCANA
Tanggung Jawab Satuan Pendidikan Pasal
23

menumbuhkan partisipasi warga Satuan


Pendidikan dan Masyarakat sekitar untuk
memfungsikan kembali seluruh sarana
terlibat aktif dalam proses rehabilitasi
dan prasarana pembelajaran yang aman
Satuan Pendidikan, rekonstruksi Satuan
terhadap Bencana;
Pendidikan, dan pemulihan trauma
warga Satuan Pendidikan;

berkoordinasi dengan Pemerintah


Daerah dan/atau pos pendidikan dalam melaporkan perkembangan proses dan
upaya rehabilitasi Satuan Pendidikan, hasil pemulihan kepada Pemerintah
rekonstruksi Satuan Pendidikan, dan Daerah dan/atau pos pendidikan secara
pemulihan trauma warga Satuan rutin.
Pendidikan; dan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Mana yang risikonya lebih
tinggi?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Mana yang risikonya lebih
tinggi?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Mana yang risikonya lebih
tinggi?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Mana yang lebih aman?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Mana yang lebih aman?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


MENGAPA TATA RUANG
AMAN PENTING?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


agar tidak membahayakan diri
dan menyelamatkan nyawa

mencegah cidera saat terjadi


bencana

mempermudah proses evakuasi


saat terjadi bencana
praktik PRB yang murah dan
mudah diterapkan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


BAGAIMANA MELAKUKAN TATA RUANG AMAN?

kenali bahaya dan


pendukung

buat rencana
penanggulangan bahaya

buat peta bahaya dan


jalur evakuasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


BAHAYA vs PENDUKUNG

• Bahaya adalah segala • Pendukung adalah segala


sesuatu (tempat, benda, sesuatu (tempat, benda,
situasi) yang dapat situasi) yang dapat
membahayakan kita semua mendukung kita semua saat
saat terjadi bencana terjadi bencana
• Bahaya menghambat proses • Pendukung memperlancar
perlindungan diri dan evakuasi proses perlindungan diri dan
evakuasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Bahaya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Bahaya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pendukung

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pendukung

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


RENCANA PENANGGULANGAN BAHAYA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
TIPS yang dapat dilakukan
untuk mengamankan lemari:

 Ditempelkan ke dinding
(dipaku/diikat/diberi siku)
agar tidak jatuh atau
bergeser saat terjadi
guncangan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


TIPS yang dapat dilakukan untuk mengamankan lemari:
 Diberi slop kayu berbentuk siku di bawah lemari dan diletakkan
bersinggungan dengan dinding. Dari samping, lemari akan tampak miring
bersandar ke dinding.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


TIPS yang dapat
dilakukan untuk
mengamankan lemari:

 Apabila kita memiliki


lemari dengan banyak
rak terbuka, langkah
tepat adalah dengan
memasang tali pegas
di antara rak terbuka.
Hal ini untuk
menghindarkan
barang-barang dalam
rak berjatuhan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
BUAT PETA
BAHAYA
DAN JALUR
EVAKUASI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


tentukan jalur
evakuasi : jalur
yang paling
buat denah aman dan
sekolah paling cepat
dengan menuju titik
detail kumpul

berikan letakkan di
tanda/simbol tempat yang
berbeda dalam
denah, misal : mudah
untuk bahaya, terlihat oleh
pendukung, warga
jalur evakuasi, sekolah
titik kumpul

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


1. Buat denah lokasi
sekolah lengkap
dengan:
JUDUL
NAMA SEKOLAH
ARAH MATA ANGIN
LEGENDA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2. Berikan tanda/simbol
√ = pendukung
x = bahaya
--> = jalur evakuasi
□ = titik kumpul
Φ = anak perlu dampingan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


3. Tentukan jalur evakuasi dari setiap
ruangan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Bagaimana dengan penyandang disabilitas ?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kenali hambatan dan kemampuan
siswa

Posisikan tempat duduk dan peran


siswa sesuai dengan hambatan dan
kemampuannya

Tentukan pendamping / penanggung


jawab yang akan membantu

Praktikan simulasi evakuasi melalui


jalur evakuasi yang sudah
ditentukan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Membawa serta alat bantu penyandang disabilitas saat evakuasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Gempa Bumi adalah:
Getaran yang terjadi dipermukaan bumi, yang
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


1. Apakah anda pernah mengalami gempa?

2. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk


menyelamatkan diri saat gempa?

3. Apa yang harus disiapkan sebelum, saat dan


sesudah gempa?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Saat Gempa
INGAT 3B!

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Prosedur keselamatan gempa 3B

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


BERLUTUT

MENYEIMBANGKAN TUBUH
AGAR GUNCANGAN GEMPA
TIDAK MEMBUAT KITA JATUH

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


BERLINDUNG
PENTING UNTUK MELINDUNGI
KEPALA DAN LEHER, KARENA
SAAT GEMPA BENDA-BENDA
DI SEKELILING KITA DAPAT
BERJATUHAN.

JIKA BERADA DI DEKAT MEJA,


KURSI ATAU TEMPAT TIDUR
BERLINDUNGLAH DI
BAWAHNYA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


BERTAHAN SAMBIL BERPEGANGAN

BERTAHANLAH DALAM POSISI


BERLINDUNG SAMBIL
BERPEGANGAN PADA
PELINDUNG HINGGA GEMPA
BENAR-BENAR BERHENTI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Saat Gempa
1. Jangan panik dan terburu-buru keluar dari rumah.
2. Matikan kompor atau api secepatnya dan pastikan benar-benar
padam
3. Gunakan Alas Kaki
4. Jauhi Dinding yang tidak kokoh dan jendela berkaca

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


3 B BAGI PENYANDANG DISABILITAS

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Sebelum Gempa
Menyiapkan tas siaga

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Sebelum Gempa
Perhatikan keselamatan penyandang disabilitas, lansia, bayi dengan
cara menata ruang yang aman.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Sebelum Gempa • DISKUSIKAN DENGAN
KELUARGA!
Adakan pertemuan keluarga untuk membahas segala • DIMANA AKAN BERTEMU?
sesuatu yang harus dilakukan ketika menghadapi • ADAKAH YANG MEMERLUKAN
bencana, antara lain: BANTUAN DAN SIAPA YANG
AKAN MEMBANTU?
Rencana Penyelamatan :
• ADAKAH YANG KESULITAN
a. Kenali Anggota Keluarga Yang rentan MEMINTA BANTUAN?
b. Kenali kebutuhannya, terkait Informasi, aksi dan alat
bantu
Rencana evakuasi :
Tentukan Jalur evakuasi yang paling aman, titik
kumpul yang aman dan mudah di jangkau, serta
lakukan simulasi evakuasi secara rutin.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Setelah Gempa
1. Segera keluar ke tempat aman
2. Jika rumahmu dekat pantai, evakuasi ke tempat lebih tinggi
3. Jauhi tembok
4. Jangan kembali ke dalam bangunan
5. Cari informasi yang akurat

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Konsep Cek:

Saran keselamatan ketika Gempa?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PRAKTEK SIMULASI
EVAKUASI GEMPA

Arbeiter- Samariter - Bund

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Langkah-langkah melakukan praktek simulasi gempa:

1. Diskusi dengan keluarga


- Buat Peta Evakuasi (pastikan semua paham)
- Sepakati titik kumpul
- Buat rencana penyelamatan (pastikan dilaksanakan)
- Pastikan ada yang menjadi penanggung jawab ( biasanya kepala
keluarga)
2. Tentukan tanda bahaya : misalnya pluit, tutup panci dan sendok, dll
3. Simulasi (1-3 menit)
4. Evaluasi
5. Lakukan pengulangan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai