Anda di halaman 1dari 97

KEPERAWATAN

BENCANA

I S WA N T O R O , S K P. , M M
S E K R E TA R I S B P B D P R O V K A L S E L
CV

BIODATA
 Nama : H. Iswantoro, SKp., MM.
 Tempat/Tgl. Lahir : Banjarmasin, 06-11-1967
 Pendidikan Terakhir : S2 Magister Managemen (2008)
 Jabatan : Sekretaris BPBD Prov Kal Sel.
 Alamat : Komp. Simpang Cemara Raya II Blok B No.
06 Banjarmasin HP. 08195455909
 Pengalaman Jabatan: Karu Orthopaedi (1998),

Kasubbid Profesi Keperawatan (2002)


Kasi Keperawatan Rawat Inap (2009)

: Kabid keperawatan (2010),


; wadir yan dan jang med RSJ sambang Lihum (2017)

: Sekretaris BPBD Prov Kalsel (2020)


 Pengalaman Diklat : Manajemen Kep, Adum (2001), PIM III (2011).
 Pengalaman Kegiatan : Keadaan 12 Mei BJm, Tsunami Aceh, Gempa
Yogya, gempa Lombok
GEOGRAFI INDONESIA

Terdiri atas 17.508 Pulau


Satu-satunya Negara yang Terletak pada Pertemuan 4
lempeng tektonik
Masuk Dalam “Pacific ring of fire”
yang terdiri atas lebih dari
80 gunung berapi aktif yang berbahaya
INDONESIA :

3 jt m3/dtk

4,5 jt m3/dtk

• 155 gunung berapi


• Bertemunya 3 lempengan benua
• Terletak diantara 2 samudra dengan tinggi beda air s/d 30 cm
Earthquake Volcano Eruption Flood
and Tsunami

Flesh Flood and


Conflicts Terrorism
Landslide

BCR Traffic accidents Storm

Indonesia is an Emergency Super Market


• Menurut UU No. 24 tahun 2007, bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yg mengancam
& mengganggu kehidupan & penghidupan masy
yg disebabkan, baik oleh faktor alam & atau non-
alam maupun faktor manusia, shg mengakibatkan
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda & dampak psikologis

• Apakah bencana alam, bencana non alam &


bencana sosial itu ?
CONT’D

Bencana alam : bencana diakibatkan oleh peristiwa yg


disebabkan oleh alam : berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan & tanah
longsor.

Bencana non alam : bencana yg diakibatkan oleh peristiwa


non alam : gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemic &
wabah penyakit.

Bencana sosial : bencana yg diakibatkan oleh manusia


yang meliputi konflik social dan krisis ekonomi.
DEFINING DISASTER (BRAKER, 2009)
DISASTERS IN INDONESIA
NATURAL “MAN MADE”

• Earthquakes • Terrorist attacks


• Flood • Railroad Accidents
• Land Slide • Aircraft Crashes
• Sport disasters
• Volcanic eruptions
• Fires
• Tsunami
• Shipwrecks
• Tropical storm & tornadoes
• Major epidemic diseases
DISASTER IN INDONESIA
• Avian Flue
KECELAKAAN RADIASI ?
IAEA:
An unintentional event involving
exposure or contamination of
persons and/or the environment by
radioactive material
DIMANA KECELAKAAN RADIASI DAPAT TERJADI ??

Radiology
Nuclear
Medicine

Diagnostic Radiotherapy
imaging

Research and teaching Industry and agro-


technology

Reff : Dr. Cyntia, Workshop Penanggulangan Medik Kedaruraratan Nuklir & Radiasi, PTKMR BATAN – RS Fatmawati, 23 Oktober
2012
PROGRAM OBJECTIVES

After Disaster
Before Disaster
• Response (local)
• Preparedness • Coordination of
International Assistance
• Recovery
• Mitigation
ROLES OF DISASTER
MANAGEMENT PROGRAM

Before a disaster:

• A technical and not a financial assistance ex:


• Advice on national policy
• Facilitate mutual assistance agreements
• Establish standards and design guidelines
• Strengthening institutions
• Special projects
DISASTERS IN INDONESIA AND SE ASIA

Natural :
Earthquakes
Typhoons
Floods
Landslides
Volcanic Activity
Man-made:
Displacement
BCR (Biological, Chemical, Radiological)
Complex
EFFECTS OF NATURAL DISASTERS ON HEALTH
SERVICES
Damage on Health Services and
Facilities
• Needs:
Rehabilitation of health
services and facilities
Intensification epidemiological
surveillance/vector control
Increase public awareness

• Important:
Building standards for health
facilities and mitigation
measures in hospitals are vital
for avoiding loss of patients
and staff and ensuring that
facilities and health services
will function properly after a
disaster strikes
EFFECTS OF NATURAL DISASTERS ON
WATER AND SEWERAGE SYSTEMS

• Drinking water supply and sewerage particularly


vulnerable to natural hazards
• Disruption of these systems may pose serious
health risks:
- Deficiencies in distributing potable water
- Difficulties in excreta disposal and other waste
- Results in deterioration of sanitation (conditions
favorable to spread enteric and other diseases)
WHAT CAN WE DO?

Disaster Mitigation in
Water Systems

-Prevent interruption in
distribution channels

-Prevent contamination

- Help to effectively
restore services in the
event of a disaster
EFFECTS OF NATURAL DISASTERS
ON FOOD AND NUTRITION

• Food is usually
locally available in
sudden disasters.

• Food shortages may


occur in two ways
• Destruction or
adulteration of existing
food supplies

• Disruption of food
distribution systems
EFFECTS OF NATURAL DISASTERS
ON MENTAL HEALTH
• Anxiety, neuroses and depression at pathological level are
not a major factor between survivors

• Most people find strength to recover from disasters and


usually take care of immediate needs

• Most cases can be solved with minimum trained staff, the


issue is to identify and refer the serious cases

• Foreign medical teams are usually not the best equipped or


prepared to deal with local/ cultural sensitive situations
MANAGEMENT OF CADAVERS IN
NATURAL DISASTERS

• It is a myth to believe that dead bodies causes a major risk of


diseases

• The bodies of victims from natural disasters in non epidemic


areas, do not present a public health risk for cholera, typhoid,
fever or other epidemics

• Victims of a disaster , even carriers of transmissible diseases,


are in fact, a far lesser threat to public than they were while
alive
MANAGEMENT OF CADAVERS IN
NATURAL DISASTERS

• The consequences of the myth ends in unacceptable


disposal of dead bodies

• Families have the right to honor the dead with a


proper identification and burial

• It is crucial that the health authorities and the media


work together to inform the public about simple
identification procedures
MANAGEMENT OF THE DECEASED
HEALTH PROBLEMS RELATED TO
SUDDEN FLOODS

• May cause much death but


leave relatively few severe
injured
• Death from trauma,
hypothermia
• Common diarrheal diseases,
respiratory infections, are
usual but no epidemics
HEALTH PROBLEMS RELATED TO
EARTHQUAKES

• Death toll depends on


3 factors:
- Housing type, time of
day, population
density

• Earthquakes don’t
kill, bad constructions
do
HEALTH PROBLEMS RELATED TO
EARTHQUAKES
• Children and elderly
most vulnerable

• Great demand of health


services occurs in the first
48 hrs

• Infected wounds,
respiratory problems in
trapped victims
HEALTH PROBLEMS RELATED TO
EARTHQUAKES
• Displacement
• People prefer to stay
close and in houses of
relatives

• Health Facilities
• Frequently damaged
and significant losses of
laboratory materials
HEALTH PROBLEMS RELATED TO
VOLCANIC ERUPTIONS

• Volcanoes, either dormant or


active, coexist with 10% of the
world's population (more than
500 million people), placing a
very high potential risk on the
neighboring communities

• Families that are living in


highly-risk areas may have to
be evacuated
HEALTH PROBLEMS RELATED TO
VOLCANIC ERUPTIONS

• Respiratory and skin problems


• Burns
• Possible inhalation/ingestion of toxic agents
• Significant impact on:
- Animals
- Agriculture
HEALTH PROBLEMS RELATED TO
VOLCANIC ERUPTIONS

• Dangerous pyroclastic flows (mixture of


gases, ash and rocks) or mudflows have
actually caused greatest number of deaths
and injuries

• Water samples are required in affected


areas as precautionary measure against
contamination
HEALTH PROBLEMS RELATED
TO TYPHOONS

• Contamination of the water


supply due to broken water mains
and open septic tanks

• Relatively few deaths and injuries


occur

• Loss of power
TREND BENCANA DI INDONESIA
TAHUN 2006-2010
Data Pusat Krisis Kemenkes:
1. Frekuensi kejadian bencana di Indonesia tercatat 1.389 kali,
rata-rata tiap tahun Indonesia mengalami 278/tahun tiap 1,3
hari terjadi bencana
2. Selain itu setiap tahun rata-rata pengungsi 900 ribuan
pengungsi.
3. Trend bencana meningkat tiap tahun 2009:289 kejadian &
2010: 315 kejadian 8,99%)

SMS Gate way: 081385904444


DAMPAK BENCANA

Sources: PAHO 2007


DAMPAK BENCANA TERHADAP
KESEHATAN
• Sosial: panik, rumors/berita tak pasti, antrian menunggu
layanan
• Peningkatan kejadian penyakit menular
• Penduduk yang terusir (tidak punya tempat tinggal)
• Paparan cuaca esktrim
• Kekurangan pangan dan gizi
• Kekurangan air bersih dan sanitasi
• Kerusakan sarana/fasilitas kesehatan

Sources: PAHO 2007


DAMPAK UMUM BENCANA
TERHADAP ORGANISASI
PELAYANAN KESEHATAN
Peningkatan Pasien Emergency (gawat
darurat) yang mendadak

KAPASITAS
Kerusakan Fasilitas Kesehatan ORGANISASI
PELAYANAN
Persiapan yang tidak memadai KESEHATAN

Ketersediaan Layanan Spesialistik

Source: dcp2.org
PENINGKATAN KEBUTUHAN PASIEN
GAWAT DARURAT YANG MENDADAK

RSUD Pariaman, 2009 RS M. Jamil, 2009


KERUSAKAN FASILITAS
KESEHATAN
RS M. Jamil Padang, West Puskesmas Cigalontang, Tasikmalaya,
Sumatera Barat 2009 Jabar, 2009

Laporan Kemenkes : Fasilitas rusak 105 pd 2010 dan 197 pada 2011
DAMPAK BENCANA TERHADAP
KESEHATAN MASAYARAKAT

Kesehatan
Dampak Langsung
Masyarakat

BENCANA
Sistem
Dampak Tdk Langsung Pelayanan
Kesehatan

Source: UCLA Center for Pubic Health and Disaster Relief, 2000
DAMPAK BENCANA THD
KESEHATAN
Dampak Segera: Dampak Jangka Panjang:
• Meningkatknya Angka • Meningkatnya beban kesehatan
kesakitan, cacat, dan • Hilangnya layanan kesehatan
kematian • Terputusnya upaya pencegahan
• Kerusakan sarana dan penyakit dan program kesehatan
masyarakat lainnya
prasaran secara langsung
• Hilangnya dukungan
• Hilang atau terganggunya laboratorium dan kemampuan
layanan kesehatan diagnosa rumah sakit

Source: dcp2.org 2007


Jumlah pemudik, kecelakaan dan korban pada mudik 2011 & 2012

No. Hal Tahun 2011 Tahun 2012 Ket.

1 Jumlah pemudik 15.202.87 16.932.86 Meningkat


8 0 11,38%
2. Jumlah 4744 5233 Meningkat
kecelakaan 10,31%
3. Jumlah korban 779 908 Meningkat
meninggal 16,56%
4. Jumlah korban 1334 1505 Meningkat
luka berat 12,82%
5. Jumlah korban 3443 5139 Meningkat
luka ringan 49,26%
Sumber : Korlantas Polri
Sensus Penduduk 2010 (BPS) = 13.943 pregnancy related death (PRD) dalam periode
17 bulan (Jan 2009-Mei 2010)
*catatan : data underreporting dgn koreksi completeness 0,4352

Hasil verivikasi SP2010 = 8.609 PRD

Studi Tindak Lanjut SP 2010 (Litbangkes) = 50% dari 8.609 PRD = 4.167 PRD

Kajian Maternal Mortality = 3.377 MATERNAL DEATH (Tanpa kecelakaan dan


bunuh diri)

Hasil bobot oleh BPS = 7.524 maternal death

dr. Teti Tejayanti Thursday, May 06, 2021


• Safe community diartikan sebagai kondisi
aman dan sehat dalam seluruh siklus
kehidupan manusia sejak dalam
kandungan sampai usia lanjut.

• Untuk menciptakan kondisi tersebut,


disamping fasilitasi pemerintah, masyarakat
diharapkan bisa mandiri mengatasi masalah
kesehatannya.
53
TUJUAN SAFE COMMUNITY:
MENURUNKAN RISIKO ATAU DAMPAK MUSIBAH /
BENCANA / PENGUNGSIAN TERHADAP KESEHATAN
(MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN, KECACATAN DAN
KEMATIAN), MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.

• Bagaimana masyarakat memahami perannya.


• Bagaimana masyarakat berperan untuk menolong diri
sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
• Didukung dengan:
• Kesiapan unit kesehatan di lapangan.
• Jejaring kerja antara provider – masyarakat.

54
INTI DARI PENANGGULANGAN
BENCANA :
Kesiapan, Kesiapan dapat diatasi dengan
suatu sistem penanggulangan bencana
yang baik, pada tataran lokal, nasional dan
bahkan international
Penanggulangan bencana memerlukan :
respon yang cepat thd kebutuhan :
komunikasi, transportasi, pengamanan,
pemindahan penduduk dan pelayanan
kesehatan.
SIKLUS PENANGANAN BENCANA

KESIAPSIAGAAN TAHAP
(PREPAREDNESS) TANGGAP DARURAT
(RESPONSE)
Penyiapan posko
• Selamatkan jiwa
Publikasi & Latihan
• Kirim bantuan makan/
(geladi)
Logistik

MITIGASI REHABILITASI
(MITIGATION) (RECOVERY)
Pemetaan, penyiapan • Pemulihan keadaan
perangkat lunak, penyiapan • Pembersihan lingkungan
program penanggulangan

Monitoring & Evaluasi


REKONSTRUKSI/
PENCEGAHAN PEMBANGUNAN KEMBALI
(PREVENTION) (DEVELOPMENT)
• Perbaikan Pemukiman
Pembangunan sarana dan prasarana
• Perbaikan sarana & prasarana

56
Nilai Hakiki Kemanusiaan
• Keadaan Aman
• Sehat
• Sejahtera
• Keadilan
SAFE
COMMUNITY

• Quick Response
• Preparedness
SPGDT
• Prevention
MENJAGA DAN (Life Saving & Limb Saving)
• Mitigation • Rehabilitation
MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI
BANGSA
• Komponen Esensial Kehidupan Manusia
• Titik Berat Pada Peran Masyarakat
• Pemerintah Memfasilitasi
57
PERAN PERAWAT DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA
• Peran perawat adalah merupakan tingkah
laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kependudukan dalam 
sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari profesi perawat
maupun dari luar profesi keperawatan yang
bersifat konstan (Hidayat, 2007).
PERAN PERAWAT (KONSORIUM ILMU 
KESEHATAN TAHUN 1989)
• Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan
kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian 
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan.
• Peran sebagai advokat pasien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu pasien dan keluarganya
dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan
 atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Juga dapat
berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang
meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya dan hak atas privasi.
• PERAN EDUKATOR
Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit
 bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan 
perilaku dari pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

• PERAN KOLABORATOR
Peran perawat di sini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan
lain- lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
 keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
PERAN KOORDINATOR

Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan,


merencanakan serta mengorganisasi pelayanan 
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan pasien.
PERAN KONSULTAN
Di sini perawat berperan sebagai tempat konsultasi terhadap
masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. 
Peran ini dilakukan atas permintaan pasien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

PERAN PEMBAHARU
Peran ini dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan.
FILOSOPI KEPERAWATAN GADAR
• Falsafah :
Suatu pandangan, keyakinan thd sebuah fenomena,
kondisi tt yg didasarkan pada pengetahuan, kearifan
konsep dan prinsip dasar yang dianut.

• Falsafah Keperawatan :
Pelayanan kep sbg bag integral dari yankes yg esensial
dlm me harkat hidup ind, kel dan masy.
Askep berorientasi pd masalah dan unakan proses
keperawatan sbg metode pemecahan masalah secara
ilmiah
GADAR


Ancaman
Bio,psiko,sos KEMATIAN N KECACADAN

/ - MENINGKATKAN
HARKAT MARTABAT

DITANGANI SECARA :
@ ADEKUAT
@ TEPAT
@ SEGERA
FALSAFAH KEPERAWATAN GADAR
BERORIENTASI :
• Prinsip dasar ppgd adl ; penyelamatan , sedapatnya mengurangi
kecacadan fisik; mental, meringankan penderitaan dan
mempertahankan fungsi normal sistem tubuh.

Aplikasi konsep-konsep dasar kep yang menilai dan menghargai


manusia sebagai Makhluk tertinggi. Bersifat unik dan
merupakan kesatuan yang utuh manusia pada dasarnya
memerlukan kebutuhan KDM.

Perawat/Tenaga kesehatan YL melaksanakan tindakannya


berdasarkan fungsi dan perannya
ALAM BNPB

BENCANA BINATANG KEMENKES

MANUSIA
ALAM
SENGAJA
BINATANG
MANUSIA TEKNOLOGI

PIDANA
TIDAK
SENGAJA PELANGGARAN
POLISI

PENANGGULANG
AN SETIAP TARGET UTAMA
PMK
BENCANA YANG SAVE THE LIVE
WAJIB ADA

KESEHATAN
GAWAT DARURAT
1. KLIEN GAWAT DARURAT
• TIBA-TIBA BERADA DALAM KEADAAN GAWAT / AKAN MENJADI GAWAT DAN
MENGANCAM NYAWA ATAU CACAT ANGGOTA BADAN BILA TIDAK MENDAPAT
PERTOLONGAN SECEPATNYA.

2. KLIEN GAWAT TIDAK DARURAT


• GAWAT TAPI TIDAK MEMERLUKAN TINDAKAN DARURAT, MIS : CA
STADIUM LANJUTURA

3. KLIEN DARURAT TIDAK GAWAT


• MUSIBAH TIBA-TIBA, TIDAK MENGANCAM JIWA ANGGOTA BADAN, MISAL
: LUKA SAYAT DANGKAL

4. TIDAK GAWAT TIDAK DARURAT


• MIS : ULCUS TROPIK, TB KULIT
TUJUAN
PENANGGULANGAN PPGD
1. MENCEGAH KEMATIAN DAN
KECACADAN
2. RUJUKAN PPGD
3. PENANGGULANGAN KORBAN
BENCANA
TRIAGE ; SELEKSI
PROBLEM
SESEORANG DAPAT MENINGGAL KALAU
TERJADI KEGAGALAN PADA SALAH SATU
SISTEM :
1. OTAK
2. PERNAFASAN 4 – 6 MENIT
3. KARDIOVASCULAR
4. HATI
5. GINJAL LAMA
6. PANKREAS
Field Triage 71
JUMLAH KORBAN BENCANA

1. BENCANA I = < 50 ORANG


2. BENCANA III = 101- 300 ORANG
3. BENCANA II = 51 – 100 ORANG
4. BENCANA IV = > 300 ORANG
KOMPLIKASI TRAUMA
MULTIPLE
1. PENYEBAB KEMATIAN DINI ( DLM
72 JAM)
• HAEMORAGI, CKB
2. PENYEBAB LAMBAT KEMATIAN (>
3 HRI)
• SEPSIS, GAGAL ORGAN
MULTIPLE
ALUR KEJADIAN

POLISI
AWA SAR 118 IRD ICU RUAN
KORBAN/ M HANSIP G PULANG
KEJADIA /REHABI
N LI
PRA RS RUMAH SAKIT

MASALAH : MASALAH ;
1. KOMUNIKASI MASALAH :
1. PKM
2. PENDIDIKAN PEMBIAYAAN
2. BAGIAN IRD
3. TRANSPORTASI 3. PENANGGULANGAN
KORBAN BENCANA
NASIB PENDERITA
DIPENGARUHI 3 KECEPATAN

1. DITEMUKANNYA PENDERITA
2. MINTA PERTOLONGAN
3. KUALITAS PERTOLONGAN
TINGKAT KEBERHASILAN
KETERLAMBATAN KEMUNGKINAN BERHASIL
1 MENIT 98 DARI 100
2 MENIT 92 DARI 100
3 MENIT 7 2 DARI 100
4 MENIT 50 DARI 100
5 MENIT 25 DARI 100
6 MENIT 11 DARI 100
7 MENIT 8 DARI 100
8 MENIT 5 DARI 100
9 MENIT 2 DARI 100
10 MENIT 1 DARI 100
1 1 MENIT 1 DARI 100
12 MENIT 1 DARI 100
TUJUAN PENANGGULANGAN
PENDERITA TIDAK SADAR :
• Mempertahankan otak. jangan rusak
Kerusakan otak dapat disebabkan:
@Kekurangan oksigen,
@ Gula darah menurun,
@Suhu meningkat
ICS (INCIDENT COMAND SYSTEM)

• Digunakan untuk mengkoordinasi  respon aktivitas dari


berbagai bencana yang berbeda.  ICS sebuah standar
manajemen kegawadaruratan yang termasuk perencanaan,
prosedur, peralatan dan biaya adanya perubahan pada sebuah
bencana.  Masing-masing dari peristiwa mempunyai
komando yang bertanggung jawab dalam manajemen
kegawatdaruratan dan memungkinkan menjadi single
command (Landesman, 2006, p.10).
• ICS adalah sebuah sistem manajemen yang berlaku secara luas
dirancang untuk memungkinkan efektif, manajemen insiden
efisien dengan mengintegrasikan kombinasi fasilitas,
peralatan, personel, prosedur, dan komunikasi yang beroperasi
dalam struktur organisasi umum. ICS adalah bentuk dasar
pengelolaan yang ditetapkan dalam format standar, dengan
tujuan memungkinkan manajer insiden untuk mengidentifikasi
masalah kunci yang terkait dengan insiden-sering di bawah
kondisi mendesak tanpa mengorbankan perhatian untuk setiap
komponen sistem komando (NIMS, 2008, p. 45).
INCEDENT COMMAND SYSTEM ( ICS )

Didifinisikan sebagai suatu system yang fleksibel Untuk


mengelola SDM dan sarana yang tersedia.

Umumnya suatu ICS memiliki komponen sbb :

1. Komando / Pengendalian
2. Operasi
3. Logistik
4. Perencanaan
5. Keuangan
SEKTOR TANGGAP DARURAT KESEHATAN

Secara umum dalam sistem tanggap darurat Medis biasanya ada


sektor – sektor sbb :

1. Pos Pengendali ( Incedent Command )


2. Ekstrikasi ( Evakuasi )
3. Perawatan
4. Transportasi
5. Staging ( Supleyer )
6. Pendukung ( termasuk pemasok )
7. Triage
EKSTRIKASI

• Bertanggung jawab untuk membebaskan korban yang terjebak


ditempat kejadian. Sektor ini juga meliputi upaya pertolongan
teknis, penilaian dini dan triage penderita untuk dikirim ke sektor
perawatan dan transpor. Perawatan korban hanya Penilaian dini
dan perwatan cedera yang dapat mengancam nyawa saja yang
dilakukan sektor ini. Bila dianggap perlu maka korban ditangani
sektor triage bila ada.
PERAWATAN
• Bertugas memberikan perawatan lanjutan bagi korban setelah
mereka diserah terimakan dari sektor ekstrikasi dan triage. Disini
Penilaian klien dilakukan secara lengkap dan korban dipilah
kembali berdasarkan prioritas pertolongan.
TRANSPORTASI

• Bersama-sama dengan pos komando mengatur pengiriman korban ke


RS.Kegiatannya cukup kompleks karena harus memperhatikan fasilitas
RS,ambulance, daya tampung RS dan saran transportasi yang tersedia.
STAGING
• Sektor ini sangat diperlukan pada bencana berskala besar. Koordinasi
pergerakan kendaraan, institusi yang melakukan pertolongan termasuk media
diatur oleh sektor ini.
• Sektor ini juga yang memasok sarana, bantuan, dll bila diperlukan, mencatat
data transportasi dan kemana korban dibawa.

PENDUKUNG
• Sektor ini yang bertanggung jawab untuk menyediakan tenaga, sarana dan bahan
tambahan yang diperlukan sektor lain. Sektor ini mengkoordinasikan saran dan
prasarana medis serta mengatur tim medis yang datang. Semua bantuan akan
ditempatkan di sektor staging.
TRIAGE
• Sektor ini sifatnya opsional. Sektor triage ini biasanya melakukan penilaian
penderita, menandai dan memindahkan klien ke areal perawatan yang sudah
disiapkan.
• Komponen yang sebaiknya ada adalah Penanggung jawab Keselamatan
( Safety Officer ) bertugas memastikan semua tindakan aman dan sesuai
prosedur.
PERTOLONGAN KORBAN BANYAK
Korban banyak dapat dinyatakan bila jumlahnya sekurang – kurangnya 3 atau
jumlah korban lebih banyak dari jumlah tim yang pertama kali tiba.
PERAN PENOLONG PADA SITUASI KORBAN BANYAK
Tugas penolong yang pertama kali tiba :
1. Mendirikan posko atau tempat berkumpul
2. Menilai keadaan
3. Meminta bantuan
4. Melakukan triage
PENILAIAN KEADAAN

Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menilai keadaan :


1. Keamanan tempat kejadian
2. Jumlah penderita
3. Perlu atau tidaknya ekstrikasi / peralatan khusus
4. Perkiraan jumlah ambulans yang diperlukan
5. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keadaan dan sarana
6. Sektor – sektor yang diperlukan
7. Tempat untuk staging
SKILL KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

KLIEN - NURSE

KOMUNIKASI
MOTIVASIONAL

LEADER - STAFF

KOMUNIKASI
NEGOSIASI- KOLABORATIF

MANAGERIAL
LEADER BEHAVIOR
TINGKAT KEMATANGAN
(MATURITY)
• Ability, menunjukkan kesiapan kerja staff yang
berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan,
pengalaman dan keterampilan staff dalam
menjalankan tugas

• Willingness, merupakan kesiapan psikologis staff


dalam menjalankan tugas dan berkaitan dengan
keyakinan, komitmen, keinginan dan motivasi
untuk maju serta kesediaan untuk
bertanggungjawab
KOORDINASI DI BENCANA
WE NEEDS – YOUR BEST SUPPORT !
SUNGGUH
KERJASAM
NIAT -
A
SUNGGUH
COLLABORATIVE… ???
70%
kesalahan di dunia kerja
adalah hasil dari
KOMUNIKASI
yang buruk
39
COMMUNICATION WITH THE CLIENT IS A CORE
BUSSINES FOR WINNING THE COMPETITION

DOCTOR NURSE HP
(CURE) (CARE) (CORE)
94
TEAM
T = TOGETHER
E =EVERYONE
A = ACCEPT
M = MORE

Puruhito, Rektor UNAIR


KIAT SUKSES
?
S = V + M1 + M2
S.i.m.R
(Success is my Right)
KKLLLLLLLLLLL

Anda mungkin juga menyukai