Anda di halaman 1dari 42

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Strategi
Satuan Pendidikan Aman Bencana

Sekretariat Nasioal Satuan Pendidikan Aman Bencana


Agenda

1 Data dan Informasi Risiko di Satuan Pendidikan

2 Kerangka Kerja dan regulasi SPAB

3 Penyelenggaraan dan Capaian Program SPAB

4 Peluang dan Tantangan

5 Peta Jalan 2020 - 2022

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Risetdan
Riset, danTeknologi
Teknologi 2
Sekolah
Data Risiko Bencana di Satuan Pendidikan
> 500 ribu
Peserta Didik
> 60 Juta
Pendidik dan TK
> 5 Juta

Ruang kelas
> 2.5 Juta Peta Risiko Bencana, InaRISK, 2022
Hazard Index

57% Satuan pendidikan terpapar lebih dari satu ancaman bencana: Landslide
Volcano (2%)
 130K (68%) sekolah berisiko > 7.5K (4%) sekolah berisiko Lebih dari 62 ribu (8%)
Gempa Bumi Tsunami Sekolah and 12 Juta
EQ, TS, LF
Siswa terdampak (13%)
> 98K (51%) Sekolah berisiko > 2.5K(1,5%) sekolah berisiko
bencana, dan seluruh
Banjir Letusan Gunung Api sekolah terdampak
Flood EQ
(18%) (59%)
> 22K (11%) Sekolah berisiko > 7K (4%) Sekolah berisiko pandemic COVID-19.
Tanah Longsor Banjir Bandang
Sumber: Pusdatin Kemendikbudristek dan BNPB, September 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 3
Potensi Risiko Bahaya Gempa pada Satuan Pendidikan
Berdasarkan Peta PGA probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun (PUSGEN, 2017)

295 Sesar Aktif


13 zona megathrust Sesar Aktif, PuSGeN 2017
Zona Megathrust, PuSGeN 2017

Lokasi sekolah pada ancaman gempa:


Sangat rendah
Rendah Sumber data:
Sedang • Data Pokok Pendidikan, PDSP Kemendikbud (2018)
Tinggi • Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia, PuSGeN (2017)
Sangat tinggi Hanifa et al, 2018 • Kajian Risiko Gempa PuSGeN untuk RIPB 2045 (2018)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Risetdan
Riset, danTeknologi
Teknologi
Dampak Bencana terhadap Pendidikan:

Pembelajaran dan layanan


pendidikan di Satuan Pendidikan
terganggu karena:
• Sarana Prasarana Sekolah Rusak
• Akses transportasi terputus
• Siswa dan guru serta warga sekolah lain
banyak yang mengungsi karena rumah
rusak
• Perlengkapan penunjang pembelajaran
siswa rusak
• Siswa dan orang tua takut kembali
Belajar di sekolah karena khawatir akan
keselamatan anak melihat kondisi ruang
kelas dan bangunan sekolah yang rusak
• Pembatasan kegiatan untuk pencegahan
penularan wabah penyakit

Korban Guru dan Siswa terkena


reruntuhan bangunan/rumah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6


Data Satuan Pendidikan Terdampak Bencana Alam selama 15 Tahun terakhir
Jumlah Satuan Pendidikan RUSAK Terdampak Satuan Pendidikan Terdampak Bencana
Bencana MI MTs MA
239 , Berdasarkan Jenis Bencana SLBRA3% 4% 2%
2% 61 , 15 , Gempa Bumi
0% 0%
10 , 0% SMK1% 1%
6 , 0%
1,154 , 8% Banjir 4%
Gempa Bumi, tsunami, SMA
likuifaksi PAUD
2,068 , LGA 6%
13% 24%
Badai Siklon SMP
2,734 , 18% 9,098 , 59%
Banjir Bandang dan 12%
Longsor
Angin Puting Beliung SD
kebakaran 43%
tsunami

• Tercatat 15.358 Satuan pendidikan yang rusak terdampak Bencana selama 15 tahun terakhir.
• Tercatat 49.997 Satuan pendidikan terdampak bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan
walaupun tidak merusak sarana prasarana tapi mengganggu aktivitas pembelajaran.
• Bencana Non-alam Pandemi Covid-19 berdampak terhadap seluruh satuan pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 7


Laju Kasus Kumulatif dan Tren kebijakan PTM di daerah selama Pandemi Covid-19
Laju kasus konfirmasi Covid-19 Bulanan Usia 3 - 18 Tahun, update 4 September 2022
Omicron
160,000 Delta 148,226
140,000 121,098
120,000
100,000 Omicron BA.4
80,000 dan BA5
60,000 37,974
40,000 25,099
20,000
-
Juli

Juli

Juli
Mar

Okt

Nov

Des

Feb

Mar

Okt

Nov

Des

Mar
Apr

Jan-21

Apr

Jan-22

Apr
Juni

Agt

Sep

Agt

Sep

Juni

Sep
Agustus
Feb
Mei

Mei

Mei
Juni
2020 2021 2022

Tren Penutupan dan pembukaan Satuan Pendidikan Selama Pandemi Covid-19


PTM 100% PTM 75% PTM 25% PTM 25% PJJ
100%
80%
60%
40%
20%
0%
July

Okt

July

July
Jan-21

Feb

Okt

Jan-22

Feb

Okt
May

May

May
March

Apr

Sept

Nov

Dec

March

Apr

Sept

Nov

Dec

March

Apr

Sept
June

Aug

June

Aug

June

Aug
2020 2021 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Dari 3,93 juta Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang PERSENTASE PTK TIAP PROVINSI
datanya sudah sinkron dengan PeduliLindungi, 96% (3,77 juta) Lengkap 3 Dosis 2 Dosis Baru 1 dosis Belum vaksin
sudah mendapatkan vaksinasi dengan rincian sebagai berikut:
Prov. Bali
Prov. D.I. Yogyakarta
Lengkap Sudah Baru Belum Total data Prov. Kepulauan Riau
Prov. Jawa Tengah
Vaksin 3 Vaksin 2 Vaksin 1 Vaksin Sinkron Prov. D.K.I. Jakarta
Prov. Jawa Timur
1,769,729 1,809,057 196,637 157,309
3,932,732 Prov. Kalimantan Timur
(45%) (46%) (5%) (4%) Prov. Kalimantan Tengah
Prov. Sumatera Utara
Prov. Jawa Barat
Prov. Kalimantan Selatan
NASIONAL 45% 46%
Vaksinasi PTK per Jenjang Prov. Kalimantan Utara
Prov. Riau
Lengkap Dosis 3 Sudah Dosis 2 Baru Dosis 1 Belum Vaksin Prov. Kepulauan Bangka Belitung
Prov. Lampung
100% Prov. Sumatera Selatan
90% Prov. Jambi
80% Prov. Gorontalo
Prov. Nusa Tenggara Barat
70% Prov. Sulawesi Utara
60% Prov. Kalimantan Barat
50% Prov. Banten
40% Prov. Aceh
30% Prov. Sulawesi Selatan
Prov. Bengkulu
20%
Prov. Sumatera Barat
10% Prov. Nusa Tenggara Timur
0% Prov. Papua Barat
Prov. Sulawesi Tenggara
Prov. Papua
Prov. Sulawesi Tengah
Prov. Sulawesi Barat
Prov. Maluku
Prov. Maluku Utara

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Pusdatin Kemendikbudristek, 7 September 2022, Hasil pemadanan DAPODIK dengan PeduliLindungi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 9
Cakupan Vaksinasi Peserta Didik*
82% (30,96 juta) Peserta Didik Usia 6 tahun ke atas dari total 37,9
% Vaksin 3 % Vaksin 2 % Vaksin 1 % Belum Vaksin
juta peserta didik usia 6 tahun ke atas sudah menerima vaksinasi
dosis 1 dan 68% (25,93 juta) diantaranya sudah lengkap menerima Prov. Bali
dosis 2, dan 0,5% atau baru 180ribu yang sudah menerima Prov. D.I. Yogyakarta
Prov. D.K.I. Jakarta
Booster.* Prov. Jawa Tengah
Prov. Kepulauan Riau
Peserta Didik yang sudah vaksinasi* Prov. Jawa Barat
Prov. Sumatera Utara
% Vaksin 3 % Vaksin 2 % Vaksin 1 % Belum Vaksin Prov. Kepulauan Bangka Belitung
Prov. Jawa Timur
100% Prov. Bengkulu
80% Prov. Kalimantan Timur
Prov. Lampung
60% NASIONAL 1% 70% 13% 15%
40% Prov. Sumatera Selatan
Prov. Kalimantan Tengah
20% Prov. Kalimantan Utara
Prov. Sulawesi Utara
0%
Prov. Nusa Tenggara Barat
Prov. Jambi
Prov. Riau
Prov. Aceh
Prov. Kalimantan Selatan
Prov. Gorontalo
Vaksin 3 Vaksin 2 Vaksin 1 Belum Total data Prov. Banten
Vaksin Sinkron* Prov. Nusa Tenggara Timur
Prov. Sulawesi Tenggara
180.997 25,753,400 5,028,156 6,958,133 Prov. Sulawesi Selatan
37,920,686 Prov. Kalimantan Barat
(0,5%) (68%) (13%) (18,5%) Prov. Sumatera Barat
Prov. Sulawesi Tengah
Prov. Sulawesi Barat
Prov. Maluku
• Peserta Didik PAUD yang sudah Divaksin sebanyak 1,7% (41,006) dari Total 2,36 Prov. Papua Barat
Juta Peserta Didik PAUD Usia 6-8 Tahun. Prov. Maluku Utara
Prov. Papua

0% 20% 40% 60% 80% 100%


* Data tidak termasuk Peserta Didik PAUD dan 8.895.821 (16%) peserta didik yang NIK belum sinkron dengan Data Dukcapil. (Sumber: Pusdatin
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10
Kemendikbudristek, September 2022)
Agenda

1 Data dan Informasi Risiko di Satuan Pendidikan

2 Kerangka Kerja dan regulasi SPAB

3 Penyelenggaraan dan Capaian Program SPAB

4 Peluang dan Tantangan

5 Peta Jalan 2020 - 2022

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Risetdan
Riset, danTeknologi
Teknologi 11
Penyelenggaraan program SPAB diatur dengan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang
Program SPAB

Berisi 9 Bab substansi dan 1 Bab penutup

Ketentuan Umum yang terdiri dari definisi tujuan, ruang lingkup dan sasaran
Bab I sasaran program SPAB

Mengatur tanggung jawab Kemendikbudristek, pemerintah daerah dan Satuan


Bab Pendidikan dalam Penyelenggaraan Program SPAB pada saat Prabencana, Situasi
II - IV Darurat dan Pasca Bencana

Mengatur ketentuan Sekretariat SPAB yang terdiri dari Sekretariat Nasional SPAB
Bab V dan Sekretariat bersama SPAB daerah

Bab VI Pemantauan, evaluasi dan pelaporan Program SPAB

Bab VII Pendanaan

Bab VIII Partisipasi masyarakat

Bab IX Penghargaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Ketentuan Umum Penyelenggaraan Program SPAB

Tujuan Definisi, ruang lingkup dan sasaran

meningkatkan kemampuan sumber daya di Satuan


Pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi Program SPAB merupakan upaya pencegahan dan
Risiko Bencana; penanggulangan dampak Bencana di Satuan Pendidikan.

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Satuan


Pendidikan agar aman terhadap Bencana;
Ruang lingkup penyelenggaraan Program SPAB meliputi:
memberikan perlindungan dan keselamatan kepada a. penyelenggaraan Program SPAB pada saat Prabencana;
Peserta Didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari b. penyelenggaraan layanan pendidikan dalam Situasi Darurat
dampak Bencana di Satuan Pendidikan; Bencana; dan
c. pemulihan layanan pendidikan Pascabencana.
memastikan keberlangsungan layanan pendidikan
pada Satuan Pendidikan yang terdampak Bencana;

memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan Sasaran penyelenggaraan Program SPAB meliputi Satuan
karakteristik Risiko Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal di semua jenjang
Pendidikan; dan dan jenis pendidikan

memulihkan dampak Bencana di Satuan Pendidikan.

membangun kemandirian Satuan Pendidikan dalam


menjalankan Program SPAB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi13


Kerangka Kerja Penerapan Program SPAB secara umum

PRABENCANA PENANGANAN SITUASI DARURAT PEMULIHAN PASCABENCANA


Menerapkan 3 Pilar SPAB: 1. Mengaktifkan pos pendidikan/klaster 1. Memfungsikan kembali seluruh
1. Menyediakan fasilitas pendidikan di tempat bencana sarana dan prasarana
(Sarana Prasarana) 2. Mengkaji dampak dan kebutuhan pembelajaran (rehabilitasi dan
pembelajaran yang aman 3. Menyusun rencana respon rekonstruksi)
bencana; pendidikan dalam situasi darurat 2. Memulihkan proses
2. Meningkatkan kemampuan 4. Menetapkan Kebijakan Pendidikan pembelajaran
manajemen bencana di dalam Situasi Darurat 3. Mengejar ketertinggalan
satuan pendidikan 5. Memfasilitasi penyelenggaraan capaian hasil belajar peserta
3. Melaksanakan pendidikan sekolah darurat didik
pencegahan dan 6. Memberikan Layanan dukungan 4. Memberikan dukungan
pengurangan risiko psikososial psikososial dan/atau
bencana. 7. Memastikan tingkat keamanan dan pemulihan trauma
keselamatan peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan
8. Peningkatan partipiasi multi pihak

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Kerangka Kerja SPAB Prabencana

Pondasi: Sistem dan Kebijakan yang mendukung

Pilar 1: Fasilitas Pembelajaran yang lebih aman

Pilar 2: Manajemen Penanggulangan Bencana di


Sekolah dan Kesinambungan Pendidikan

Pillar 3: Pendidikan Pengurangan Risiko dan


Resiliensi
Tujuan dari SPAB yang Komprehensif adalah untuk melakukan
pendekatan partisipatif yang berdasarkan informasi risiko untuk:
1. Melindungi peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
lainnya dari kematian, cedera, kekerasan dan bahaya di sekolah dan
ruang belajar lainnya.
2. Merencanakan kesinambungan pendidikan dan perlindungan,
dan mengurangi gangguan terhadap pembelajaran dalam
menghadapi guncangan, tekanan, bahaya, dan segala jenis
ancaman.
3. Mempromosikan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dan
pengemban tugas, untuk berkontribusi pada pengurangan risiko,
pembangunan resiliensi, dan pembangunan berkelanjutan.

Sumber: GADRRRES, 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Kemdikbud Memastikan Pemenuhan Standar Minimum Pendidikan dalam situasi Darurat

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Alur Tanggap Darurat Sektor Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 17


Program dan Kegiatan Tanggap Darurat dan Pemulihan Pasca Bencana

Aktivasi Pos Pendidikan Fasilitasi Sekolah Darurat Pemulihan

Pemulihan Fisik berupa rehabilitasi,


Koordinasi Multipihak Pendirian ruang kelas sementara rekonstruksi maupun relokasi satuan
pendidikan
Distribusi perlengkapan pembelajaran Pemulihan kesiapan dan proses
Pendataan dampak dan kebutuhan
siswa pembelajaran

Pengelolaan sumber daya, kegiatan Distribusi kebutuhan air dan sanitasi di Pemulihan hasil belajar – mengejar
dan distribusi bantuan untuk sekolah darurat ketertinggalan akibat learning loss
pemenuhan kebutuhan darurat di
lapangan
Layanan Dukungan Psikososial bagi Pemberian tunjangan khusus bagi
Koordinasi dengan POSKO UTAMA, guru dan siswa guru terdampak bencana
Lintas Klaster dan POSPENAS Pelatihan bagi Guru dan relawan untuk Pemberian KIP khusus atau bantuan
Layanan Pendidikan dalam Situasi personal pendidikan bagi Siswa
Monitoring layanan pendidikan dalam darurat terdampak
situasi darurat
Monitoring Penerimaan Siswa korban
bencana yang belajar di luar daerah
(http://bit.do/SE_PD_Bencana)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


18
STRUKTUR ORGANISASI POS KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA

Pengelolaan pendidikan
dalam situasi darurat Komandan
dikoordinasi oleh POS Wakil Komandan
Pendidikan yang Sekretariat Perwakilan Dinas/ Lembaga Teknis/
merupakan bagian dari Organisasi terkait / OSOCC
POSKO Penanganan
Humas
Humas Keselamatan & Keamanan
Darurat Bencana
Bidang Perencanaan Bidang Logistik
(Kaji Cepat 
Rencana Operasi, Bidang Administrasi Keuangan
Evaluasi)
Bidang Operasi

Kluster Kluster Kluster Kluster Kluster Kluster Kluster Air &


SAR Kesehan & Makanan & Huntara / Pemulihan Pendidikan Sanitasi
Psikososial /Perbaikan
Nutrisi Camp
Mgmt Darurat /
Sarana
Prasarana

Dinamakan POS PENDIDIKAN

Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset
Kebudayaan, dan
Riset Teknologi
dan Teknologi
Contoh Organisasi Pelaksana POS Pendidikan

KEPALA POS
PENDIDIKAN Seknas SPAB
Kadisdikprov Kemendikbudristek

SEKRETARIS
WAKIL KETUA
BBPMP/BPMP
Kadisdik kab./kota

Koordinator Koordinator Sekolah Darurat: Koordinator


Koordinator
Bidang Penjaminan Mutu -Sarpras, Guru, media dan Bidang Logistik dan
Bidang Data dan Informasi
dan Monev perlengkapan belajar Operasional

Strutur Organisasi POS Pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah dan sesuai
dengan lingkup bencana yang terjadi apakah hanya di tingkat kabupaten atau sampai level provinsi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Standar dan Acuan bagi Pendidik dan Fasilitator

Modul Pilar 1: Modul Pilar 2: Modul Pilar 3:


Manajemen Bencana di Pendidikan Pengurangan
Fasilitas Sekolah Aman Satuan Pendidikan Risiko Bencana

Pedoman Penyelenggaraan
Petunjuk Teknis Penerapan
Peta Jalan Progra SPAB Periode Sekolah Darurat untuk layanan
Satuan Pendidikan Aman
2020 - 2024 pendidikan dalam situasi
Bencana yang Inklusif
darurat

Kerangka Kerja SPAB yang komprehendif


E-learning bagi Guru dan fasilitator Media Komunikasi Informasi dan Edukasi
Tahun 2022 – 2030 untuk hak dan
untuk pelaksanaan Satuan Pendidikan (buku, poster, film, games, dst) terkait
resiliensi anak di sector pendidikan
Aman Bencana pelaksanaan SPAB dapat diunduh di
https://spab.kemdikbud.go.id/kerangka-
http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id spab.kemdikbud.go.id
spab/

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Kebijakan pembelajaran pada masa pandemi telah disesuaikan beberapa kali dengan
pertimbangan keselamatan, kesehatan, dan evaluasi capaian belajar

Penyesuaian SKB 4 Menteri sejak 2020:

24 Maret – 15 Juli – 7 Agustus – April – Januari – 25 Mulai 26


Januari –
15 Juli 2020 7 Agustus Desember Desember 2021
Maret 2021 April 2022 April 2022
2020 2020
SE Mendikbud Implementasi Penyesuaian
Penyesuaian Penyesuaian Penyesuaian Penyesuaian
No. 4 Tahun 2020 SKB 4 Menteri SKB 4 Menteri
SKB 4 Menteri SKB 4 Menteri SKB 4 Menteri SKB 4 Menteri
Apabila seluruh PTK • PPKM Level 1
 Belajar dari Dapat Dapat membuka Apabila pemda Semua satuan
dan Level 2,
rumah membuka PTM dengan sudah memberikan pada satuan Pendidikan pada
serta PPKM Level
 Ujian Nasional PTM dengan syarat izin dan satuan pendidikan telah level 1, 2 dan 3
3 dengan
ditiadakan syarat pendidikan divaksin, satuan PPKM wajib
vaksinasi PTK di
pendidikan wajib melaksanakan PTM
 PPDB Online memenuhi semua
terbatas. kapasitas
atas 80%
dan dilarang Belajar dari Dapat membuka syarat memberi opsi PTM melaksanakan
Rumah PTM dengan Terbatas (dengan peserta didik, dan
kerumunan berjenjangnya, PTM 100%
syarat durasi pembelajaran
maka PTM protokol kesehatan) • PPKM level 3
diatur berdasarkan
dan PJJ. PTM dengan vaksinasi
Belajar dari Belajar dari diperbolehkan, cakupan vaksinasi
Terbatas dibawah 80%
Rumah Rumah namun tidak dosis 2 pendidik,
dan level 4
diwajibkan diberlakukan tenaga kependidikan,
dengan vaksinasi
Belajar dari Belajar dari berdasar-kan situasi dan warga
PTK diatas 80%
Rumah Rumah Covid19 (PPKM masyaralat lanjut
melaksanakan
Level 1,2,3) usia.
PTM 50%.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 22


Agenda

1 Data dan Informasi Risiko di Satuan Pendidikan

2 Kerangka Kerja dan regulasi SPAB

3 Penyelenggaraan dan Capaian Program SPAB

4 Peluang dan Tantangan

5 Peta Jalan 2020 - 2022

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Risetdan
Riset, danTeknologi
Teknologi 23
Pengelolaan Program SPAB Tingkat Nasional Saat ini
• Dikoordiansikan oleh Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman
Bencana (Seknas SPAB) ~ pasal 25 permendikbud 33/2019
i Kelembagaan • Seknas SPAB berkedudukan di Sekretariat Jenderal Kemendikbud (pasal 26)

Berdasarkan Kepmendikbud 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan


Bencanan Kemendikbud
• Unsur pengarah terdiri dari 7 (tujuh) Eselon 1 dari Kemdikbud, Kemenag dan BNPB;
• Ketua terdiri dari 2 (dua) Eselon 1 dan Eselon 2 dari Kemdikbud;
• Sekretaris dari Kepala Biro umum PBJ Setjen kemendikbud;
Keanggotaan • Anggota terdiri dari 21 eselon 3 pada unit teknis di bawah Kemendikbud, Kemenag,
ii
BNPB, Kementerian Sosial dan KPPPA; dan
• Mitra Kerja Seknas SPAB terdiri dari 45 lembaga non pemerintah yang fokus pada
pendidikan kebencanaan.

• Mengelola dan menyebarluaskan data dan informasi Program SPAB;


• Melakukan pemetaan Program SPAB Prabencana, situasi daruray dan pasca bencana;
• Menyusun rencana aksi nasional Program SPAB dan mengoordinasikan
pelaksanaannya;
ii Tugas • Melakukan pendampingan teknis Program SPAB;
i • Mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan praktik baik Program SPAB;
• Menjalin Kemitraan dengan lembaga usaha;
• mengevaluasi Program SPAB;
• melaporkan kemajuan Program SPAB.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Usulan Revisi
Keanggotaan SEKNAS SPAB
PEMBINA

PENGARAH

KETUA
Mitra Kerja
(NGO/masyarakat)
Sekretaris

Tim
Sekretariat

Bidang Data, Bidang Penguatan Bidang Pendidikan Bidang Pemenuhan


Koordinator Informasi dan Kelembagaan dan Pengurangan Risiko Sarana Prasarana
Wilayah Publikasi Bencana
Kemitraan SPAB SPAB

Tim Teknis SPAB Daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Pengelolaan Program SPAB Tingkat Daerah
• Dikoordinasikan oleh Sekretariat SPAB Daerah ~ pasal 27 permendikbud 33/2019
i Kelembagaan • Sekretariat SPAB Daerah ditetapkan berkedudukan oleh Pemda sesuai kewenangan.
• Juknis Pembentukan Sekretariat SPAB daerah diatur dengan Peraturan Sesjen Kemendikbud

• Mengelola dan menyebarluaskan data dan informasi Program SPAB;


• Melakukan pemetaan Program SPAB Prabencana, situasi darurat dan pasca bencana;
• Menyusun rencana aksi daerah Program SPAB dan mengoordinasikan pelaksanaannya;
ii • Melakukan pendampingan teknis Program SPAB;
Tugas
• Mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan praktik baik Program SPAB;
• Menjalin Kemitraan dengan lembaga usaha;
• Memantau dan mengevaluasi Program SPAB;
• Melaporkan kemajuan Program SPAB.

• … Provinsi : DIY, Bengkulu, Sulsel, Bangka Belitung, NTT, NTB, Jawa Barat, Aceh, Jakarta
ii Yang sudah
i terbentuk • ... Kabupaten Kota: Kota Bogor, Kota Palu, Kota Banda Aceh, Lombok Timur, Sikka, Rembang,
Pdie Jaya
• Mendorong pembentukan Sekber SPAB daerah
• Mendorong regulasi di daerah
iv
Program ke depan • Mendorong pengalokasian anggaran program SPAB di daerah
• Mendorong pembentukan fasilitator SPAB daerah
• Melakukan pelatihan dan pendampingan penyelenggaraan program SPAB di daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Regulasi SPAB Daerah

Regulasi di daerah:
1. Pergub/Perwal/Perbup
tentang Program SPAB
2. Kepgub/Kepwal/Kepbup
tentang Sekretariat
Bersama SPAB Daerah

Kedudukan Sekber SPAB


Daerah ditetapkan oleh
Pemda

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 27


Pengelolaan Program SPAB/manajemen bencana di Satuan Pendidikan

i Kelembagaan • Satuan Pendidikan membentuk Tim Siaga Bencana ~ pasal 8 permendikbud 33/2019

Tim siaga Bencana terdiri dari:


• Pendidik;
Keanggotaan • Tenaga Kependidikan;
ii
• Peserta Didik; dan
• perwakilan komite sekolah.

Melakukan Penilaian Risiko Bencana di Satuan Pendidikan; membuat peta Risiko Bencana dan jalur
evakuasi; Menyusun rencana aksi Program SPAB; Menyusun SOP kedaruratan dan layanan
pendidikan dalam situasi darurat Bencana; Menata interior ruangan dan lingkungan Satuan
Pendidikan agar aman terhadap bencana; menyediakan peralatan kesiapsiagaan Bencana; memeriksa
dan memelihara perlengkapan kebencanaan di Satuan Pendidikan agar tetap berfungsi; melakukan
iii Tugas
simulasi kesiapsiagaan Bencana secara mandiri dan berkelanjutan; menjalin kemitraan dengan pihak
yang kompeten dalam mendukung Program SPAB; memasukkan Program SPAB dalam rencana
kegiatan dan anggaran sekolah; memasukkan materi SPAB dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler; dan melaksanakan pembelajaran pencegahan dan penanggulangan dampak
Bencana terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler.

Yang sudah Tahun ini baru akan dilakukan monev untuk mengetahui penerapan program SPAB di satuan
iv terbentuk pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Pesan Kunci untuk SPAB yang Inklusif
1. Seluruh kegiatan SPAB harus memenuhi bentuk akomodasi yang layak bagi peserta didik penyandang
disabilitas dan kelompok rentan lainnya.
2. Pelibatan aktif siswa pada seluruh kegiatan SPAB termasuk menjadi tim siaga bencana di sekolahnya.
3. Seluru siswa dan warga sekolah tanpa kecuali terlibat dalam simulasi kesiapsiagaan, penyelamatan dan
evakusi untuk setiap jenis bencana
4. Merencanakan dan melaksanakan prosedur untuk pencegahan ketika terpisah dari keluarga dan penyatuan
kembali keluarga yang aman.
5. Mendorong setiap keluarga peserta didik menyusun perencanaan keselamatan.
6. Mengajarkan pencegahan kekerasan.
7. Penguatan system ketangguhan dan keberlanjutan layanan pendidikan dalam situasi darurat .
8. Meningkatkan keamanan peserta didik selama di perjalanan dari dan ke sekolah.

Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset
Kebudayaan, dan
Riset Teknologi
dan Teknologi
Pesan Kunci untuk SPAB
yang Inklusif
• Menyediakan data terpilah dan spesifik
dari siswa penyandang disabilitas, untuk
pengurangan risiko berbasis bukti dan
kesiapsiagaan respon, peringatan dini dan
perencanaan pemulihan dan pengambilan
keputusan di semua tingkatan
• Mempertahankan praktik manajemen
keselamatan sekolah yang representatif,
inklusif, dan partisipatif di tingkat komunitas
sekolah setempat, melibatkan dan
bertanggung jawab kepada siswa, staf,
orang tua, pengasuh, dan anggota
masyarakat setempat.
• Pastikan materi pembelajaran dan pesan
utama dapat diakses seluas mungkin
untuk mengatasi ketidakadilan dan
hambatan bagi kelompok rentan (misalnya,
bahasa minoritas, untuk anak-anak
penyandang disabilitas, dll.).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Capaian program SPAB

• Penyelenggaraan Program SPAB telah menjangkau


lebih dari 30 ribu satuan pendidikan
• Kebijakan SPAB telah tersedia di tingkat nasional dan
daerah
• Fleksibilitas penggunaan dana BOS untuk penyelenggaraan
program SPAB
• Kemendikbudristek merespon Pandemi COVID-19
berdasarkan kerangka kebijakan SPAB, penyesuaian
anggaran pendidikan, penguatan sistem pembelajaran
online, memfasilitasi proses pembelajaran, menyediakan
paket internet untuk semua siswa dan guru, menyesuaikan
kurikulum, meningkatkan percepatan vaksinasi guru dan
siswa. Sistem pemantauan pembelajaran yang sistematis
selama COVID-19, serta kondisi kesehatan siswa dan guru.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Safe School Implementation And Achievement

• Keberlanjutan program SPAB melalui kolaborasi yang


kuat. Ada 47 mitra pembangunan di tingkat nasional dan 50
di tingkat lokal yang memiliki program pelaksanaan sekolah
aman yang terdiri dari UN, INGO dan Lembaga Swadaya
Masyarakat lainnya.
• Pengembangan SPAB melalui Gudep Aman bencana
dalam ekskul pramuka.
• Inovasi melalui ketersediaan website, E-Learning,
pemetaan risiko sekolah melalui integrasi data center
pendidikan dengan peta InaRISK yang dikelola oleh
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta
ketersediaan E-Monev.
• Peningkatan Partisipasi Sekolah Latihan simulasi evakuasi
nasional setiap tahun pada hari kesiapsiagaan bencana
setiap tanggal 26 April.
• memiliki peta jalan SPAB 2020-2024 yang menjadi acuan,
pedoman, indikator pencapaian minimal, dan strategi yang
disarankan bagi semua instansi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Agenda

1 Data dan Informasi Risiko di Satuan Pendidikan

2 Kerangka Kerja dan regulasi SPAB

3 Penyelenggaraan dan Capaian Program SPAB

4 Peluang dan Tantangan

5 Peta Jalan 2020 - 2022

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Risetdan
Riset, danTeknologi
Teknologi 33
Peluang dan Tantangan
Tantangan Peluang

Jumlah sekolah yang besar


Fleksibilitas penggunaan dana BOS bisa menjadi kesempatan
Koordinasi multi pihak dan birokrasi
Kerjasama dan kolaborasi yang kuat dengan UN, INGO and
organisnasi kemasyarakatan lainnya termasuk organisasi berbasi
Masih rendahnya pemahaman dan komitmen Pemda keagamaan, pramuka, PMI yang sudah menjadi ektsrakurikuler.
dan Satuan Pendidikan
Sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar dan pengembangan
Inovasi yang terus dijalankan (E-learning, pemetaan risiko, Sistem
Monev)
Kapasitas pendanaan di satuan pendidikan yang
beragam
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan keselamatan dan
Pelaksanaan SPAB yang komprehensif masih kurang kesehatan pada masa pandemic kemarin

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Kemitraan dan Kolaborasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Risetdan
Riset, danTeknologi
Teknologi
Agenda

1 Data dan Informasi Risiko di Satuan Pendidikan

2 Kerangka Kerja dan regulasi SPAB

3 Penyelenggaraan dan Capaian Program SPAB

4 Peluang dan Tantangan

5 Peta Jalan 2020 - 2022

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Risetdan
Riset, danTeknologi
Teknologi 37
Peta Jalan Program SPAB 2020 - 2024

Pada Tahun 2024:


• 34 Provinsi dan 154 kabupaten Kota menyelenggarakan Program
SPAB secara mandiri
• Sekretariat Daerah SPAB telah terbentuk 34 Provinsi dan 154
kabupaten Kota
• 34 Provinsi dan 154 kabupaten Kota memiliki kapasitas untuk
penanganan darurat di bidang pendidikan
• Minimal 10 Fasilitator SPAB terbentuk di setiap kabupaten/kota
• 50% satuan pendidikan menerapkan program SPAB secara
komprehensif
• 50% satuan pendidikan memanfaatkan system manajemen informasi
SPAB
• Tersedia minimal 8 Inovasi program SPAB di tingkat nasional

Selengkapnya dapat dicek pada laman https://spab.kemdikbud.go.id/

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Langkah Kemendikbudristek untuk memastikan setiap satuan pendidikan memiliki sistem
penanggulangan bencana

• Restruktursisasi kelembagaan SEKNAS SPAB (revisi kepmendikbud)


Penguatan • Menerbitkan NSPK yang menjadi acuan pelaksanaan Program SPAB di daerah dan di satuan
i
Kelembagaan dan pendidikan (Pedoman, Panduan, Juknis)
Regulasi • Penguatan kemitraan dengan NGO/Ormas, Lembaga Usaha dan Media
• Penguatan sistem data dan informasi program SPAB
• Mengintensifkan Seminar, Webinar, dan Konferensi nasional program SPAB
Peningkatan • Mengoptimalkan website dan media sosial
Kesadaran Publik
ii
tentang pentingnya • Membuat dan menyebarluaskan media KIE program SPAB (video, infografis, dsb)
program SPAB • Menyebarluaskan praktik baik penerapan SPAB di tingkat daerah
• Menyebarluaskan praktik baik penerapan SPAB di satuan pendidikan
• Mendorong pembentukan Sekber SPAB daerah
• Mendorong terbitnya regulasi di daerah tentang program SPAB
ii Pendampingan Ke
i Pemerintah Daerah • Mendorong pengalokasian anggaran program SPAB di daerah
• Mendorong pembentukan fasilitator SPAB daerah
• Melakukan pelatihan dan pendampingan penyelenggaraan program SPAB di daerah
Pendampingan dan • Mengintensifkan pelatihan baik daring maupun luring
iv pelatihan guru, • Meneribitkan buku saku SPAB bagi kepala sekolah, guru, peserta didik dan Orang
kepala sekolah tua/keluarga

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Program SPAB di masing-masing Unit Utama Kemendikbud (1)
Unit Utama Program
Sekretariat 1. Pengelolaan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana
2. Penyusunan Regulasi Program SPAB (Permendikbud, Kepmendikbud, Surat Edaran Peraturan
Jenderal
Sesjen, SE Sesjen, Peraturan Dirjen, SE Dirjen)
3. Publikasi Program SPAB
4. Pengembangan Diklat Daring Program SPAB
5. Integrasi data pokok satuan pendidikan (DAPODIK) dengan data risiko wilayah (inaRISK)
6. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen SPAB
7. Mengkoordinasikan penanganan darurat bencana
Ditjen Paud 1. Penyusunan Juknis, Pedoman dan Panduan Program SPAB
2. Pemetaan tingkat risiko satuan pendidikan terhadap bencana
Dikdas Dikmen
3. Pengembangan modul pembelajaran mandiri pada situasi darurat untuk sekolah Dasar yang
dimotori Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
4. Pendampingan teknis ke Pemerintah daerah dalam penyelenggaraan program SPAB
5. Bantuan Pemerintah program satuan pendidikan aman bencana
6. Bimtek penyelenggaraan program SPAB bagi satuan pendidikan aman bencana
7. Rakor kesiapsiagaan Bencana yang diikuti Dinas Pendidikan, BPBD dan UPT Kemendikbud
8. Pelatihan layanan pendidikan dalam situasi darurat Tim SIGAP Kemendikbud
9. Penyediaan perlengkapan dan peralatan penanganan darurat bencana
10.Lomba-lomba peningkatan kesiapsiagaan bencana peserta didik
11.pembuatan Media Komunikasi Informasi dan Edukasi (buku, video, poster, game, dsb)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi40


Program SPAB di masing-masing Unit Utama Kemendikbud (2)
Unit Utama Program
1. Pelatihan program SPAB bagi Guru PAUD, Dikdas, Dikmen dan Diksus
Ditjen GTK
2. Layanan dukungan psikososial bagi guru pendidikan dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan
Khusus, dan Tenaga Kependidikan terdampak bencana
3. Lomba-lomba terkait pembelajaran kesiapsiagaan bencana
4. Pengintegrasian Program SPAB dalam Penguatan Pendidikan Karakter.
5. Gerakan Guru berbagi http://guruberbagi.kemdikbud.go.id dan https://belajar.id/
6. Pemberian tunjangan khusus bagi guru terdampak bencana

1. Kerjasama DUDI dalam pengembangan program SPAB


Ditjen Vokasi
1. Kampus Tangguh Bencana
Ditjen Dikti
2. Penanganan Covid-19 melalui Rumah sakit pendidikan dan lab
3. Relawan Nasional Covid-19 (RECON) Kemendikbud http://relawan.kemdikbud.go.id
4. Penelitian Mitigasi dan kesiapsiagaan Bencana
5. Kampus Mengajar

Badan Standar, 1. Perumusan kurikulum kesiapsiagaan bencana dengan Pusat Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum, dan 2. Penelitian terkait layanan pendidikan bagi satuan pendidikan terdampak bencana
Asesmen Pendidikan 3. Penyediaan buku-buku terkait kesiapsiagaan bencana oleh sekolah dengan pusat perbukuan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


TERIMA KASIH
Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana
Sekretariat:
• Gedung C Lt. 15 Komplek Kemendikbud Senayan Jl. Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
(Narahubung: Adam Aulia Ramdan )
• Gedung E Komplek Kemendikbud Cipete, Jl. R.S Fatmawati, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
(Narahubung: Faisal Khalid)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Website: spab.kemdikbud.go.id | email: spab@kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai