www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K) 2020, Vol. 1 (No. 3) 190-200
Disubmit: 13 Oktober 2020; Diproses: 14 Oktober 2020; Diaccept: 14 November 2020; Dipublish: 01 Desember 2020
*Corresponding author: E-mail: syahferia@gmail.com
Abstrak
Gempa bumi yang berkekuatan 6,2 SR melanda Kabupaten Aceh Tengah pada juli 2013 lalu meluluh lantakkan
hampir seluruh wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah. Kecamatan Ketol adalah wilayah
terparah yang terkena dampak gempa tersebut. Tanah longsor, rumah ambruk hingga korban jiwa yang tidak
sedikit. Setelah terjadinya musibah tersebut, pendidikan pelatihan dan simulasi menghadapi bencana belum
pernah dilakukan, namun dalam fase rehabilitasi bencana tanggap darurat hal ntersebut perlu dilakukan. apabila
suatu saat dampak bencana serupa dapat minimalisir bahkan di hindari. Penelitian ini mengunakan jenis
Deskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi sebanyak 95 orang. Tekhnik pengambilan
sampel menggunakan tekhnik Total Sampling sehingga jumlah sampel sebanyak 95 orang. Analisa data yang
digunakan uji spearman’s Rho. Hasil penelitian pengetahuan dengan tingkat kesiapsiagaan terhadap bencana
gempa bumi diperoleh nilai p=0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang pengetahuan dengan tingkat
kesiapsiagaan siswa/I SMA N 9 Takengon terhadap bencana gempa bumi di Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh
Tengah Tahun 2017. Sebagai Kesimpulan dan harapan peneliti kepada sekolah sekolah maupun pemerintah terkait
untuk membentuk kegiatan kesiapsiagaan demi meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana gempa bumi. Sehingga kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dapat lebih maksimal.
Kata Kunci: Pengetahuan; Tingkat Kesiapsiagaan; Bencana; Gempa Bumi
Abstract
An earthquake measuring 6.2 on the Richter scale struck Central Aceh Regency in July 2013 and then devastated
almost the entire region of Central Aceh and Bener Meriah Regencies. Ketol Subdistrict is the worst affected area.
Landslides, collapsed houses and many casualties. Post-disaster, educational training and disaster management
simulations have never been carried out, but at the emergency response stage, rehabilitation is necessary. If one day
the impact of a similar disaster can be minimized or even avoided. This research uses descriptive correlation type with
cross sectional approach. Total population 95 people. The sampling technique used a total sampling technique so that
the number of samples was 95 people. Data analysis used the Spearman's Rho test. The results of the knowledge
research with the level of earthquake disaster preparedness obtained the value of p = 0.000. This shows that there is a
relationship between knowledge and the preparedness level of students at SMA N 9 Takengon for the earthquake
disaster in Ketol District, Central Aceh Regency in 2017. As a conclusion and the hope of researchers to schools and the
government concerned to establish preparedness activities to increase knowledge and preparedness in facing
earthquakes. So that preparedness in the face of disasters can be maximized.
Keywords: Knowledge; Preparedness Level; Disaster; Earthquake
Rekomendasi mensitasi:
Anwar, S., & Mahara, R., 2020. Hubungan
Pengetahuan Dengan Tingkat Kesiapsiagaan Siswa/I
SMA N 9 Takengon Terhadap Bencana Gempa Bumi
di Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah Tahun
2017. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan
Kesehatan (J-P3K), 1(3): 19-200.
190
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
191
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
192
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
193
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
194
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
195
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
saat berkendara. Namun, lain halnya sejalan dengan hasil penelitian yang di
dengan peralatan pertolongan pertama lakukan Syafrizal (2013) tentang Tingkat
yang perlu di persiapkan di sekolah. Pengetahuan, Kesiapsiagaan Dan Partisipasi
Peralatan P3K, peta jalur evakuasi, sirine, Masyarakat Dalam Pembangunan Jalur
penyediaan sumber informasi, dan juga Evakuasi Tsunami Di Kota Padang dengan
peralatan pendukung lainnya. hasil pengetahuan masyarakat tinggi atau
Namun peneliti tidak menyertakan dengan persentase 81%.
pertanyaan yang membahas tentang Dari kedua hasil penelitian di atas
ketersediaan peralatan kesiapsiagaan sesuai dengan pendapat Mubarak (2011)
yang di butuhkan pada suatu sekolah. Tapi yang menyebutkan bahwa bahwa lokasi
tidak menutup kemungkinan pengetahuan tempat tinggal, pendidikan, pengalaman
tentang peralatan pertolongan pertama dan umur respon dan mempengaruhi hasil
didapatkan siswa/I dari sumber yang pengetahuan yang di ukur.
peneliti tidak ketahui baik itu media Pengetahuan yang cukup dapat
informasi elektronik maupun surat kabar. diartikan bahwa sebagian besar siswa/i
Sumber informasi yang di sebutkan sudah memiliki pengetahuan yang cukup
peneliti di atas sesuai dengan tentang bencana gempa bumi. Namun
pengetahuan siswa tentang alat pengetahuan belum cukup sebagai modal
penerangan dan komunikasi yang di menghadapi bencana gempa bumi tanpa
perlukan pada saat terjadi bencana. di sertai dengan kesiapsiagaan dan
Hampir seluruh siswa/I memiliki fasilitas kesiapsiagaan.
pengetahuan tentang media informasi dan Selanjutnya hasil penelitian
komunikasi tersebut. menunjukkan mayoritas responden
Dari pembahasan pengetahuan di memiliki tingkat kesiapsiagaan kategori
atas, peneliti menyimpulkan bahwa siap dengan jumlah 74 responden
siswa/I memiliki pengetahuan tentang (77,9%). Tingkat kesiapsiagaan kategori
bagaimana cara mengantisipasi bencana, siap berdasarkan mayoritas pertanyaan
apa tindakan yang di lakukan, peralatan jawaban responden pada kuisioner yang
yang di perlukan untuk pertolongan membahas tentang definisi bencana,
pertama, dan peralatan serta informasi penyebab bencana, prediksi terjadi
yang bersumber dari pengalaman pribadi bencana, riwayat bencana, tanda-tanda
maupun informasi yang bukan berasal tsunami, persiapan menghadapi bencana,
dari kegiatan-kegiatan resmi seperti bencana yang pernah di alami responden,
pelatihan dan lain-lain. Hal tersebut sesuai dukumen yang perlu di selamatkan pada
dengan pernyataan yang di sampaikan saat bencana, informasi jika situasi sudah
oleh siswa/I dan juga kepala sekolah SMA aman.
N 9 Takengon yang menyatakan belum Dalam menghadapi sebuah bencana
pernah di lakukan atau diberikan sering kali kita lalai dan bahkan pasrah
pendidikan tentang bencana pada sekolah menunggu kapan bencana itu terjadi.
tersebut. Padahal dalam menghadapi bencana kita
Hasil penelitian yang menyebutkan harus mempersiapkan segala sesuatunya
pengetahuan dalam kategori cukup untuk menghadapi setiap bencana yang
196
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
akan datang untuk mengurangi segala penelitian Ini didukung oleh penelitian
resiko yang di timbulkan pada setiap Ardin Widonartyas (2013) yang
bencana. Kesiapsiagaan menghadapi menjelaskan bahwa tingkat kesiapsiagaan
bencana adalah kegiatan yang berfokus terhadap bencana gempa bumi
bagaimana menangani dan masyarakat Kecamatan Wedi dalam
mempersiapkan diri untuk menghadapi kategori siap, dengan diperoleh nilai
bencana mulai dari mengetahui apa itu persentase 70,9%.
bencana, apa cirinya, dan bagaimana cara Menurut Soehatman Ramli (2010),
menghadapinya untuk meminimalisir pada tingkat pengembangan dan
setiap resiko yang di timbulkan. Definisi pemeliharaan kesiapsiagaan, berbagai
bencana, penyebab bencana, persiapan usaha perlu di lakukan untuk
untuk menghadapinya, dan informasi menggandakan elemen penting seperti
adalah hal yang sangat dasar untuk kemampuan koordinasi, fasilitas dan
mempersiapkan diri dalam menghadapi system operasional, peralatan dan
bencana. Dari pembahasan di atas, siswa/i persediaan kebutuhan dasar, pelatihan,
telah mengetahui apa itu gempa, apa kesadaran masyarakan dan pendidikan,
cirinya dan bagai mana cara informasi, dan kemampuan untuk
menghadaipinya, berdasarkan data yang menerima beban yang mengikat dalam
di dapatkan, siswa/i telah mampu situasi darurat.
membedakan antara bencana gempa bumi Selanjutnya berdasarkan hasil uji
dan tsunami dan siswa/i juga telah statistik menggunakan uji korelasi
menyadari dalam kondisi bencana Spearman Rho dengan taraf signifikasi α =
tindakan apa yang perlu di lakukan seperti 0.05 dengan P Value 0,000 didapatkan
menyelamatkan diri, menyelamatkan Hasil penelitian bahwa ditemukan
dokumen penting dan lainnya. hubungan yang signifikan antara
Hal ini didasari berdasarkan pengetahuan dengan tingkat
pengalaman yang pernah di alami kesiapsiagaan siswa/i SMA N 9 Takengon
responden yang menyebutkan bahwa terhadap bencana gempa bumi di
responden pernah mengalami atau Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah.
terlibat dalam suatu bencana gempa bumi. Hasil tersebut sesuai dengan
Selain itu, kegiatan lisan seperti pernyataan Ardin Widonartyas (2013)
berkunjung kelokasi gempa dan tsunami dalam penelitiannya menyatakan ada
dapat memberikan dampak yang positif hubungan yang positif dan signifikan dari
terhadap meningkatkan pengetahuan dan pengetahuan, sikap mobilisasi, dengan
kesiapsiagaan dalam menghadapi kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
bencana. Dikarenakan setiap lokasi yang gempa bumi dengan nilai koefesien
memiliki riwayat bencana dapat menjadi korelasi pengetahuan dengan
alternative pendidikan informal. kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi
Hasil penelitian yang menyebutkan p= 0.001.
mayoritas responden memiliki tingkat Pengetahuan merupakan hasil
kesiapsiagaan pada kategori siap dengan mengingat akan suatu hal, termasuk
jumlah 74 responden (77,9%). Hasil mengingat kembali kejadian yang pernah
197
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
198
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
bencana. Meliputi fase pre-impact atau Tengah tahun 2017 dengan nilai
kegiatan pra bencana, fase impact atau signifikan P= 0.000.
saat bencana, dan fase post impact setelah
terjadi bencana (Efendi & Makhfud, 2009). DAFTAR PUSTAKA
Semua kegiatan tersebut dapat di Aceh, A. R. (2016). Pengaruh Metode Focus Group
jalankan apabila pengetahuan tentang Discussion Terhadap Kesiapsiagaan
bencana dan di terapkan dengan baik, Bencana Gempa Bumi di SMK Negeri 1
Alo'oa Kota Gunung Sitoli. Medan: STIKes
pengetahuan tersebut akan meningkatkan
Rumah Sakit Haji Medan.
kesiapsiagaan terhadap suatu bencana BNPB. (2013). Pilot Survey Pengetahuan, Sikap dan
yang akan di hadapi. Perilaku Kesiapsiagaan Menghadapi
Berdasarkan hasil uji statistik dan Bencana Kota Padang. Badan Nasional
pembahasan di atas, dapat di simpulkan Penanggulangan Bencana.
bahwa pengetahuan yang cukup BNPB. (2010). Rencana Nasional Penanggulangan
Bencana 2010-2014. Jakarta: Badan Nasional
mempengaruhi tingkat kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana.
siswa/i dalam hal ini pada kategori Siap, Efendi, F., & Makhfud. (2009). Keperawatan
sehingga dapat di pastikan siswa/i SMAN Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
9 Takengon Siap dalam menghadapi Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
bencana gempa bumi. Medika.
Hendrianto. (2012). Pemanfaatan Media
SIMPULAN Tradisional dalam Membangun
Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi
Berdasarkan penelitian yang
Bencana. Dipetik Maret 2, 2012, dari
dilakukan di Sekolah Menengah Atas http://madina.co.id/index.php/opini/4721-
Negeri 9 Takengon Kecamatan Ketol pemanfaatan-media-tradisional-dalam-
Kabupaten Aceh Tengah tentang membangun-kesiapsiagaan-masyarakat-
hubungan pengetahuan dengan tingat menghadapi-bencana.html
kesiapsiagaan siswa/i terhadap bencana Insan, K. G. (2011). Manajemen Bencana Pada
Kegiatan Prabencana (Studi Kasus di Desa
gempa bumi di dapatkan kesimpulan
Kemiri Kecamatan Pati Kabupaten Jember).
sebagai berikut:
Jember: Ps IKM Universitas Jember.
1. Mayoritas pengetahuan terhadap Kesehatan, M. (2001). Keputusan Menteri
bencana gempa bumi siswa/i di Kesehatan RI Nomor
SMAN 9 Takengon memiliki 1357/Menkes/SK/XII/2001. Standar Minimal
pengetahuan pada kategori cukup Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat
2. Mayoritas tingkat kesiapsiagaan Bencana dan Penanganan Pengungsi .
Mubarak, W. (2011). Promosi Kesehatan
menghadapi bencana gempa bumi
Masyarakat untuk Kebidanan. Jakarta:
siswa/i SMAN 9 Takengon berada Salemba Medika.
pada kategori siap Nurasalam. (2013). Metode Penelitian Ilmu
3. Ada hubungan yang signifikan antara Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
pengetahuan dengan tingkat Santjaka, A. (2011). Statistik Untuk Penelitian
kesiapsiagaan terhadap bencana Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset
gempa bumi di SMAN 9 Takengon
Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh
Situmorang, L. L. (2015). Analisis Kesiapsiagaan
Dinas Kesehatan Terhadap Penanggulangan
199
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
200