Syi'Ir Antara Hidup Dan Mati
Syi'Ir Antara Hidup Dan Mati
Atas dasar apa kau membenciku, wahai engkau saudaraku yang ramah?
Tidakkah cukup luka ini menjadi bukti rapuhnya diriku dan menjadikanku kepahitanku?
Kenapa kalian menjadi bohong karena kedengkian, yang menyulut keputusasaan dan
penyesalanku
Dimana kedekatan mereka yang menjadi obat dari penyesalanku dan dukaku? kalian
memandang terpesona dan mabuk.
Yang mana jika meninggalkan kehidupan dengan kesabaran, dan aku mulai menangis akan
hal itu
Bagaimana aku mengambil keceriaanku dari kalian, dan atas dasar apa kalian menyakitiku?
Seolah-olah diantara kalian menjadi asing, aku meratapi keberuntunganku dan Keasinganku
kalian seperti kerangka panah, dan kalian mencegah kegilaanku
Kita hidup dengan kecurangan yang mana nanti kita tinggalkan, banyak kecurangan
Ataupun kebaikan
Bahkan sudah tidak ada harapan, dan banyak sekali hidup itu seperti kematian
Maka kita akan memperhitungkan kematian itu seperti datang dan pergi, dan kita menangis
akan datangnya kematian dengan meratapi
Dan jika dikembalikan kehidupan dari kubur, maka akan kembalinya hari kebangkitan
Dia akan dijadikan kembali dalam keadaan kebohongan, dan mengulang kebenaran dengan
ketidakpercayaan
Puisi tersebut menyajikan pendapat dan rasa dari orang yang merasa terluka dan
terkejut oleh kebencian dari orang yang sebelumnya disanggah sebagai saudara yang ramah.
Orang ini merasa bahwa yang seolah-olah menemaninya, sebenarnya menyebabkan
kekurangan dan merusaknya. Orang ini merasa rapat dan kepahit karena luka yang telah
didapat, dan penderitaan yang terus bertahan selama kesedihannya. Orang ini juga merasa
bahwa orang yang sebelumnya disanggah sebagai saudara yang ramah, sekarang menjadi
bohong dan menyulut keputusan dan penyesalannya. Orang ini merasa tidak mendapatkan
kedekatan dari orang tersebut yang sebelumnya disanggah sebagai obat dari penyesalannya
dan dukanya. Puisi ini juga menyajikan pendapat dan rasa dari orang yang merasa akan
dendam oleh orang yang sebelumnya disanggah sebagai saudara yang ramah.