Anda di halaman 1dari 8

Marketing Web Based (E-Commerce) Sebagai Strategi Pemasaran Produk Pertanian

Di Desa Mulyosari Kecamatan Way Ratai


Kabupaten Pesawaran

Faila Shofa, Aida Sari, Mudji Rachmat Ramelan, Dwi Asri Siti Ambarwati

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Lampung

ABSTRAK

Kabupaten Pesawaran adalah kabupaten yang sangat muda merupakan daerah pemekaran
kabupaten Lampung Selatan, salah satu desanya Mulyosari adalah penghasil kakao terbesar di kabupaten
Pesawaran, penghasil cabe terbesar di Lampung, dan juga peternakan kambing. Mayoritas penduduknya
bermata pencaharian disektor pertanian. Strategi pemasarannya masih konvensional yakni tergantung
pada pedagang pengumpul desa yang rantai pemasarannya panjang sehingga margin dari hasil usaha
relatif rendah dikarenakan harga yang diberikan oleh pedagang pengumpul desa tidak sesuai dengan
harga pasar. Terbatasnya kemampuan memasarkan produk olahan hasil pertanian juga membuat
potensi yang dimiliki desa Mulyosari kurang dikenal dan tidak mampu menerobos pasar, akibat
lainnya adalah dipermainkan para pedagang yang menguasai mata rantai distribusi, sehingga harga
ditingkat petani ditekan serendah mungkin.
Tujuan kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya mengembangkan website penjualan produk pertanian, serta melatih peserta untuk
memasarkan produk pertaniannya melalui website penjualan tersebut, mengumpulkan dan menyebarkan
informasi hasil produk pertanian dan memberikan informasi harga real time. Skor post test uji
pengetahuan peserta kegiatan rerata pencapaiannya 89% Nilai tersebut naik sebanyak 35,3% dari hasil
pretest. Berarti kegiatan pengabdian ini membawa manfaat bagi para peserta pelatihan dalam menambah
wawasan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola usahanya khususnya pengembangan usaha
melalui pemanfaatan pemasaran produk-produk hasil pertanian menggunakan E-Commerce. Dengan
memasarkan produk melalui E-Commerce, diharapkan kelak usaha yang dijalani oleh mereka lebih
berkembang, dan volume penjualan hasil pertanian lebih meningkat dalam waktu yang cepat.
Mengingat diperlukannya pembinaan lebih lanjut dan berkesinambungan, disarankan perlu
diadakan penyuluhan dan pendampingan inovasi produk- produk olahan pertanian, agar masyarakatnya
tidak hanya bertumpu pada menghasilkan dan menjual produk pertanian dalam bentuk mentahnya saja,
tetapi dapat pula memproduksi inovasi olahan produk pertanian, sehingga dapat menambah pendapatan
petani dan nilai ekonomi produk hasil pertanian.
Kata Kunci: E-Commerce, Strategi Pemasaran, Produk Pertanian.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LATAR BELAKANG
mampu memberikan kontribusi sebesar 35,92%
Provinsi Lampung memiliki potensi dari total PDRB Provinsi Lampung. Salah satu
yang besar di bidang pertanian. Sektor pertanian masalah besar yang dihadapi sektor pertanian
salah satu sektor yang berperan penting dalam Provinsi Lampung adalah masalah pemasaran
perekonomian Provinsi Lampung. Sekitar (Tukan, Yulianti, Roshetko, Darusman, 2014).
345.437 hektar lahan digunakan untuk Hal itu didukung pula oleh hasil kajian Badan
persawahan dan 768.715 hektar digunakan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
untuk perkebunan (BPS, 2012). Namun dengan Provinsi Lampung yang menyatakan bahwa
potensi sebesar itu, sektor pertanian baru strategi pemasaran produk pertanian di
Lampung, harus dipikirkan secara serius memiliki curah hujan rata-rata 152,98
sehingga mampu meningkatkan hasil penjualan. mm3/bulan, suhu udara rata-rata sebesar
Saat ini, rata-rata petani Lampung 26,690C/bulan, rata-rata kelembaban udara
menggunakan sistem pemasaran konvensional sebesar 78,06%/bulan, dan sebagai besar
untuk menjual produk-produk pertaniannya. penduduknya bermata pencaharian di sektor
Strategi pemasaran konvensional seringkali pertanian.
dihadapkan pada berbagai kesulitan, misalnya Desa Mulyosari, memiliki luas kurang
kesulitan merebut pasar yang lebih luas. Hasil lebih seluas 450 Ha, dengan keadaan topografi
pengamatan juga menunjukkan bahwa jalur berupa pegunungan dengan keindahan alamnya
pemasaran produk pertanian yang konvensional dan kesuburan lahan pertanian, masyarakatnya
melewati mata rantai yang panjang, mulai dari mayoritas bermata pencaharian sebagai petani,
petani, pedagang, pengumpul, pedagang besar, pekebun dan pedagang. Desa ini penghasil
dan pedagang pengecer. Oleh karena itu, kakao terbesar di kabupaten Pesawaran, dan
diperlukan strategi baru yang lebih efektif dan menjadi tanaman unggulan dengan luas
dapat merebut pasar yang lebih luas lagi. perkebunan 792,311 Ha. Potensi perkebunan
Adanya perkembangan teknologi saat unggulan lainnya adalah perkebunan Pala. Saat
ini, strategi pemasaran produk pertanian baik ini lahan yang mulai produksi seluas 52 Ha.
pada negara maju atau berkembang, mengarah Pertanian lainnya yang menjadi andalan dan
pada penggunaan internet sebagai ‘marketplace’ sampai saat ini masih terus dikembangkan
(Yanyan, 2015). Strategi pemasaran dengan adalah pisang, ubi, dan lain-lain. Desa ini juga
menggunakan basis internet, dikenal dengan penghasil cabe terbesar di Lampung dengan
sebutan E-Commerce. E-Commerce sebutan cabai ANGLO.
didefinisikan sebagai sebuah proses jual beli Peternakan salah satu potensi unggulan
atau pertukaran produk, jasa, dan informasi Mulyosari yang masih terus dikembangkan
melalui jaringan komputer (Turban dkk., 2004). walaupun para peternak masih terbentur dengan
Dengan jaringan internet yang semakin baik di pengadaan bibit ternak dan permodalan, dengan
seluruh pelosok dunia, E-Commerce dapat potensi alam yang sangat mendukung wilayah
digunakan sebagai strategi pemasaran untuk ini sangat cocok untuk pengembangan
memperluas penjualan produk pertanian peternakan terbukti pada awal 2011 salah satu
Provinsi Lampung. kelompok tani mendapatkan bantuan ternak dari
Kabupaten Pesawaran merupakan dinas terkait melalui program SMD (Sarjana
sebuah kabupaten yang sangat muda dan Membangun Desa) dari awalnya 35 ekor
merupakan daerah pemekaran kabupaten kambing dalam jangka waktu 6 bulan
Lampung Selatan, yang berdiri pada tahun berkembang menjadi 80 ekor.
2007. Secara geografis, Kabupaten Pesawaran Strategi pemasaran yang dilakukan
merupakan daerah tropis sebagaimana iklim oleh petani desa Mulyosari masih konvensional
propinsi Lampung pada umumnya, yang dimana petani hanya tergantung pada pedagang
pengumpul desa yang rantai pemasaran yang informasi harga real time. Manfaat dari kegiatan
panjang sehingga margin dari hasil usaha ini adalah: a) Peningkatan pengetahuan
pertanian selama ini relatif rendah dikarenakan masyarakat d esa Mulyosari untuk memasarkan
harga yang diberikan oleh pedagang pengumpul produk pertaniannya melalui website, b)
desa yang tidak sesuai dengan harga pasar. Peningkatan pengetahuan mempromosikan
Selain itu pengetahuan petani masih sangat produk pertaniannya pada pasar global, c)
rendah di dalam mengelola hasil pertanian dan Pengembangan strategi pemasaran.
resiko yang relatif besar dari aspek profitabilitas
bisnis yang sulit di prediksi karena faktor METODOLOGI
eksternal yang mempengaruhi usaha-usaha
pertanian. Kendala lain yang sering dihadapi Realisasi pemecahan masalah pada
petani adalah persoalan keterbatasan petani desa Mulyosari, adalah dengan
kemampuan pengelolaan usaha di bidang mengadakan penyuluhan yang dilakukan dibalai
pemasaran, keterbatasan kemampuan desa Mulyosari Kecamatan Way Ratai, dengan
memasarkan produk- produk olahan hasil mengumpulkan para petani. Peserta
pertanian sehingga potensi yang dimiliki penyuluhan mendapatkan tes awal (pre-test)
desa Mulyosari kurang dikenal dan tidak dan tes akhir (post-test) untuk mengetahui
mampu menerobos pasar, akibat lainnya sampai sejauh mana mereka mengetahui,
banyak diderita oleh petani adalah memahami, dan menguasai pengetahuan
dipermainkan para pedagang yang menguasai komunikasi pemasaran. Metode yang
mata rantai distribusi, sehingga harga di tingkat dipergunakan dalam kegiatan ini meliputi:
petani ditekan serendah mungkin. Berdasarkan 1. Penyuluhan
hasil analisis situasi yang ada, permasalahan Penyuluhan dilakukan dengan ceramah
dalam kegiatan ini adalah : “Bagaimana cara dan diskusi tentang pentingnya
meningkatkan pengetahuan pemasaran Web memasarkan produk pertanian melalui
Based (E-Commerce) sebagai Strategi website, serta bentuk-bentuk komunikasi
pemasaran -produk hasil pertanian Desa pemasaran lainnya yang dapat dipakai.
Mulyosari kecamatan Way Ratai Kabupaten 2. Pendampingan dan konsultasi. Kegiatan ini
Pesawaran?”. merupakan pasca penyuluhan untuk
Tujuan kegiatan pengabdian ini melakukan pendampingan secara
adalah untuk meningkatkan pengetahuan berkesinambungan dengan bekerjasama
masyarakat tentang pentingnya penyuluh pertanian terutama penyuluh
mengembangkan website penjualan produk pertanian di kecamatan Way Ratai
pertanian, memotivasi mereka memasarkan Kabupaten Pesawaran.
produk pertaniannya melalui website penjualan, Adapun materi penyuluhan tersebut
mengumpulkan dan menyebarkan informasi meliputi: a) Komunikasi Pemasaran: tujuan dan
tentang hasil produk pertanian desa beserta bauran komunikasi pemasaran, b) E-
Commerce: konsep E-Commerce, dampak E- 22. Agus 40 60 40%
Sunarto
Commerce terhadap masyarakat, dan negara, c) 23. Dewi 50 50 50%
Megawati
Manfaat E-Commerce dan Jenisnya secara 24. Vegi 70 30 70%
Meilita
universal, e) E-Marketing, f) Pemasaran 25. Ponirin 50 50 50%
berbasis website: simulasi pembuatan website. 26. Kelik 50 50 50%
27. Intan 40 60 40%
Seviana
Rerata: 53,70 %
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel di atas diketahui


Evaluasi kegiatan ini dilakukan dua bahwa hasil skor pre test uji pengetahuan
tahap yakni dengan melakukan pre test dan post pemasaran berbasis website (E-Commerce), rata
test atas uji pengetahuan peserta mengenai – rata pencapaiannya sebesar 53,70%. Ini
pemasaran produk-produk hasil pertanian berarti bahwa pengetahuan dan skill para
dengan memanfaatkan E-Commerce. Pre test peserta belum cukup memadai untuk
dilakukan sebelum kegiatan penyuluhan memasarkan produk hasil pertaniannya dengan
dimulai, dan uji post test dilakukan setelah menggunakan E-Commerce. Oleh karena itulah
kegiatan berakhir. Instrumen pengujian berupa maka patut untuk diselenggarakan kegiatan ini
pemberian daftar pertanyaan kepada 27 orang sebagai bekal pengetahuan dan skill untuk
peserta yang hadir, dimana peserta kegiatan ini pengembangan usaha mereka, peningkatan
harus menjawab dengan memilih jawaban yang pendapatan, serta memperluas pemasarannya.
paling tepat dari 10 butir pertanyaan, sehingga Setelah kegiatan penyuluhan
dapat terukur seberapa besar pengetahuan para diselenggarakan, kemudian peserta diberikan
peserta kegiatan. kembali daftar pertanyaan yang serupa untuk
Tabel 2: Hasil Uji Pre Test mengetahui perkembangan pengetahuan para
No. Nama Jawaban Jawaban Pencapai
Benar Salah an peserta. Berikut ini adalah hasil post test
(%)
1. Mukri 70 30 70% pengetahuan peserta kegiatan:
2. Sugianto 60 40 60%
3. Ngatiman 60 40 40% Tabel 3: Hasil Uji Post Test
4. Taufik 60 40 60%
No Nama Jawaban Jawaban Pencapai
5. Edi 50 50 50% an
Benar Salah
Kurniawan (%)
6. Sumarjo 60 40 60% 1. Mukri 100 0 100%
7. Sumitro 20 80 20% 2. Sugianto 100 0 100%
8. Suranto 50 50 50% 3. Ngatiman 90 10 90%
9. Miyatmo 60 40 60% 4. Taufik 80 20 80%
10. Sukirno 70 30 70% 5. Edi 80 20 80%
11. Rubiono 70 30 70% Kurniawan
12. Tohirin 60 40 60% 6. Sumarjo 80 20 80%
13. Totor 50 50 50% 7. Sumitro 60 40 60%
14. Qomari 40 60 40% 8. Suranto 70 30 70%
15. Hamid N 40 60 40% 9. Miyatmo 90 10 90%
16. Riyanto 60 40 60% 10 Sukirno 100 0 100%
17. Iyon 70 30 70% 11 Rubiono 100 0 100%
18. Dahono 60 40 60% 12 Tohirin 100 0 100%
19. Suwito 50 50 50% 13 Totor 80 20 80%
20. Wiyatmo 50 50 50% 14 Qomari 80 20 80%
21. Sudarmadi 60 40 60% 15 Hamid N 80 20 80%
16 Riyanto 100 0 100% 1. Kegiatan ini berhasil mengidentifikasi
17 Iyon 100 0 100%
18 Dahono 90 10 90% tingkat pengetahuan para peserta penyuluhan
19 Suwito 100 0 100%
20 Wiyatmo 100 0 100% tentang strategi pemasaran produk hasil
21 Sudarmadi 100 0 100% pertanian berbasis web marketing (e-
22 Agus 100 0 100%
Sunarto commerce), sehingga petani dapat
23 Dewi 100 0 100%
Megawati mempromosikan dan memasarkan produk
24 Vegi 100 0 100%
Meilita pertaniannya, dapat menarik minat beli
25 Ponirin 80 20 80%
26 Kelik 80 20 80%
konsumen lebih banyak lagi, volume
27 Intan 70 30 70% penjualan meningkat dengan memanfaatkan
Seviana
Rerata 89% fasilitas ini.
2. Kegiatan ini berhasil pula menumbuhkan
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa
niat para peserta untuk melakukan strategi
hasil skor post test uji pengetahuan peserta
pemasaran produk menggunakan e-
kegiatan rata-rata pencapaiannya sebesar 89%.
commerce, menumbuhkembangkan niat
Nilai rata – rata tersebut naik sebanyak 35,3%.
mengembangkan usaha menjadi lebih baik,
Hal tersebut berarti bahwa kegiatan pelatihan ini
upaya menambah luas pangsa pasar,
membawa manfaat bagi para peserta pelatihan
sehingga pendapatan usaha akan lebih
dalam menambah wawasan pengetahuan dan
meningkat, dan tingkat kesejahteraan para
kemampuan dalam mengelola usahanya
petani juga lebih meningkat daripada kondisi
khususnya pengembangan usaha melalui
sebelumnya.
pemanfaatan pemasaran produk-produk hasil
pertanian menggunakan E-Commerce.
Saran:
Diharapkan dengan pengetahuan serta
1. Dibutuhkan adanya pendampingan secara
keterampilan tentang memasarkan produk hasil
berkala untuk memotivasi para warga desa
pertaniannya menggunakan E-Commerce, dapat
Mulyosari yang berprofesi sebagai petani
menjadi bekal bagi mereka dalan menjalani
dalam menjalankan usaha pertanian
usaha pertaniannya ini dengan lebih baik lagi,
mereka khususnya pada aspek promosi dan
mampu menembus wilayah pemasaran yang
pemasaran produk-produk pertaniannya
lebih luas, menarik minat beli lebih banyak lagi
dengan menggunakan e-commerce.
dari yang sebelumnya, dan pada akhirnya semua
Melalui e-commerce, diharapkan kelak
bermuara pada peningkatan volume penjualan
usaha yang dijalani oleh mereka lebih
dan pendapatan usaha sehingga kesejahteraan
berkembang, dan volume penjualan hasil
ekonomi petani lebih meningkat.
pertanian lebih meningkat dalam waktu
yang cepat.
SIMPULAN DAN SARAN
2. Mengingat diperlukannya pembinaan lebih
Kesimpulan:
lanjut dan berkesinambungan kepada
petani desa Mulyosari ini, maka
disarankan perlu diadakan penyuluhan dan Kotler, Philip; Keller, Kevin Lane. 2009.
Manajemen Pemasaran. Jilid I dan II. Edisi 13.
pendampingan pada aspek inovasi produk-
Jakarta: Penerbit Erlangga.
produk olahan pertanian warga desa ini,
Robbins, Stephen; Coulter, Mary.2010.
agar masyarakatnya tidak hanya bertumpu
Manajemen. Jilid 1. Edisi
pada menghasilkan dan menjual produk Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
pertanian dalam bentuk mentahnya saja,
akan tetapi dapat pula memproduksi
inovasi olahan produk pertanian, dengan
demikian dapat menambah pendapatan
petani dan nilai ekonomi produk hasil
pertanian, misalnya: memproduksi coklat
bubuk siap seduh, sabun mandi coklat,
cabe kering bubuk, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, B. 2009. Bank Pertanian untuk
Menjawab Pembiayaan Usaha Pertanian?
Makalah disampaikan pada Seminar IPB-BI-
Deptan ” Menuju Pendirian Bank Pertanian”.
Bogor. 11 Mei 2009.

Cannon, Joseph.H; Perreault, William D;


McCarthy, E.Jerome. 2009. Pemasaran
Dasar: Pendekatan Manajerial Global.
Buku 2. Edisi 16. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen.


Buku 1. Edisi 9. Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.

Dharmmesta, Bayu Swastha


2001. Azas-azas Marketing, Edisi
Kelima, Liberty, Yogyakarta.

Dharmmesta, Basu Swastha dan


Handoko, T. Hani. 2000.
Manajemen Pemasaran.
Yogyakarta: BPFE.

Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen


Agribisnis. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Sa’id, E. Gumbira, ; Intan, A.Harizt. 2001.
Manajemen Agribisnis, PT. Ghalia
Indonesia dengan MMA-IPB, Bogor

--------------------, Lampung Dalam Angka. BPS


Propinsi Lampung.

--------------------, Pesawaran Dalam Angka,BPS


Kabupaten Pesawaran.

.........................., Profil Desa Mulyosari


Kec.Way Ratai, 2016.

Anda mungkin juga menyukai