Review
Review
Kiai dan pesantren merupakan dua dari 5 unsur penting dalam penting yang
saling berkaitan. Pesantren merupakan sebuah Lembaga yang melingkupi
Pendidikan keagamaan, suasana religius dan tatanan keorganisasian. Sedangkan
Kiai merupakan dimensi paling penting yang memiliki otoritas tertinggi.
Pembahasan tentang pesantren dan kiai tidak akan pernah ada habisnya. Namun,
secara singkat, model kepemimpinan dan relasi antara kiai dan pesantren dikupas
lengkap dalam buku yang berjudul “Model Kepemimpinan Kiai Pesantren”.
sangat besar kepada guru karena telah mengajari berbagai disiplin ilmu dan
kesediaan kiai dalam mendidiknya. Pada masa kolonial, istilah patron sering kali
digunakan untuk perbudakan dari penjajah pada masyarakat Indonesia kala itu.
Kiai pesantren sebagai pimpinan atau pihak yang memiliki otoritas tinggi
perlu memiliki beberapa kriteria. Di antaranya adalah kemampuan kepemimpinan
atau leadership sehingga kiai dapat megordinir dan memantau berjalannya
aktivitas pesantren. Selain itu juga dapat menemukan ide-ide untuk menyelesaikan
permasalahn yang ada; kemampuan dalam bidang fiqih, ilmu alat, akhlak-tasawuf,
ilmu-ilmu lainnya karena berperan sebagai guru atau pengajar;
Buku setebal 148 halaman ini mengajak pembaca untuk menyelami system
kepemimpinan yang ada di pesantren. Penulis bukan hanya menjelaskan
managemen yang diterapkan, tapi juga membahasnya dari segi budaya dan social
kemasyarakatannya. Hal ini dapat menarik minat pembaca untuk lebih
memahamami peran kiai di pesantren. Buku ini sangat cocok dibaca oleh
kalangan masyarakat pesatren, tenaga pendidik, pelajar dan berbagai lapisan
masyarakat.
Pada buku ini pula terdapat beberapa hal yang menjadi kekurangan dari
buku ini, yakni Bahasa yang dituangkan terlalu baku dan terkesan berat. Sehingga
menciptakan rasa sedikit bosan. Selain itu ada beberapa kesahan ketik. Misalnya
pada halaman 67 tertulis kata “monoteisnme”, sedangkan yang dimaksud adalah
kata “moniteisme”. Selain itu, ada sebuah kata yang memiliki perbedaan penulisa
antara satu halaman dengan halaman yang lainnya. Yakni pada halaman 58
tertulis “Laissez Faire”, sedangkan pada halaman 60 tertulis “laizez faire”.