MAKALAH HUKUM ARCHIMEDE1 RV
MAKALAH HUKUM ARCHIMEDE1 RV
Disusun Oleh:
Rivian Aulia
SMAN 2 LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, puji dan
syukur kita panjatkan ke hadirat-Nya atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta
karunia-Nya yang tak terhingga. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi umat
manusia.
Makalah ini membahas Hukum Archimesh, sebuah topik yang penting dan
menarik dalam konteks penelitian. Kami berharap bahwa pembaca akan
mendapatkan manfaat dari isi makalah ini, baik untuk keperluan akademis,
pengembangan pengetahuan pribadi, maupun sebagai bahan referensi untuk
penelitian lebih lanjut.
Tentu saja, makalah ini tidak lepas dari berbagai keterbatasan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan guna
perbaikan dan pengembangan lebih lanjut di masa mendatang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB 1.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................6
BAB 2.................................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
2.1 Pengertian Hukum Archimedes............................................................................7
1. Benda Tenggelam....................................................................................................8
2. Benda Melayang......................................................................................................9
3. Benda Terapung.....................................................................................................10
2.2 Penerapan Hukum Archimedes dalam Teknologi...................................................10
1.Kapal Laut...............................................................................................................10
2.Kapal Selam............................................................................................................10
3. Hidrometer.............................................................................................................11
4. Balon Udara...........................................................................................................11
5.Jembatan Ponton (Jembatan Apung).......................................................................12
2.3 Penerapan Hukum Archimedes dalam Bidang Teknik............................................12
BAB 3................................................................................................................................14
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................14
3.2 Saran.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
Setelah memerhatikan air nan tumpah ke lantai dari sebuah bak, ia pun
menemukan jawabannya. Selang beberapa lama, dibuatlah hukum
Archimedes. Dari penyelidikan mahkota raja tersebut, diketahui bahwa
mahkota emas sang raja dicampur dengan unsur perak. Salah satu hukum
dasar dalam bidang fisika ialah hokum Archimedes.
Hukum ini berisi tentang gaya nan dialami oleh sebuah benda, ketika
benda
tersebut dimasukkan ke dalam air. Hukum Archimedes merupakan hukum nan
berkaitan dengan prinsip pengapungan benda di atas benda cair. Gaya berat
benda akan mengalami perubahan jika dimasukkan ke dalam air. Gaya setiap
benda akan berbeda, sinkron dengan massa jenis benda dan massa jenis airnya.
Tak hanya itu, Archimedes juga menemukan alat pompa spiral nan
berfungsi buat menaikkan air, nan disebut dengan istilah Sekrup Archimedes.
Hukum Archimedes terbagi menjadi bunyi hukum Archimedes berikut
rumusnya. Bunyi hukum Archimedes ,
yaitu “Suatu benda nan dicelupkan sebagian, atau seluruhnya ke dalam zat cair
akan mengalami gaya ke atas nan besarnya sama dengan berat zat cair nan
dipindahkan oleh benda tersebut.
FA = pa x Va x g
Keterangan rumus hukum Archimedes:
1. FA = gaya ke atas nan dialami benda (N)
2. Pa = massa jenis zat cair (kg/m3)
3. Va = volume air nan terdesak (m3)
4. g = akselerasi gravitasi (m/det2)
Berdasarkan hukum Archimedes tersebut, sebuah benda akan berada pada
posisi terapung, tenggelam, ataupun melayang ketika berada di dalam zat cair.
Posisi benda ditentukan oleh gaya berat, dan gaya ke atas benda . Hukum
Archimedes melahirkan tigahukum turunan nan berbunyi:
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda nan dimasukkan ke dalam air lebih
kecil dari massa jenis zat cairnya.
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda nan dimasukkan ke dalam air
sama dengan massa jenis zat cairnya.
3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda nan dimasukkan ke dalam air
lebih besar daripada massa jenis zat cairnya.
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair
yang dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang.
Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan
diangkat di darat.Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda
dimasukkan ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan
oleh air dan diterima benda. Dengan demikian maka resultan gaya antara gaya
berat dengan gaya ke atas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya berat
disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya karena benda
berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol WS.
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu (Ws)
adalah :
Ws = W-Fa
dengan:
Fa = ρcair Vb g
dengan:
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi
yaitu tenggelam, melayang, dan terapung.
1. Benda Tenggelam
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu
terletak pada dasar tempat zat cair berada.
Fa = gaya archimedes
W > Fa
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g
ρb > ρzc
2. Benda Melayang
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan
zat cair dan di atas dasar tempat zat cair berada. Pada benda melayang terdapat
dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb = ρzc
3. Benda Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul
dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair. Pada benda terapung
terdapat dua gaya yaitu :Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
ρb . Vb = ρZC . V2
1.Kapal Laut
2.Kapal Selam
Kapal selam adalah salah satu jenis kapal laut yang dapat mengapung,
melayang, dan tenggelam. Kapal selam menggunakan prinsip yang sama dengan
kapal laut ketika mengapung di permukaan laut. Pada kapal selam terdapat rongga
yang terletak di antara lambung dalam dan lambung luar. Rongga ini memiliki
katup di bagian atas dan bagian bawahnya. Rongga ini berfungsi sebagai jalan
keluar masuk udara dan air. Pada saat mengapung di permukaan air, rongga ini
hanya berisi sedikit air laut sedemikian rupa hingga gaya ke atas oleh air laut lebih
besar dibandingkan gaya berat kapal. Apabila kapal selam akan melayang di
dalarn air, katup yang ada di bagian bawah kapal akan dibuka sehingga air laut
masuk ke rongga. Demikian pula halnya dengan katup di bagian atas. Katup
tersebut akan terbuka untuk mengeluarkan udara. Air yang diisikan ke dalam
rongga tidaklah penuh, narnun diusahakan agar gaya berat kapal dan gaya ke atas
air laut sama besar sehingga kapal dapat melayang. Supaya kapal dapat
tenggelam, rongga ini harus ditambahkan air.
3. Hidrometer
Hidrometer adalah sebuah alat yang berbentuk tabung kaca yang alasnya
diberi timbal. Hidrometer berfungsi untuk menentukan massa jenis atau kepekatan
suatu zat cair. Pada bagian atas tabung kaca ini terdapat garis-garis skala. Cara
penggunaannya adalah dengan mencelupkan hidrometer ke dalam zat cairo Di
dalam zat cair, hidrometer akan mengapung karena adanya gaya ke atas oleh zat
cairo Kedalaman hidrometer berbeda-beda bergantung pada jenis zat cair. Apabila
massa jenis zat cair semakin besar, tangkai hidrometer yang terlihat muncul dari
permukaan zat cair semakin panjang. Sebaliknya, apabila massa jenis zat cair
semakin kecil, tangkai hidrometer yang terlihat pada permukaan zat cair semakin
pendek. Massa jenis yang diukur merupakan massa jenis relatif. Massa jenis
relative adalah perbandingan antara massa jenis zat cair yang diukur dan massa
jenis air. Hidrometer sering digunakan untuk mengukur massa jenis air aki mob
4. Balon Udara
Balon karet atau lebih dikenal balon gas sangat akrab bagi anak -anak
kecil. Balon gas dapat melayang di udara karena berisi gas helium atau hidrogen
yang massa jenisnya lebih ringan daripada udara. Balon gas yang sangat besar
disebut balon udara. Balon udara dapat melayang di udara karena berisi gas yang
memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada massa jenis udara. Gas ini adalah
udara panas.Jadi, ketika awak balon udara hendak menerbangkan balonnya, ia
harus menambahkanudara panas ke dalam balon. Jika balon udara sudah mencapai
ketinggian yang dikehendaki. udara panas dikurangi sehingga gaya ke atas sarna
dengan berat balon. Jika ingin turon, gaya ke atas harus lebih kecil daripada berat
balon udara. yaitu dengan mengurangi udara panas. Jadi, udara merniliki sifat
yang yang sama dengan zat cairo Semakin besar volume udara yang dipindabkan
balon udara, semakin besar pula gaya ke atas udara terhadap balon. Be amya
volume udara yang dipindahkan bergantung pada ukuran balon.
Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita lihat
bahwa tangki penampungnya harus diletakkan pada ketinggian tertentu.
Tujuannya adalah agar diperoleh tekanan besar untuk mengalirkan air. Dalam
tangki tersebut terdapat pelampung yang berfungsi sebagai kran otomatis. Kran
ini dibuat mengapung di air sehingga ia akan bergerak naik seiring dengan
ketinggian air. Ketika air kosong, pelampung akan membuka kran untuk
mengalirkan air. Sebaliknya, jika tangki sudah terisi penuh, pelampung akan
membuat kran tertutup sehingga secara otomatis kran tertutup.
2. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah suatu wadah atau bejana yang tidak memiliki
sekat atau saling berhubungan. Jika bejana ini diisi zat cair yang sejenis, maka
permukaan zat cair ini akan sama tinggi. Namun, jika zat air yang diisikan
berbeda jenis, maka permukaannya tidak akan sama tinggi.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari data di atas, maka kesimpulan yang dapat di tarik adalah :
Kapal Laut
Kapal Selam
Hidrometer
Balon Udara
Bejana berhubungan
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat mengajukan saran,
DAFTAR PUSTAKA
https://yusufaffandi11.wordpress.com/2014/03/08/kisah-penemuan- hukum-
archimedes/, diperoleh tanggal 27 Maret 2015.