Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)

Vol.18, No.2, November 2022


p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, PELATIHAN AUDIT DAN RISIKO AUDIT


TERHADAP TANGGUNG JAWAB AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN
(Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bekasi)
Evra Linda Handayani¹, Triana Yuniati²

Akuntansi, Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Jl. Perjuangan No.81,
RT.003/RW.002, Marga Mulya, Kec. Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat 17143

Email: evra.linda.handayani18@mhs.ubharajaya.ac.id1, triana.yuniati@dsn.ubharajaya.ac.id2


Penulis untuk Korespondensi/Email: triana.yuniati@dsn.ubharajaya.ac.id

Abstrak
Pengaruh Pengalaman Auditor, Pelatihan Audit Risiko Audit terhadap Tanggung Jawab Auditor dalam
Mendeteksi Kecurangan (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bekasi). Penelitian ini
menggunakan kuesioner untuk memperoleh data primer yang berasal dari para auditor yang bekerja di wilayah
Bekasi. Kuesioner disampaikan secara langsung pada responden sebanyak 50 kuesioner dan data yang dapat
dianalisis sebanyak 46 kuesioner. Kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS versi 23 digunakan uji
statistik deskriftif, uji kualitas data, uji asumsi klasik serta uji hipotesis.Hasil pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa: Pengalaman Auditor terdapat pengaruh positif terhadap Pengalaman Auditor terhadap
tanggung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan.Pelatihan Audit tidak mempengaruhi terhadap
tanggung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan. Risiko Audit tidak mempengaruhi terhadap tanggung
jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan.Variabel Independen berpengaruh secara simultan terhadap
tanggung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan.
Kata Kunci : Pengalaman Auditor, Pelatihan Audit, Risiko Audit, Tanggung Jawab Auditor

Abstract
Effect of Auditor Experience, Audit Risk Audit Training on Auditor Responsibilities in Detecting Fraud (Case
Study at a Public Accounting Firm in Bekasi Region). Fraud This study uses a questionnaire to obtain
primary data from auditors who work in the Bekasi area. Questionnaires were delivered directly to the
respondents as many as 50 questionnaires and the data that could be analyzed were 46 questionnaires.
Questionnaires were processed using SPSS version 23 used descriptive statistical tests, data quality tests,
classical assumption tests and hypothesis testing.The results of hypothesis testing indicate that: Auditor's
experience has a positive effect on Auditor's experience on the auditor's responsibility in detecting fraud.
Audit training does not affect the auditor's responsibility in detecting fraud. Audit risk does not affect the
auditor's responsibility in detecting fraud. Independent variables simultaneously affect the auditor's
responsibility in detecting fraud.
Keywords : Auditorexperience, Audittraining, Auditrisk, Auditorresponsibility

I. PENDAHULUAN 2019).Kecurangan (fraud) merupakan salah satu


penipuan yang sangat umum ditemukan dan sulit
Kasus kecurangan dalam pelaporan untuk diatasi. Kecurangan biasanya terjadi oleh
keuangan yang terjadi di awal abad ke-21 telah perorangan, dan juga bisa dilakukan oleh
membuka mata dunia tentang betapa besarnya sekelompok orang didalam organisasi yang bekerja
kerugian yang di derita investor, bahwa sebagian sama dalam melakukan praktek kecurangan.
besar kecurangan, yaitu 21,7% justru terjadi di Kecurangan yang seringkali dilakukan di
departemen akuntansi, dimana departemen ini antaranya adalah memanipulasi pencatatan laporan
memang merupakan sentral dari penyimpanan data keuangan, penghilangan dokumen, dan mark – up
yang terkait dengan seluruh transaksi bisnis (Hery laba yang dapat merugikan keuangan atau

145
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

perekonomian negara(Hartan 2016).Fraud semakin terindikasi melakukan kesalahan dalam mengaudit


marak dengan berbagai cara yang terus berkembang laporan keuangan PT Great River
sehingga kemampuan auditor dalam mendeteksi Internasional Tbk, Pengalaman auditor dapat
kecurangan juga harus terus ditingkatkan. Namun, dikatakan sebagai pembelajaran yang didapatkan
auditor dituntut untuk dapat mendeteksi kecurangan oleh auditor dari pendidikan formal yang
jika terjadi kecurangan dalam melaksanakan tugas dijalaninya dan sudah didapatkan selama
auditnya. Masalah yang muncul adalah auditor juga penugasan.Seorang auditor selain memiliki
memiliki keterbatasan dalam mendeteksi pengalaman dan pelatihan yang memadai, meraka
kecurangan. Keterbatasan yang dimiliki auditor juga perlu untuk memperhatikan faktor– faktor
akan menimbulkan kesenjangan harapan antara terkait risiko dalam pengauditan. Peniliaan terhadap
pengguna jasa auditor yang berharap auditor dapat risiko audit juga sangat dibutuhkan untuk
memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan menghindari kesalahan material yang tidak
yang disajikan tidak mengandung salah saji dan terdeteksi (Dwita 2019).
telah mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pelatihan auditor merupakan salah satu
Setiap auditor memiliki kemampuan yang berbeda usaha untuk mengembangkan sumber daya manusia
dalam mendeteksi kecurangan karena beberapa dalam bidang pengetahuan, kemampuan, keahlian,
faktor, antara lain lamanya bekerja, tingkat dan sikap (Dandi 2017). Pelatihan audit yang
pendidikan, tingkat pengalaman yang berbeda, dan sistematis dang berjenjang sesuai dengan tingkat
skeptisisme yang berbeda (Yuniati & Banjarnahor auditor, maka akan mempermudah untuk
2019).Oleh karena itu dibutuhkan jasa akuntan melengkapi kekurangan auditor dan memberikan
publik untuk memeriksa apakah laporan keuangan penekanan pada praktik audit dan standar
yang sudah mereka buat telah sesuai dan tidak akuntansi bagi auditor .Kecurangan atau fraud
terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan semakin marak terjadi dengan dengan berbagai cara
tersebut, selain memberikan jasa auditor pun dapat yang terus berkembang sehingga kemampuan
memeriksa apakah adanya tindakan kecurangan auditor dalam mendeteksi kecurangan perlu untuk
yang dibuat oleh perusahaan dalam laporan terus ditingkatkan (Latifah 2019).Menurut SA seksi
keuangan yang dihasilkan. Akan tetapi banyaknya 312, definisi risiko audit adalah risiko yang tidak
kasus kegagalan auditor dalam menemukan terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari tidak
kecurangan telah membuat kepercayaan masyarakat memodifikasi pendapatanya sebagaimana mestinya,
terhadap auditor sebagai bagian pemeriksaan atau suatu laporan keuangan yang mengandung
menjadi menurun. Dikarenakan kegagalan salah saji material.
auditor dalam proses audit dan proses pendeteksian Jenis – jenis risiko audit terbagi menjadi 4
kecurangan (Pipaldi 2016). Pada akhir- akhir ini yaitu:
kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik 1. Risiko Deteksi yang direncanakan (Planned
kembali menjadi sorotan oleh masyarakat menyusl Detection Risk)
banyaknya kasus yang melibatkan auditor 2. Risiko Bawaan (Inheren risk)
independen. Peristiwa-peristiwa dan indikasi 3. Risiko Pengendalian (Control Risk)
tersebut timbul keraguan atas integritas seorang 4. Risiko Audit yang dapat Diterima (Acceptable
auditor. Dimulai kasus Enron Corporation yang Audit Risk)
mengguncang dunia dan kasus-kasus lainnya Risiko audit yang dapat diterima mengukur
dengan pola kecurangan (fraud) yang hampir sama tingkat kesediaan auditor untuk menerima
membuat kredibilitas auditor semakin berkurang. kemungkinan adanya salah saji dalam laporan
Kasus ini melibatkan Kantor Akuntan Publik keuangan setelah audit telah selesai dijalnkan dan
(KAP) Arthur Andersen, salah satu dari The big opini wajar tanpa pengecualian telah diterbitkan.
Five Certified Public Accountans (CPA) firm, yang Ketika para auditor memutuskan risiko audit yang
melakukan audit pada laporang keuangan enron dapat diterima lebih rendah mereka menginginkan
corporation (Ningrum, 2018)Sementara itu kasus di untuk lebih yakin bahwa tidak ada salah saji dalam
Negara Indonesia yang menarik perhatian laporan keuangan (Aditya 2019).Pada penelitian ini
masyarakat adalah kasus audit PT Telekomunikasi penulis mengambil rujukan dari beberapa jurnal
Indonesia Tbk yang melibatkan KAP Eddy Pianto penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
& Rekan, dalam kasus ini laporan keuangan diakui Swasyami (2016), Sanjaya (2017), Tandijono
oleh SEC (pemegang Ototitas Pasar Modal di (2018), Lukman dan Harun (2018), Sari dan
Amerika Serikat, Lalu kasus Akuntan Publik (AP) Adnantara (2019), Afiyani, Latifah, Sukanto
Justinus Aditya Sidharta pada tahun 2006 yang (2019), Putri, Saebani dan Andriyanto (2020),

146
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

Pratiwi (2021), Maudy(2022), Sandy dan Januarti Pengalaman Auditor


(2022). Perbedaan dalam penelitian ini adalah Pengalaman sangatlah penting penting
peneliti hanya mengambil responden pada KAP di diperlukan dalam rangka kewajiban seorang
Bekasi dan sekitarnya.Penelitian ini akan pemeriksa terhadap tugasnya untuk memenuhi
mengidentifikasi bagaimana pengalaman auditor standar audit. Pengetahuan seorang auditor dimulai
berpengaruh terhadap tanggungjawab dalam dengan pendidikan formal, yang diperluas melalui
mendeteksi kecurangan, bagaimana pelatihan audit pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktik
berpengaruh terhadap tanggungjawab mendeteksi audit. Untuk memenuhi persyaratan sebagai
kecurangan, bagaimana risiko audit berpengaruh seorang profesional, auditor harus menjalani
terhadap tanggungjawab auditor dalam mendeteksi pelatihan teknis yang cukup. Sebagaimana yang
kecurangan, bagaimana pengalaman, pelatihan dan disebutkan dalam Standar Profesional Akuntan
risiko audit terhadap tanggungjawab auditor Publik (SPAP) bahwa persyaratan yang dituntu
berpengaruh secara simultan dalam mendeteksi dari seorang auditor independen adalah orang yang
kecurangan pada KAP di Bekasi dan sekitarnya. memiliki pendidikan dan pengalaman yang
Berdasarkan uraian dari latar belakang memadai yang biasanya diperoleh dari praktik-
tersebut menunjukkan rumusan dan tujuan dari; praktik dalam bidang auditing.
pengaruh pengalaman auditor terhadap
tanggungjawab dalam mendeteksi kecurangan, Pelatihan Audit
pelatihan auditor terhadap tanggungjawab dalam Pelatihan auditor merupakan salah satu
mendeteksi kecurangan, pengaruh risiko audit usaha untuk mengembangkan sumber daya manusia
terhadap tanggungjawab dalam mendeteksi Dalam bidang pengetahuan, kemampuan, keahlian,
kecurangan, dan pengaruh pengalaman auditor, (Dandi 2017). Pelatihan audit yang sistematis
pelatihan audit, risiko audit terhadap bidang berjenjang sesuai dengan tingkat auditor,
tanggungjawab auditor secara simultan dalam maka akan mempermudah untuk melengkapi
mendeteksi kecurangan. kekurangan auditor dan memberikan penekanan
pada pada praktik audit dan standar akuntansi bagi
kecurangan atau fraud semakin marak terjadi
II. TINJAUAN PUSTAKA dengan dengan berbagai cara yang terus
berkembang sehingga kemampuan auditor dalam
mendeteksi kecurangan perlu untuk terus
Definisi Faud ditingkatkan (Latifah 2019).
Fraud yang dikenal dalam akuntansi yaitu
kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud) yang Risiko Audit
membedakan keduanya ini adalah error merupakan Dalam perencanaan audit, auditor harus
tindakan yang tidak disengaja atau murni kesalahan mempertimbangkan risiko audit. Adanya risiko
yang dilakukan sedangkan fraud merupakan diakui dengan pernyataan dalam penjelasan tentang
tindakan yang sengaja dilakukan untuk tanggung jawab dan fungsi uditor independen yang
memperkaya diri sendiri maupun kelompok, berbunyi sebagai berikut: karena sifat bukti audit
tindakan ini merupakan tindakan ilegal atau dan karakteristik kecurangan, auditor dapat
tindakan yang melawan hukum dimana ada pihak memperoleh keyakinan memadai, bukan mutlak,
yang dirugikan biasanya dalam skala besar bahwa salah saji material terdeteksi. Risiko audit
(Pramukty, n.d.). Istilah kecurangan tidak adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa
terlepas dari perkembangan dunia bisnis. Fraud disadari tidak memodifikasi pendaptannya
sebagai tindakan kesengajaan untuk menghasilkan sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan
salah saji material dalam laporan keuangan. yang mengandung salah saji material (SA Seksi
Kecurangan dapat dikelompokkan dalam tiga 312).
bentuk yaitu, penyelewengan aset (asset
misappropriation), kecurangan laporan keuangan Tanggungjawab Auditor Mendeteksi
(financial steatment fraud) dan korupsi Kecurangan
(corruption). Terjadinya krisis ekonomi turut Auditor bertanggungjawab terhadap
meningkatkan peluang terjadinya fraud di beberapa profesi akuntan, rekan seprofesi, organisasi tempat
negara (Kismawadi 2020). auditor bernaung dan secara luas kepada publik.
Auditor yang memiliki cita-cita dan nilai
kebersamaan dalam bentuk pemenuhan persyaratan

147
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

menjalankan praktik akuntan (jasa audit) secara simultan terhadap tanggung tawab
membentuk profesi sebagai wadah masyarakat auditor dalam mendetksi kecurangan (Y).
bermoral (moral community). Dengan bertolak pada
latar belakang pendidikan yang sama, para
profesional ini memiliki keahlian khass tertutup III. METODOLOGI PENELITIAN
bagi orang lain yang tidak sama keahliannnya dan
menjadi suatu kelompok dengan kekuantan Desain Penelitian
berkuasa dalam suatu bidang keahlian pengetahuan Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk
tertentu, sebagai pemegang monopoli di pasar menguji pengaruh pengalaman auditor, pelatihan
penawaran (Tandiotong 2016). audit dan risiko audit terhadap tanggungjawab
auditor dalam mendeteksi kecurangan. Maka
Kerangka Pemikiran metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kerangka teoritikal dalam penelitian yang kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Metode
penulis gambarkan menggunakan 2 jenis variabel penelitian kuantitatif yang berlandaskan pada
yaitu: variabel independen dan variabel filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada
dependen.Variabel independen Pengalaman populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
auditor, Pelatihan audit, dan Risiko audit, menggunakan instrumen penelitian,analisis data
sedangkan variabel dependen adalah bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan
Tanggungjawab auditor dalam mendeteksi untuk menguji hipotesis yang ditetapkan menurut
kecurangan. (Pratama, 2019). Dan data diolah dengan
menggunakan SPSS versi 23.

Operasional Variabel
1. Variabel Independen meliputi: a.) X1:
Pengalaman Auditor; b.) X2: Pelatihan Audit;
dan c.) X3 Risiko Audit
2. Variabel Dependen yaikni; Tanggungjawab
auditor dalam mendeteksi kecurangan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Deskriptif Statistik


Gambar 1. Kerangka Penelitian
Sumber: Data Penelitian 2021 Tabel 1. Deskriptif Statistik
Variabel N Min Maks Maen Std.
Hipotesis Penelitian Deviati
on
H1: Pengalaman Auditor(X) berpengaruh terhadap
Pengalaman 46 21 35 28,91 2,589
tanggung tawab auditor dalam mendetksi
Auditor
kecurangan (Y)
Pelatihan 46 14 35 28,30 3,182
H2: Pelatihan Audit (X2)berpengaruh terhadap
Audit
tanggung tawab auditor dalam mendetksi
kecurangan (Y) Risiko Audit 46 15 25 20,70 2,179
H3: Risiko Audit (X3) berpengaruh terhadap
tanggung tawab auditor dalam mendetksi Tanggung 46 24 34 29,00 2,199
kecurangan (Y) jawab Auditor
H4: Pengalaman Auditor(X1),Pelatiha n Valid N 46
Audit(X2),Risiko Audit (X3) X2)berpengaruh (listwise)
Sumber: Data Penelitian 2021

Berdasarkan tabel 4.8 menjelaskan bahwa


jawaban yang di peroleh berdasarkan data diolah,
untuk minimum dari responden variabel
pengalaman auditor sebesar 21, maximum sebesar

148
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

35, mean (rata- rata) sebesar 28,91, standar maximum sebesar 25, mean (rata- rata) sebesar
deviation sebesar 2,589. Pada variabel pelatihan 20,70, standar deviation sebesar 2,179. Dan untuk
untuk minimum sebesar 14, maximum sebesar 35, minimum dari responden variabel tanggung jawab
mean (rata- rata) sebesar 28,30, standar deviation auditor sebesar 34 mean (rata- rata) sebesar 29,00,
sebesar 3,182. Sedangkan untuk minimum dari standar deviation sebesar 2,199.
responden variabel risiko audit sebesar 15
Uji Reabilitas
Uji Kualitas Data
Uji Validitas Tabel 3. Uji Realibilitas
Variabel Cronbac Kriteri Keteranga
Tabel 2. Uji Validitas h Alpha a n
Variabel R R Keterangan Pengalama 0,774 0.60 Reliabel
Hitung Tabel n Auditor
Pengalaman 0,651- 0,285 valid
Auditor 0,702 Pelatihan 0,888 0.60 Reliabel
Pelatihan 0,803- 0,285 valid Audit
Audit 0,811 Risiko 0,817 0.60 Reliabel
Risiko 0,785- 0,285 valid Audit
Audit 0,746
Tanggung 0,509- 0,285 valid Tanggung 0,667 0.60 Reliabel
Jawab 0,503 Jawab
Auditor Auditor
Sumber: Data Penelitian 2021 Sumber: Data Penelitian 2021

Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Multikolinearitas


Uji Normalitas
Tabel 5. Uji Multikolineritas
Tabel 4. Uji Validitas

Sumber: Data Penelitian 2021

Berdasarkan tabel 5. menunjukkan hasil uji


multikolinearitas yang diperoleh dari masing-
masing variabel bebas dengan nilai VIF variabel
Sumber: Data Penelitian 2021 bebas pengalaman auditor sebesar 1,204 , pelatihan
audit sebesar 1,409 dan untuk risiko audit sebesar
Berdasarkan tabel 4. hasil pengujian 1,277. Karena nilai VIF lebih rendah dari
normalitas di atas menunjukkan bahwa pada model persyartan (<10) .Selain itu nilai tolerance
regresi berganda yang di buat telah berdistribusi menunjukkan nilai pada pengalaman auditor
normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,830 < 0,10 , pelatihan audit sebesar 0,
hasil pengujian yang nilainya lebih besar dari 0,05 710 < 0,10 dan untuk risiko audit sebesar 0,783 <
(0,05<0,200). Dengan demikian dapat disimpulkan 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa analisis linear
model regresi yang akan digunakan sebagai ganda tidak memiliki masalah multikolinearitas.
hipotesis penelitian ini telah memnuhi asumsi
normalitas.

149
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

Uji Heterokedastisitas 1. Konstanta sebesar 13,987, hal ini menujukkan


bahwa apabila variabel pengalaman, pelatihan
dan risiko dianggap 0 maka nilai tanggung
jawab auditor sebesar 13,987
2. Koefisien variabel pengalaman sebesar 0,343,
berarti apabila terjadi kenaikan variabel
pengalaman sebesar 1 poin maka akan
menaikkan tanggung jawab auditor sebesar
0,343.
3. Koefisien variabel pelatihan sebesar 0,142,
berarti apabila terjadi kenaikan variabel
pengalaman sebesar 1 poin maka akan
menaikkan tanggung jawab auditor sebesar
0,142.
Gambar 2. Uji Heterokedastisitas 4. Koefisien variabel risiko sebesar 0,053, berarti
Sumber: Data Penelitian 2021 apabila terjadi kenaikan variabel pengalaman
sebesar 1 poin maka akan menaikkan tanggung
Berdasarkan gambar diatas, Garis jawab auditor sebesar 0,053.
scatterplot menujukkan bahwa data diatas tersebat
di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y Uji Hipotesis
dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada Uji Koefisien Determinasi (R2)
penyebaran data tersebut.
Tabel 7. Uji Koefisien Determinasi
Hasil Regresi Linear Berganda Model Summary
AdjustedStd. Error of the
Tabel 6. Uji Linear Berganda Model R R Square R Square Estimate
1 ,564 a
,318 ,269 1,811
a. Predictors: (Constant), Risiko, Pengalaman, Pelatihan
Sumber: Data Penelitian 2021

Berdasarkan hasil out put pada tabel 7.


dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Koefisien korelasi pada tabel tersebut sebesar
0,318 yang artinya terhadap hubungan yang kuat
antara variabel dependen tanggung jawab
auditor dalam mendeteksi kecurangan dengan
variabel independen (pengalaman auditor,
pelatihan audit, dam risiko audit), karena tabel
Sumber: Data Penelitian 2021 tersebut menunjukkan jika nilai R mendekati
angka1, berarti semakin besar nilai X maka
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e semakin besar pula nilai Y.
Y = 13,987 + 0,343 X1 + 0,142 X2 + 0,053 X3 + 2. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa hasil
e
koefisien determinasi (R2) sebesar 31,8 %
Keterangan: (100%-31,8%) dengan demikian variasi
Y = Tanggungjawab auditor dalam mendeteksi variabel dependen tanggung jawab auditor
kecurangan dalam mendeteksi kecurangan dengan
α = Konstanta variabel independen (pengalaman auditor,
X1 = Pengalaman Auditor pelatihan audit, dan risiko audit) . Sedangkan
X2 = Pelatihan Audit untuk sisanya 68,2% di pengaruhi oleh variabel
X3 = Risiko Audit lain. Standar Error of Estemate (ESS) sebesar
e = Standard Error 1,811. Semakin kecil nilai SEE maka akan
membuat model regresi semakin tepat dan
memprediksi variabel dependen.

150
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

Uji Parsial (Uji t) Uji Pengaruh (Uji F)

Tabel 8. Uji T Tabel 9. Uji F

Sumber: Data Penelitian 2021


Sumber: Data Penelitian 2021
Berdasarkan hasil tabel 9. Dari tabel uji
Anova di atas dapat dilihat untuk hasil nilai
1. Tabel tersebut menunjukkan nilai signifikansi
signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 . jadi dapat di
variabel Pengalaman auditor (X1) sebesar 0,005
simpulkan bahwa variabel independen berpengaruh
< 0,05 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari
secara simultan terhadap tanggung jawab auditor
0,05. Maka dapat diartikan terdapat pengaruh
dalam mendeteksi kecurangan.
yang signifikan antara Pengalaman Auditor
terhadap tanggung jawab auditor dalam
mendeteksi kecurangan. Hal ini dapat terjadi
karena auditor yang mempunyai banyak
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengalaman dalam kegiatan auditnya akan
Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap
memiliki banyak hal yang bisa meningkatkan
Tanggung Jawab Audit Dalam Mendeteksi
kemampuan, pengetahuan, dan tanggung
Kecurangan
jawabnya dalam mendeteksi kecurangan apabila
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di
dibandingkan dengan auditor yang kurang atau
uji dan di analisis datanya, maka variabel
sedikit mempunyai pengalaman
pengalaman auditor memperoleh nilai signifikansi
2. Nilai signifikansi variabel Pelatihan audit (X2)
sebesar 0,005 < 0,05 yang mana nilai tersebut lebih
sebesar 0,166 > 0,05 yang mana nilai tersebut
kecil dari 0,05. Maka dapat diartikan terdapat
lebih besar dari 0,05. Maka dapat diartikan tidak
pengaruh yang signifikan antara pengalaman
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Auditor terhadap tanggung jawab auditor dalam
Pelatihan Audit terhadap tanggung jawab
mendeteksi kecurangan. Hasil penelitian ini sejalan
auditor dalam mendeteksi kecurangan.
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Junywanti
3. Nilai signifikansi variabel Risiko audit (X3)
2022) dengan judul pengaruh skeptisme
sebesar 0,710 > 0,05 yang mana nilai tersebut
profesional, independensi, pengalaman auditor, dan
lebih besar dari 0,05. maka dapat diartikan tidak
risiko audit terhadap tanggung jawab auditor dalam
ada pengaruh yang signifikan antara risiko audit
mendeteksi kecurangan dengan hasil berpengaruh
terhadap tanggung jawab auditor dalam
positif serta signifikan terhadap tanggung jawab
mendeteksi kecurangan. Hal ini menunjukkan
auditor dalam mendeteksi kecurangan. Maka dapat
bahwa dengan melakukan penilaian risiko audit
di simpulkan bahwa hal ini dapat terjadi karena
dan perencanaan audit bukan menjadi jaminan
auditor yang mempunyai banyak pengalaman
dapat membantu seorang auditor untuk
dalam kegiatan auditnya akan memiliki banyak
menghindari kesalahan material yang tidak
hal yang bisa meningkatkan kemampuan,
terdeteksi.
pengetahuan, dan tanggung jawabnya dalam
mendeteksi kecurangan apabila dibandingkan
dengan auditor yang kurang atau sedikit
mempunyai pengalaman. Dalam pelaksanaan
audit, auditor akan belajar dari pengalaman yang
ada, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
dalam membuat laporan, dengan didukung oleh

151
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh pengaruhskeptisisme,profesional,


auditor, proses inilah yang akan meningkatkan independensi,kompetisi, pelatihan auditor,dan
potensi auditor dalam menganalisis potensi resiko audit terhadap tanggung jawab auditor dalam
terjadinya kecurangan. mendeteksi kecurangan menyimpulkan bahwa
risiko audit yang memiliki pengaruh positif
Pengaruh Pelatihan Audit Terhadap Tanggung terhadap tanggung jawab auditor dalam mendeteksi
Jawab Audit Dalam Mendeteksi Kecurangan kecurangan. Namun penelitian ini sejalan dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di penelitian yang dilakukan oleh (Sandy dan Januarti
uji dan di analisis datanya, maka variabel pelatihan 2022) dengan judul penelitian persepsi tanggung
audit sebesar 0,166 > 0,05 yang mana nilai tersebut jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan pada
lebih besar dari 0,05. Maka dapat diartikan tidak kantor akuntan publik menyimpulkan tidak ada
terdapat pengaruh yang positif signifikan antara pengaruh positif serta signifikan antara variabel
pelatihan audit terhadap tanggung jawab auditor risiko audit terhadap tanggung jawab auditor dalam
dalam mendeteksi kecurangan.Hasil penelitian ini mendeteksi kecurangan. Maka dapat di simpulkan
bertolak belakang dengan penelitian yang bahwa dengan melakukan penilaian risiko audit
dilakukan (Sandy dan Januarti 2022) dengan judul dan perencanaan audit bukan menjadi jaminan
persepsi tanggung jawab auditor dalam mendeteksi dapat membantu seorang auditor untuk
kecurangan pada kantor akuntan publik, yang menghindari kesalahan material yang tidak
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang terdeteksi. Hal-hal semacam itu menjadikan
positif serta signifikan antara pelatihan audit tanggung jawab auditor dalam mendeteksi
terhadap tanggung jawab auditor dalama kecurangan juga akan menurun.
mendeteksi kecurangan. Namun penelitian ini
sejalan dengah hasil penelitian (Afiani, Latifah dan Pengaruh Pengalaman Auditor, Pelatihan Audit,
Sukanto 2019) dengan judul penelitian skeptisme Risiko Audit Secara Simultan Terhadap
profesional, pelatihan audit kecurangan, Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi
pengalaman audit dan kemampuan auditor dalam Kecurangan
mendeteksi kecurangan pada inspektorat kota dan Berdasarkan hasil penelitian yang menguji
kabupaten di jawa tengah menyimpulkan bahwa serta menganalisis data secara simultan dengan
pelatihan audit tidak berpengaruh positif dan menggunakan uji F, dengan hasil signifikansi
signifikan terhadap kemampuan auditor dalama sebesar 0,001 < 0,05. Dan dapat disimpulkan
mendeteksi kecurangan.Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh positif
bahwa tidak semua auditor mendatkan atsu belum serta signifikan terhadap tanggung jawab auditor
mengikuti pelatihan audit kecurangan secara dalam mendeteksi kecurangan.
maksimal karena pelatiahan audit kecurangan
membutuhkan keahlian khusus terutama di bidang
IT dan audit investigatif. Selain itu, mahalnya biaya VI. KESIMPULAN
untuk mendapatkan pelatihan audit kecurangan
tersebut karena masih sedikit jumlah Kesimpulan
instruktur/ahlinya, saat ini hanya beberapa lembaga Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
saja yang menyelenggarakan dan saat ini praktik dan menganalisis Pengaruh Pengalaman auditor,
membutuhkan alat khusus misalnya software data Pelatihan audit, Risiko audit terhadap Tanggung
recovery. jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 46
Pengaruh Risiko Audit Terhadap Tanggung auditor yang bekerja di 5 Kantor Akuntan Publik
Jawab Audit Dalam Mendeteksi Kecurangan yang berada di wilayah Bekasi. Penelitian ini juga
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di memiliki kendala pada waktu yang kurang tepat,
uji dan di analisis datanya, maka variabel risiko karena sudah mendekati High season beberapa
audit sebesar 0,710 > 0,05 yang mana nilai tersebut responden sibuk dan sebagian ada yang sedang
lebih besar dari 0,05. maka dapat diartikan tidak malaksanakan tugas di luar kota sehingga
ada pengaruh yang positf serta signifikan antara mengakibatkan pengembalian kuesioner kepada
risiko audit terhadap tanggung jawab auditor dalam peneliti cukup lama Berdasarkan hasil penelitian
mendeteksi kecurangan.Hasil penelitian ini bertolak yang dilakukan oleh penulis maka dapat diambil
belakang dengan penelitian yang dilakukan kesimpulan sebagai berikut:
(Sanjaya 2017) dengan judul penelitian

152
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

1. Pengalaman auditor berpengaruh positif Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris


terhadap tanggung jawab auditor dalam pada BPK RI Perwakilan Sumatera
mendeteksi kecurangan dengan nilai signifikansi Selatan), AKUNTABILITAS: Jurnal
sebesar 0,0005 < 0.05. Penelitian dan Pengembangan Akuntansi.
2. Pelatihan audit tidak mempengaruhi tanggung 12, 113–124.
jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan Dandi, V. (2017). Pengaruh Beban Kerja, Pelatihan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,166 > 0,05. dan Tekanan waktu terhadap Kemapuan
3. Risiko audit tidak mempengaruhi tanggung Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan.
jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan Jural Online Mahasiswa Fakulas Ekonomi
dengan nilai signifikansi sebesar 0,710 >0,05. Universitas Riau, 4, 911–925.
4. Pengaruh pengalaman auditor, pelatihan audit Duwi Priyanto, S. (2016). SPSS Hanbook Analisis
dan risiko audit secara simultan berpengaruh Data,Olah Data & Penyelesaian Kasus-
terhadap tanggung jawab auditor dalam kasus. Mediakom.
mendeteksi kecurangan dengan nilai signifikansi Dwita, L. (2019). Faktor Determinan yang
sebesar 0,001 < 0,05. Mempengaruhi Kemampuan Auditor
Mendeteksi Kecurangan. Prosiding
Seminar Nasional, 2.
DAFTAR PUSTAKA Fauzi, A. (2020). Super Auditor Menumpas
Korupsi dan Mengungkap Fraud Tidak
Abdurahim, A. (2017). Pengaruh Tekanan Waktu, Biasa. Batam Publisher.
Independensi, Skeptisme Profesional, dan Firdaus. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Pengalaman Kerja Terhadap Kemampuan DOTPLUS Publisher.
Auditor Mendeteksi Kecurangan Pada Gulo, C. F. (2021). Pengaruh Peran Komite Audit,
Laporan Keuangan (Studi pada Empiris Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Dan
Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Whistleblowing System Terhadap
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta), Pengungkapan Kecurangan Pada
Reviu Ak. 1, 68–77. Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
https://doi.org/10.18196/ rab.010107 Bursa Efek Indonesia Periode 2016 – 2019.
Aditya, D. D. (2019). Audit Sektor Publik Mahir 02.
dalam Pemeriksaan pengelolaan dan Hafizhah. (2017). Pengaruh
Tanggungjawab Keuangan Negara. Uwais TekananWaktu,Independensi, Skeptisme
Inspirasi Indonesia. Profesioanl dan Pengalaman Kerja
Adiyanta, F. C. S. (2019). Laporan penggunaan Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi
MKJP tahun 2018-2019. Adminitrative Kecurangan pada Laporan Keuangan.
Law & Governance Journal, 2(4), 697–709. Reviu Akuntanssi Dan Binsis Indonesia, 1,
Afiani, F. A., Latifah, N., & Sukanto, E. (2019). 68–77.
Skeptisme Profesional, Pelatihan Audit Hajering, D. R. dan. (2019). Pengaruh Pengalaman,
Kecurangan, Pengalaman Audit dan Independensi, dan Skeptisme Profesional
Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Auditor terhadap Pendeteksian
Kecurangan pada Inspektorat Kota dan Kecurangan. Jurnal Ilmu Ekonomi, 2, 69–
Kabupaten di Jawa Tengah. Prosiding 73.
Mahasiswa Seminar Nasional Unimus, 2, Hartan, T. (2016). Pengaruh Skeptisme Profesional,
564–571. Independensi dan Kompetisi terhadap
https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/8953 Kemampuan Auditor Mendeteksi
Ardilassinta Putri, R., Saebani, A., & Ari Kecurangan(Studi Empiris pada Inspektorat
Andriyanto, W. (2020). Pengaruh Daerah Istimewah Yogyakarta). Jurnal
Skeptisme Profesional Independensi Dan Profita Kajian Ilmu Akuntansi, 3, 4.
Tekanan Waktu Terhadap Tanggungjawab Hery. (2019a). Auditing Dasar - Dasar Pemeriksaan
Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan. Akuntansi. PT Grasindo,anggota Ikapi.
Jurnal Syntax Transformation, 1(8), 509– Hery. (2019b). Auditing Dasar-Dasar Pemeriksaan
521. https://doi.org/10.46799/jst.v1i8.122 Akuntansi. PT Grasindo,anggota Ikapi.
Ayuningtyas, I., Delamat, H., & Y. (2019). Kismawadi, E. R. (2020). Fraud pada Lemabaga
Pengaruh Pengalaman, Keahlian, dan Keuangan dan Non Keuangan. PT
Skeptisisme Profesional Terhadap RAJAGRAFINDO PERSADA.

153
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

Latifah. (2019). Skeptisme Profesional, Pelatihan Audit Terure Pada Kemampuan Auditor
audit, kecurangan, Pedngalaman Audit Dalam Mendeteksi Kecurangan. E- Jurnal
dalam Mendeteksi Kecurangan. Prosiding Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana,
Mahasiswa Seminar Nasional Unimas, 2, 6.11.
564–571. Sandy, F. B., & Januarti, I. (2022). Persepsi
Lukman, H., & Harun, V. (2018). Faktor yang Tanggung Jawab Auditor Dalam
mempengaruhi deteksi kecurangan dalam Mendeteksi Kecurangan Pada Kantor
persepsi auditor eksternal dan auditor Akuntan Publik. 11(2), 242–262.
internal. Jurnal Akuntansi, 22(2), 255. Sanjaya Aviani. (2017). Pengaruh Profesional,
https://doi.org/10.24912/ja.v22i2.351 Independensi,Kompetisi,Pelatihan Auditor
Ningrum, E. P. (2018). Pengaruh Indepensi, dan Risiko Audit Terhadap Tanggungjawab
Pengalaman kerja, Dan DueProfesional Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan.
Care Terhadap Kulaitas Audit (Studi Juranl Akuntansi Bisnis, 15, 1.
EMpiris Pada Kantor Akuntan Publik Sari, N. P. I. E., & Adnantara, K. F. (2019).
Wilayah Bekasi Dan Jakarta Timur). 1. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Red
Pangestu, S. (2017). Metode Penelitian. Journal of Flags Dan Tanggung Jawab Auditor
Chemical Information and Modeling, 53(9), Terhadap Kemampuan Auditor Dalam
1689–1699. Mendeteksi Kecurangan. Journal Research
Pipaldi. (2016). Pengaruh Penerapan Kode Etik Accounting (JARAC), 1(1), 63–75.
Dan Skeptisisme Profesional Auditor Sigiro, P. G. (2018). Pengaruh Skeptisme
Terhadap Pendeteksian Fraud Pada Kantor Profesional Dan Independensi Auditor
BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Terhadap Kemampuan Auditor Dalam
Pramukty, R. (n.d.). Pengaruh Persepsi Fraud Dan Mendeteksi Kecurangan (Fraud) (Studi
Kepercayaan Terhadap Penggunaan Empiris Badan Pengawasan Keuangan Dan
Layanan Mobile Banking ( Studi Empiris Pembangunan (BPKP) Di Daerah Istimewa
Nasabah Bank Umum Pengguna Layanan Yogyakarta).
Mobile Banking ). Sugiyono. (2013). Pengumpulan Data Dan
Pratama, R. B. (2019). Metodologi Penelitian. Instrumen Penelitian. 33–40.
Angewandte Chemie International Edition, Sugiyono. (2017). STIE Indonesia. 12.
6(11), 951–952., 28–55. Swastyami, A. P. (2016). Karakteristik auditor,
Pratiwi, D. E., & Rohman, A. (2021). Pengaruh risiko audit, dan tanggung jawab dalam
Independensi, Skeptisme Profesional, mendeteksi kecurangan. Jurnal Akuntansi
Prosedur Audit terhadap Tanggung Jawab Bisnis, 15(29), 93–103.
Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan Tandijono, V., Rahayu, M., & Febrina, P. S.
pada Laporan Keuangan (Studi Empiris (2018). Pengaruh Persepsi Etika,
pada Auditor Kantor Akuntan Publik di Pengalaman Kerja, Dan Tipe Kepribadian
Kota Semarang). Diponegoro Journal of Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi
Accounting, 10(2), 1–15. Kecurangan. Jurnal Akuntansi
Profesional, P. S., Auditor, P., Risiko, D. A. N., Kontemporer, 10(1), 32–45.
Terhadap, A., Jawab, T., Dalam, A., Tandiotong, M. (2016). Kualitas Audit dan
Akuntansi, D., Ekonomi, F., Bisnis, D. A. Pengukurannya. Alfabeta.
N., & Hasnuddin, U. (2022). Pengaruh Tuannakotta, T. (2010). International Stantard on
skeptisme profesional, independensi, Auditing. Salemba Empat.
pengalaman auditor, dan risiko audit Tuannakotta, T. (2013). Mendeteksi Msnipulasi
terhadap tanggung jawab auditor dalam Laporan Keuangan. Salemba Empat.
mendeteksi kecurangan. Wahyudi, S. T. (2017). STATISTIKA EKONOMI
Publik, I. (2017). Pertimbangan Atas Kecurangan konsep, teori dan penerapan. UB Press.
dalam Audit Stantar Laporan Keuangan. Yuniati, T., & Banjarnahor, E. (2019). Indonesian
SA Seksi 316 Pertimbangan Atas Management and Accounting Research
Kecurangan Dalam Audit Laporan Determinant Factors Affecting the Ability
Keuangan, Standar Profesional Akuntan of External Auditor to Detect Fraud.
Publik, 70, 312. 18(02).
Putri, K. M. D. (2017). Pengaruh Fraud Audit http://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/ind
Training, Skeptisisme Profesional, Dan ex.php/imar

154
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM)
Vol.18, No.2, November 2022
p-ISSN 0216-7832
e-ISSN 2775-9326

Yuniati, T. dan niken. (2020). Pengaruh Profesi Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal
Independensi Dan Pengalaman Auditor Akuntansi Dan Ekonomi, 1–16.
Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika

155

Anda mungkin juga menyukai