COVER
COVER
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)
Pada Program Studi Diploma Tiga Teknik Arsitektur
Program Pendidikan Vokasi
Universitas Halu Oleo
Oleh:
SEPTARIANDI
P3B1 16 056
DISETUJUI OLEH :
PEMBIMBING
MENGETAHUI :
Direktur, Koordinator,
Program Pendidikan Vokasi Program Studi D3 Teknik Arsitektur
Universitas Halu Oleo Program Pendidikan Vokasi
Septariandi
Program Studi D3 Teknik Arsitektur, Fakultas Program Pendidikan Vokasi
Abstrak
SEPTARIANDI
P3 B1 16 056
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................
ABSTRAK.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. viii
DAFTAR TABEL...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B..Rumusan Masalah................................................................................... 3
C..Tujuan Dan Sasaran Pembahasan........................................................... 3
1. Tujuan Pembahasan............................................................................. 3
2. Sasaran Pembahasan........................................................................... 4
D. Lingkup dan Batasan Pembahasan.......................................................... 4
1. Lingkup Pembahasan.......................................................................... 4
2. Batasan Pembahasan................................................................................ 4
E. Metode Dan Sistematika Pembahasan.................................................... 5
1. Metode Pembahasan........................................................................... 5
2. Sistematika Pembahasan..................................................................... 5
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 119
B. Saran........................................................................................................ 120
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung tinggi asas
Demokrasi yaitu musyawarah mufakat. Dimana dalam asas ini berlaku system
keterbukaan dalam memecahkan masalah-masalah yang kompleks di
Indonesia baik dari sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, maupun
pertahanan keamanan. Dalam aktivitasnya kegiatan tersebut dirangkum dalam
suatu lembaga legislatif yang bernama DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Anggota DPR merupakan wakil-wakil rakyat dari berbagai propinsi/daerah
yang ada di Indonesia, dengan tujuan menyuarakan permasalahan-
permasalahan yang terdapat pada daerahnya masing-masing ke lembaga
legislatif. Apabila di pusat lembaga tingginya disebut DPR, maka di Daerah
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.DPRD bertujuan menyampaikan
aspirasi maupun permasalahan yang terdapat di daerah masing-masing.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah lembaga perwakilan
rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah di provinsi / kabupaten / kota) di Indonesia.DPRD disebutkan
dalam UUD 1945 pasal 18 ayat 3: "Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum". DPRD kemudian
diatur lebih lanjut dengan undang-undang, terakhir melalui Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2014. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Sejalan dengan perkembangan situasi dan politik nasional yang telah
berubah secara drastis, yaitu dengan berkembangnya demokrasi. Diiringi
munculnya parpolparpol dengan jumlah puluhan parpol (terlampir 1), maka
penataan perwakilan suara rakyat berupa kelembagaan DPRD juga mengalami
perubahan, baik kwalitas maupun kwantitas.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna Barat
merupakan suatu badan yang anggotanya dipilih oleh rakyat untuk mewakili
dan menyalurkan aspirasi mereka pada pemerintah Kabupaten Muna Barat
dimana mereka berada. Rakyat memilih para penyalur aspirasi mereka kepada
orang-orang yang mereka percaya dan mereka anggap dapat menyampaikan
keinginan mereka kepada pemerintah kabupaten Muna Barat.
Pentingnya di adakan perancangan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Muna Barat ini agar mampu menampung aspirasi
masyarakat.Mengingat Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Muna Barat yang sekarang ini masih sangat minim atau tidak maksimal dalam
melakukan kegiatan ataupun menyangkut penyampaian aspirasi masyarakat
Kabupaten Muna Barat.Fisik bangunan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Muna Barat sekarang ini masih menggunakan gedung
darurat sehingga menyebabkan efisiensi dan aktifitas yang ada tidak terpenuhi.
Pada saat ini Gedung DPRD Kabupaten Muna Barat masih menggunakan
bangunan darurat dalam menjalankan kegiatan dan aktifitas seperti terlihat
pada gambar 1.1. di bawah ini.
Dengan kondisi bangunan yang seperti ini, gedung DPRD Kabupaten Muna
Barat di anggap kurang memadai sebagai sebuah gedung wakil rakyat yang di
harapkan dapat mendukung perkembangan dan pembangunan Kabupaten
Muna Barat di karenakan sarana dan prasarana yang kurang mendukung
jalannya kegiatan dan aktifitas yang di lakukan oleh anggota dewan yang
seharusnya memiliki ruang-ruang pribadi untuk menjalankan aktifitasnya,
ruang tiap komisi, ruang tiap badan-badan di dalam DPRD,dan juga ruang
sidang paripurna.
Melihat struktur organisasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Muna Barat yang sekarang ini masih minim (jabtan-jabatan yang belum
ada),yakni jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Muna Barat yang skarang ini masih 21 orang,maka dalam perancangan ini
akan di rencanakan kebtuhan-kebutuhan ruang yang akan di sesuaikan dengan
study banding kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang di peroleh di
Sulawesi Tenggara untuk persiapan 20 tahun kedepan.
Kabupaten Muna Barat merupakan salah satu Kabupaten berkembang, yang
terus menerus berusaha untuk meningkatkan hasil yang maksimal dalam
bidang pengembangan.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan Perancangan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah ( DPRD ) adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Perancangan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
( DPRD ) untuk mewadahi kegiatan pelayanan aspirasi masyarakat di
Kabupaten Muna Barat ?
b. Bagaimana metode pelaksanaan pembangunan Kantor Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah ( DPRD )?
c. Berapa besar biaya yang di butuhkan untuk pembangunan Kantor Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )?
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
1. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
a. Merancang Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) untuk
mewadahi kegiatan pelayanan aspirasi masyarakat di Kabupaten Muna
Barat.
b. Mendeskripsikan metode pelaksanaan pembangunan Kantor Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) di Kabupaten Muna Barat.
c. Menghitung biaya yang di butuhkan dalam pembangunan Kantor Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) di Kabupaten Muna Barat.
2. Sasaran Pembahasan
Sasaran pembahasan untuk mendapatkan besaran ruang dan
perwujudan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) yang
sesuai dengan tata ruang kota serta fisik bangunan yang memenuhi syarat
sesuai dengan fungsi bangunan sebagai Kantor yang memenuhi aktifitas
yang sedang berlangsung.
C. Lingkup dan Batasan Pembahasan
1. Lingkup Pembahasan
Pembahasan dititik beratkan pada masalah-masalah dalam lingkup
disiplin ilmu arsitektur, antara lain :
a. Aspek fungsional yang menekankan pada kebutuhan ruang dan fasilitas
yang berhubungan dengan aktivitas kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Muna Barat dengan pembinaan yang terarah dan
berkesinambungan.
b. Fungsi bangunan DPRD sebagai fasilitas pemerintahan dalam
menyampaikan aspirasi masyarakat dan permasalahan-permasalahan di
daerah.
c. Lokasi Kantor DPRD Kabupaten Muna Barat dengan perencanaan
bangunan yang di sesuaikan dengan arahan kebijakan perencanaan
pemerintah Kabupaten Muna Barat.
Perancangan ini hanya terbatas pada desain fisik dan desain
arsitektural yang di kaitkan dengan aktifitas yang ada di dalamnya.
2. Batasan Pembahasan
Untuk merencanakan besaran ruang sebuah bangunan kantor yang
sesuai dengan prinsip desain sebuah kantor sehingga mendapatkan hasil
perancangan yang sesuai dengan standar dan kenyamanan bagi
penghuninya.
D. Metode dan Sistematika Pembahasan
1. Metode pembahasan
Pembahasan di lakukan dengan metode sebagai berikut:
a. Metode Literatur
Merupakan penelitian kepustakaan yang dimaksudkan untuk
mengetahui hal-hal mengenai kantor
b. Metode Observasi
Merupakan tahap untuk memperoleh suatu data dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis.
c. Metode Interview
Merupakan tahap untuk memperoleh suatu data dengan melakukan
Tanya jawab kepada mereka yang berkompeten.
2. Sistematika pembahasan
Sistematika penulisan yang dimaksud untuk mempermudah pengertian
kearah pemahaman penulisan proposal sesuai dengan tujuan dan ruang
lingkup, maka uraian ini d isusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat tentang latar belakang, rumusan dan batasan masalah,tujuan
dan sasaran pembahasan, pengertian dan batasan judul serta sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Mengemukakan tinjauan umum dan khusus suatu perencanaan
arsitektural dalam suatu pembangunan.
BAB III TINJAUAN LOKASI
Menggambarkan konsep dasar untuk selanjutnya dipakai sebagai titik-
titik tolak Penempatan area perencanaan desain fisik serta fasilitas
penunjang.
BAB IV ACUAN PERANCANGAN
Menggambarkan mengenai konsep dasar perancangan, untuk
selanjutnya di pakai sebagai titik tolak ke desain fisik.
BAB V PENUTUP
Merupakan BAB penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran
yang di laksanakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
1. Pengertian Judul
WAKIL KETUA
DPRD
KABAG
PERSIDANGAN
KABAG LEGISLASI
HUKUM DAN PENGKAJIAN
KABAG
UMUM,PERENCANAANTDAN
KEUANGAN
KASUBAG PENGKAJIAN
DATA DAN INFORMASI
KASUBAG RAPAT,ALAT
KELENGKAPAN DEWAN DAN
RISALAH
KASUBAG
PERENCANAAN,
VERIFIKASI DAN
KASUBAG HUKUM DAN
LEGISLASI
KASUBAG TU
DAN
KEPEGAWAIAN
BENDAHAR
A
STAF
STAF
STAF
STAF
STAF
STAF
F. Studi banding
a. Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batanghari
KETUA DPRD
WAKIL KETUA
1
WAKIL KETUA
2
KOMISI II
Tabel 1.2. Nama,Fraksi dan Jabatan Komisi II DPRD Kabupaten Batanghari
NO NAMA ASAL FRAKSI JABATAN
KOMISI III
Tabel 1.3. Nama,Fraksi dan Jabatan Komisi III DPRD Kabupaten Batanghari
NO NAMA ASAL FRAKSI JABATAN
SEKRETARIS
BAGIAN BAGIAN BAGIAN
UMUM DAN HUKUM DAN FASILITAS
KEUANGAN PERSIDANGAN PENGANGGARAN
DAN
PENGAWASAN
Alamat lokasi : Jl. Prof. Dr. Sri Soedewi MS. SH, Tungkal Harapan,
TungkalIlir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi 36514, Indonesia.
Selain fungsi DPRD sebagai perwakilan suara rakyat, DPRD ini juga
menjadi lembaga yang berwenang dalam melakukan tugas legislasi atau
persetujuan terhadap aturan daerah dan pengawasan penggunaan anggaran
pemerintah daerah. Tugas DPRD tersebut membuatnya memiliki hak
legislatif membentuk peraturan daerah bersama dengan eksekutif,
memberikan persetujuan rancangan anggaran dan peraturan, memberikan
pendapat, hingga pengawasan kekuasaan dan kebijakan eksekutif dalam
ruang lingkup daerah.
Struktur organisasi DPRD dan Sekretariat DPRD Kabupaten Tanjung
Jabung Barat sebagai berikut :
KETUA DPRD
WAKIL KETUA
1
WAKIL KETUA
2
KOMISI I
BIDANG PEMERINTAHAN,HUKUM,POLITIK,KEAMANAN,DAN
KETERTIBAN
KOMISI II
BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN
KOMISI III
BIDANG PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN
SEKRETARIS DPRD