Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEAGAMAAN

AKTIVITAS DI TEMPAT IBADAH

Disusun Oleh:
Brandon Indrawan
12 IPS 1

SMAS TARUNA TERPADU


TAHUN AJARAN 2023-2024
Jln. Raya Semplak Salabenda, Blk. Telkom, Kemang Kab. Bogor
Kata Pengantar
Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan berkat atas diselesaikannya pembuatan makalah ini dengan lancar, dan makalah
ini dibuat dalam rangka penugasan untuk Ujian Praktik bidang mata pelajaran Agama
Khonghucu yaitu kegiatan selama di tempat Ibadah.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada Wakil Kepala Sekolah bidang
Kurikulum Bapa Erwan Usmawan, ST.,G.R serta jajaran para Guru yang telah mempercayai
saya untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca. Terlepas dari hal itu saya
berharap semoga setiap materi yang tersusun dalam makalah ini memberikan banyak
informasi dan manfaat sebagai penunjang kita dalam belajar banyak hal.
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


1.1 Dispenkasi Mini........................................................................................ 4
1.2 Pekan Olahraga Bersama .......................................................................... 4
1.3 Confucian Talent Festival ......................................................................... 5
1.4 Sembahyang IMLEK ................................................................................ 5
1.5 Sembahyang DONGZI ............................................................................. 6
1.6 Sembahyang Jingtiangong ........................................................................ 7
1.7 Sembahyang Shangyuan ........................................................................... 7
1.8 Pemilihan Badan Pengurus ....................................................................... 8
1.9 Kebaktian Bersama ................................................................................... 9

PENUTUP
2.1 Kesimpulan ............................................................................................ 10
2.2 Saran ...................................................................................................... 10

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Sebelum masuk ke rangkaian kegiatan, penulis Brandon Indrawan ber-ibadah di
Kelenteng/Lithang Kahuripan MAKIN (Majelis Agama Khonghucu Indonesia) di
Gunungsindur, Kabupaten Bogor.

1.1 Dispenkasi Mini


Pada tanggal (21/10/2023) Saya dengan Pemuda agama
Khonghucu di tempat ibadah penulis melaksanakan
kegiatan dispenkasi mini yang dilakukan setiap 1 bulan
sekali. Dispenkasi Mini ini adalah kegiatan tentang
membahas Ayat suci/siraman Rohani dari Kitab SISHU
yaitu kitab pokok dalam agama Khonghucu. Pada saat
itu, saya (penulis) terpilih untuk menjadi pembahas
untuk dispenkasi mini tersebut. Ayat suci yang saya
bawakan/uraikan adalah Zhong Yong jilid 19 : 19
dengan bunyi “Banyak-banyaklah belajar, pandai-
pandailah bertanya, hati-hatilah memikirkannya, jelas-
jelaslah menguraikannya dan sungguh-sungguhlah
melaksanakannya”. Dalam dispenkasi mini ini saya
menguraikan/mengaitkan ayat tersebut dengan
kehidupan yang saya jalani setiap harinya, dan disini
juga kita dapat saling bertukar cerita maupun pendapat
kehidupan yang kita jalani sesuai ayat yang saya ambil. Dan juga dengan adanya dispenkasi
mini ini diharapkan dapat memperkuat pendidikan agama Khonghucu untuk generasi muda
serta memberikan dukungan kepada mereka dalam menjalankan pengetahuan maupun nilai
moral yang dilakukan bagi setiap individu untuk lebih bersikap saling menghargai, tolong
menolong dan masih banyak lagi.

1.2 POBAR (Pekan Olahraga Bersama)


Pekan Olahraga Bersama (POBAR) merupakan
salah satu kegiatan yang dilakukan pemuda/i umat
Kelenteng MAKIN Gunung Sindur yang dilakukan 2
minggu sekali. Dokumentasi di samping dilakukan pada
(12/10/2023), pada saat itu saya (penulis) dengan para
pemuda lainnya melaksanakan kegiatan olahraga bidang
Bulu tangkis/badminton. Dalam POBAR ini tidak hanya
satu bidang keolahragaan, tetapi banyak kegiatan yang
dapat dilakukan seperti Basket, Tenis,dan juga Band/alat
music yang kami laksanakan. Dengan diadakannya kegiatan ini, tidak hanya umat sehat
dalam bentuk Rohani saja melainkan juga sehat Jasmani hingga Rohani. Pekan olahraga ini
diharapkan para umat pemuda/pemudi Agama Khonghucu juga dapat menjalin Komunitas
kelompok yang lebih menjunjung tinggi kebersamaan serta solidaritas antar umatnya.

1.3 CONTAFEST (Confucian Talent Festival)


Pada tanggal (15/10/2023), Tempat ibadah
penulis mengadakan Lomba Sekolah Minggu/Confucian
Talent Festival merupakan sebuah kegiatan tahunan yang
ditujukan untuk anak - anak Sekolah Minggu
Khonghucu di Indonesia. Kegiatan ini merupakan upaya
untuk mencari dan mengembangkan calon tokoh tokoh
muda Khonghucu yang berbakat, memiliki iman
kuat,dan dapat mengembangkan ajaran Khonghucu.
Karena acara kegiatan ini sempat tertunda selama
beberapa tahun karena pandemi, kini setelah kondisi
yang dinilai membaik dari tahuntahun sebelumnya, kami
memutuskan akan mengadakan kembali acara ini dengan
kegiatan dan lomba yang lebih menarik
Kegiatan yang kami selenggarakan tahun
kemarin yang diadakan di tempat ibadah penulis diberi
nama CONTAFEST (Confucian Talent Festival)2, yang kami selenggarakan kembali setelah
CONTAFEST pertama di Bandung. Acara ini diselenggarakan dalam bentuk
kompetisi/perlombaan sehingga anak-anak Sekolah Minggu dapat bersaing secara aktif dan
sehat dalam acara ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberi tantangan kepada tokoh muda Khonghucu di
Indonesia untuk mengasah dan memperluas wawasan mereka dalam bidang pengetahuan
agama dan seni. Dalam bidang pengetahuan agama,peserta akan berkompetisi dalam bentuk
cerdas cermat dan papar ayat,sedangkan dalam bidang seni, peserta akan berkompetisi
menampilkan bakat yang dimiliki peserta dan ditampilkan dalam bentuk pentas seni. Acara
lomba sekolah minggu ini kami harapkan untuk menjadi sarana untuk mengembangkan serta
mempererat tali persaudaraan sebagai umat Khonghucu.

1.4 Sembahyang tutup tahun (IMLEK 2024)


Tepat tengah malam pada Jumat (9/02/2024)
Umat Khonghucu di tempat ibadah penulis telah
menggelar Sembahyang Tutup Tahun dengan
menghaturkan berbagai jenis kue, buah serta membakar
dupa dan hio untuk menghantarkan doa – doa serta
harapan baik di Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili. Dan
pada perayaan Imlek 10 Februari 2024, Umat
Khonghucu menggelar Sembahyang Awal Tahun yang
diawali sembahyang di depan altar rumah masing –
masing dan dilanjutkan dengan persembahyangan di Khongcu dan Klenteng
Umat Khonghucu memaknai datangnya tahun baru dengan berbagai kegiatan yang
penuh makna, bukan hanya sekedar merayakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan secara
turun termurun, bahkan sudah berusia ribuan tahun. Persiapan apa saja yang perlu dilakukan
di rumah masing-masing saat menjelang Tahun Baru? Biasanya diawali dengan
membersihkan dan membereskan rumah sampai menghias rumah dengan berbagai macam
pernak-pernik khas Imlek bernuansa warna merah. Tidak ketinggalan pula persiapan lainnya
seperti membeli baju baru, menyiapkan makanan khas Imlek dan sebagainya. Semua itu
dilakukan agar kita bisa merasakan suasana yang berbeda saat hari-hari biasa dan suasana
saat tahun baru.
Tahun Baru Imlek menjadi momentum bagi umat Khonghucu merefleksi diri dengan
refleksi perjalanan hidup selama setahun yang telah dilewati. Dengan refleksi itu
memperbaiki kesalahan – kesalahan yang diperbuat dan di tahun baru ini mengawali hidup
dengan hal – hal baru yang lebih baik
Setelah melaksanakan upacara/sembahyang tutup tahun, keesokan hari saat hari raya
Imlek yang penulis laksanakan adalah mengunjungi rumah saudara untuk bersembahyang
terlebih dahulu kepada leluhur dari kakek, nenek yang telah mendahului kehidupan kita. Hal
itu merupakan bentuk rasa hormat kita sebagai mana kita menjadi manusia yang telah terlahir
di muka bumi yang nanti akhirnya semua akan menuju keharibaan Tian & Tuhan Yang Maha
Esa.

1.5 Sembahyang Hari Raya Dongzi


Pada tanggal (22/12/2023) Kegiatan selanjutnya
adalah Hari Raya Dongzhi ialah hari saat letak matahari
tepat di atas garis balik 23 1/2 derajat Lintang Selatan,
yakni bertepatan dengan tanggal 22/21/23 Desember.
Pada saat itu di belahan bumi Utara mempunyai siang
hari paling pendek dan malamhari paling panjang.
Bagi umat Khonghucu, Hari Raya Dongzhi
mempunyai makna suci khusus, disebut Hari Muduo
atau Hari Genta Rohani;dinamakan demikian karena
pada hari setelah Sembahyang Dongzhi, tatkala Nabi
Kongzi berusia 56 tahun, beliau meninggalkan negeri
Lu, tanah tumpah darah yang dicintainya; Meninggalkan
kedudukannya yang mulia meninggalkan segala yang
dimilikinya dan mulai mengembara dari satu negeri ke
lain negeri selama kira-kira 13 tahun untuk menebarkan
ajaran-ajarannya dan membangkitkan kembali/menyempurnakan Rujiao atau Agama
Khonghucu.
Beliau menjadi Muduo atau Canang atau Genta Rohani yang memberitakan Firman
Tian bagi hidup insani. (Muduo ialah Genta yang dibuat dari logam dan dipukul dengan
pemukul dari kayu. Pada zaman purba Muduo digunakan raja-raja melalui utusannya
memberikan maklumat-maklumat yang wajib dilaksanakan rakyat, dan dilaksanakan
menjelang hari tahun yang baru). Nabi Kongal bukan pembawa Muduo raja, tetapi Muduo
Tuhan Yang Maha Esa bagi segenap manusia.
Dari uraian-uraian di atas jelaslah mengapa Iman seorang umat Khonghucu yakin
adanya Tuhan Yang Maha Esa menjadikan Kongzi sebagai Genta Rohani (Muduo), sebagai
Nabi bagi setiap manusia sepanjang masa. Beliau ialah Nabi Guru, pembimbing di dalam
Kebajikan, didalam membina diri berusaha memenuhi kodrat sebagai manusia, sebagaimana
diajarkan Nabi dan difirmankan Tian Yang Maha Esa atas kehidupan manusia.

1.6 Sembahyang Jingtiangong


Pada tanggal (17/02/2024) sembahyang
Jingtiangong merupakan sembahyang besar Kehadirat
Tian yang dilaksanakan 1 minggu setelah hari raya
Tahun Baru Kongzili.
Sembahyang Besar ke Hadirat Tian, Tuhan Yang
Maha Esa pada hari Dongzhi dan pada malam
menjelang Tahun Baru jalah Sembahyang Besar
menyatakan syukur umat atas Karunia Tian sepanjang
tahun yang akan ditinggalkan. Maka suasana diliputi renungan segala sesuatu yang telah
dialami dan dikerjakan. Ini berbeda dengan suasana saat sembahyang Jingtiangong.
Saat Jingtiangong adalah saat di dalam ketulusan hati dan pernyataan Iman kita ke Hadirat
Tian tentang hal yang akan dilaksanakan di dalam tahun yang baru ini. Maka upacara suci
Jingtiangong wajib disiapkan dengan bersuci diri dan berpantang sejak hari kedua tahun baru
sampai berakhirnya upacara suci ini.
Adapun renungan ayat-ayat suci Kitab Zhongyong XXIV;1-3, yang berbunyi :
1. Iman itu harus disempurnakan sendiri dan Jalan Suci itu harus dijalani sendiri pula.
2. Iman itulah pangkal dan ujung segenap wujud, tanpa Iman suatupun tiada. Maka seorang
Junzi memuliakan Iman.
3. Iman itu bukan dimaksudkan selesai dengan menyempurnakan diri sendiri, melainkan
menyempurnakan segenap wujud juga. Cinta Kasih itulah penyempurnaan diri dan Bijaksana
itulah menyempurnakan segenap wujud. Inilah Kebajikan Watak Sejati, dan inilah Ke Esaan
Luar Dalam daripada Jalan Suci. Maka setiap saat jangan dilalaikan.
Kita hayati makna suci ayat Kitab Zhongyong XIX : 18,kalimat pertama yang
berbunyi : "Iman itulah Jalan Suci Tian; berusaha beroleh Iman itulah Jalan Suci
manusia."Kita camkan ayat suci Mengzi VII A:4: "Berlaksa benda tersedia lengkap di dalam
diri. Kalau memeriksa diri ternyata penuh Iman, sesungguhnya tiada kebahagiaan yang lebih
besar dari ini. Sekuat diri laksanakanlah Tepasalira, untuk mencari Cinta Kasih tiada yang
lebih dekat dariini !
Dengan melaksana upacara Jingtiangong diharapkan semoga oleh Iman yang teguh,
oleh kesungguhan hati,beroleh kita kekuatan, kemampuan dan dorongan melaksanakan
segala harapan dan cita yang telah kita prasatyakan pada malam upacara Sembahyang Besar
ini,

1.7 Sembahyang Hari Raya Shangyuan


Pada tanggal (24/02/2024) penulis melaksanakan sembahyang hari raya Shangyuan.
Shangyuan atau hari yang pertama menyatakan sifat Maha Kasih Maha Sempurna Tuhan
(sifat Yuan) sebagai Khalik Semesta Alam, dirayakan pada saat Yuanxiao ialah Malam
Purnama Raya bulan Zhengyue. Maka saat Yuanxiao ialah saat suci bagi umat dan dipenuhi
suasana bahagia dan gembira melakukan sujud ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Pada saat
ini dilakukan penghormatan besar pula kepada para Suci yang dihayati sebagai perantara Tian
menurunkan berkah dan rahmatNya.
Merayakan hari Shangyuan mempunyai
kaitan yang erat dengan perayaan Zhongyuan dan
Xiayuan. Zhongyuan dirayakan pada saat
Purnama Raya bulan 7 (Qiyue). Zhongyuan
diartikan sebagai saat pertengahan dalam satu
tahun pernyataan Kasih Tuhan. Manusia
dijelmakan melalui ayah dan bunda, melalui
leluhur. Maka pernyataan syukur kepada Tian
dilaksanakan dengan upacara Sembahyang
Besar kepada Leluhur.
Bukan saja kepada leluhur sendiri, juga kepada para arwah segenap insan yang telah
mendahului; selayaknya dikenangkan dan diberikan penghormatan. Maka pada akhir bulan
Qiyue itu dilakukan Sembahyang Besar Jinghepingatau Sembahyang Besar kepada Arwah
Umum.
Dengan melaksanakan persembahyangan Shangyuan Dipermuliakanlah Tian Yang
Maha Kasih, Khalik Semesta Alam, Yang Maha Besar, Maha Meliputi, Menjalin semuanya
Yang menurunkan berkah, Yang memberikan buah bagi tiap tiap perbuatan di dalam
HukumNya yang abadi, Yang menjadikan insan beroleh benih Kebajikan di dalam Watak
Sejatinya: Cinta Kasih, Susila, Kesadaran akan Kebenaran dan Bijaksana

1.8 Pemilihan Badan Pengurus untuk Pemuda


Pada tanggal (24/02/2024) telah diadakan pemilihan
Badan pengurus PAKIN (Pemuda Agama Khonghucu)
Lithang Kahuripan MAKIN Gunung Sindur untuk
periode 2024-2026 untuk menggantikan badan pengurus
yang lama, dengan kandidat/calon ketua Brandon
Indrawan selaku penulis, Wilky Sun, serta Albern Winata
sebagai kadidatnya.
Pada saat sebelum pemilihan kami menyampaikan
gagasan Visi & Misi untuk kepengurusan selanjutnya
jika terpilih, serta impian yang ingin dicapai untuk
memajukan komunitas atau kumpulan Pemuda Agama
Khonhucu akan selalu bersatu padu tanpa ada nya
perpecahan antar umat ber-Agama.
Pemilihan pun dilaksanakan, tibalah perolehan suara dar masing-masing kandidat.
Adapun perolehan suara yang didapatkan oleh masing-masing sebagai berikut:
1. Nomor urut 01 Brandon Indrawan : 10 suara
2. Nomor urut 02 Wilky Sun : 2 suara
3. Nomor urut 03 Albern Winata : 14 suara
4. Golput : 1 suara
Dari perolehana suara diatas, dapat disimpulkan bahwa Albern Winata memperoleh
suara terbanyak. sehingga ia menjadi Ketua Badan Pengurus Pemuda untuk masa jabatan
2024-2026 dengan Wakil Ketua Brandon Indrawan (selaku penulis). Dengan adanya
pergantian kepengurusan diharapkan bisa lebih baik dalam menjalankan program kegiatan
yang berhubungan dengan Pemuda Kelenteng.

1.9 Anjangsana (kunjungan) dengan sekolah minggu Lithang Cahaya Kebajikan


Pada hari Minggu (24/02/2024) Anjangsana
merupakan kegiatan untuk mempererat antar umat
Khonghucu yang ada di daerah terdekat. Pada saat itu
kami mengunjungi Lithang Cahaya Kebajikan MAKIN
Curug. Dalam kegiatan ini dilakukan Kebaktian
Bersama, Ramah Tamah yang tujuannya untuk saling
mengenal antar murid Sekolah Minggu MAKIN Curug
dengan MAKIN Gunung Sindur. Saya selaku penulis
merupakan salah satu pengasuh dari sekolah minggu
MAKIN Gunung Sindur, sehingga saya turut serta mengawasi dari awal hingga akhir
acara/kebaktian berlangsung. Adapun uraian Agama dari tokoh Agama yang dibawakan serta
terdapat games seputar ajaran Khonghucu.
Dengan diadakannya kegiatan tersebut, kami semua berharap besar untuk menjalin
keharmonisan serta membangun kerja sama antar umat Khonghucu di daerah Kabupaten
Bogor hingga seluruh Indonesia agar selalu menjunjung tinggi ajaran Nabi Kongzi.
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dipelajari dan dibahas secara mendalam tentang kegiatan
agama Khonghucu di tempat ibadah. Dari yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa praktik
keagamaan Khonghucu memiliki kedalaman nilai-nilai spiritual yang kaya, yang tercermin
dalam berbagai ritual, doa, dan upacara yang dilakukan di tempat ibadah. Selain itu, melalui
observasi terhadap kegiatan agama Khonghucu, kita dapat melihat bagaimana komunitas ini
memelihara tradisi dan warisan budaya mereka dengan penuh pengabdian.
Kesimpulan yang ditarik dari makalah ini adalah bahwa pemahaman yang lebih baik
tentang kegiatan agama Khonghucu di tempat ibadah dapat membawa manfaat yang
signifikan bagi masyarakat secara keseluruhan. Pertama, hal itu dapat memperkuat toleransi
dan penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya. Dengan memahami lebih dalam
praktik keagamaan yang berbeda, kita dapat mengurangi ketegangan antarumat beragama dan
mempromosikan kedamaian sosial. Kedua, studi tentang kegiatan agama Khonghucu dapat
memberikan wawasan yang berharga tentang nilai-nilai moral dan etika yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi individu dari berbagai
latar belakang.
Dengan demikian, kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa pemahaman yang
mendalam tentang kegiatan agama Khonghucu di tempat ibadah adalah kunci untuk
memperkuat toleransi, menghargai keragaman, dan mempromosikan perdamaian serta
harmoni di antara masyarakat yang multikultural dan multireligius.

2.2 Saran
Saran penulis untuk teman-teman antar umat Agama adalah dapat lebih berkontribusi
dan lebih aktif dalam mengikuti dalam setiap kegiatan yang bertujuan memajukan dan
eksistensi agama Khonghucu di lingkungannya masing-masing. Sehingga besar harapannya
semua dapat memperkokoh dan mempertebal Iman/kepercayaannya masing-masing sebagai
mana kita menjadi makhuk hidup di dunia.

Anda mungkin juga menyukai