Anda di halaman 1dari 8

Naskah khutbah Jumat ini mengajak kepada umat Islam

×untuk rela berkorban dengan menyisihkan harta bendanya


untuk berkurban. Ajakan ini tiada lain adalah untuk
menjadikan umat Islam semakin dekat kepada Allah
sebagaimana hakikat atau esensi dari ibadah kurban itu
sendiri. Kurban merupakan ibadah yang sangat dianjurkan
(sunnah muakkadah) yang mengandung nilai-nilai
keutamaan di dalamnya.

Baca juga: Kumpulan Khutbah Idul Adha Terfavorit

Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah


Jumat: Mari Berkorban dengan Berkurban”. Untuk
mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print
berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada
tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

Khutbah I

‫ َوَعَلى‬،‫ َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى ُمَحَّمٍد َسِّيِد َوَلِد َعْدَناَن‬،‫اْل َحْمُد ِلّٰلِه اْلَمِلِك الَّد َّي اِن‬
‫ َوَأ ْشَهُد َأ ْن َّل ا ِإ ٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك‬،‫ٰاِلِه َوَص ْحِبِه َوَتاِبِعْيِه َعَلى َمِّر الَّزَماِن‬

‫ َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُمَحَّمًدا‬،‫َلُه اْلُم ـَنَّزُه َعِن اْلِجْس ِمَّيِة َواْل ِجَهِة َوالَّزَماِن َواْلَمَكاِن‬
‫َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َكاَن ُخُلُقُه اْلُقْرآَن‬
×
‫ اْلَقاِئِل ِفي‬،‫ َفإِّني ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسي ِبَتْقَوى اللِه الَمَّناِن‬، ‫ ِعَباَد الَّرْحٰمِن‬،‫َأ َّم ا َبْعُد‬

‫ َّو َيْرُزْقُه ِمْن َحْيُث َلا َيْحَتِسُۗب‬.‫ َوَمْن َّي َّت ِق الّٰلَه َيْجَعْل َّلٗه َمْخَرًجا‬:‫ِك اَتِبِه اْلُقْرٰاِن‬
‫َوَمْن َّي َتَوَّك ْل َعَلى الّٰلِه َفُهَو َحْس ُبۗٗه ِاَّن الّٰل َباِلُغ َاْمِرٖۗه َقْد َجَعَل الّٰل ِلُكِّل َشْي ٍء‬
‫ُه‬ ‫َه‬
‫َقْدًرا‬

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,


Tidak bosan-bosannya khatib mengajak kepada seluruh
jamaah, mari kita senantiasa meningkatkan dan
menguatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Barometer
dari ketakwaan adalah kemampuan kita untuk sekuat
tenaga menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi
segala yang dilarang oleh-Nya. Posisi kita berada di jalan
yang telah digariskan oleh Allah swt, dengan tidak belok ke
kanan dan ke kiri ini, akan menjadikan kita pada posisi
tengah dan kuat sehingga mampu menghantarkan kita pada
tujuan yang benar dan hakiki dalam kehidupan di dunia.
Ketakwaan ini juga yang telah ditegaskan oleh Allah swt
sebagai bekal yang paling baik dalam menjalani kehidupan.
Allah berfirman:

‫َوَتَزَّو ُدْوا َفِاَّن َخْيَر الَّزاِد الَّتْق ٰو ۖى َواَّتُقْوِن ٰٓي ُاوِلى اْلَاْلَباِب‬
Artinya: “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik
×bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai
orang-orang yang mempunyai akal sehat!”. (QS al-Baqarah:
197)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib mengajak kita
semua untuk kembali merenungkan nikmat-nikmat dan
rezeki yang telah dianugerahkan oleh Allah swt dalam
kehidupan. Segala nikmat ini adalah nyata adanya dan telah
ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 1:

‫ِاَّن ٓا َاْعَطْيٰنَك اْلَكْوَثر‬

Artinya: “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad)


nikmat yang banyak.”

Nikmat yang telah diberikan ini tidak boleh menjadikan


kita lupa sehingga jauh dari Allah swt. Sebaliknya, nikmat
ini harus mampu dijadikan sebagai sarana untuk beribadah
dan membawa kita lebih dekat kepada Allah swt. Lalu
bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah? Pertanyaan
ini dijawab di ayat selanjutnya yakni ayat kedua surat Al-
Kautsar:

‫َفَصِّل ِلَرِّبَك َواْن َحْۗر‬


×Artinya: “Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan
berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada
Allah).”.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Jelas dalam ayat ini, Allah memerintahkan kita untuk terus
mendekatkan diri kepada-Nya dengan dua bentuk ibadah.
Pertama adalah shalat yang memang sudah menjadi
kewajiban dan rutinitas harian kita dengan
melaksanakannya lima waktu setiap hari, yakni Shubuh,
Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Kedua adalah dengan
berkurban yang merupakan ibadah tahunan dan hanya bisa
dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Pada bulan Dzulhijjah
ini kita diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban
di Hari Raya Haji atau Idul Adha pada tanggal 10 Dzuhijjah
atau tiga Hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan
Dzulhijjah.

Dari sisi bahasanya sendiri, kurban berasal dari bahasa


Arab, yakni qaruba – yaqrubu – qurban yang artinya dekat.
Untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui kurban, kita
dituntut berkorban menyisihkan harta kita untuk membeli
hewan kurban dan memberikannya kepada orang lain.
Tentu kita harus benar-benar ikhlas dan menata hati
dengan benar dalam berkorban dengan berkurban ini.
Jangan sampai pengorbanan kita dengan mengambil harta
yang kita miliki tidak membuahkan hasil dan jauh dari
×hakikat ibadah kurban itu sendiri yakni mendekatkan diri
pada Allah. Jangan sampai kita salah niat, sehingga kita
malah akan semakin jauh dari Allah karena niatan yang
salah seperti ingin dipuji orang dan niatan-niatan lainnya
yang tidak lillahi ta’ala.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Menyembelih hewan kurban menurut Imam Malik dan
Imam al-Syafi’i adalah kesunnahan yang diutamakan atau
sunnah muakkadah. Sedangkan Imam Abu Hanifah
berpendapat bahwa ibadah kurban adalah wajib bagi
penduduk yang mampu dan tidak dalam keadaan
bepergian. Nabi Muhammad saw pun telah memberi
contoh dengan tidak pernah meninggalkan ibadah kurban
sejak disyariatkannya sampai beliau wafat.

Sebagai sebuah kesunnahan yang ditekankan dan rutin


dilakukan oleh Nabi Muhammad, ibadah kurban memiliki
keutamaan tersendiri sebagaimana haditst Nabi dari Siti
Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu
Majah:

‫َما َعِمَل آَدِم ٌّي ِمْن َعَمٍل َيْوَم الَّنْح ِر َأ َحَّب ِإ َلى اللِه ِمْن ِإ ْهَراِق الَّد ِم ِإ َّن َها َلَتْأ ِتي‬

‫َيْوَم اْلِقَياَمِة ِبُقُروِنَها َوَأ ْش َعاِرَها َوَأ ْظ َلاِفَها َوَأ َّن الَّد َم َلَيَقُع ِمْن اللِه ِبَمَكاٍن َقْبَل‬
‫َأ ْن َيَقَع ِمْن اْلَأ ْرِض َفِطيُبوا ِبَها َنْفًسا‬
×Artinya: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak
Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih
dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan
itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-
tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah
hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke
tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk
melakukannya.”

Keutamaan lain dari ibadah kurban adalah sebuah ibadah


yang memiliki dua dimensi, yakni vertikal dan horizontal.
Dimensi vertikal artinya ibadah yang ditujukan hanya
kepada Allah swt, sementara dimensi horizontal adalah
ibadah sosial berupa berbagi rezeki untuk membahagiakan
orang lain. Ketika kita mampu membahagiakan orang lain,
maka kita pun akan merasa bahagia dan pada akhirnya
kebahagiaan bersama juga akan mudah terwujud sehingga
kehidupan di tengah-tengah masyarakat pun akan bahagia
dan damai.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Dengan agungnya makna dan tujuan dari ibadah kurban
ini, maka sudah selayaknya kita berusaha untuk dapat
melaksanakannya sehingga kita akan semakin dekat kepada
Allah. Tentu kita tidak ingin menjadi hamba yang kufur
nikmat dan terputus rahmat Allah karena kita tidak
‫‪berkurban padahal sebenarnya kita mampu. Mari kita‬‬
‫‪×bersama-sama menjadi hamba yang cinta kepada Allah dan‬‬
‫‪Rasul-Nya dengan menjalankan perintah-perintahnya.‬‬
‫‪Jangan sampai kita pada kondisi yang disebutkan dalam‬‬
‫‪surat Al-Kautsar ayat 3:‬‬

‫ِاَّن َشاِنَئَك ُهَو اْلَاْبَتُر‬

‫‪Artinya: "Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah‬‬


‫‪yang terputus (dari rahmat Allah)".‬‬

‫َأ ُقْوُل َقْوِلْي ٰهَذا َوَأ ْس َتْغِفُر اللَه ِلْي َوَلُكْم‪َ ،‬فاْس َتْغِفُرْوُه‪ِ ،‬إ َّنُه ُهَو اْلَغُفْوُر الَّرِحْيُم‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْل َحْمُد لّٰلِه َوَكَفى‪َ ،‬وُأ َصِّلْي َوُأ َسِّلُم َعَلى َسِّيِدَنا ُمَحَّمٍد اْلُمْص َطَفى‪َ ،‬وَعَلى ٰاِلِه َوَأ ْص َحاِبِه‬

‫َأ ْهِل اْلَوَفا‪َ .‬أ ْشَهُد َأ ْن َّل ا ِإ ٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه‪َ ،‬وَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا‬
‫ُمَحَّمًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه‬

‫َأ َّم ا َبْعُد‪َ ،‬فَيا َأ ُّي َها اْلُمْس ِلُمْوَن‪ُ ،‬أ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه اْلَعِلِّي اْلَعِظْيِم َواْعَلُمْوا‬
‫َأ َّن اللَه َأ َمُكْم ِبَأ ْمٍر َعِظْيٍم‪َ ،‬أ َمُكْم ِبالَّص َلاِة َوالَّس َلاِم َعَلى َنِبِّيِه اْلَكِرْيِم َفَقاَل‪ِ :‬إ َّن‬
‫َر‬ ‫َر‬
‫اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي ‪َ ،‬يا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًما‪،‬‬

‫َّل‬ ‫َّم‬ ‫َّم‬ ‫ّٰل َّم‬


‫لَاّٰلُهَّم َصِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُمَحَّمٍد َوَعَلى ٰاِل َسِّيِدَنا ُمَحَّمٍد َك َما َص َّلْيَت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم‬
‫×‬
‫َوَعَلى ٰاِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَباِرْك َعَلى َسِّيِدَنا ُمَحَّمٍد َوَعَلى ٰاِل َسِّيِدَنا ُمَحَّمٍد َك َما‬

‫َباَرْك َت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى ٰاِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم‪ِ ،‬فْي اْلَعاَلِمْيَن ِإ َّنَك َحِمْيٌد‬

‫َمِجْيٌد‪ .‬لَاّٰلُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت واْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت اْلَأ ْح َياِء ِمْنُهْم‬
‫َواْلَأ ْمَواِت ‪ ،‬لَاّٰلُهَّم اْدَفْع َعَّنا اْلَبَلاَء َواْلَغَلاَء َواْلَوَباَء َواْلَفْح َشاَء َواْلُمْنَكَر َواْلَبْغَي‬

‫َوالُّس ُيْوَف اْلُمْخ َتِلَفَة َوالَّش َداِئَد َواْلِمَحَن‪َ ،‬ما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن‪ِ ،‬مْن َبَلِدَنا ٰهَذا‬
‫َخاَّص ًة َوِمْن ُبْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَّم ًة‪ِ ،‬إ َّنَك َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َقِدْيٌر‬

‫ِعَباَد اللِه‪ ،‬إَّن اللَه َيْأ ُمُر ِباْلَعْدِل َواْلإْح َساِن ِإَو ْيَتاِء ِذي اْلُقْرَبى و َيْنَه ى َعِن‬
‫الَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِر َوالَبْغِي ‪َ ،‬يِعُظُكْم َلَعَّلُكْم َتَذَّك ُرْوَن‪َ .‬فاذُكُروا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم‬

‫َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر‬

‫‪H. Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten‬‬


‫‪Pringsewu, Lampung‬‬

‫‪Baca Juga:‬‬
‫‪Khutbah Jumat: Dzulhijjah Bulan Keteladanan Nabi Ibrahim‬‬

‫‪Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman‬‬


‫‪terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta‬‬
‫‪pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di‬‬

Anda mungkin juga menyukai