Anda di halaman 1dari 16

BUKUJAWABANUJIAN(BJU)UASTAKE

HOMEEXAM (THE)
SEMESTER2023/2024 Ganjil(2023.2)

Nama Mahasiswa :ANGGUN RETNO WULANDARI

NomorIndukMahasiswa/NIM :858704697

Tanggal Lahir :15 APRIL 2002

Kode/NamaMataKuliah :PDGK4205/PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Kode/NamaProgramStudi :118/PGSD S1

Kode/NamaUT-Daerah :71/SURABAYA-PAMEKASAN

Hari/TanggalUASTHE :SELASA,12 DESEMBER 2023

TandaTanganPesertaUjian

Petunjuk

1. Andawajibmengisisecaralengkap danbenar identitas padacoverBJUpada halamanini.


2. Anda wajibmengisidanmenandatangani surat pernyataankejujuranakademik.
3. Jawabanbisadikerjakandengandiketikatautulistangan.
4. JawabandiunggahdisertaidengancoverBJUdansuratpernyataankejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAANRISET,


DAN
TEKNOLOGIUNIVERSITASTERBUKA
BUKUJAWABANUJIANUNIVERSITASTERBUKA

Surat Pernyataan
MahasiswaKejujuranAkademik

Yangbertandatangandibawahini:

NamaMahasiswa :ANGGUN RETNO WULANDARI

NIM :858704697

Kode/Nama Mata Kuliah :PDGK4205/PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Fakultas :FKIP

ProgramStudi :PGSD-S1

UT-Daerah :SURABAYA-PAMEKASAN

1. Saya tidak menerima naskah UAS THEdari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada lamanhttps://the.ut.ac.id.
2. SayatidakmemberikannaskahUASTHEkepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujianUASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaansaya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturanakademikyangberlakudiUniversitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjungtinggiketertiban,kedisiplinan,danintegritasakademikdengantidakmelakukan kecurangan, joki,
menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
sertatindakantidakterpujilainnyayangbertentangandenganperaturanakademik UniversitasTerbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terdapat pelanggaranatas pernyataan di atas,
saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan olehUniversitas Terbuka.
PAMEKASAN,12 DESEMBER 2023

YangMembuatPernyataan

ANGGUN RETNO WULANDARI


BUKUJAWABANUJIANUNIVERSITASTERBUKA

(1).a.Berdasarkan , landasan pembelajaran yang digunakan oleh Bu Dea ketika mengajar di Propinsi Jawa Barat dengan di
Propinsi Sumatra Barat berbeda
Hal ini dikarenakan setiap propinsi memiliki kebijakan kurikulum yang berbeda-beda, meskipun masih mengacu pada
kurikulum 2013. Selain itu, kondisi sosial, budaya, dan lingkungan di kedua propinsi juga berbeda, sehingga Bu Dea perlu
menyesuaikan metode dan materi pembelajaran sesuai dengan konteks propinsi yang baru.Meskipun tema pembelajaran
yang sama digunakan, yaitu "indahnya kebersamaan" dengan sub tema "keberagaman budaya bangsaku", implementasi dan
pendekatan pembelajaran dapat berbeda tergantung pada karakteristik dan kebutuhan siswa di setiap provinsi.

Dalam pembelajaran di Jawa Barat, Bu Dea memasukkan kondisi sosial-budaya yang ada di sana seperti menyajikan teks
tentang alat musik khas di Jawa Barat, sifat-sifat bunyi dari alat musik tersebut, serta pengembangan ekonomi di Jawa
Barat mengenai bambu dan kayu yang ada disekitarnya untuk diolah menjadi alat musik khas Jawa barat serta strategi cara
pemasarannya. Hal ini menunjukkan bahwa Bu Dea memahami bahwa keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar, kehidupan masyarakat dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya. Sementara saat mengajar
di Sumatra Barat, Bu Dea tidak menggunakan landasan sosial- budaya. Di mana dalam proses pembelajaran Bu Dea justru
menggunakan materi yang sama dengan saat mengajar di Jawa Barat. Siswa akan mengalami kesulitan memahami materi di
mana alat-alat musik dalam materi tidak pernah mereka temukan dalam keseharian.

B.jenis-jenis landasan pembelajaran terpadu dari berbagai aspek yang di kembangkan Bu dea saat kegiatan pembelajaran di
propinsi jawa barat dapat di klasifikan sebagai berikut:

1. Landasan pembelajaran tematik: Bu Dea menggunakan tema "indahnya kebersamaan" dengan sub tema "keberagaman
budaya bangsaku" sebagai landasan pembelajaran yang terpadu untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.

2. Landasan pembelajaran model PBL (Project-Based Learning): Bu Dea menggunakan model PBL dalam pembelajarannya,
yang melibatkan siswa dalam proyek atau tugas yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti menjelajahi
alat musik khas Jawa Barat dan mengembangkan ekonomi lokal.

3. Landasan pembelajaran pendekatan saintifik: Bu Dea menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajarannya, yang
melibatkan siswa dalam proses penemuan, eksplorasi, dan pemecahan masalah melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis.

4. Landasan pembelajaran interdisipliner: Bu Dea mengintegrasikan mata pelajaran bahasa Indonesia, IPA, dan IPS dalam
pembelajarannya, sehingga siswa dapat memahami hubungan antara berbagai aspek pengetahuan dan keterampilan.

5. Landasan pembelajaran kontekstual: Bu Dea mengaitkan pembelajarannya dengan konteks budaya, sosial, ekonomi, dan
lingkungan di Jawa Barat, sehingga siswa dapat memahami relevansi dan aplikasi konsep-konsep yang dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.

Landasan pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam
satu tema atau topik tertentu. Dalam landasan pembelajaran tematik, siswa belajar tentang konsep dan keterkaitan antara
berbagai mata pelajaran secara holistik. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep secara lebih
menyeluruh dan terintegrasi.

Landasan pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan konteks atau situasi nyata
sebagai landasan untuk mengajarkan materi. Dalam landasan pembelajaran kontekstual, siswa belajar tentang konsep dan
keterkaitan antara materi pelajaran dengan situasi atau konteks yang ada di sekitarnya. Pendekatan ini memungkinkan
siswa untuk memahami materi pelajaran secara lebih relevan dan terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Landasan pembelajaran berbasis proyek (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proyek atau
tugas yang nyata yang melibatkan penelitian, eksplorasi, dan pemecahan masalah. Dalam landasan pembelajaran berbasis
proyek, siswa belajar tentang konsep dan keterkaitan antara materi pelajaran dengan tugas atau proyek yang diberikan.
Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas.

Landasan pembelajaran saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk mengamati, bertanya,
mengumpulkan data, mengajukan hipotesis, menguji, dan menyimpulkan. Dalam landasan pembelajaran saintifik, siswa belajar
tentang konsep dan keterkaitan antara materi pelajaran dengan metode saintifik. Pendekatan ini memungkinkan siswa
untuk mengembangkan keterampilan proses sains dan pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran.

Landasan Interdisipliner (interdisciplinary) adalah interaksi intensif antarsatu atau lebih disiplin, baik yang langsung
berhubungan maupun yang tidak, melalui program-program penelitian, dengan tujuan melakukan integrasi konsep, metode,
dan analisis.

Landasan Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang
diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menggabungkan landasan pembelajaran tematik, kontekstual, berbasis proyek, dan saintifik, Bu Dea menciptakan
pengalaman pembelajaran yang holistik, relevan, dan menarik bagi siswa di Provinsi Jawa Barat.

(2).A.Menurut saya Bu Risa telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan landasan-landasan pembelajaran
terpadu.

Landasan tersebut meliputi

 landasan filosofis, Landasan filosofis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan
yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan
serta falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara ...
 landasan IPTEK (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Keterampilan), Landasan iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
adalah metode ilmiah dan pemikiran kritis yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan baru dan memecahkan
masalah. Landasan iptek melibatkan pengamatan, pengujian, dan pengembangan teori yang didasarkan pada bukti-
bukti empiris.

Landasan iptek juga melibatkan penggunaan teknologi untuk mengembangkan dan menerapkan pengetahuan baru. Teknologi
memungkinkan kita untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data dengan lebih efisien dan akurat, serta
mempercepat proses penemuan dan inovasi.

Dalam landasan iptek, penting untuk memisahkan fakta dari opini atau keyakinan pribadi. Ilmuwan dan peneliti harus
mengikuti metode ilmiah yang ketat dan objektif untuk memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh benar-benar dapat
dipercaya dan berguna bagi masyarakat.

 landasan sosial-budaya Landasan sosial budaya merujuk pada faktor-faktor sosial dan budaya yang membentuk
dan mempengaruhi perilaku, nilai, norma, dan interaksi manusia dalam suatu masyarakat. Landasan sosial budaya
melibatkan aspek-aspek seperti bahasa, agama, sistem nilai, adat istiadat, struktur sosial, dan institusi sosial.

Landasan sosial budaya memainkan peran penting dalam membentuk identitas individu dan kelompok, serta dalam
membentuk pola-pola perilaku dan interaksi sosial. Faktor-faktor sosial budaya ini mempengaruhi cara kita berpikir,
berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain.
Misalnya, bahasa adalah salah satu aspek penting dari landasan sosial budaya. Bahasa memungkinkan komunikasi antara
individu dan memainkan peran dalam membentuk identitas budaya. Agama juga merupakan bagian penting dari landasan
sosial budaya, karena mempengaruhi nilai-nilai, keyakinan, dan praktik-praktik yang dipegang oleh masyarakat.

Landasan sosial budaya juga mempengaruhi pembentukan institusi sosial seperti keluarga, pendidikan, dan pemerintahan.
Norma-norma sosial yang ada dalam masyarakat, seperti norma-norma mengenai kesopanan, etika, dan tanggung jawab
sosial, juga merupakan bagian dari landasan sosial budaya.

Dalam konteks global, landasan sosial budaya juga mempengaruhi interaksi antara berbagai budaya dan masyarakat.
Pertukaran budaya, migrasi, dan globalisasi semuanya mempengaruhi landasan sosial budaya dan membentuk dinamika sosial
yang kompleks.

Dengan memahami landasan sosial budaya, kita dapat lebih memahami dan menghargai perbedaan budaya, serta membangun
hubungan yang lebih baik antara individu dan kelompok dalam masyarakat yang multikultural.

-Dalam landasan filosofis, Bu Risa merancang pembelajaran dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dan
mendorong mereka untuk membangun pengetahuan secara mandiri.

Hal ini membantu siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Selanjutnya, dalam landasan IPTEK, Bu Risa menggunakan media pembelajaran yang melibatkan IPTEK.

Ini berarti bahwa dalam kegiatan pembelajaran, ia memanfaatkan teknologi dan pengetahuan ilmiah untuk mendukung
pemahaman siswa.

Hal ini dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan membantu mereka mengaitkan konsep-konsep dengan dunia nyata.

Terakhir, dalam landasan sosial-budaya, Bu Risa mengintegrasikan lingkungan sekitar siswa dalam materi pembelajaran.

Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, pembelajaran menjadi relevan dan dekat dengan kehidupan siswa.

Hal ini membantu siswa untuk memahami konteks sosial dan budaya dalam pembelajaran mereka.

Dengan menerapkan landasan-landasan pembelajaran terpadu ini, Bu Risa telah menciptakan pembelajaran yang holistik,
memperhatikan aspek filosofis, ilmiah, dan sosial-budaya.

Hal ini akan memberikan pengalaman belajar yang kaya dan bermakna bagi siswa, serta membantu mereka untuk
mengembangkan pemahaman yang mendalam.

B .1. Landasan filosofis Dalam kegiatan pembelajaran, Bu Risma mengikuti aliran konstruktivisme di mana siswa aktif dalam
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.

Contohnya, dengan membimbing siswa untuk mengklasifikasikan kalimat yang mengungkapkan terima kasih dan ajakan, Bu
Risma memberikan ruang bagi siswa untuk menginterpretasikan pengetahuan tersebut secara mandiri. Hal ini sejalan dengan
prinsip konstruktivisme di mana pengetahuan bukan ditransfer langsung dari guru ke siswa, tetapi dikonstruksi oleh siswa
sendiri.

Selain itu, melalui tugas membuat laporan hasil pengamatan tentang gerakan anggota tubuh hewan peliharaan, Bu Risma
memfasilitasi pengalaman langsung siswa (direct experience).

Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman nyata dan membuat pengetahuan lebih berarti bagi mereka.

2. Landasan sosial-budaya Bu Risma mempertimbangkan lingkungan sosial dan budaya siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan kucing sebagai konteks pembelajaran.

Kucing merupakan hewan yang akrab dan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Dengan memilih konteks yang dekat dengan siswa, pembelajaran menjadi lebih relevan dan siswa dapat lebih mudah
mengaitkan materi dengan pengalaman mereka sendiri.

3. Landasan IPTEK Dalam pembelajaran, Bu Risma memanfaatkan teknologi dengan menggunakan video kucing sebagai media
pembelajaran

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran membantu meningkatkan daya tarik dan interaksi siswa dengan materi
pembelajaran.

Selain itu, hal ini juga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dengan menyajikan informasi visual yang mendukung
pemahaman mereka.

Dengan memperhatikan landasan filosofis, sosial-budaya, dan IPTEK, Bu Risma menciptakan lingkungan pembelajaran yang
holistik, mendukung konstruksi pengetahuan siswa, menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman nyata siswa, dan
memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran.

Hal ini membantu siswa dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik dan relevan dengan kehidupan mereka.

(3).a.menurut saya Berdasarkan uraian yang diberikan, cara pembelajaran Pak Hendri dapat dikatakan sesuai dengan konsep
pembelajaran terpadu. Konsep pembelajaran terpadu mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau
topik pembelajaran. Dalam kasus ini, tema "selalu berhemat energi" dengan sub tema "sumber energi" mencakup materi
pembelajaran matematika, PPKN, dan SBDP. Pak Hendri menyampaikan beberapa mata pelajaran tersebut satu per satu
dengan rinci, membahas konsep-konsep dari masing-masing mata pelajaran secara mendalam, dan menggunakan
pendekatan saintifik. Hal ini mencerminkan integrasi antara mata pelajaran yang berbeda dalam satu pembelajaran yang
terpadu.

B.menurut saya Meskipun cara pembelajaran Pak Hendri sudah sesuai dengan konsep pembelajaran terpadu, ada beberapa
langkah yang dapat diperbaiki dalam proses pembelajaran. Dan apabila saya akan melaksanakan proses pembelajaran sama
seperti pak hendri yaitu:

1.memperluas penggunaan sumber daya dan lingkungan sebagai konteks pembelajaran. Meskipun disebutkan bahwa isi
materi disesuaikan dengan lingkungan peserta didik, langkah-langkah yang lebih konkret dapat diambil untuk menghubungkan
pembelajaran dengan lingkungan sekitar. Misalnya, mengadakan kunjungan lapangan ke tempat-tempat terkait sumber
energi, mengundang ahli atau praktisi terkait untuk memberikan wawasan langsung kepada peserta didik, atau melibatkan
peserta didik dalam proyek nyata yang terkait dengan penghematan energi di lingkungan mereka.

Dengan memperluas penggunaan sumber daya dan lingkungan sebagai konteks pembelajaran, peserta didik akan lebih
terlibat secara langsung dengan materi pembelajaran dan dapat melihat relevansi dan aplikasi praktis dari konsep-konsep
yang dipelajari. Hal ini juga dapat meningkatkan motivasi dan minat peserta didik dalam pembelajaran, serta memperkuat
keterkaitan antara pembelajaran di kelas dengan kehidupan sehari-hari mereka.

2.Pa Hendri menyampaikan beberapa mata pelajaran secara terpadu dengan tema yang sama, yaitu "selalu berhemat energi"
dengan sub tema "sumber energi". Hal ini merupakan salah satu ciri utama pembelajaran terpadu, yaitu terintegrasinya
beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang sama.

3. Pa Hendri membahas semua konsep-konsep secara mendalam dari masing-masing mata pelajaran, yang menunjukkan
bahwa ia memperhatikan kebutuhan siswa untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan baik. Hal ini merupakan
salah satu prinsip dasar pembelajaran terpadu, yaitu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar yang diperlukan dalam
mata pelajaran yang terpadu.

4Melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan mereka kebebasan untuk mengemukakan
pendapat dan ide-ide mereka sendiri. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi kelompok atau presentasi kelompok,
yang akan membantu peserta didik untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan.

5.Langkah terakhir yang akan diperbaiki adalah dengan menambahkan evaluasi secara berkala terkait dengan proses
pembelajaran. Dengan mengevaluasi hasil belajar peserta didik secara berkala, saya dapat mengetahui apakah peserta didik
telah memahami materi dengan baik, serta mengidentifikasi kelemahan dan keberhasilan dari proses pembelajaran. Dengan
demikian, saya dapat membuat perbaikan di masa yang akan datang untuk memastikan bahwa proses pembelajaran lebih
efektif.

(4).A.menurut saya Cara pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Tono sudah sesuai dengan konsep pembelajaran terpadu.
Berikut adalah alasannya:

1. Pengembangan bahan ajar dan media berlandaskan pada sub tema "peristiwa kebangsaan masa penjajah": Langkah ini
menunjukkan bahwa Pak Tono telah mempersiapkan materi pembelajaran yang relevan dengan tema dan sub tema yang
sedang dipelajari. Dengan menggunakan bahan ajar dan media yang sesuai, peserta didik dapat lebih mudah memahami dan
mengaitkan konsep-konsep yang diajarkan dengan konteks sejarah yang sedang dipelajari.

2. Penyampaian konsep-konsep berdasarkan kompetensi dasar tiga mata pelajaran: Dalam pembelajaran terpadu, penting
untuk mengintegrasikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran yang terkait. Dengan menyampaikan konsep-konsep
yang ada pada sub tema tersebut berdasarkan pada kompetensi dasar tiga mata pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS),
Pak Tono telah mengintegrasikan pembelajaran antar mata pelajaran.

3. Penjelasan materi dengan rinci dan dikaitkan dengan lingkungan anak: Pak Tono berupaya menjelaskan materi dari konsep-
konsep yang dimuat pada sub tema dengan rinci. Hal ini penting agar peserta didik dapat memahami dengan baik konsep-
konsep yang diajarkan. Selain itu, dengan mengaitkan materi dengan hal-hal yang ada di sekitar lingkungan anak,
pembelajaran menjadi lebih relevan dan peserta didik dapat melihat keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan
kehidupan sehari-hari.

4. Memberi instruksi agar peserta didik mengikuti apa yang dilakukan: Instruksi yang diberikan oleh Pak Tono memberikan
arahan kepada peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini penting agar peserta didik dapat fokus dan
terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

B.menurut saya,ͷJika saya akan melaksanakan pembelajaran dari sub tema yang sama dengan Pak Tono, ada beberapa
langkah yang dapat diperbaiki dalam proses pembelajaran, yaitu:
1.Melakukan perencanaan pembelajaran secara matang dan terstruktur, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,
kompetensi dasar yang akan dicapai, serta metode dan media pembelajaran yang akan digunakan.

2.Menyusun bahan ajar yang menarik dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga materi lebih mudah
dipahami dan memperkuat pemahaman siswa terhadap materi.

3.Menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif: Selain memberikan penjelasan dengan rinci, saya akan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif, seperti diskusi kelompok, permainan peran, atau proyek
berbasis masalah. Pendekatan ini akan mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan
meningkatkan pemahaman mereka.

4.Menggunakan berbagai sumber belajar: Selain bahan ajar dan media yang telah dikembangkan, saya akan menggunakan
berbagai sumber belajar lainnya, seperti buku referensi, video, atau sumber belajar online. Dengan menggunakan berbagai
sumber belajar, peserta didik akan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang sub tema yang sedang
dipelajari.

5.Menerapkan penilaian formatif secara berkala: Selama proses pembelajaran, saya akan melakukan penilaian formatif
secara berkala untuk memantau pemahaman peserta didik. Penilaian formatif dapat dilakukan melalui tugas individu atau
kelompok, kuis, atau diskusi kelas. Dengan melakukan penilaian formatif, saya dapat mengetahui sejauh mana peserta didik
memahami materi dan memberikan umpan balik yang sesuai untuk perbaikan.

6.Mengintegrasikan kegiatan praktik atau eksperimen: Untuk mata pelajaran IPA, saya akan mengintegrasikan kegiatan
praktik atau eksperimen yang relevan dengan sub tema yang sedang dipelajari. Hal ini akan memberikan pengalaman
langsung kepada peserta didik dan membantu mereka memahami konsep-konsep ilmiah dengan lebih baik.

Dengan melakukan perbaikan-perbaikan tersebut, proses pembelajaran akan menjadi lebih interaktif, komprehensif, dan
relevan bagi peserta didik.
BUKUJAWABANUJIANUNIVERSITASTERBUKA
BUKUJAWABANUJIANUNIVERSITASTERBUKA
BUKUJAWABANUJIANUNIVERSITASTERBUKA

Anda mungkin juga menyukai