32604-Article Text-95404-2-10-20200501
32604-Article Text-95404-2-10-20200501
1
Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia
2
Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia
Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Jl. Kedungmundu No.22, Sendangmulyo,
Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50273 e ISSN 1475-222656
E-mail: juniarumsari.unimus@gmail.com
223
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)
224
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)
225
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)
tinggi badan dalam satuan meter persegi (m2). merupakan kelompok risiko tinggi mengalami
Tinggi badan diukur dengan microtoise, berat gangguan kesehatan.
badan diukur dengan timbangan injak merk Kris Berbagai macam paparan hazard dialami
dengan kapsitas maksimum 150 kg. Variabel pekerja tambal ban setiap hari. Sumber hazard
kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, riwayat tersebut dapat berasal dari proses kerja maupun
penyakit paru, lama kerja dan masa kerja diukur lingkungan kerja berupa paparan debu dan
melalui wawancara menggunakan kuesioner. emisi gas buang dari kendaraan bermotor.
Pada kuesioner penelitian ini berisi tentang Pekerjaan menambal ban mencakup
identitas diri antara lain: nama, umur, jenis tahapan proses pembakaran untuk merekatkan
kelamin, masa kerja dan lama kerja. bagian penutup ban yang bocor (Prasetio,
Status gizi berisi pertanyaan meliputi 2017). Pembakaran ini menimbulkan polusi
tinggi badan dan berat badan (dilakukan juga asap hitam yang mengandung karbon dan
pengukuran). Kebiasaan olahraga berisi bahan kimia lain, berupa karet alami, karet
pertanyaan meliputi kebiasan olahraga yang sintetis, oli, karbon hitam, zink osida dan sulfur
dilakukan responden. Kebiasan merokok berisi (Falaah, 2012) yang berbahaya bagi kesehatan
pertanyaan meliputi kebiasaan merokok (Sukanto, 2008).
responden, berapa banyak konsumsi rokok Pembakaran ban juga akan menghasilkan
setiap hari (bagi responden perokok). Riwayat partikel-partikel yang akan mengendap di dalam
penyakit paru berisi pertanyaan meliputi ada paru. Keadaan tersebut diperburuk dengan
tidaknya riwayat paru pada responden, penyakit adanya debu dan emisi gas dari kendaraan
paru yang diderita responden (pada responden bermotor berupa karbonmonoksida (CO),
yang memiliki). hidrokarbon (HC), ozon (O3), oksida sulfur
Lama kerja berisi pertanyaan meliputi (SOx) oksida nitrogen (NOx), oksida karbon
lama bekerja dalam satu sehari. Masa kerja (COx), timbal (Pb) (Winarno, 2005).
berisi pertanyaan meliputi lama bekerja menjadi Pajanan fisik dan kimia tersebut dapat
pekerja tambal ban dan variabel penggunaan menimbulkan gangguan kesehatan antara lain:
masker dilakukan observasi secara langsung gangguan fungsi paru, gangguan saluran
menggunakan cheklist selama 7 hari. Sumber pernapasan, infeksi saluran pernapasan,
data sekunder hanya berupa data kepadatan lalu penyakit jantung, sakit kepala dan iritasi mata
lintas di kota Semarang dari dinas Perhubungan (Rose, 2014). Gangguan lain akibat paparan
Kota Semarang. partikel debu pada pencemar udara yaitu
Analisis data yang dilakukan yaitu secara bronchitis kronis, emfisema paru, asma
deskriptif dan analitik menggunakan tabel bronchial dan bahkan kanker paru-paru
distribusi frekuensi dan uji Fisher’s Exact, untuk (Ismiyati, 2014). Paparan karbon monoksida,
mengetahui hubungan antara variabel status sulfur dioksida, timbal maupun nitrogen
gizi, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, dioksida secara terus-menerus melalui rongga
riwayat penyakit paru, lama kerja, masa kerja mulut dan hidung akan mengendap di paru-paru
deengan KVP, pada uji tersebut dikatakan ada dan mengakibatkan sesak napas serta perubahan
hubungan apabila p value < 0,05. Sedangkan fungsi paru (Mahardika, 2012).
regresi logistic digunakan untuk analisis data Dari 28 pekerja tambal ban pinggir jalan
secara multivariat. yang diteliti (Tabel 1), lebih dari 60% memiliki
kapasitas vital paru tidak normal, sepertiga dari
HASIL DAN PEMBAHASAN pekerja tambal ban memiliki riwayat penyakit
paru, mayoritas merokok dan bekerja tanpa
Pekerjaan tambal ban di pinggir jalan menggunakan masker. Pekerja tambal ban
merupakan salah satu contoh pekerjaan sektor sebagian besar memiliki status gizi tidak
informal yang memanfaatkan bahu jalan atau normal, tidak memiliki kebiasaan olahraga,
trotoar sebagai tempat bekerja. Para pekerja bekerja lebih dari 8 jam/hari namun sebagian
226
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)
besar memiliki masa kierja kurang dari 10 hubungan antara variabel status gizi (p value =
tahun. Pekerja tambal ban dengan KVP tidak 0,019), kebiasaan olahraga (p value = 0,001),
normal sebesar 60,7%, status gizi tidak normal kebiasaan merokok (p value = 0,022), riwayat
sebesar 42,9%, olahraga rutin 42,9%, merokok penyakit paru (p value = 0,041), lama kerja (p
sebesar 78,6%, tidak menggunakan masker saat value = 0,019) dan masa kerja (p value = 0,016)
bekerja 89,3%, memiliki riwayat penyakit paru dengan KVP. Variabel penggunaan masker
35,7%, lama kerja > 8 jam 57,1% dan masa sendiri tidak memiliki hubungan (p value =
kerja > 10 tahun 39,3%. 0,543) dengan KVP.
Secara bivariat (Tabel 2) terdapat korelasi Secara multivariat (Tabel 3) hanya masa
antara status gizi, kebiasaan olahraga, kebiasaan kerja yang paling menentukan kondisi dari
merokok, riwayat penyakit paru, lama kerja dan kapasitas vital paru dengan p value sebesar
masa kerja dengan kapasitas vital paru, namun 0,022.
tidak terdapat korelasi antara penggunaan Perubahan maupun gangguan fungsi paru
masker dengan kapasitas vital paru. Hubungan dapat diketahui melalui KVP yang diukur
antara variabel bebas dan terikat berdasarkan uji dengan menggunakan alat spirometer dengan
Fisher’s Exact Test diketahui bahwa terdapat mengukur 2 indikator yaitu FVC dan FEV1
(Nasir, 2014; Ardam, 2015). Kedua indikator
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel tersebut dapat dijadikan sebagai penanda ada
Variabel F % atau tidaknya gangguan fungsi paru. Penurunan
nilai pada kedua indikator tersebut merupakan
Status Gizi sebagai gejala awal terjadinya gangguan fungsi
Normal 12 42,9
paru (Pearce, 1986; Ardam, 2105).
Tidak Normal 16 57,1
Gangguan fungsi paru pada pekerja
Total 28 100,0
Kebiasaan olahraga tambal ban akibat paparan debu dan emisi gas
Rutin 12 42,9 tidak terlepas dari lama dan masa kerja pekerja
Tidak rutin 16 57,1 tambal ban itu sendiri. Lama kerja merupakan
Total 28 100,0 waktu yang digunakan oleh seseorang dalam
Kebiasaan merokok melakukan aktivitas kerjanya dalam sehari di
Tidak 6 21,4 tempat kerjanya. Lama kerja diartikan sama
Ya 22 78,6
dengan lama paparan. Semakin lama seseorang
Total 28 100,0
Penggunaan masker bekerja maka akan semakin banyak jumlah
Menggunakan 3 10,7 paparan dan intensitas paparan yang diterima,
Tidak menggunakan 25 89,3 namun hal tersebut tidak terlepas dari dosis
Total 28 100,0 yang diterima dan sistem kekebalan tubuh
Riwayat penyakit paru (Deviandhoko, 2012).
Tidak 18 64,3 Masa kerja juga memiliki hubungan
Ya 10 35,7
dengan KVP. Semakin lama seseorang bekerja
Total 28 100,0
maka paparan yang akan diterima dan
Lama kerja
< 8 jam/hari 12 42,9 terakumulasi semakin banyak. Masa kerja
> 8 jam/hari 16 57,1 menjadi faktor yang paling menentukan kondisi
Total 28 100,0 dari kapasitas vital paru karena paparan debu
Masa kerja dan emisi gas buang akan terakumulasi didalam
< 10 tahun 17 60,7 paru, semakin bertambah setiap harinya dan
> 10 tahun 11 39,3 terkumpul sesuai masa kerja pekerja tersebut
Total 28 100,0
Banyaknya akumulasi paparan debu dan emisi
Kapasitas Vital Paru
gas buang didalam paru hal ini disebabkan
Normal 11 39,3
Tidak Normal 17 60,7 karena lamanya waktu paruh dari paparan debu
Total 28 100,0 tersebut (Muis,2008) dan manifestasi klinis
227
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)
akan muncul setelah masa kerja 10 tahun tubuh. Keadaan tersebut akan berpengaruh pada
(Faidawati, 2003). penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga
Akumulasi paparan debu dan emisi gas tubuh mudah terinfeksi agen penyakit dan
buang inilah yang akan mempengaruhi terjadi perubahan fisiologi tubuh termasuk
penilaian KVP seseorang. Hal tersebut terbukti saluran pernapasan.
melalui pekerja yang mengalami KVP tidak Sistem kekebalan tubuh yang baik akan
normal memiliki masa kerja lebih dari sama melindungi tubuh dari berbagai macam paparan
dengan 10 tahun. Masa kerja lebih dari 10 tahun potensi penyakit. Konsumsi makanan yang
berisiko 4 kali lebih besar terjadi gangguan berlebih juga berpengaruh terhadap terjadinya
fungsi paru dibandingkan seseorang dengan status gizi lebih. Status gizi lebih akan
masa kerja kurang dari 10 tahun (Wulandari, menyebabkan tertahannya aliran udara dan
2015). Masa kerja yang dapat menyebabkan menghambat terjadinya pertukaran gas di dalam
mempengaruhi hasil dari penilaian KVP tidak paru (Ristianingrum, 2010). Penumpukan lemak
terlepas dari keberadaan dan jenis atau material akibat status gizi berlebih menyebabkan
yang menjadi sumber paparan. dibutuhkan tenaga ekstra untuk melakukan
Faktor lain yang berhubungan dengan respirasi pada proses pernapasan (Nurkhaleda,
terjadinya penurunan KVP yaitu status gizi, 2016).
kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok,
penggunaan masker dan riwayat penyakit paru. Tabel 3. Variabel Lolos Model Multivariat
Status gizi seseorang berkaitan dengan sistem Variabel B p value Exp (B)
kekebalan tubuh. Penurunan status gizi akibat Kategori masa 2,659 0,022 14,286
kurangnya konsumsi makanan secara terus kerja
Konstanta -3,016 0,036 0,049
menerus akan menyebabkan perubahan fisiologi
228
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)
229
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)
kendaraan bermotor yang mempengaruhi paru, penggunaan masker, lama kerja dan masa
terjadinya gangguan fungsi paru antara lain: kerja.
CO, HC, O3, SOx, NOx, COx, HC, Pb, PM25 Dalam penelitian ini belum melakukan
(Gauderman, 2002; Winarno, 2005; Singh, pengukuran besarnya paparan debu, emisi gas
2017). buang serta identifikasi dan pengukuran kadar
Debu yang ada diudara masuk ke saluran hazard. Oleh karena itu penelitian selanjutnya
pernapasan dan sampai ke alveoli. Ukuran diharapkan melakukan indentifikasi dan
partikel debu yang dapat masuk ke alveoli yaitu mengukur kadar sumber hazard, serta deteksi
sebesar 0,1-1 mikron. Partikel tersebut akan dini penyakit pernapasan pada fase laten. Hasil
melakukan gerakan brown sebagian besar akan penelitian ini berimplikasi terhadap tindakan
membentur permukaan dan menempel pada kesehatan masyarakat dalam pembinaan
dinding alveoli (Depkes, 2003). Hal tersebut kesehatan pekerja di sektor informal.
yang menyebabkan debu akhirnya terakumulasi
dalam paru menyebabkan jaringan alveoli DAFTAR PUSTAKA
mengeras atau fibrosis. Fibrosis akan
mengurangi elastisitas dalam menampung Akunsari, S. 2010. Kejadian Penurunan Kapasitas
volume udara sehingga kemampuan mengikat Fungsi Paru Tenaga Kerja Wanita di PT. Dan
oksigen menurun dan kapasitas parunya pun Liris Sukoharjo. Skripsi: Universitas Sebelas
akan menurun (Deviandhoko, 2012; Meita, Maret.
Aprilia, D. N., Nurjazuli and Joko, T. 2017. Analisis
2012).
Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Gas
Terjadinya gangguan fungsi paru pada
Karbon Monoksida (Co) pada Petugas
pekerja di pinggir jalan. lebih cepat, karena Pengumpul Tol di Semarang. Jurnal Kesehatan
paparan berbagai macam emisi gas buang Masyarakat. 5(03): 367–375.
kendaraan bermotor. Karakteristik dari sebagian Ardam, K. A. Y. 2105. Hubungan Paparan Debu dan
besar gas buang emisi kendaraan bermotor yaitu Lama Paparan dengan Gangguan Faal Paru
berikatan dengan hemoglobin sehingga Pekerja Overhaul Power Plant. The Indonesian
mempengaruhi menurunnya jumlah oksigen Journal of Occupational Safety and Health. 4(2):
yang akan masuk kedalam paru (Aprilia, 2017). 155–166.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Beberapa jenis gas juga memicu terjadinya
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
pembengkakan pada paru yang berakibat
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
menimbulkan peradangan, iritasi dan produksi 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
lendir berlebih. Apabila keadaan tersebut 2013. Laporan Nasional 2013.
dibiarkan maka akan berakibat pada penurunan Cular, D. et al. 2017. Pulmonary Function Is Related
nilai KVP yang akan berkembang menjadi To Success In Junior Elite Kumite Karatekas.
gangguan fungsii paru (Gauderman, 2002; Sport Science. 10(1): 117–122.
Singh, 2017). Depkes. 2003. Modul Pelatihan bagi Fasilitator
Kesehatan Kerja. Jakarta: Depkes.
Deviandhoko, W, N. E. and Nurjazuli. 2012. Faktor-
PENUTUP
Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan
Fungsi Paru pada Pekerja Pengelasan di Kota
Kapasitas vital paru pekerja tambal ban Pontianak. Jurnal Kesehatan Lingkungan
daerah Mugas Semarang sebagian besar Indonesia. 11(2): 123–129.
mengalami penurunan. Hal tersebut berkaitan Dharmesh, P. 2015. The Immediate Effect of Chest
dengan proses kerja dan lingkungan kerja yang Mobilization Technique on Dyspnea in
berada dipinggir jalan sehingga terpapar oleh Patients of COPD with Restrictive
berbagai macam emisi gas buang kendaraan Impairment. Journal of Exercise Science &
Physiotherapy> 11(2): 134–141.
bermotor, serta faktor yang berasal dari individu
Fahmi, T. 2012. Hubungan Masa Kerja dan
tersebut yaitu berupa status gizi, kebiasaan
Penggunaan APD dengan Kapasitas Fungsi
olahraga, kebiasaan merokok, riwayat penyakit Paru pada Pekerja Tekstil Bagian Ring Frame
230
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)
Spinning I di PT. X Kabupaten Pekalongan. Menezes, A.M. and Al, E. 2010. Prevalensi dan
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1(2): 828–835. Faktor Risiko Bronkitis Kronik di Pelotas, RS.
Faidawati, R. 2003. Penyakit Paru Obstruktif Kronik Brazil. Thorax. 49: 1217–1221.
dan Asma Akibat Kerja. Journal of the Muis, M., Russeng, S. and Rachman, A. 200. Studi
Indonesia Association of Pulmonologist. Jakarta.7- Kapasitas Paru pada Karyawan Departemen
11. Produksi Semen PT Semen Tonasa Pangkep.
Falaah, A. F. and Cifriadi, A. 2012. Pemanfaatan Jurnal MKM. 4(1): 40–42.
Limbah Ban Bekas dengan Menggunakan Nasir, A. U. Z., Amin, Z. and Thufeilsyah, F. 2014.
Teknologi Pirolisis. Warta Perkaretan. 31(2): Spirometri. Ina J Chest Crit and Emerg Med.
103–107. 1(1): 35–8.
Fitrianingsih, A. 2008. Pengaruh Beban Lalu Lintas Neder, J. A. et al. 1999. Reference values for lung
terhadap Pemilihan Rute.Tesis: Universitas function tests . I . Static volumes. Brazilian
Diponegoro. Journal of Medical and Biological Research. 32(6):
Fuqoha, I. S., Suwondo, A. and Jayanti, S. 2017. 703–717.
Hubungan Paparan Debu Kayu dengan Nisa, K., Sidharti, L. and Adityo, M. F. 2014.
Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap
(ISPA) pada Pekerja Mebel Di PT. X Jepara. Fungsi Paru pada Pegawai Pria di Gedung
Jurnal Kesehatan Masyarakat syarakat (e- Rektorat Universitas Lampung. Jurnal
Journal). 5(1): 378–386. Kedokteran Universitas Lampung. 5(9).
Gauderman, W. J. et al. 2002. Association between Novitasari Diah Indriyani and Wijayanti1, Y. 2018.
Air Pollution and Lung Function Growth in Faktor Individu, Paparan Debu, dan CO
Southern California Children Results from a dengan Gambaran Faal Paru Petugas SPBU.
Second Cohort. American Journal Of Respiratory HIGEIA (Journal of Public Health Research and
And Critical Care Medicine. 166(9): 76–83. Development), 2(4): 553–563.
Han, M. K. et al. 2015. Journal of the COPD Nurkhaleda, B., Jayanti, S. and Suroto. 2016. Faktor-
Foundation Chronic Obstructive Pulmonary Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas
Diseases : Identifying Patients with Fungsi Paru pada Pekerja Pengelasan di PT.
Undiagnosed COPD in Primary Care X Kota Semarang Tahun 2016. Jurnal
Settings : Insight from Screening Tools and Kesehatan Masyarakat. 4(3): 313–322.
Epidemiologic Studies. Journal of the COPD Nurrohman, R. et al. 2014. Keluhan Respirasi dan
Foundation Original. 2(2): 103–121. Faal Paru Pekerja yang Terpajan Debu
Health and Safety Executive. 2017. Occupational Karbon Hitam Pabrik Tinta. 34(3).
lung disease in Great Britain 2017: 1–9. Ombuh, R. V. and Raharjo, M. 2017. Hubungan
Ismiyati, Devi, M. and Deslida, S. 2014. Pencemaran Paparan Debu Terhirup terhadap Gangguan
Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Fungsi Paru pada Pekerja Bongkar Muat di
Bermotor. Jurnal Manajemen Transportasi & Pelabuhan Manado Sulawesi Utara Tahun
Logistik (JMtransLog). 01(03): 241–248. 2017. HIGIENE. 3(2): 69–75.
Jasaputra, D. K. and Santoso. 2008. Metodologi Pearce E. 1986. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Penelitian Biomedis Edisi 2. Bandung: Edited by S. Y. Handoyo. Jakarta: Gramedia.
Danamartha Sejahtera Utama (DSU). Prasetio, D. B. and Mustika, S. W. 2017. Gangguan
Mahardika, P. G. 2012. Pengaruh Paparan Emisi Fungsi Paru pada Pekerja Tambal Ban di
Kendaraan Bermotor terhadap Frekuensi Pinggiran Jalan Kota Semarang. Jurnal
Pembentukan Mikronukleus di Mukosa Kesehatan Masyarakat Indonesia. 12(2): 33–38.
Rongga Mulut pada Mekanik Bengkel Motor. Murti, Bhisma 2011. Desain studi. Jurnal Kedokteran
Jurnal Media Medika Muda. Sebelas Maret: 1–13.
Malik, A., Malik, S. and Kumar, S. 2017. Sports Putra, D. P., Rahmatullah, P. and Novitasari, A.
Specific Influence on Force Vital Capacity in 2012. Hubungan Usia, Lama Kerja, dan
University Players. IOSR Journal of Sports and Kebiasaan Merokok dengan Fungsi Paru pada
Physical Education (IOSR-JSPE). 4(2): 6–9. Juru Parkir di Jalan Padanaran Semarang.
Meita, A. C. 2012. Hubungan Paparan Debu dengan Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 1(3): 8–9.
Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Penyapu Putra, R. N. S., Wardhana, I. wisnu and Sutrisno, E.
Pasar Johar Kota Semarang. Jurnal Kesehatan 2017. Analisis Dampak Kegiatan Car Free
Masyarakat. 1(2): 654–662. Day terhadap Kualitas Udara Karbon
231
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)
Monoksida ( Co ) di Sekitar Area Simpang Sukanto, H. 2008. Sifat Komposit Plastik – Karet
Lima Menggunakan Program Caline 4 Dan Hasil Pressured Sintering dengan Variasi
Surfer Studi Kasus : Kota Semarang. Jurnal Ukuran Partikel Plastik. Seminar Nasional
Teknik Lingkungan. 6(1): 1–11. Aplikasi Sains dan Teknologi 2008-IST
Rikmiarif E. David, D. 2012. Hubungan Pemakaian AKPRIND Yogyakarta: 6–10.
Alat Pelindung Pernafasan dengan Tingkat Toren, K. et al. 2016. Vital capacity and COPD : the
Kapasitas Vital Paru. Unnes Journal Of Public Swedish CArdioPulmonary bioImage Study (
Health. 1(1): 12–17. SCAPIS ). International Journal of COPD. 11(1):
Ristianingrum, I., Rahmawati, I. and Rujito, L. 2010. 927–933.
Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) Vats, U. and Patra, P. 2015. Effect of Moderate
Dengan Tes Fungsi Paru. Mandala of Health. Intensity Aerobic Exercises on Vital Capacity
4(2): 105–112. And Quality of Life on Asymptomatic
Rose, K. D. C. and Tualeka, A. R. 2014. Penilaian Subjects With Sedentary Lifestyle.
Risiko Paparan Asap Kendaraan Bermotor International Journal of Medical and Health
pada Polantas Polrestabes Surabaya Tahun Sciences Journal. 4(1): 24–28.
2014. The Indonesian Journal Of Accupational Ganong.W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Safety and Health. 3(1): 46–57. Edisi 22. Jakarta: EGC.
Singh, I., Mds, S. K. and Kumar, A. 2017. A Winarno, J. 2005. Studi Emisi Gas Buang Kendaraan
Comparative Study of Pulmonary Function Bermesin Bensin pada Berbagai Merk
Tests in Healthy Punjabi Working and Non- Kendaraan Dan Tahun Pembuatan. 1(1): 1–9.
Working Females -Effect of Air Pollution on Wulandari, R., Setiani, O. and Astorina, N. 2015.
Lungs. IOSR Journal Of Dental and Medical Hubungan Masa Kerja terhadap Gangguan
Sciences. 16(1): 115–118. Fungsi Paru pada Petugas Penyapu Jalan Di
Slattery, F. et al. 2017. The Global Lung Function Protokol 3, 4, Dan 6 Kota Semarang. Jurnal
Initiative 2012 Equations Are as Well-Suited Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 3(3): 797–
as Local Population Derived Equations to a 806.
Sample of Healthy Professional Firefighters.
Canadian Respiratory Journal. 2017: 1–6.
232