Anda di halaman 1dari 10

HIGEIA 4 (2) (2020)

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH


RESEARCH AND DEVELOPMENT
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Tambal Ban Pinggir Jalan

Juni Arum Sari1, Rahayu Astuti1, Diki Bima Prasetio2

1
Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia
2
Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Nilai kapasitas Vital Paru (KVP) merupakan parameter fungsi paru. Pekerja tambal ban pinggir
Diterima 29 Februari jalan raya merupakan kelompok rentan terhadap penurunan fungsi paru akibat paparan debu dan
2020 emisi gas kendaraan bermotor yang terakumulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Disetujui 15 April 2020 hubungan status gizi, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, penggunaan masker, riwayat
Dipublikasikan 30 April penyakit paru, lama kerja dan masa kerja dengan KVP. Penelitian cross sectional analitik ini
2020 melibatkan 28 pekerja tambal ban di pinggir jalan Mugas Raya Semarang pada bulan Januari-Mei
________________ tahun 2018. KVP diukur dengan menggunakan metode spirometri,status gizi ditentukan dari tinggi
Keywords: badan dan berat badan. Variabel lainnya diukur melalui wawancara. Analisis data secara deskriptif
Level of pulmonary vital dan analitik dilakukan berbasis SPSS. Hanya 39,3% pekerja yg memiliki KVP normal. Hal ini
capacity, tire repairman, terkait dengan status gizi (p=0,019), kebiasaan olah raga (p=0,001), kebiasaan merokok (p=0,022),
spirometry, period of work riwayat penyakit paru (p=0,041), lama kerja (p=0,019), dan masa kerja (p=0,016). Secara
____________________ multivariate, KVP ditentukan oleh masa kerja. Mayoritas pekerja tambal ban pinggir jalan
DOI: memiliki fungsi paru yang tidak normal, dan memerlukan pembinaan kesehatan
https://doi.org/10.15294
/higeia/v4i2/32604
Abstract
____________________
___________________________________________________________________
Level of vital pulmonary capacity (PVC) is the parameter of pulmonary function. Tire repairman on a near
highway is the susceptible group to decreasing the pulmonary function caused by the accumulated of dust and
vehicle emission exposure. This study aimed to understand the correlation between nutritional status, sports
habits, smoking habits, masker use, history of pulmonary diseases, duration and period of work with PVC.
This analytic cross-sectional study involved 28 tire repairman on Jalan Mugas Raya Semarang. PVC
measured spirometry method, nutritional status calculated comparing body weight and height. The other
variables measured interview. Only 39.3% of tire repairman had a normal pulmonary function. It was
correlated with nutritional status (p=0,019), sport (p=0,001) and smoking habits (p=0,022), history of
pulmonary diseases (p=0,041), duration (p=0,019) and period of work (p=0,016). Multivariate analysis
showed that the PVC determined the period of work. Majority of the tire repairman on the near highway had
an abnormal pulmonary function, and necessary to be fostered with the public health action.

© 2020 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Jl. Kedungmundu No.22, Sendangmulyo,
Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50273 e ISSN 1475-222656
E-mail: juniarumsari.unimus@gmail.com

223
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)

PENDAHULUAN kurangnya volume paru, kapasitas vital dan


aliran udara yang melibatkan saluran nafas.
Kapasitas Vital Paru (KVP) adalah Nilai KVP pada pekerja bervariasi. Hasil
jumlah total volume udara yang dapat penelitian di kota Semarang menunjukan nilai
dikeluarkan (ekspirasi) seseorang setelah KVP sebesar 78% (Wulandari, 2015), di kota
memasukan udara (inspirasi) secara maksimal Manado sebesar 91,52% (Ombuh, 2017) dan di
(Putra, 2012). Volume udara KVP sebanyak kota Jakarta sebesar 93,5% (Nurrohman, 2014).
4800 ml (Nasir, 2014). Batas normal dari KVP KVP dipengaruhi banyak faktor antara lain :
apabila lebih dari 80%. Pengukuran KVP dapat umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
dilakukan menggunakan metode spirometri gizi (Putra, 2012), kebiasaan merokok,
dengan alat spirometer (Neder, 1999; Toren, penggunaan masker (Novitasari, 2018),
2016; Slattery, 2017). Nilai KVP dapat kebiasaan olahraga, riwayat penyakit paru
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya (Han, 2015), masa kerja, lama kerja
gangguan fungsi pada paru. Gangguan fungsi (Nurkhaleda, 2016). Faktor lain yang
paru tersebut antara lain: restriksi, obstruksi berhubungan dengan KVP dapat berasal dari
maupun campuran (restriksi dan obstruksi). area kerja seperti paparan debu dan emisi gas
Gangguan paru restriksi merupakan buang kendaraan bermotor (Rose, 2014). Hal
gangguan pengembangan paru yang tersebut menyebabkan pekerja yang bekerja di
menyebabkan udara masuk kurang dari normal pinggir jalan rentan terhadap gangguan fungsi
sehingga terjadi penyumbatan saluran nafas. paru, . Pekerja yang rentan mengalami
Gangguan tersebut disebabkan karena adanya gangguan kesehatan paru yaitu pedagang kaki
penimbunan debu (Akunsari, 2010). Gangguan lima, tukang parkir (Putra, 2012), penyapu jalan
tersebut mempengaruhi kemampuan (Wulandari, 2015), polisi lalu lintas termasuk
inspirasi.Gangguan restriksi menunjukan pekerja tambal ban (Prasetio, 2017).
adanya penurunan kapasitas vital dan kecepatan Penambal ban adalah salah satu jenis
aliran normal (Akunsari, 2010). Gangguan pekerja sektor informal. Mereka biasanya
tersebut ditandai dengan penurunan kapasitas memanfaatkan trotoar sebagai tempat strategis
vital dan forced vital capacity (FVC) (Nisa, 2014). untuk bekerja. Aktivitas pekerjaan penambalan
Gangguan paru obstruksi merupakan dilakukan dengan cara pembakaran (Prasetio,
gangguan yang berakibat pada perlambatan 2017).
aliran udara ekspirasi sehingga terjadi Kondisi ini memungkinkan penambal ban
penyempitan saluran paru. Gangguan tersebut terpapar berbagai senyawa kimia lingkungan
diakibatkan oleh bahan alergen seperti spora, yang dapat memicu penyakit akibat kerja
jamur penganggu saluran pernafasan dan (PAK), khususnya penyakit paru. Proses
perusak jaringan paru (Akunsari, 2010). pekerjaan dan paparan dari emisi gas buang
Gangguan tersebut mempengaruhi kemampuan kendaraan bermotor yang melalui jalan tersebut
ekspirasi. Gangguan obstruksi menunjukan akan mempengaruhi Kapasitas Vital Paru
penurunan kecepatan aliran ekspirasi dan (KVP) pekerja tambal ban. Polusi yang timbul
kapasitas vital (Akunsari, 2010). Gangguan dari pembakaran ban yang berbahaya bagi
tersebut ditandai dengan penurunan FEV1 lebih kesehatan antara lain adanya asap hitam berupa
besar daripada FVC, rasio FEV1/ FVC kurang karbon dan bahan kimia lainnya (Sukanto,
dari 80%. 2008). Emisi gas buang kendaraan bermotor
Gangguan fungsi paru campuran sendiri mengandung karbon monoksida (CO),
merupakan gangguan yang disebabkan karena hidrokarbon (HC), ozon (O3), oksida sulfur
kombinasi ganguan restriksi dan obstruksi (SOx) oksida nitrogen (NOx), oksida karbon
(Akunsari, 2010)..Gangguan tersebut terjadi (COx), hidrokarbon (HC), timbal (Pb)
karena rendahnya persentase VEP1/KVP dan (Winarno, 2005). Zat-zat tersebutlah yang akan
pengecilan volume paru disebabkan karena mengendap di paru dan mempengaruhi KVP

224
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)

dan memicu penyakit akibat kerja (PAK) METODE


pekerja tambal ban.
Kasus penyakit paru akibat kerja di Jenis penelitian ini adalah analitik,
negara Inggris pada tahun 2017 diperkirakan dimana penelitian ini digunakan untuk untuk
sebesar 18 ribu kasus baru (Health and Safety menganalisis hubungan antar variabel
Executive, 2017), prevalensi rate bronkitis (Jasaputra, 2008). Pendekatan yang digunakan
kronik di Amerika Serikat dan Mongolia sebesar adalah studi cross-sectional. Studi ini melakukan
12,1 juta dari 293 juta jiwa dan 122.393 dari kegiatan observasi dan pengukuran terhadap
2.751.314 juta jiwa (Menezes, 2010). Di variabel-variabel pada satu titik waktu tertentu
Indonesia prevalensi penyakit asma sebesar (Murti, 2011). Jumlah sampel penelitian ini
4,5%, pneumonia sebesar 4,5% dan kanker melibatkan 28 dari 44 pekerja tambal ban yang
sebesar 1,4‰ (Badan Penelitian dan beroperasi di jalan Mugas, selain 16 otang yang
Pengembangan Kesehatan, 2013). Gangguan dijadikan sebagai subjek pada studi
pernapasan merupakan permasalahan kesehatan pendahuluan. Teknik pengambilan sampling
yang terpenting pada pekerja di Indonesia, menggunakan teknik total sampling karena jika
dimana 40,5% diantara mereka mengalami populasi kurang dari 100 maka diambil
gangguan ini (Fuqoha, 2017). Gangguan fungsi semuanya (Arikunto, 2006). Penelitian ini
paru ditemukan pada pekerja tambal ban dilakukan pada pekerja tambal ban di daerah
pinggiran jalan di kota Semarang sebesar Mugas di Jalan Tri Lomba Juang Kelurahan
96,52% (Prasetio, 2017). Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan.
Peningkatan jumlah penggunaan Penelitian dilakukan dari bulan Januari-Mei
kendaraan bermotor akan berpengaruh pula tahun 2018. Variabel bebas dalam penelitian ini
pada peningkatan jumlah beban lalu lintas dan mencakup status gizi, kebiasaan olahraga,
pencemaran udara (Ismiyati,2014). Mugas kebiasaan merokok, penggunaaan masker,
merupakan titik temu dua ruas jalan yang riwayat penyakit paru, lama kerja, masa kerja.
memiliki beban lalu lintas yang tinggi dibanding Variabel terikatnya yaitu kapasitas vital paru.
daerah lain yaitu Jalan Tri Lomba Juang dan Penelitian ini telah dinyatakan layak etik oleh
Jalan Menteri Soepeno masing-masing dengan KEPK FKM UNIMUS dengan nomor: 034 /
beban lalu lintas sebesar 659,38 dan 745,13 KEPK-FKM / UNIMUS /2018.
smp/jam (Fitrianingsih, 2008). Beban lalu lintas Sumber data dalam penelitian ini terdiri
yang tinggi ini menyebabkan banyak pekerja dari sumber data primer dan sumber data
tambal ban beroperasi 24 jam di wilayah ini. sekunder. Sumber data primer didapatkan
Peningkatan pencemaran udara yang setelah pekerja tambal ban setuju menjadi
disebabkan peningkatan beban lalu lintas akan responden dengan menanda tangani informed
berakibat buruk bagi kesehatan pekerja yang consent. Sumber data primer terdiri dari:
berada di pinggir jalan. pengukuran KVP menggunakan alat spirometer
Pencemaran udara di daerah Mugas juga berdasarkan 2 indikator yaitu FVC dan FEV1.
lebih tinggi dibanding wilayah sekitarnya, Dalam pengukuran ini responden diharuskan
termasuk Simpang Lima. Konsentrasi gas menggunakan mouthpiece sekali pakai dan
karbon monoksida (CO) sebesar 208.7% pada pengukuran didampingi oleh petugas
hari sabtu dan minggu (Putra, 2017). Perbedaan laboratorium. Pengukuran KVP pada penelitian
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ini memiliki beberapa ketentuan seperti
terletak pada tempat penelitian, desain studi dan responden dilarang merokok, mengkonsumsi
analisis data yang digunakan dalam penelitian obat hirup 1 jam sebelum pemeriksaan dan
ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui responden yang sedang sakit atau pemulihan
kapasitas vital paru para pekerja tambal ban di maka pengukuran KVP dilakukan penundaan.
daerah Mugas, dan faktor-faktor yang Variabel status gizi diperoleh dari
mempengaruhinya. perhitungan pembagian berat badan dengan

225
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)

tinggi badan dalam satuan meter persegi (m2). merupakan kelompok risiko tinggi mengalami
Tinggi badan diukur dengan microtoise, berat gangguan kesehatan.
badan diukur dengan timbangan injak merk Kris Berbagai macam paparan hazard dialami
dengan kapsitas maksimum 150 kg. Variabel pekerja tambal ban setiap hari. Sumber hazard
kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, riwayat tersebut dapat berasal dari proses kerja maupun
penyakit paru, lama kerja dan masa kerja diukur lingkungan kerja berupa paparan debu dan
melalui wawancara menggunakan kuesioner. emisi gas buang dari kendaraan bermotor.
Pada kuesioner penelitian ini berisi tentang Pekerjaan menambal ban mencakup
identitas diri antara lain: nama, umur, jenis tahapan proses pembakaran untuk merekatkan
kelamin, masa kerja dan lama kerja. bagian penutup ban yang bocor (Prasetio,
Status gizi berisi pertanyaan meliputi 2017). Pembakaran ini menimbulkan polusi
tinggi badan dan berat badan (dilakukan juga asap hitam yang mengandung karbon dan
pengukuran). Kebiasaan olahraga berisi bahan kimia lain, berupa karet alami, karet
pertanyaan meliputi kebiasan olahraga yang sintetis, oli, karbon hitam, zink osida dan sulfur
dilakukan responden. Kebiasan merokok berisi (Falaah, 2012) yang berbahaya bagi kesehatan
pertanyaan meliputi kebiasaan merokok (Sukanto, 2008).
responden, berapa banyak konsumsi rokok Pembakaran ban juga akan menghasilkan
setiap hari (bagi responden perokok). Riwayat partikel-partikel yang akan mengendap di dalam
penyakit paru berisi pertanyaan meliputi ada paru. Keadaan tersebut diperburuk dengan
tidaknya riwayat paru pada responden, penyakit adanya debu dan emisi gas dari kendaraan
paru yang diderita responden (pada responden bermotor berupa karbonmonoksida (CO),
yang memiliki). hidrokarbon (HC), ozon (O3), oksida sulfur
Lama kerja berisi pertanyaan meliputi (SOx) oksida nitrogen (NOx), oksida karbon
lama bekerja dalam satu sehari. Masa kerja (COx), timbal (Pb) (Winarno, 2005).
berisi pertanyaan meliputi lama bekerja menjadi Pajanan fisik dan kimia tersebut dapat
pekerja tambal ban dan variabel penggunaan menimbulkan gangguan kesehatan antara lain:
masker dilakukan observasi secara langsung gangguan fungsi paru, gangguan saluran
menggunakan cheklist selama 7 hari. Sumber pernapasan, infeksi saluran pernapasan,
data sekunder hanya berupa data kepadatan lalu penyakit jantung, sakit kepala dan iritasi mata
lintas di kota Semarang dari dinas Perhubungan (Rose, 2014). Gangguan lain akibat paparan
Kota Semarang. partikel debu pada pencemar udara yaitu
Analisis data yang dilakukan yaitu secara bronchitis kronis, emfisema paru, asma
deskriptif dan analitik menggunakan tabel bronchial dan bahkan kanker paru-paru
distribusi frekuensi dan uji Fisher’s Exact, untuk (Ismiyati, 2014). Paparan karbon monoksida,
mengetahui hubungan antara variabel status sulfur dioksida, timbal maupun nitrogen
gizi, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, dioksida secara terus-menerus melalui rongga
riwayat penyakit paru, lama kerja, masa kerja mulut dan hidung akan mengendap di paru-paru
deengan KVP, pada uji tersebut dikatakan ada dan mengakibatkan sesak napas serta perubahan
hubungan apabila p value < 0,05. Sedangkan fungsi paru (Mahardika, 2012).
regresi logistic digunakan untuk analisis data Dari 28 pekerja tambal ban pinggir jalan
secara multivariat. yang diteliti (Tabel 1), lebih dari 60% memiliki
kapasitas vital paru tidak normal, sepertiga dari
HASIL DAN PEMBAHASAN pekerja tambal ban memiliki riwayat penyakit
paru, mayoritas merokok dan bekerja tanpa
Pekerjaan tambal ban di pinggir jalan menggunakan masker. Pekerja tambal ban
merupakan salah satu contoh pekerjaan sektor sebagian besar memiliki status gizi tidak
informal yang memanfaatkan bahu jalan atau normal, tidak memiliki kebiasaan olahraga,
trotoar sebagai tempat bekerja. Para pekerja bekerja lebih dari 8 jam/hari namun sebagian

226
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)

besar memiliki masa kierja kurang dari 10 hubungan antara variabel status gizi (p value =
tahun. Pekerja tambal ban dengan KVP tidak 0,019), kebiasaan olahraga (p value = 0,001),
normal sebesar 60,7%, status gizi tidak normal kebiasaan merokok (p value = 0,022), riwayat
sebesar 42,9%, olahraga rutin 42,9%, merokok penyakit paru (p value = 0,041), lama kerja (p
sebesar 78,6%, tidak menggunakan masker saat value = 0,019) dan masa kerja (p value = 0,016)
bekerja 89,3%, memiliki riwayat penyakit paru dengan KVP. Variabel penggunaan masker
35,7%, lama kerja > 8 jam 57,1% dan masa sendiri tidak memiliki hubungan (p value =
kerja > 10 tahun 39,3%. 0,543) dengan KVP.
Secara bivariat (Tabel 2) terdapat korelasi Secara multivariat (Tabel 3) hanya masa
antara status gizi, kebiasaan olahraga, kebiasaan kerja yang paling menentukan kondisi dari
merokok, riwayat penyakit paru, lama kerja dan kapasitas vital paru dengan p value sebesar
masa kerja dengan kapasitas vital paru, namun 0,022.
tidak terdapat korelasi antara penggunaan Perubahan maupun gangguan fungsi paru
masker dengan kapasitas vital paru. Hubungan dapat diketahui melalui KVP yang diukur
antara variabel bebas dan terikat berdasarkan uji dengan menggunakan alat spirometer dengan
Fisher’s Exact Test diketahui bahwa terdapat mengukur 2 indikator yaitu FVC dan FEV1
(Nasir, 2014; Ardam, 2015). Kedua indikator
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel tersebut dapat dijadikan sebagai penanda ada
Variabel F % atau tidaknya gangguan fungsi paru. Penurunan
nilai pada kedua indikator tersebut merupakan
Status Gizi sebagai gejala awal terjadinya gangguan fungsi
Normal 12 42,9
paru (Pearce, 1986; Ardam, 2105).
Tidak Normal 16 57,1
Gangguan fungsi paru pada pekerja
Total 28 100,0
Kebiasaan olahraga tambal ban akibat paparan debu dan emisi gas
Rutin 12 42,9 tidak terlepas dari lama dan masa kerja pekerja
Tidak rutin 16 57,1 tambal ban itu sendiri. Lama kerja merupakan
Total 28 100,0 waktu yang digunakan oleh seseorang dalam
Kebiasaan merokok melakukan aktivitas kerjanya dalam sehari di
Tidak 6 21,4 tempat kerjanya. Lama kerja diartikan sama
Ya 22 78,6
dengan lama paparan. Semakin lama seseorang
Total 28 100,0
Penggunaan masker bekerja maka akan semakin banyak jumlah
Menggunakan 3 10,7 paparan dan intensitas paparan yang diterima,
Tidak menggunakan 25 89,3 namun hal tersebut tidak terlepas dari dosis
Total 28 100,0 yang diterima dan sistem kekebalan tubuh
Riwayat penyakit paru (Deviandhoko, 2012).
Tidak 18 64,3 Masa kerja juga memiliki hubungan
Ya 10 35,7
dengan KVP. Semakin lama seseorang bekerja
Total 28 100,0
maka paparan yang akan diterima dan
Lama kerja
< 8 jam/hari 12 42,9 terakumulasi semakin banyak. Masa kerja
> 8 jam/hari 16 57,1 menjadi faktor yang paling menentukan kondisi
Total 28 100,0 dari kapasitas vital paru karena paparan debu
Masa kerja dan emisi gas buang akan terakumulasi didalam
< 10 tahun 17 60,7 paru, semakin bertambah setiap harinya dan
> 10 tahun 11 39,3 terkumpul sesuai masa kerja pekerja tersebut
Total 28 100,0
Banyaknya akumulasi paparan debu dan emisi
Kapasitas Vital Paru
gas buang didalam paru hal ini disebabkan
Normal 11 39,3
Tidak Normal 17 60,7 karena lamanya waktu paruh dari paparan debu
Total 28 100,0 tersebut (Muis,2008) dan manifestasi klinis

227
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)

Tabel 2. Hubungan Antara Variabel Bebas dan Terikat


Variabel Kapasitas Vital Paru OR P
Normal Tidak normal ( 95% CI)
N % N %
Status gizi
Normal 8 66,7 4 33,3 8,667 0,019
Tidak Normal 3 18,8 13 81,3 (1,526 - 49,220)
Kebiasaan olahraga
Rutin 9 75,0 3 25,0 21,000 0,001
Tidak rutin 2 12,5 14 87,5 (2,913 - 151,408)
Kebiasaan merokok
Tidak 5 83,3 1 16,7 13,333 0,022
Ya 6 27,3 16 72,7 (1,280 - 138,845)
Penggunaan masker
Menggunakan 2 66,7 1 33,3 3,556 0,543
Tidak menggunakan 9 36,0 16 64,0 (0,282 - 44,884)
Riwayat penyakit paru
Tidak 10 55,6 8 44,4 11,250 0,041
Ya 1 10,0 9 90,0 (1,167 - 108,407)
Lama kerja
< 8 jam/hari 8 66,7 4 33,3 8,667 0,019
> 8 jam/hari 3 18,8 13 81,3 (1,526 - 49,220)
Masa kerja
< 10 tahun 10 58,8 7 41,2 14,286 0,016
> 10 tahun 1 9,1 10 90,9 (1,474 - 138,449)

akan muncul setelah masa kerja 10 tahun tubuh. Keadaan tersebut akan berpengaruh pada
(Faidawati, 2003). penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga
Akumulasi paparan debu dan emisi gas tubuh mudah terinfeksi agen penyakit dan
buang inilah yang akan mempengaruhi terjadi perubahan fisiologi tubuh termasuk
penilaian KVP seseorang. Hal tersebut terbukti saluran pernapasan.
melalui pekerja yang mengalami KVP tidak Sistem kekebalan tubuh yang baik akan
normal memiliki masa kerja lebih dari sama melindungi tubuh dari berbagai macam paparan
dengan 10 tahun. Masa kerja lebih dari 10 tahun potensi penyakit. Konsumsi makanan yang
berisiko 4 kali lebih besar terjadi gangguan berlebih juga berpengaruh terhadap terjadinya
fungsi paru dibandingkan seseorang dengan status gizi lebih. Status gizi lebih akan
masa kerja kurang dari 10 tahun (Wulandari, menyebabkan tertahannya aliran udara dan
2015). Masa kerja yang dapat menyebabkan menghambat terjadinya pertukaran gas di dalam
mempengaruhi hasil dari penilaian KVP tidak paru (Ristianingrum, 2010). Penumpukan lemak
terlepas dari keberadaan dan jenis atau material akibat status gizi berlebih menyebabkan
yang menjadi sumber paparan. dibutuhkan tenaga ekstra untuk melakukan
Faktor lain yang berhubungan dengan respirasi pada proses pernapasan (Nurkhaleda,
terjadinya penurunan KVP yaitu status gizi, 2016).
kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok,
penggunaan masker dan riwayat penyakit paru. Tabel 3. Variabel Lolos Model Multivariat
Status gizi seseorang berkaitan dengan sistem Variabel B p value Exp (B)
kekebalan tubuh. Penurunan status gizi akibat Kategori masa 2,659 0,022 14,286
kurangnya konsumsi makanan secara terus kerja
Konstanta -3,016 0,036 0,049
menerus akan menyebabkan perubahan fisiologi

228
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)

Kebiasaan olahraga memiliki hubungan (APD) yang termasuk alat pelindung


dengan KVP. Olahraga yang teratur dilakukan pernapasan, terbuat dari kain berfungsi
akan meningkatkan KVP dan FVC (Malik, mencegah masuknya debu atau partikel lain
2017), terutama olahraga yang melibatkan kedalam saluran pernapasan. Pengunaan
latihan fisik akan berpengaruh pada sistem masker sendiri memang tidak sepenuhnya
kembang napas (Muis, 2008; Rikmiarif, 2012; melindungi saluran penapasan, melainkan
Vats, 2015; Cular, 2017). Rutin berolahraga mengurangi jumlah paparan debu yang diterima
menyebabkan terlatihnya otot saluran tubuh.
pernapasan, meningkatkan aliran darah ke Seseorang yang tidak menggunakan
dalam paru sehingga pertukaran oksigen masker pada area kerja tinggi debu memiliki
didalam pembuluh kapiler lebih maksimal potensi terserang penyakit saluran pernafasan
(Meita, 2012; Nurkhaleda, 2016). Kegiatan akan lebih besar (Fahmi, 2012). Ketaatan
olahraga yang dilakukan berpengaruh pada menggunakan masker saat bekerja sangat
elastisitas otot dinding dada (Fahmi, 2012). bermanfaat khususnya mengurangi paparan
Rutin berolahraga menyebabkan terlatihnya debu yang diterima. Seseorang yang bekerja
otot saluran pernapasan, meningkatkan aliran pada area kerja berpotensi tinggi paparan debu
darah ke dalam paru sehingga pertukaran sangat memerlukan ketaatan dalam penggunaan
oksigen didalam pembuluh kapiler lebih masker. Penggunaan masker tersebut akan
maksimal (Meita, 2012; Nurkhaleda, 2016). bermanfaat dalam mengurangi paparan debu
Kegiatan olahraga dikatakan rutin apabila yang diterima karena seseorang yang tidak
memiliki frekuensi minimal 3 kali dalam satu menggunakan masker pada area kerja tinggi
minggu dengan durasi 30 menit untuk setiap debu memiliki potensi terserang penyakit
kali berolahraga. saluran pernafasan akan lebih besar(Fahmi,
Kebiasan olahraga dapat berdampak 2012).
posistif terhadap KVP, namun berbeda dengan Selain beberapa faktor diatas, potensi
kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok terjadinya gangguan fungsi paru akan lebih
merupakan salah satu faktor yang berhubungan besar terjadi pada seseorang dengan riwayat
dengan KVP. Merokok dapat mempercepat penyakit paru (Dharmesh, 2015). Riwayat
penurunan fungsi paru, hal tersebut penyakit paru yang dimiliki seseorang
menyebabkan perubahan anatomi, struktur dan menyebabkan alveolus akan mengalami
fungsi dari saluran pernapasan dan fungsi paru gangguan dalam pertukaran oksigen dan
(Wulandari, 2015). sirkulasi oksigen dalam darah
Paparan asap rokok dalam tubuh (Nurkhaleda,2016). Hal tersebut disebabkan
mengakibatkan terjadi iritasi paru dan masuk ke karena terjadi penurunan kekuatan otot-otot
dalam darah . Iritasi yang terjadi pada paru pernapasan yang berakibat pada penurunan
berpengaruh pada kemampuan pengambilan fungsi paru (Ganong, 2008). Riwayat penyakit
udara. Iritasi paru tersebut disebabkan karena paru juga memiliki potensi 2 kali lipat terhadap
asap rokok memperberat kerja silia dan memicu gangguan fungsi paru (Rikmiarif, 2012). Hal
munculnya mukus dan semakin memperparah tersebut dikarenakan penyakit paru yang
iritasi paru (Nurrohman, 2014). Iritasi yang dimiliki seseorang dapat muncul kembali atau
terjadi pada paru berpengaruh pada telah membuat cacat pada paru sehingga
kemampuan pengambilan udara. Jumlah menggangu fungsi paru seseorang.
konsumsi rokok sebanyak 10 batang perhari Pekerja dipinggir jalan memang rentan
berakibat pada penurunan rasio dari KVP (Nisa, mengalami penurunan KVP yang
2014). mengakibatkan pada terjadinya gangguan fungsi
Pekerja tambal ban dalam bekerja paru. Hal tersebut disebabkan adanya paparan
seringkali tidak menggunakan masker. Masker debu dan emisi gas buang kendaraan bermotor.
merupakan salah satu jenis alat pelindung diri Terdapat berbagai macam emisi gas buang

229
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)

kendaraan bermotor yang mempengaruhi paru, penggunaan masker, lama kerja dan masa
terjadinya gangguan fungsi paru antara lain: kerja.
CO, HC, O3, SOx, NOx, COx, HC, Pb, PM25 Dalam penelitian ini belum melakukan
(Gauderman, 2002; Winarno, 2005; Singh, pengukuran besarnya paparan debu, emisi gas
2017). buang serta identifikasi dan pengukuran kadar
Debu yang ada diudara masuk ke saluran hazard. Oleh karena itu penelitian selanjutnya
pernapasan dan sampai ke alveoli. Ukuran diharapkan melakukan indentifikasi dan
partikel debu yang dapat masuk ke alveoli yaitu mengukur kadar sumber hazard, serta deteksi
sebesar 0,1-1 mikron. Partikel tersebut akan dini penyakit pernapasan pada fase laten. Hasil
melakukan gerakan brown sebagian besar akan penelitian ini berimplikasi terhadap tindakan
membentur permukaan dan menempel pada kesehatan masyarakat dalam pembinaan
dinding alveoli (Depkes, 2003). Hal tersebut kesehatan pekerja di sektor informal.
yang menyebabkan debu akhirnya terakumulasi
dalam paru menyebabkan jaringan alveoli DAFTAR PUSTAKA
mengeras atau fibrosis. Fibrosis akan
mengurangi elastisitas dalam menampung Akunsari, S. 2010. Kejadian Penurunan Kapasitas
volume udara sehingga kemampuan mengikat Fungsi Paru Tenaga Kerja Wanita di PT. Dan
oksigen menurun dan kapasitas parunya pun Liris Sukoharjo. Skripsi: Universitas Sebelas
akan menurun (Deviandhoko, 2012; Meita, Maret.
Aprilia, D. N., Nurjazuli and Joko, T. 2017. Analisis
2012).
Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Gas
Terjadinya gangguan fungsi paru pada
Karbon Monoksida (Co) pada Petugas
pekerja di pinggir jalan. lebih cepat, karena Pengumpul Tol di Semarang. Jurnal Kesehatan
paparan berbagai macam emisi gas buang Masyarakat. 5(03): 367–375.
kendaraan bermotor. Karakteristik dari sebagian Ardam, K. A. Y. 2105. Hubungan Paparan Debu dan
besar gas buang emisi kendaraan bermotor yaitu Lama Paparan dengan Gangguan Faal Paru
berikatan dengan hemoglobin sehingga Pekerja Overhaul Power Plant. The Indonesian
mempengaruhi menurunnya jumlah oksigen Journal of Occupational Safety and Health. 4(2):
yang akan masuk kedalam paru (Aprilia, 2017). 155–166.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Beberapa jenis gas juga memicu terjadinya
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
pembengkakan pada paru yang berakibat
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
menimbulkan peradangan, iritasi dan produksi 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
lendir berlebih. Apabila keadaan tersebut 2013. Laporan Nasional 2013.
dibiarkan maka akan berakibat pada penurunan Cular, D. et al. 2017. Pulmonary Function Is Related
nilai KVP yang akan berkembang menjadi To Success In Junior Elite Kumite Karatekas.
gangguan fungsii paru (Gauderman, 2002; Sport Science. 10(1): 117–122.
Singh, 2017). Depkes. 2003. Modul Pelatihan bagi Fasilitator
Kesehatan Kerja. Jakarta: Depkes.
Deviandhoko, W, N. E. and Nurjazuli. 2012. Faktor-
PENUTUP
Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan
Fungsi Paru pada Pekerja Pengelasan di Kota
Kapasitas vital paru pekerja tambal ban Pontianak. Jurnal Kesehatan Lingkungan
daerah Mugas Semarang sebagian besar Indonesia. 11(2): 123–129.
mengalami penurunan. Hal tersebut berkaitan Dharmesh, P. 2015. The Immediate Effect of Chest
dengan proses kerja dan lingkungan kerja yang Mobilization Technique on Dyspnea in
berada dipinggir jalan sehingga terpapar oleh Patients of COPD with Restrictive
berbagai macam emisi gas buang kendaraan Impairment. Journal of Exercise Science &
Physiotherapy> 11(2): 134–141.
bermotor, serta faktor yang berasal dari individu
Fahmi, T. 2012. Hubungan Masa Kerja dan
tersebut yaitu berupa status gizi, kebiasaan
Penggunaan APD dengan Kapasitas Fungsi
olahraga, kebiasaan merokok, riwayat penyakit Paru pada Pekerja Tekstil Bagian Ring Frame

230
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)

Spinning I di PT. X Kabupaten Pekalongan. Menezes, A.M. and Al, E. 2010. Prevalensi dan
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1(2): 828–835. Faktor Risiko Bronkitis Kronik di Pelotas, RS.
Faidawati, R. 2003. Penyakit Paru Obstruktif Kronik Brazil. Thorax. 49: 1217–1221.
dan Asma Akibat Kerja. Journal of the Muis, M., Russeng, S. and Rachman, A. 200. Studi
Indonesia Association of Pulmonologist. Jakarta.7- Kapasitas Paru pada Karyawan Departemen
11. Produksi Semen PT Semen Tonasa Pangkep.
Falaah, A. F. and Cifriadi, A. 2012. Pemanfaatan Jurnal MKM. 4(1): 40–42.
Limbah Ban Bekas dengan Menggunakan Nasir, A. U. Z., Amin, Z. and Thufeilsyah, F. 2014.
Teknologi Pirolisis. Warta Perkaretan. 31(2): Spirometri. Ina J Chest Crit and Emerg Med.
103–107. 1(1): 35–8.
Fitrianingsih, A. 2008. Pengaruh Beban Lalu Lintas Neder, J. A. et al. 1999. Reference values for lung
terhadap Pemilihan Rute.Tesis: Universitas function tests . I . Static volumes. Brazilian
Diponegoro. Journal of Medical and Biological Research. 32(6):
Fuqoha, I. S., Suwondo, A. and Jayanti, S. 2017. 703–717.
Hubungan Paparan Debu Kayu dengan Nisa, K., Sidharti, L. and Adityo, M. F. 2014.
Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap
(ISPA) pada Pekerja Mebel Di PT. X Jepara. Fungsi Paru pada Pegawai Pria di Gedung
Jurnal Kesehatan Masyarakat syarakat (e- Rektorat Universitas Lampung. Jurnal
Journal). 5(1): 378–386. Kedokteran Universitas Lampung. 5(9).
Gauderman, W. J. et al. 2002. Association between Novitasari Diah Indriyani and Wijayanti1, Y. 2018.
Air Pollution and Lung Function Growth in Faktor Individu, Paparan Debu, dan CO
Southern California Children Results from a dengan Gambaran Faal Paru Petugas SPBU.
Second Cohort. American Journal Of Respiratory HIGEIA (Journal of Public Health Research and
And Critical Care Medicine. 166(9): 76–83. Development), 2(4): 553–563.
Han, M. K. et al. 2015. Journal of the COPD Nurkhaleda, B., Jayanti, S. and Suroto. 2016. Faktor-
Foundation Chronic Obstructive Pulmonary Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas
Diseases : Identifying Patients with Fungsi Paru pada Pekerja Pengelasan di PT.
Undiagnosed COPD in Primary Care X Kota Semarang Tahun 2016. Jurnal
Settings : Insight from Screening Tools and Kesehatan Masyarakat. 4(3): 313–322.
Epidemiologic Studies. Journal of the COPD Nurrohman, R. et al. 2014. Keluhan Respirasi dan
Foundation Original. 2(2): 103–121. Faal Paru Pekerja yang Terpajan Debu
Health and Safety Executive. 2017. Occupational Karbon Hitam Pabrik Tinta. 34(3).
lung disease in Great Britain 2017: 1–9. Ombuh, R. V. and Raharjo, M. 2017. Hubungan
Ismiyati, Devi, M. and Deslida, S. 2014. Pencemaran Paparan Debu Terhirup terhadap Gangguan
Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Fungsi Paru pada Pekerja Bongkar Muat di
Bermotor. Jurnal Manajemen Transportasi & Pelabuhan Manado Sulawesi Utara Tahun
Logistik (JMtransLog). 01(03): 241–248. 2017. HIGIENE. 3(2): 69–75.
Jasaputra, D. K. and Santoso. 2008. Metodologi Pearce E. 1986. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Penelitian Biomedis Edisi 2. Bandung: Edited by S. Y. Handoyo. Jakarta: Gramedia.
Danamartha Sejahtera Utama (DSU). Prasetio, D. B. and Mustika, S. W. 2017. Gangguan
Mahardika, P. G. 2012. Pengaruh Paparan Emisi Fungsi Paru pada Pekerja Tambal Ban di
Kendaraan Bermotor terhadap Frekuensi Pinggiran Jalan Kota Semarang. Jurnal
Pembentukan Mikronukleus di Mukosa Kesehatan Masyarakat Indonesia. 12(2): 33–38.
Rongga Mulut pada Mekanik Bengkel Motor. Murti, Bhisma 2011. Desain studi. Jurnal Kedokteran
Jurnal Media Medika Muda. Sebelas Maret: 1–13.
Malik, A., Malik, S. and Kumar, S. 2017. Sports Putra, D. P., Rahmatullah, P. and Novitasari, A.
Specific Influence on Force Vital Capacity in 2012. Hubungan Usia, Lama Kerja, dan
University Players. IOSR Journal of Sports and Kebiasaan Merokok dengan Fungsi Paru pada
Physical Education (IOSR-JSPE). 4(2): 6–9. Juru Parkir di Jalan Padanaran Semarang.
Meita, A. C. 2012. Hubungan Paparan Debu dengan Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 1(3): 8–9.
Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Penyapu Putra, R. N. S., Wardhana, I. wisnu and Sutrisno, E.
Pasar Johar Kota Semarang. Jurnal Kesehatan 2017. Analisis Dampak Kegiatan Car Free
Masyarakat. 1(2): 654–662. Day terhadap Kualitas Udara Karbon

231
Juni, A, S., Rahayu,W., Diki, B, P. / Kapasitas Vital Paru / HIGEIA 4 (2) (2020)

Monoksida ( Co ) di Sekitar Area Simpang Sukanto, H. 2008. Sifat Komposit Plastik – Karet
Lima Menggunakan Program Caline 4 Dan Hasil Pressured Sintering dengan Variasi
Surfer Studi Kasus : Kota Semarang. Jurnal Ukuran Partikel Plastik. Seminar Nasional
Teknik Lingkungan. 6(1): 1–11. Aplikasi Sains dan Teknologi 2008-IST
Rikmiarif E. David, D. 2012. Hubungan Pemakaian AKPRIND Yogyakarta: 6–10.
Alat Pelindung Pernafasan dengan Tingkat Toren, K. et al. 2016. Vital capacity and COPD : the
Kapasitas Vital Paru. Unnes Journal Of Public Swedish CArdioPulmonary bioImage Study (
Health. 1(1): 12–17. SCAPIS ). International Journal of COPD. 11(1):
Ristianingrum, I., Rahmawati, I. and Rujito, L. 2010. 927–933.
Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) Vats, U. and Patra, P. 2015. Effect of Moderate
Dengan Tes Fungsi Paru. Mandala of Health. Intensity Aerobic Exercises on Vital Capacity
4(2): 105–112. And Quality of Life on Asymptomatic
Rose, K. D. C. and Tualeka, A. R. 2014. Penilaian Subjects With Sedentary Lifestyle.
Risiko Paparan Asap Kendaraan Bermotor International Journal of Medical and Health
pada Polantas Polrestabes Surabaya Tahun Sciences Journal. 4(1): 24–28.
2014. The Indonesian Journal Of Accupational Ganong.W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Safety and Health. 3(1): 46–57. Edisi 22. Jakarta: EGC.
Singh, I., Mds, S. K. and Kumar, A. 2017. A Winarno, J. 2005. Studi Emisi Gas Buang Kendaraan
Comparative Study of Pulmonary Function Bermesin Bensin pada Berbagai Merk
Tests in Healthy Punjabi Working and Non- Kendaraan Dan Tahun Pembuatan. 1(1): 1–9.
Working Females -Effect of Air Pollution on Wulandari, R., Setiani, O. and Astorina, N. 2015.
Lungs. IOSR Journal Of Dental and Medical Hubungan Masa Kerja terhadap Gangguan
Sciences. 16(1): 115–118. Fungsi Paru pada Petugas Penyapu Jalan Di
Slattery, F. et al. 2017. The Global Lung Function Protokol 3, 4, Dan 6 Kota Semarang. Jurnal
Initiative 2012 Equations Are as Well-Suited Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 3(3): 797–
as Local Population Derived Equations to a 806.
Sample of Healthy Professional Firefighters.
Canadian Respiratory Journal. 2017: 1–6.

232

Anda mungkin juga menyukai