Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FADILLA ANGGRAINI P.

P
PRODI : PEMASARAN A
NIM : 2300103911855018

PPA2.SMK-T4-4 Ruang Kolaborasi


Uraian Tugas
Setelah mempelajari perencanaan pembelajaran, silakan bekerja dalam kelompok yang terdiri
dari 5 orang untuk menyelesaikan tugas berikut.
Kasus
1. SMK mempunyai kebijakan bahwa setiap guru dalam mengembangkan perencanaan
pembelajaran, dan melaksanakan pembelajarannya selalu mengacu pada:
a. hasil asesmen awal berupa peta kemampuan awal dan karakteristik peserta didik,
b. hasil asesmen formatif, dan
c. hasil rumusan asesmen sumatif.
2. SMK kebijakannya dalam pengembangan perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran, tidak mengharuskan guru-gurunya terlebih dahulu untuk melakukan;
a. Menyusun peta kemampuan awal dan karakteristik peserta didik
b. Melakukan asesmen formatif
c. Menyusun rumusan asesmen sumatif
Pertanyaan
1. Berdasarkan dua kasus di atas menurut dugaan Anda, SMK mana yang hasil pembelajaran
lebih efektif dan efisien? Jelaskan
▪ Dari studi kasus diatas menurut saya SMK yang hasil pembelajaran lebih efektif dan
efisien adalah yang pertama. Karena menurut saya jika SMK memiliki kebijakan
setiap guru harus mengembangkan perencanaan dan mengacu pada hasil asesmen
awal sampai dengan asesmen akhir yaitu sumatif. Melalui asesmen awal, formatif, dan
sumatif, guru dapat lebih baik menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan
kemampuan peserta didik, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran.

2. Jelaskan secara ilmiah hubungan asesmen awal/peta kemampuan awal dan karakteristik
peserta didik, asesmen formatif, dan rancangan asesmen sumatif kaitannya dengan
pengembangan perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.
▪ Asesmen awal atau peta kemampuan awal dan karakteristik peserta didik merupakan
langkah pertama dalam proses evaluasi pembelajaran. Ini melibatkan pengumpulan
informasi tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan karakteristik lainnya dari
peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Asesmen awal membantu guru
memahami tingkat pengetahuan dan keterampilan awal peserta didik, serta kebutuhan
dan preferensi belajar individu.
▪ Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Ini berfokus
pada pengumpulan data tentang kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Asesmen formatif memberikan umpan balik langsung kepada guru dan
peserta didik tentang perkembangan pembelajaran mereka. Dengan informasi ini,
guru dapat menyesuaikan instruksi dan memberikan bimbingan tambahan yang
diperlukan untuk mendukung kesuksesan belajar peserta didik.
▪ Rancangan asesmen sumatif dilakukan pada akhir periode pembelajaran untuk
mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan. Ini biasanya
berbentuk tes akhir, proyek, atau penugasan lain yang menilai pemahaman dan
keterampilan yang telah dicapai oleh peserta didik. Asesmen sumatif memberikan
gambaran tentang seberapa efektif pembelajaran telah berlangsung dan seberapa jauh
peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran.
Secara keseluruhan, hubungan ilmiah antara asesmen awal, asesmen formatif,
dan rancangan asesmen sumatif sangat penting dalam pengembangan perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Asesmen awal memberikan
landasan untuk desain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu peserta
didik, asesmen formatif memungkinkan penyesuaian kontinu selama pembelajaran
berlangsung, dan rancangan asesmen sumatif memberikan gambaran tentang
pencapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan ketiga jenis
asesmen ini secara terintegrasi, guru dapat mengembangkan dan melaksanakan
pembelajaran yang responsif, efektif, dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai