Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

SEMESTER GENAP 2023/2024

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Waktu : 60 MENIT


Dosen : Ni Putu Linda Santiari, S.Kom., M.Kom. Sifat Ujian : OPEN
Kelas : BB233 Program Studi : Sistem Informasi

Petunjuk Silahkan jawab soal yang menurut Anda lebih mudah terlebih dahulu.

Soal:

1. Jelaskan perbedaan antara switch dan router dalam konteks jaringan komputer. Pada situasi-situasi di
mana penggunaan switch lebih disarankan daripada router, dan sebaliknya? (25 poin)

2. Jelaskan model OSI dalam jaringan komputer dan tujuan utamanya. Apa fungsi masing-masing
lapisan dalam model OSI dan bagaimana lapisan-lapisan tersebut berinteraksi untuk mengirim data
dari sumber ke tujuan? (25 poin)

3. Apa perbedaan antara protokol TCP dan UDP dalam suite protokol TCP/IP? Apa kelebihan dan
kekurangan masing-masing protokol dalam konteks aplikasi jaringan yang berbeda? (25 poin)

4. Apa peran dari access point (AP) dalam jaringan nirkabel (Wi-Fi)? Apa fitur-fitur penting yang harus
dipertimbangkan saat memilih AP untuk lingkungan bisnis atau rumahan? (25 poin)

Jawab:
1. Switch dan router adalah dua perangkat jaringan yang berbeda dalam cara kerjanya. Berikut
adalah perbedaan antara switch dan router:
▪ Switch mengalihkan paket antara perangkat di dalam jaringan lokal sementara router
mengalihkan paket di antara jaringan yang berbeda.
▪ Switch tidak memiliki fungsi NAT atau firewall, sementara router memiliki fungsi tersebut.
▪ Switch bekerja hanya pada lapisan 2 (Data Link) dan lapisan 1 (Physical) dari model OSI,
sementara router bekerja pada lapisan 3 (Network) dan dapat menangani protokol
jaringan seperti TCP/IP.

Jadi kesimpulannya:

- Gunakan switch pada situasi yang perlu menghubungkan banyak perangkat dalam jaringan
lokal dan ingin mereka berkomunikasi langsung satu sama lain.

- Gunakan router pada situasi yang perlu menghubungkan jaringan yang berbeda, seperti
menghubungkan LAN dengan internet atau mengelola lalu lintas antara beberapa LAN yang
terpisah. Router juga memberikan fungsi keamanan dan pengaturan jaringan yang lebih lanjut.
2. Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah kerangka kerja yang menggambarkan
bagaimana komunikasi antarperangkat dalam jaringan komputer harus diatur. Model ini terdiri
dari tujuh lapisan yang mendefinisikan fungsi-fungsi yang berbeda dan cara kerja setiap lapisan
untuk berinteraksi dalam proses pengiriman data. Berikut adalah penjelasan singkat tentang
model OSI :

1. Lapisan Fisik (Physical Layer): Lapisan ini menangani transfer bit secara fisik melalui media
transmisi seperti kabel atau gelombang radio. Tujuannya adalah menyediakan cara untuk
mengirim bit-bit tersebut dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

2. Lapisan Data-Link (Data Link Layer): Lapisan ini mengatur pengiriman frame data antara dua
perangkat yang berdekatan dalam jaringan. Fungsi utamanya adalah memastikan kehandalan
pengiriman data di antara perangkat-perangkat tersebut.

3. Lapisan Jaringan (Network Layer): Lapisan ini bertanggung jawab atas routing (pengalihan)
paket-paket data dari sumber ke tujuan melalui jaringan yang kompleks. Protokol Internet
Protocol (IP) adalah salah satu protokol yang beroperasi pada lapisan ini.

4. Lapisan Transport (Transport Layer): Lapisan ini menyediakan mekanisme untuk pengiriman
data yang andal dan efisien antara dua perangkat di ujung jaringan. Protokol seperti
Transmission Control Protocol (TCP) bekerja pada lapisan ini.

5. Lapisan Sesi (Session Layer): Lapisan ini mengelola dan mempertahankan sesi komunikasi
antara aplikasi-aplikasi yang berkomunikasi di jaringan. Ini mencakup pembukaan,
pengaturan, dan penutupan sesi komunikasi.

6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer): Lapisan ini menangani konversi format data, enkripsi,
kompresi, dan fungsi-fungsi lainnya agar data dapat dipahami dan ditafsirkan dengan benar
oleh aplikasi penerima.

7. Lapisan Aplikasi (Application Layer): Lapisan teratas model OSI, bertanggung jawab atas
interaksi langsung antara aplikasi pengguna dan jaringan. Ini mencakup protokol-protokol
seperti HTTP untuk web browsing, FTP untuk transfer file, dan SMTP untuk pengiriman email.

Interaksi antara lapisan-lapisan dalam model OSI terjadi melalui proses yang disebut
encapsulation (penyisipan). Data dari aplikasi dienkapsulasi dalam format yang sesuai dengan
setiap lapisan saat turun melalui model OSI dari lapisan aplikasi ke lapisan fisik. Ketika data
dikirim, proses ini terjadi secara terbalik, yaitu data didekapsulasi di setiap lapisan penerima
hingga sampai ke aplikasi tujuan. Dengan cara ini, model OSI menyediakan kerangka kerja yang
terorganisir untuk pengiriman data yang andal dan efisien dalam jaringan komputer.

3. Protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol) adalah dua
protokol yang berbeda dalam suite protokol TCP/IP. Perbedaan Utama TCP dengan UDP yaitu:

- TCP: Protokol ini merupakan protokol yang berorientasi koneksi. Artinya, setiap paket data
yang dikirimkan menggunakan TCP dijamin sampai ke tujuan dan dalam urutan yang benar.
TCP juga melakukan kontrol aliran data dan pengontrolan kesalahan.

- UDP: UDP adalah protokol tanpa koneksi yang lebih sederhana. Data dikirimkan sebagai
datagram tanpa jaminan pengiriman atau pengontrolan kesalahan. UDP juga tidak memiliki
mekanisme pengontrolan aliran data.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing:

1. Kelebihan dan Kekurangan TCP:

• Kelebihan TCP:
- Keandalan: TCP menjamin pengiriman data yang dapat diandalkan dan dalam
urutan yang benar.

- Pengontrolan Aliran: TCP dapat mengontrol aliran data untuk menghindari


kelebihan beban pada jaringan.

- Pengontrolan Kesalahan: TCP memiliki mekanisme pengontrolan kesalahan yang


memastikan integritas data.

• Kekurangan TCP:

- Overhead: TCP memiliki overhead yang lebih tinggi karena pengiriman yang andal
dan kontrol yang cermat.

- Lambat untuk Aplikasi Real-Time: Karena pengontrolan kesalahan dan mekanisme


pengiriman yang andal, TCP mungkin kurang cocok untuk aplikasi real-time yang
memerlukan latensi rendah.

2. Kelebihan dan Kekurangan UDP:

• Kelebihan UDP:

- Efisien: UDP memiliki overhead yang lebih rendah karena tidak melakukan
pengiriman yang andal atau pengontrolan aliran.

- Cocok untuk Aplikasi Real-Time: Karena tidak ada penundaan pengiriman yang
disebabkan oleh mekanisme pengontrolan kesalahan atau aliran, UDP lebih cocok
untuk aplikasi real-time seperti video streaming atau game online.

• Kekurangan UDP:

- Tidak Andal: Karena tidak ada jaminan pengiriman, data yang dikirimkan melalui
UDP bisa hilang atau tiba di luar urutan.

- Rentan terhadap Congestion: UDP tidak memiliki mekanisme untuk menghindari


kelebihan beban pada jaringan, sehingga rentan terhadap masalah kelebihan
beban.

Dalam konteks aplikasi jaringan, pemilihan antara TCP dan UDP tergantung pada kebutuhan
spesifik aplikasi. Misalnya, aplikasi yang membutuhkan keandalan dan pengiriman data dalam
urutan yang benar biasanya lebih cocok dengan TCP, sementara aplikasi yang memprioritaskan
respons cepat dan efisiensi, seperti game online atau video streaming, dapat menggunakan UDP.

4. Access point (AP) dalam jaringan nirkabel (Wi-Fi) berperan sebagai titik akses utama yang
menghubungkan perangkat-perangkat nirkabel seperti laptop, smartphone, dan tablet ke jaringan
lokal atau internet. Peran utama AP adalah untuk meneruskan data antara perangkat nirkabel
dan jaringan kabel yang lebih besar.

Saat memilih AP untuk lingkungan bisnis atau rumahan, ada beberapa fitur penting yang perlu
dipertimbangkan:

1. Kapasitas dan Jangkauan: Pastikan AP memiliki kapasitas yang memadai untuk menangani
jumlah perangkat yang terhubung secara bersamaan. Jangkauan AP juga penting, terutama
untuk lingkungan yang luas atau dengan banyak dinding yang dapat menghalangi sinyal.

2. Kecepatan dan Standar Wi-Fi: Pilih AP yang mendukung standar Wi-Fi terbaru seperti 802.11ac
atau 802.11ax (Wi-Fi 6) untuk kecepatan transfer data yang lebih tinggi.

3. Keselamatan: Pastikan AP memiliki fitur keamanan yang kuat seperti enkripsi WPA2 atau
WPA3 untuk melindungi data dari serangan dan akses yang tidak sah.

4. Manajemen Jaringan: AP yang memiliki fitur manajemen jaringan yang baik seperti pengaturan
QoS (Quality of Service) dan kontrol akses yang canggih dapat membantu mengoptimalkan
kinerja jaringan.

5. Skalabilitas: Jika lingkungan Anda membutuhkan penambahan AP di masa depan, pastikan AP


yang dipilih mendukung skalabilitas yang mudah dan efisien.
6. Fitur Tambahan: Beberapa fitur tambahan seperti QoS (Quality of Service) untuk mengatur
prioritas lalu lintas data, fitur guest network untuk menyediakan akses terbatas kepada
pengunjung, dan integrasi dengan sistem keamanan lainnya juga dapat menjadi pertimbangan
penting.

- Selamat Mengerjakan -

Anda mungkin juga menyukai