Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONFLIK PALESTINA – ISRAEL DAN IRAN - ISRAEL

Disusun oleh:
1.Muhammad ilham
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. penyebab perang IRAN vs Israel
B. penyebab perang Palestina vs israel
C. negara yang mendukung perang
a. IRAN vs israel
b. Palestina vs israel
D. peran PBB dalam konflik tersebut
E. Dampak konflik tersebut
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Konflik antara Palestina dan Israel memiliki akar yang sangat
kompleks dan panjang, melibatkan klaim sejarah, agama, politik, dan
wilayah. Intinya, konflik ini berkaitan dengan klaim atas tanah dan status
Yerusalem, serta hak dan keamanan bagi warga Palestina dan Israel.
Sedangkan konflik antara Iran dan Israel lebih terkait dengan persaingan
geopolitik, kepentingan regional, dan keberadaan Israel di wilayah
tersebut, serta perbedaan ideologi dan agama. Iran mendukung kelompok-
kelompok di Gaza dan Lebanon yang memusuhi Israel, sementara Israel
sering kali menanggapi dengan kebijakan militer dan diplomasi.
B. Rumusan masalah
1.apa penyebab perang IRAN vs Israel?
2.apa penyebab perang Palestina vs israel?
3.negara mana saja yang mendukung perang
a. IRAN vs israel
b. Palestina vs israel
4.adakah peran PBB dalam konflik tersebut?
5.apa dampak konflik tersebut?
C. Tujuan
1.untuk mengetahui penyebab perang IRAN vs Israel
2.untuk mengetahui penyebab perang Palestina vs israel
3.untuk mengetahui negara mana saja yang mendukung perang
a. IRAN vs israel
b. Palestina vs israel
4.untuk mengetahui peran PBB dalam konflik tersebut
5.untuk mengetahui dampak konflik tersebut
BAB II PEMBAHASAN
A. Penyebab perang IRAN vs ISRAEL
Saat ini, tidak ada perang langsung antara Iran dan Israel. Namun, hubungan
kedua negara telah tegang selama bertahun-tahun karena beberapa faktor:
1. **Perselisihan Ideologi**: Iran adalah negara mayoritas Syiah yang memiliki
ideologi politik dan agama yang berbeda dengan Israel, yang mayoritas
penduduknya Yahudi. Ini menciptakan ketegangan ideologis yang mendasari
hubungan mereka.
2. **Program Nuklir Iran**: Israel khawatir dengan program nuklir Iran, karena
Iran telah mengancam untuk menghapus Israel dari peta politik. Israel secara
konsisten menekankan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
3. **Dukungan Iran terhadap Kelompok Militan**: Iran dituduh mendukung
kelompok-kelompok militan di wilayah Timur Tengah, termasuk Hamas di
Gaza dan Hezbollah di Lebanon, yang telah melakukan serangan terhadap
Israel. Ini menyebabkan Israel menganggap Iran sebagai ancaman keamanan.
4. **Peran dalam Konflik Regional**: Baik Iran maupun Israel terlibat dalam
konflik regional di Suriah dan Lebanon. Iran mendukung rezim Bashar al-Assad
di Suriah, sementara Israel melakukan serangan udara terhadap target-target Iran
di Suriah untuk mencegah transfer senjata ke Hezbollah di Lebanon.
5. **Kepentingan di Wilayah**: Kedua negara memiliki kepentingan strategis
di wilayah Timur Tengah, yang sering kali bertabrakan. Mereka bersaing untuk
pengaruh politik dan keamanan di wilayah tersebut.
Meskipun ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat dalam beberapa
tahun terakhir, keberlangsungan perang langsung antara kedua negara masih
merupakan kemungkinan yang sangat kecil.
B. Penyebab perang PALESTINA vs ISRAEL
Konflik antara Palestina dan Israel adalah kompleks dan memiliki akar
penyebab yang panjang, termasuk:
1. **Sengketa Tanah**: Sengketa mengenai hak kepemilikan tanah di wilayah
Israel dan Palestina, termasuk Yerusalem, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
2. **Agama**: Sengketa ini memiliki dimensi agama yang kuat, terutama
terkait dengan situs suci bagi agama Yahudi, Islam, dan Kristen di Yerusalem.
3. **Perbedaan Identitas Nasional**: Palestina menginginkan kemerdekaan dan
negara mereka sendiri, sementara Israel ingin keamanan dan pengakuan sebagai
negara Yahudi.
4. **Perbedaan Politik**: Perbedaan politik antara pemerintah Israel dan
otoritas Palestina juga berperan dalam memperpanjang konflik.
5. **Kekerasan dan Serangan Teroris**: Serangkaian serangan teroris, serangan
militer, dan balasan oleh kedua belah pihak telah memperburuk konflik.

6. **Ketegangan Wilayah**: Ketegangan atas kontrol wilayah strategis seperti


Tepi Barat dan Jalur Gaza.
7. **Intervensi Eksternal**: Faktor-faktor eksternal, termasuk dukungan dari
negara-negara tetangga dan kepentingan geopolitik, juga memainkan peran
dalam eskalasi konflik.
Semua faktor ini saling terkait dan saling memperkuat, yang membuat
penyelesaian konflik ini menjadi sangat kompleks.
C. Negara yang mendukung
1. IRAN
1. Suriah: Suriah telah lama menjadi sekutu Iran dalam konflik regional,
terutama karena kedua negara memiliki kepentingan yang sama dalam
mendukung kelompok-kelompok seperti Hezbollah yang bertentangan dengan
kebijakan Israel.
2. Lebanon (melalui Hezbollah): Hezbollah adalah kelompok Syiah Lebanon
yang secara terbuka mendukung Iran. Mereka telah menjadi musuh Israel dan
sering kali terlibat dalam konflik dengan Israel di wilayah perbatasan Lebanon-
Israel.
3. Yaman (melalui Houthi): Kelompok Houthi di Yaman juga menerima
dukungan Iran dan telah menjadi lawan Israel dalam beberapa kesempatan,
terutama melalui retorika anti-Israel mereka.
4. Palestina: Meskipun tidak secara langsung terlibat dalam konflik militer,
Palestina telah mendapat dukungan politik dan keuangan dari Iran dalam
perjuangan mereka melawan Israel, terutama melalui dukungan terhadap
Hamas, kelompok yang memerintah Jalur Gaza.
Alasan-alasan dukungan ini bervariasi, tetapi umumnya berkaitan dengan
pertentangan terhadap kebijakan Israel di wilayah tersebut, solidaritas ideologis,
dan kepentingan geopolitik regional.
2.PALESTINA
1. Iran: Iran mendukung Palestina karena pertimbangan ideologis, agama, dan
politik. Mereka melihat Israel sebagai entitas yang menduduki tanah Palestina
dan menekankan solidaritas Islam dalam konflik tersebut.
2. Suriah: Suriah memiliki hubungan historis dengan Palestina dan sering kali
mendukung perlawanan Palestina terhadap Israel. Suriah juga telah menjadi
tempat perlindungan bagi beberapa kelompok Palestina.

3. Turki: Turki telah menunjukkan dukungan kuat terhadap Palestina, baik


secara politik maupun diplomatik. Turki mengkritik tindakan Israel di wilayah
Palestina dan menyediakan bantuan kemanusiaan serta dukungan politik kepada
Palestina.
4. Qatar: Qatar telah memberikan dukungan finansial dan politik kepada
Palestina, termasuk melalui Dana Pembangunan Palestina. Qatar juga menjadi
tuan rumah berbagai konferensi internasional untuk membahas isu Palestina-
Israel.
Alasan di balik dukungan negara-negara ini bervariasi, termasuk solidaritas
ideologis, hubungan historis, dan perjuangan bersama melawan apa yang
mereka anggap sebagai pendudukan dan pelanggaran hak asasi manusia oleh
Israel terhadap rakyat Palestina.
3.ISRAEL
Negara-negara yang secara terbuka mendukung Israel dalam konfliknya
dengan Palestina dapat mencakup Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan
beberapa negara di Eropa seperti Jerman dan Britania Raya. Beberapa negara di
wilayah Timur Tengah juga memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Israel,
seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir.
Negara-negara tersebut mungkin mendukung Israel karena beberapa alasan:
1. **Keamanan Nasional:** Beberapa negara mungkin melihat Israel
sebagai sekutu penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional,
terutama dalam menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok ekstremis
di wilayah Timur Tengah.
2. **Hubungan Ekonomi dan Teknologi:** Israel dikenal sebagai pusat
inovasi dan teknologi yang maju. Negara-negara tersebut mungkin
memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Israel dan mendapatkan
manfaat dari kerja sama dalam bidang teknologi, ekonomi, dan
perdagangan.
3. **Persamaan Nilai Demokratis:** Beberapa negara yang mendukung
Israel mungkin memandangnya sebagai negara demokratis dengan nilai-
nilai yang sejalan dengan mereka sendiri, seperti kebebasan berbicara dan
hak asasi manusia.
4. **Sejarah dan Kultural:** Beberapa negara mungkin memiliki hubungan
historis atau budaya yang kuat dengan Israel atau dengan komunitas
Yahudi di negara mereka, yang bisa mempengaruhi kebijakan luar negeri
mereka.
5. **Aliansi Strategis:** Dalam konteks geopolitik, beberapa negara
mungkin mendukung Israel karena melihatnya sebagai bagian dari aliansi
strategis yang penting untuk kepentingan keamanan dan politik mereka di
tingkat global.

D. Peran PBB dalam konflik tersebut


Dalam konflik antara Iran dan Israel serta Palestina dan Israel, peran PBB
biasanya mencakup beberapa aspek:
1. **Penjaga Perdamaian:** PBB dapat memobilisasi pasukan penjaga
perdamaian untuk memantau dan mengawasi gencatan senjata atau kesepakatan
damai antara kedua belah pihak. Namun, dalam konflik regional seperti ini,
tidak selalu ada pasukan penjaga perdamaian PBB yang terlibat secara
langsung.
2. **Mediasi dan Diplomasi:** PBB sering berusaha untuk menjadi mediator
dalam upaya mencapai perdamaian antara kedua belah pihak. Mereka dapat
menyelenggarakan pertemuan diplomatik, konferensi perdamaian, atau
memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang terlibat.
3. **Pengawasan HAM:** PBB memiliki lembaga dan badan yang bertanggung
jawab atas pemantauan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam konflik
bersenjata. Mereka dapat menyelidiki tuduhan pelanggaran HAM dan
menerbitkan laporan tentang situasi di lapangan.
4. **Bantuan Kemanusiaan:** PBB dan agensi kemanusiaannya sering terlibat
dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang terkena
dampak konflik, termasuk pengungsi, korban luka-luka, dan kelompok rentan
lainnya.
Namun, peran PBB dalam konflik-konflik ini sering terbatas oleh dinamika
politik dan kepentingan nasional dari negara-negara anggotanya. Dalam
beberapa kasus, kegagalan untuk mencapai konsensus antara anggota Dewan
Keamanan PBB dapat menghambat upaya perdamaian dan penyelesaian
konflik.

E. Dampak konflik tersebut


1.dampaknya terhadap Indonesia secara umum
1. **Dampak Politik**: Konflik Israel-Palestina dan Iran-Palestina dapat
mempengaruhi diplomasi Indonesia di forum internasional, terutama di
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan PBB. Indonesia sering menunjukkan
dukungan kuat terhadap Palestina, yang dapat mempengaruhi hubungan dengan
negara-negara yang memiliki posisi berbeda dalam konflik tersebut.
2. **Dampak Ekonomi**: Ketegangan di Timur Tengah, terutama jika
melibatkan Iran, dapat mempengaruhi harga minyak dunia. Sebagai negara yang
mengimpor minyak, Indonesia bisa merasakan dampak fluktuasi harga minyak
terhadap ekonominya.
3. **Dampak Sosial dan Budaya**: Konflik tersebut juga mempengaruhi opini
dan sikap masyarakat Indonesia terhadap negara-negara yang terlibat.
Solidaritas dengan Palestina umumnya tinggi di Indonesia, sementara hubungan
dengan Israel sering kali kontroversial.
4. **Dampak Keamanan**: Ketegangan di Timur Tengah bisa mempengaruhi
keamanan regional dan global. Indonesia harus memperhatikan kemungkinan
dampaknya terhadap keamanan nasional, terutama jika ketegangan tersebut
memicu aksi radikalisme atau terorisme.
Dalam keseluruhan, konflik Israel-Palestina dan Iran-Palestina memiliki
dampak yang kompleks dan multi-dimensi terhadap Indonesia, mempengaruhi
aspek politik, ekonomi, sosial, dan keamanan.
2.dampaknya terhadap Indonesia secara khusus
Dampak konflik Israel-Palestina dan Iran-Palestina terhadap Indonesia dapat
terasa melalui beberapa aspek:
1. Kepentingan politik luar negeri: Konflik tersebut dapat memengaruhi sikap
Indonesia dalam diplomasi internasional, terutama dalam forum-forum seperti
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
2. Kestabilan regional: Eskalasi konflik di Timur Tengah dapat berdampak pada
kestabilan regional yang pada gilirannya dapat mempengaruhi stabilitas di Asia
Tenggara, termasuk Indonesia.

3. Ketegangan internal: Konflik tersebut dapat memicu ketegangan antara


kelompok-kelompok di Indonesia yang memiliki pandangan berbeda terkait isu
tersebut, terutama antara kelompok yang mendukung Palestina dan yang
mendukung Israel atau Iran.
4. Dampak ekonomi: Gangguan pada pasokan minyak atau kenaikan harga
minyak sebagai akibat dari ketegangan di kawasan tersebut dapat
mempengaruhi ekonomi Indonesia, terutama jika Indonesia mengimpor minyak
dari Timur Tengah.
5. Solidaritas umat Islam: Konflik tersebut bisa memperkuat solidaritas umat
Islam di Indonesia dalam mendukung Palestina, namun juga dapat memperkuat
perpecahan di antara kelompok-kelompok agama.
6. Potensi radikalisasi: Ketegangan di Timur Tengah dapat dimanfaatkan oleh
kelompok-kelompok radikal di Indonesia untuk memperkuat narasi mereka dan
merekrut anggota baru.

3.dampaknya terhadap global


Konflik Israel-Palestina dan Iran-Palestina memiliki dampak global yang
signifikan, termasuk:
1. **Ketegangan Regional:** Konflik tersebut meningkatkan ketegangan di
Timur Tengah, yang dapat berdampak negatif pada stabilitas regional dan
mengganggu perdamaian dunia.
2. **Polarisasi Internasional:** Konflik tersebut dapat memperkuat polarisasi di
antara negara-negara dan kelompok-kelompok di seluruh dunia, dengan
beberapa negara mendukung Israel, sementara yang lain mendukung Palestina
atau Iran.
3. **Pengaruh Terhadap Pasokan Energi:** Timur Tengah merupakan salah satu
produsen minyak terbesar di dunia, sehingga konflik di wilayah tersebut dapat
memengaruhi pasokan energi global dan harga minyak dunia.
4. **Radikalisasi dan Ekstremisme:** Konflik tersebut dapat memperkuat
narasi ekstremisme dan radikalisasi di kalangan kelompok-kelompok ekstremis
di seluruh dunia, yang dapat mengancam keamanan global.
5. **Pembelajaran Politik:** Konflik Israel-Palestina dan Iran-Palestina juga
menjadi fokus bagi negara-negara lain yang mengalami konflik atau ketegangan
etnis atau agama, dan bisa menjadi contoh atau peringatan akan risiko yang
terlibat.
6. **Diplomasi Internasional:** Konflik tersebut memengaruhi diplomasi
internasional dan upaya perdamaian di seluruh dunia, karena negara-negara
berusaha untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah
pihak.
Dengan demikian, konflik Israel-Palestina dan Iran-Palestina tidak hanya
berdampak secara langsung pada wilayah Timur Tengah, tetapi juga memiliki
implikasi yang luas bagi perdamaian, stabilitas, dan keamanan global.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Konflik Israel-Palestina dan Iran-Palestina telah menjadi sorotan utama
dalam geopolitik global selama beberapa dekade terakhir. Dua konflik ini
telah menimbulkan dampak yang signifikan, baik secara regional maupun
global. Di antara dampak yang paling mencolok adalah peningkatan
ketegangan di Timur Tengah, pembelajaran politik bagi negara-negara lain
yang mengalami konflik serupa, dan pengaruh terhadap stabilitas ekonomi
dan keamanan global.
Secara spesifik, konflik ini telah meningkatkan polarisasi internasional,
memperkuat retorika dan sikap anti-Israel dan anti-Iran di berbagai negara,
serta memicu ketegangan yang mempengaruhi perdamaian dunia. Pasokan
energi global juga rentan terhadap gangguan karena wilayah tersebut
merupakan produsen minyak utama.
Di sisi lain, konflik ini juga memperkuat solidaritas dan kesadaran
internasional terhadap isu Palestina, mendorong upaya diplomatik dan
perdamaian yang lebih besar, serta memperkuat komitmen terhadap
penyelesaian yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak.
Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan kerja sama internasional yang
lebih erat, upaya diplomatik yang kuat, dan komitmen yang jelas terhadap
penyelesaian konflik yang menguntungkan semua pihak. Hanya dengan
pendekatan yang inklusif dan berbasis pada keadilan serta menghormati hak
asasi manusia, perdamaian yang berkelanjutan dan stabil dapat dicapai di
kawasan yang bergejolak ini.
B. Saran
Saran-Saran untuk Penyelesaian Konflik Israel-Palestina dan Iran-
Palestina**
1. **Pendekatan Diplomatik yang Komprehensif:** Negara-negara di
seluruh dunia harus meningkatkan upaya diplomatik mereka untuk
mendorong dialog konstruktif antara Israel, Palestina, dan Iran.
Pendekatan ini harus mencakup mediasi, negosiasi, dan dialog yang
diarahkan pada penyelesaian yang adil dan berkelanjutan.
2. **Komitmen Terhadap Solusi Dua Negara:** Komunitas internasional
harus tetap berkomitmen pada solusi dua negara sebagai kerangka
penyelesaian konflik Israel-Palestina. Ini berarti mengakui hak kedua
belah pihak untuk memiliki negara yang merdeka dan berdaulat, serta
menyelesaikan sengketa wilayah melalui negosiasi damai.
3. **Mendorong Pembangunan Ekonomi dan Sosial:** Pembangunan
ekonomi dan sosial di wilayah Israel, Palestina, dan Iran dapat membantu
mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan menciptakan
stabilitas yang diperlukan untuk perdamaian jangka panjang. Bantuan
internasional dan investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan lapangan
kerja sangat diperlukan.
4. **Mengatasi Isu Keamanan:** Keamanan adalah prasyarat penting bagi
perdamaian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang
kuat untuk mengatasi isu-isu keamanan yang menjadi akar konflik,
termasuk kontrol senjata, pemberantasan terorisme, dan penegakan
hukum yang adil dan transparan.
5. **Mendorong Toleransi dan Dialog Antaragama:** Penting untuk
mempromosikan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan dialog
antaragama di wilayah tersebut. Ini dapat membantu mengurangi
ketegangan etnis dan agama yang memperburuk konflik, serta
menciptakan landasan yang lebih solid untuk perdamaian.
6. **Keterlibatan Masyarakat Sipil:** Masyarakat sipil memiliki peran
penting dalam mempromosikan perdamaian dan penyelesaian konflik.
Organisasi non-pemerintah, kelompok advokasi, dan individu dapat
berkontribusi dalam membangun kesadaran, memperjuangkan hak-hak
asasi manusia, dan memobilisasi dukungan untuk perdamaian.
Dengan mengimplementasikan saran-saran ini secara bersama-sama, diharapkan
dapat mengarah pada penyelesaian yang lebih berkelanjutan dan damai bagi
konflik yang telah lama melanda Israel, Palestina, dan Iran.

Anda mungkin juga menyukai