Politik internasional merupakan kegiatan politik yang dilakukan antarnegara dan
mencakup kepentingan dan tindakan satu negara atau lebih serta merupakan kegiatan interaksi antarnegara atau organisasi non negara. Didalam politik internasional tentunya membahas tentang soal-soal politik atau keadaan politik pada masyarakat internasional namun dalam cakupan yang lebih sempit, serta lebih berfokus pada diplomasi atau hubungan antarnegara dalam kesatuan politik lainnya. Politik internasional merupakan bagian dari hubungan internasional, yang dapat menjelaskan fenomena-fenomena dalam hubungan internasional, jadi dapat dikatakan bahwa politik internasional dan hubungan internasional merupakan suatu hal yang saling berkaitan. Geopolitik merupakan bagian dari politik internasional, yang dimana geopolitik merupakan suatu ilmu yang didalammnya terdapat hubungan antara politik dan geografi tetapi dibedakan dalam skala lokal dan internasional dan terdapat penggunaan kekuatan politik terhadap suatu wilayah tertentu. Dalam geopolitik terdapat empat teori, yaitu: 1. Heartland theory, jika menguasai heartland, maka menguasai dunia. 2. Rimland theory, rimland merupakan negara pinggiran heartland yang berbatasan dengan laut. Jika menguasai rimland, maka menguasai heartland. 3. Sea power, jika terdapat negara yang memiliki kekuasaan terhadap laut, maka dapat dikatakan negara tersebut akan menguasai dunia, karena jika menguasai lautan maka dapat dikatan akan menguasai ekonomi dunia. 4. Geopolitik/lebenstraum, merupakan teori yang membahas tentang peluasan wilayah untuk memastikan kelangsungan hidupnya sebagai bangsa. Perbedaan antara geopolitik dan politik internasional adalah, geopolitik berkaitan dengan posisi suatu negara dalam lingkup internasional, sedangkan politik internasional membahas tentang diplomasi dan hubungan antara negara satu dengan negara lain serta kesatuan- kesatuan politik lainnya, maka dari itu geopolitik merupakan salah satu bagian dari politik internasional. Karena geopolitk merupakan suatu kegiatan politik yang berhubungan dengan wilayah, maka hasil dari geopolitik sendiri bisa dikatakan dalam bentuk peperangan, karena adanya konflik yang terjadi antar satu negara dengan negara lain, yang biasanya disebabkan karena memperebutkan suatu wilayah yang diinginkan oleh negara-negara yang sedang berkonflik, dan tentunya negara yang tidak menginginkan wilayahnya di ambil oleh negara lain maka memicu untuk menggerakkan pertahanan militernya sehingga terjadilah perang. Tentunya hasil dari geopolitik ini akan menimbulkan banyak kerugian, baik itu kerugian secara materil dan immateril. Contoh geopolitik yang sedang terjadi saat ini adalah Invansi dari Israel kepada Palestina. Pada awal abad 20, Palestina termasuk kedalam bagian dari kekaisaran tetapi setelah Perang Dunia I Palestina dikuasai oleh inggris, kemudian pada tahun 1947 Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB memberikan usulan untuk membagi wilayah Plaestina menjadi dua bagian atau negara, yaitu negara Yahudi dan negara Arab disusul dengan Yarusalem yang menjadi wilayah internasional. Israel menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 14 Mei 1948, tetapi setelah itu Israel diserang oleh lima negara Arab sehingga munculnya perang Arab dengan Israel. Setelah berlangsungnya perang tersebut, membuat Israel ingin menguasai wilayah yang lebih luas, dan hal tersebut dapat dikatakan bahwa Israel tidak sejalan dengan apa yang PBB usulkan, sehingga membuat banyaknya masyarakat Palestina dengan terpaksa menjadi pengungsi. Tidak berhenti disitu, kegiatan invansi terus dilakukan oleh palestina, sehingga pada tahun 1967 Israel mulai bergerak dengan menguasai jalur Gaza, Tepi Barat, Yarusalem Timur, Semenanjung Sinai, hingga Dataran Tinggi Golan dan Invansi tersebut berlangsung bersamaan dalam perang selama enam hari melawan negara-negara Arab. Selanjutnya pada tahun 1987 terdapat protes yang diluncurkan oleh masyarakat Palestina kepada masyarakat Israel yang telah menguasai jalur Gaza dan Tepi Barat, karena tentunya masyarakat palestina tidak terima atas perlakuan Israel yang telah menguasai wilayah yang bukan milik negaranya sendiri. Terbentuk sebuah perjanjian yang bernama perjanjian Oslo yang ditandatangani oleh Israel dan Otoritas Palestina, perjanjian tersebut berisikan bahwa adanya penetapan rencana untuk menarik masyarakat Israel yang sudah menguasai wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza dan adanya pembentukan terhadap Palestina. Namun kegiatan Invansi yang dilakukan Israel kepada Palestina ini masih terus berlanjut sampai sekarang dan konflik ini sudah menimbulkan sangat banyak kerugian dan korban, karena setiap serangan yang diluncurkan Israel sudah termasuk kedalam kegiatan genosida yang sangat jauh dari kepentingan hak asasi manusia, hal yang baru saja terjadi adalah adanya bom yang diluncurkan Israel ke gedung- gedung yang merupakan rumah sakit atau tempat pengungsian yang tentunya merenggut banyak korban jiwa termasuk anak-anak atau balita yang merupakan penerus bangsa. Selain memberikan kerugian materil dan immaterial, hal ini tentunya memberikan rasa trauma yang mendalam kepada anak-anak yang berada pada palestina karena merekalah saksi yang menyaksikan wilayahnya di renggut oleh pihak yang tidak memiliki ha katas wilayah tersebut, sehingga tentunya akan memberikan rasa trauma yang besar dan mendalam dan dipicu dengan merasakan kehilangan dari keluarga atau orang tua dari anak-anak yang tidak bersalah tersebut. Melihat terjadinya konflik ini, tentunya organisasi internasional tidak akan menutup mata dan telinga mereka, bantuan yang diberikan PBB dalam konflik ini berupa adanya resolusi-resolusi yang ditetapkan bahwa Israel harus keluar dari Palestina, tetapi sayangnya hal tersebut tidak dilakukan oleh Israel, tetapi resolusi ini menjadi landasan hukum bagi PBB dalam melakukan Tindakan. PBB juga tentunya telah menyelenggarakan konferensi internasional mengenai permasalahan ini dengan cara mempertemukan pihak-pihal yang bersangkutan agar permasalahan atau konflik ini dapat berakhir dengan damai. Selain dari PBB tentunya terdapat organisasi-organisasi internasional lainnya yang turut memberikan atau menjalankan perannya dalam mencapai kesejahteraan antara negara-negara yang sedang memiliki atau mengalami konflik, contoh organisasi internasional tersebut, Liga Arab, Uni Eropa, dan Organisasi Kerjasama Islam. Walaupun organisasi internasional ini sudah memberikan kontribusinya dalam menangani kasus ini, tetapi kenyataannya adalah perdamaian antara Israel dan Palestina masih belum tercapai, maka diperlukannya peningkatan terhadap peran organisasi internasional tersebut. Konflik ini juga tentunya akan sangat berpengaruh terhadap timbulnya empati negara- negara lain atau dalam lingkup hubungan internasional, contoh negara yang memberikan bantuan secara langsung misalnya memberikan banuan militer dan bantuan yang tidak langsung atau berbentuk makanan, obat-obatan atau bahkan dalam bentuk materi adalah Indonesia, Malaysia, Yordania, Rusia dll. Yang tentunya turut serta memberikan dukungan terhadap palestina dan mengedepankan adanya keadilan dan perdamaian serta menginginkan adanya penegakkan HAM.