Bank Soal Ujian Profesi Advokat Peradi
Bank Soal Ujian Profesi Advokat Peradi
10. Organisasi profesi advokat yang terhimpun dalam PERADI saat ini berjumlah:
a. 6 organisasi advokat
b. 7 organisasi advokat
c. 8 organisasi advokat
d. 9 organisasi advokat
11. Dibawah ini adalah beberapa organissi profesi advokat yang terhimpun dalam
PERADI, kecuali:
a. Asosiasi Advokat Indonesia (AAI)
b. Serikat Pengacara Indonesia (SPI)
c. Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN)
d. Persatuan Advokat Indonesia (Peradin)
13. Dibawah ini adalah nama organisasi advokat yang terdapat dalam UU
advokat, kecuali:
a. AKHI
b. HPPM
c. APSI
d. SPI
17. Advokat sebagai orang yang berprofesi memberi jasa hukum baik di dalam
maupun diluar pengadilan, dapat dilihat dalam :
a. Pasal 10 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal19 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 31 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
.
18. Orang, badan hukum, atau lembaga lain yang menerima jasa hukum dari
Advokat, disebut :
a. Retainer
b. Korban
c. Penggugat
d. Klien
19. Batas minimal usia seseorang bisa menjadi “advokat “ menurut Undang-
undang Advokat Nomor 18 Tahun 2003 adalah :
a. 15 tahun
b. 25 tahun
c. 35 tahun
d. 45 tahun
24. Unsur dalam Majelis Dewan Kehormatan menurut Ketentuan Pasal 27 ayat 4
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003, adalah :
a. Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Nasional, Dewan Pimpinan Cabang
b. Komisi Pengawas, Dewan Kehormatan Daerah, Dewan Pimpinan
Nasional
c. Dewan Pakar, Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Nasional
d. Dewan Kehormatan, pakar atau tenaga ahli dibidang hukum, dan tokoh
e. masyarakat.
25. Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana, dalam
menjalankan tugas profesinya dengan itikad baik untuk kepentingan
pembelaan Klien dalam sidang pengadilan, dapat dilihat dalam :
a. Pasal 6 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 24 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 16 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 20 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
26. Bantuan hukum secara cuma-cuma kepada para pencari keadilan, wajib
dilakukan oleh Advokat, diatur di dalam :
a. Pasal 23 ayat 4 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 22 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 21 ayat 2 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 18 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
29. Pidana bagi setiap orang yang dengan sengaja menjalankan profesi Advokat
dan bertindak seolah- lah sebagai advokat tetapi bukan advokat, dapat dilihat
dalam :
a. Pasal 27 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 7 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 31 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 13 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
30. Peran dan Fungsi Organisasi Advokat menurut ketentuan Pasal 29 ayat 1
Undang-undang omor 18 Tahun 2003 :
a. memberi ijin profesi advokat
b. memberi peluang dan kesempatan bagi advokat
c. mengadakan kursus advokat
d. Menetapkan dan menjalankan kode etik profesi advokat bagi para
e. anggotanya.
31. Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai integritas
tinggi, sebagai salah satu syarat untuk dapat diangkat diangkat menjadi
advokat, diatur di dalam :
a. Pasal 4 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 3 ayat 1 huruf i Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 28 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 11 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
33. Hak Advokat untuk memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya, baik
dari Instansi Pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan
kepentingan tersebut yang diperlukan untuk pembelaan kepentingan
Kliennya, diatur di dalam:
a. Pasal 22 ayat 2 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 4 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 17 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 23 aytat 2 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
34. Kewajiban Advokat untuk tunduk dan mematuhi kode etik advokat, diatur di
dalam
a. Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 5 ayat 1Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 26 ayat 2 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
35. Advokat asing dapat bergabung dalam Kantor Advokat sebagai karyawan
atau tenaga ahli dalam bidang hukum asing, diatur di dalam :
a. Pasal 20 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 12 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 21 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 23 ayat 2 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
36. Larangan persamaan identifikasi antara Advokat dengan klien nya, dapat
dlihat dalam :
a. Pasal 30 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 11 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 31 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 18 ayat 2 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
37. Kewajiban Advokat untuk menjaga kerahasiaan Klien, dapat dilihat dalam :
a. Pasal 22 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 28 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 19 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 13 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
38. Jenis tindakan yang dikenakan bagi Advokat yang melanggar Kode Etik
Profesi Advokat berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 18
Tahun 2003 adalah :
a. teguran lisan, teguran tertulis, pemberhentian sementara dari profesi nya
selama 3 s/d 12 bulan, pemberhenian tetap dari profesinya.
b. sanksi kurungan
c. sanksi denda
d. sanksi pencekalan
40. Advokat dapat diberhentikan bila advokat tersebut dijatuhi pidana yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana
yang diancam dengan hukuman 4 (empat) tahun atau lebih, dapat dilihat
dalam :
a. Pasal 21 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
b. Pasal 14 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
c. Pasal 16 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
d. Pasal 10 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
41. Menurut pasal 33 UU No.18 tahun 2003 kode etik advokat dan ketentuan
tentang Dewan Kehormatan profesi mempunyai kekuatan hukum sejak
a. 23 Mei 2002
b. 23 mei 2003
c. 5 april 2003
d. april 2002
42. Menurut pasal 3 Kode etik advokat indonesia, advokat dapat
menolak untuk memberi nasihat dan bantuan hukum karena
a. Bertentangan dengan hati nuraninya
b. Tidak ada dasar hukumnya
c. Tidak sesuai dengan keahlian nya
d. A dan B benar
43. Menurut ketentuan Pasal 2 Kode Etik Advokat, salah satu bentuk kepribadian
Advokat dalam menjalan tugas nya adalah :
a. Menjunjung tinggi Undang-undang dasar republik indonesia
b. Menjunjung tinggi Kode etik advokat
c. Menjunjung tingg Sumpah jabatannya
d. Semua benar
44. Menurut Pasal 8 huruf g Kode Etik Advokat, Advokat dapat mengundurkan
diri dari perkara yang akan dan atau diurus nya, apabila :
a. Tidak cocok harga
b. Tidak berkata jujur
c. Tidak tercapai kesepakatan tentang cara penanganan perkara
d. A dan B benar
45. Menurut Pasal 13 ayat 1 Kode Etik Advokat, yang dapat mengajukan
pengaduan kepada Dewan Kehormatan adalah :
a. Klien, Teman Sejawat Advokat, Pejabat Pemerintah, Anggota
Masyarakat, Dewan Pimpinan pusat/Cabang/Daerah dan organisasi profesi
dimana Teradu Menjadi anggota
b. Komisi Pengawas, Staff Sekretariat Dewat Pimpinan Cabang, Dewan
Pimpinan Nasional
c. Teman Sejawat, Dewan Pimpinan Pusat, Anggota Masyarakat
d. B dan C Benar
46. Larangan merebut klien dari teman sejawat, dapat dilihat dalam :
a. Pasal 6 Kode Etik Advokat
b. Pasal 5 huruf d Kode Etik Advokat
c. Pasal 8 Kode Etik Advokat
d. Pasal 2 Kode Etik Advokat
47. Advokat sebagai “Officium Nobile “ (Profesi yang Mulia) dapat dilihat dalam :
a. Pasal 10 Kode Etik Advokat
b. Pasal 16 Kode Etik Advokat
c. Pasal 12 Kode Etik Advokat
d. Pasal 3 huruf g Kode Etik Advokat
48. Kewajiban untuk memberi bantuan dan pembelaan hukum bagi rekan
sejawat yang di duga atau di dakwa dalam perkara pidana, baik atas
permintaan maupun penunjukkan organisasi advokat dapat dilihat dalam :
a. Pasal 4 Kode Etik Advokat
b. Pasal 8 Kode Etik Advokat
c. Pasal 11 Kode Etik Advokat
d. Pasal 3 huruf 4 Kode Etik Advokat
49. Dalam perkara pidana yang sedang berjalan, Advokat hanya dapat
menghubungi hakim apabila bersama sama dengan Jaksa Penuntut Umum,
hal ini dapat dilihat dalam :
a. Pasal 15 Kode Etik Advokat
b. Pasal 20 Kode Etik Advokat
c. Pasal 7 huruf d Kode Etik Advokat
d. Pasal 18 Kode Etik Advokat
50. Dalam perkara perdata yang sedang berjalan, Advokat hanya dapat
menghubungi hakim apabila bersama sama dengan Advokat pihak lawan,
dan apabila ia menyampaikan surat, termasuk surat yang bersifat “ad
informandum”, maka hendaknya seketika itu tembusan dan surat tersebut
wajib diserahkan atau dikirimkan pula kepada advokat pihak lawan, hal ini
dapat dilihat dalam :
a. Pasal 7 huruf c Kode Etik Advokat
b. Pasal 11 Kode Etik Advokat
c. Pasal 19 Kode Etik Advokat
d. Pasal 21 Kode Etik Advokat
51. Apabila seorang klien hendak mengganti Advokat, maka Advokat yang baru
hanya dapat menerima perkara tersebut, apabila menerima bukti surat
pencabutan pemberian kuasa kepada Advokat semula, dan berkewajiban
mengingatkan klien untuk memenuhi kewajibannya apabila masih ada
terhadap advokat semula, hal ini dapat di lihat dalam :
a. Pasal 6 Kode Etik Advokat
b. Pasal 13 Kode Etik Advokat
c. Pasal 18 Kode Etik Advokat
d. Pasal 8 huruf e Kode Etik Advokat
52. Kewajiban Advokat Asing untuk tunduk dan patuh pada Kode Etik Advokat
Indonesia, dapat dilihat dalam :
a. Pasal 9 Kode Etik Advokat
b. Pasal 17 Kode Etik Advokat
c. Pasal 6 Kode Etik Advokat
d. Pasal 3 Kode Etik Advokat
53. Advokat menjalankan tugas profesinya secara bebas dan mandiri, hal ini
dapat dilihat dalam :
a. Pasal 3 huruf c Kode Etik Advokat
b. Pasal 7 Kode Etik Advokat
c. Pasal 2 Kode Etik Advokat
d. Pasal 19 Kode Etik Advokat
54. Kewajiban bagi Advokat untuk memberikan perhatian yang sama bagi
kasusng sifatnya cuma-cuma (pro deo), dapat dilihat dalam :
a. Pasal 7 Kode Etik Advokat
b. Pasal 4 huruf f Kode Etik Advokat
c. Pasal 11 Kode Etik Advokat
d. Pasal 5 Kode Etik Advokat
57. Menerima pengaduan dari teradu dan mengadili serta menjatuhkan sanksi-
saksi kepada Teradu, merupakan salah satu bentuk putusan Majelis Dewan
Kehormatan Daerah/Cabang, yang dapat dilihat dalam :
a. Pasal 16 ayat 1Kode Etik Advokat
b. Pasal 20 Kode Etik Advokat
c. Pasal 19 Kode Etik Advokat
d. Pasal 18 Kode Etik Advokat
58. Jangka waktu permohonan banding yang diajukan ke Dewan Kehormatan
Pusat melalui Dewan Kehormatan Cabang/Daerah menurut Pasal 18 ayat 2
Kode Etik Advokat adalah :
a. 14 hari
b. 8 hari
c. 20 hari
d. 21 hari
66. Campur tangan pihak ketiga dalam suatu perkara yang sedang belangsung
tidak memihak disebut
a. Intervesi
b. Voeging
c. Tussen Komst
d. Vrijwaring
69. Pihak ketiga yang merasa sebagai Pemilik dari barang yang sedang di
sengketakan di Pengadilan Negeri, dan dia ingin membela haknya, maka ia
dapat masuk dalam perkara tersebut yang sedang berjalan, hal ini dalam
praktek Peradilan disebut?
a. Tussenkomst
b. Derden Verzet
c. Intervensi
d. Vrijwaring
71. Didalam pemeriksaan perkara perdata yang dicari adalah keberan formil,
yang artinya
a. Kebenaran mutlak
b. Kebenaran relatif
c. Kebenaran yang didasarkan pada bukti-bukti formil
d. Kebenaran semu
72. Verzet adalah upaya hukum
a. luar biasa
b. biasa
c. verstek
d. upaya banding
77. Hukum Acar Perdata Indonesia diatur dalam aturan hukum berikut, kecuali
a. HIR dan R.Bg
b. HIR. R.Bg, KUHPerdata
c. HIR.R.Bg, KUHPerdata, Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA)
d. HIR.R.Bg, KUHPerdata, SEMA, dan doktrin hukum
78. Secara umum, Pasal 118 HIR menentukan azas „Actor Seguitor Farfum Rei‟
yang maksudnya adalah..
a. Gugatan harus diajukan ke pengadilan yang yurisdiksinya melingkupi
tempat tinggal tergugat
b. Gugatan harus diajukan pengadilan yang yurisdiksinya melingkupi tempat
tinggal penggugat
c. Gugatan harus diajukan ke pengadilan yang yurisdiksinya melingkupi
tempat tinggal saksi dan barang bukti
d. Gugatan harus di ajukan ke pengadilan yang yurisdiksinya melingkupi
tempat tinggal penggugat dan Turut Tergugat
79. Unsur-unsur surat gugatan adalah.
a. Identitas para pihak, Fundamentum Petendi dan Petitum
b. Identitas para pihak, gugatan, dan tuntutan
c. Uraian tentang gugatan dan tuntutan
d. Uraian lengkap posita dan petitum
81. Tergugat berhak mengajukan eksepsi dilatoir dan peremtoir pada saat.
a. Mengajukan jawaban
b. Mengajukan duplik
c. Mengajukan bukti
d. Persidangan pertama dibuka
84. Kapan putusan terhadap eksepsi absolute dalam perkara perdata dilakukan
oleh hakim
a. Pada saat sebelum pemeriksan materi gugatan
b. Pada saat pemeriksaan materi gugatan
c. Setelah tergugat mengajukan jawaban
d. Bersamaan dengan putusan akhir
86. Secara khusus hukum acara perdata mengenal azas: “Actor Sequitor
Forum Sitei”.sebagai pengecualian azas “Actor Sequitor Forum Rei”
Maksudnya adalah.
a. Gugatan harus diajukan ke pengadilan yang yurisdiksinya meliputi tempat
benda tidak bergerak
b. Gugatan yang harus diajukan ke pengadilan yang yurisdiksinya
melingkupi tempat tinggal Tergugat
c. Gugatan yang harus diajukan ke pengadilan yang yurisdiksinya
menlingkupi tempat tinggal Tergugat dan Turut Tergugat
d. Jawaban c dan b benar
87. Salah satu asas pemeriksaan perkara perdata adalah audi et alteram partem
yang artinya adalah
a. Hakim harus mendengar pendirian pihak-pihak yang berperkara secara
adil
b. Hakim harus mendengar keterangan saksi-saksi
c. Hakim harus memeriksa bukti-bukti kedua kebelah pihak yang berperkara
d. Hakim harus membuat keputusan yang adil
100. Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh pihak yang kalah terhadap
putusan Niet Onvantkelijke Velklaard (NO) adalah
a. Mengajukan upaya hokum banding
b. Mengajukan gugatan hokum
c. Mengajukan peninjauan kembali (PK)
d. Jawaban a dan b benar
101. Tergugat berhak mengajukan eksepsi dilatoir dan peremtoir pada saat.
a. Mengajukan jawaban
b. Mengajukan duplik
c. Mengajukan bukti
d. Persidangan pertama dibuka
103. Gugatan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian posita dan bagian
Petitum. Yang dimaksud dengan Petitum adalah:
a. Bagian dari Gugatan yang memuat alas an berdasarkan keadaan
b. Bagian dari Gugatan yang memuat alas an berdasarkan hukum
c. Bagian dari Gugatan yang memuat hal- hal yang diinginkan atau diminta
Penggugat
d. Bagian dari Gugatan yang memaparkan mengenai dasar dari duduk
perkara
117. Menurut Pasal 390 HIR panggilan tergugat jika tidak ditemukan, maka
surat panggilan diserahkan kepada
a. Camat yang bersangkutan
b. Kepala sektor kepolisian yang bersangkutan
c. Bupati yang bersangkutan
d. Kepala desa yang bersangkutan
120. Mereka yang meragukan keaslian suatu akta otentik atau menyatakan
Akta oktentik aquo palsu, harus dapat dapat membuktikan kepalsuan akta
tersebut, hal ini dapat dilihat dalam :
a. Putusan MA No.868 K/Sip/1974
b. Putusan MA No. 702 K/Sip/1991
c. Putusan MA No. 3360 K/Pdt/1983
d. Putusan MA No. 630 K/Pdt/1964
121. Akta Notaris yang tidak megandung kebenaran materil dianggap sebagai
akta yang bersifat proforma. Dimana, dalam hal pembuatan akta notaris,
mengandung penyalah gunaan formalitas, yakni dengaan itikad buruk
memberi keterangan yang tidak benar , dan secara absurd (tidak rasional
atau tidak natural), diterima begitu saja oleh notaris, maka akta notaris yang
seperti itu mengandung isi kebohongan, sehingga kebenaran materil tidak
nyata tampak di dalamnya, oleh karena itu dianggap tidak mempunyai
kekuatan pembuktian sebagai akta otentik, ketentuan mengenai hal tersebut
dapat dilihat dalam :
a. Putusan MA No. 702 K/Sip/1991
b. Putusan MA No. 3360 K/Pdt/1983
c. Putusan MA No. 630 K/Pdt/1964
d. Putusan MA No.2510/K/Pdt/1991
125. Tulisan yang berisi pernyataan yang ditanda tangani oleh pembuat
tulisan tersebut, diakui sebagai Akta di Bawah Tangan (ABT), ketentuan hal
ini dapat dilihat dalam :
a. Putusan MA No.2510/K/Pdt/1991
b. Putusan MA No.3556 K/Sip/1985
c. Putusan MA No. 3360 K/Pdt/1983
d. Putusan MA No. 4434 K/Pdt/1986
126. Sita dapat diajukan selama perkara tersebut belum meperoleh putusan
yang berkekuatan hukum tetap, ketentuan mengenai hal ini dapat dilihat
dalam :
a. Pasal 125 HIR
b. Pasal 123 HIR
c. Pasal 121 HIR
d. Pasal 227 ayat 1 HIR
130. Gugatan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian Posita dan Petitum, yang
dimaksud dengan Petitum adalah :
a. Bagian dari gugatan yang memuat alasan-alasan berdasar keadaan
b. Bagian dari gugatan yang memuat alasan-alasan berdasar hukum
c. Bagian dari gugatan yang memuat hal-hal yang di inginkan/diminta
Penggugat
d. Bagian dari gugatan yang memaparkan mengenai dasar atau duduk
perkara
132. Ganti kerugian atas perbuatan melawan hukum dapat dilihat dalam :
a. Pasal 1234 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
b. Pasal 1433 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
c. Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
d. Pasal 1764 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
137. Gugatan akan ditolak oleh hakim, jika gugatan dalam keadaan :
a. Kabur
b. Kurang Pihak
c. Tidak berdasar hkum
d. lewat waktu
147. Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh
Pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta Debitor Pailit dibawah
pengawasan Hakim Pengawas, disebut :
a. Konsiliator
b. Mediator
c. Kurator
d. Semua Jawaban Salah
149. Upaya Hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas permohonan
pernyataan pailit adalah :
a. Banding
b. Eksekusi
c. Gugatan
d. Kasasi
150. Batas waktu untuk pengajuan kasasi atas permohonan pernyatan pailit
adlah :
a. 10 hari
b. 15 hari
c. 29 hari
d. 8 hari
155. Dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan akta nikah, maka
pihak yang berkepentingan dapat mengajukan Perkara ke Pengadilan
Agama, yaitu perkara :
a. Cerai Gugat
b. Cerai Talak
c. Itsbat Nikah
d. Rujuk
157. Pengadilan hanya memberikan izin kepada seorang suami yang akan
beristeri lebih dari seorang, apabila :
a. Isteri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai isteri
b. Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan
c. Isteri tidak dapat melahirkan keturunan
d. Semua Benar
158. Syarat tambahan bagi seorang suami yang isteri beristeri lagi adalah :
a. Adanya persetujuan isteri
b. Adanya ijin dari mertua
c. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup
suami-
Isteri dan anak-anak mereka
d. A dan C Benar
159. Seorang wanita yang hamil diluar nikah, dapat dikawinkan dengan pria
yang telah menghamilinya tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya,
ketentuan mengenai hal ini diatur dalam :
a. Pasal 55 Kompilasi Hukum Islam
b. Pasal 56 Kompilasi Hukum Islam
c. Pasal 30 Kompilasi Hukum Islam
d. Pasal 53 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam
163. Talak yang tidak boleh dirujuk, tapi boleh akad nikah baru dengan bekas
suaminya, meskipun dalam masa iddah, disebut :
a. Talak ba‟in sughraa
b. Talak raj‟i
c. Talak sunny
d. B dan C benar
164. Talak yang dilarang karena dijatuhkan pada waktu isteri dalam keadaan
haid, atauIsteri dalam keadaan suci tapi sudah dicampuri pada waktu suci
tersebut, disebut dengan talak
a. Talak raj‟i
b. Talak sunny
c. Talak ba‟in sughraa
d. Talak bid‟i
166. Gugatan perceraina diajukan oleh isteri atau kuasanya, pada Pengadilan
Agama, yang daerah hukumnya mewilayahi tempat tinggal :
a. Penggugat
b. Tergugat
c. Penggugat dan Tergugat
d. B dan C Benar
168. Isteri yang nusyuz tidak berhak mendapatkan nafkah iddah, bila dirinya
di talak oleh suaminya, ketentuan mengenai hal tersebut diatur dalam :
a. Pasal 154 Kompilasi Hukum Islam
b. Pasal 122 Kompilasi Hukum Islam
c. Pasal 141 Kompilasi Hukum Islam
d. Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam
169. Waktu tunggu bagi seorang janda yang putus perkawinan karena
peceraian dan sedang tidak dalam masa haid adalah ;
a. 20 hari
b. 40 hari
c. 60 hari
d. 90 hari
170. Waktu tunggu bagi seorang janda yang putus perkawinan karena
kematian, adalah :
a. 20 hari
b. 40 hari
c. 60 hari
d. 90 hari
174. Akibat hukum yang timbul apabila pemohon Talak (suami) selama 6
(enam) bulan sejak Putusan Pengadilan Agama dibacakan, tidak
mengucapkan ikrar talak, adalah :
a. Ikatan Perkawinan tetap utuh
b. Cerai Otomatis
c. Ditunggu 3 (tiga) bulan lagi
d. Semua Jawaban Salah
175. Dalam hukum Islam, pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa
imbalan Dari seseorang kepada orang lain yang masih hidup disebut :
a. Warisan
b. Wasiat
c. Hibah
d. Harta Peninggalan
176. Orang yang pada saat meninggalnya atau yang dinyatakan meninggal
berdasarkan putusan Pengadilan beragama Islam, meninggalkan harta
peninggalan, disebut :
a. Pewasiat
b. Pewaris
c. Ahli Waris
d. A dan C Benar
177. Janda yang ditinggal mati oleh Pewaris (Suami) dan tidak
memiliki anak, menurut Pasal180 Kompilasi Hukum Islam mendapatkan :
a. 1/ 2 bagian dari Harta Waris
b. 1/ 4 bagian dari Harta Waris
c. 1/ 6 bagian dari Harta Waris
d. 1/ 8 bagian dari Harta Waris
178. Janda yang ditinggal mati oleh Pewaris (Suami) dan memiliki anak,
menurut Pasal180 Kompilasi Hukum Islam mendapatkan :
a. 1/ 2 bagian dari Harta Waris
b. 1/ 4 bagian dari Harta Waris
c. 1/ 6 bagian dari Harta Waris
d. 1/ 8 bagian dari Harta Waris
179. 180. Duda yang ditinggal mati oleh Pewaris (Isteri) dan tidak memiliki
anak, menurut Pasal 179 Kompilasi Hukum Islam mendapatkan :
a. 1/ 2 bagian dari Harta Waris
b. 1/ 4 bagian dari Harta Waris
c. 1/ 6 bagian dari Harta Waris
d. 1/ 8 bagian dari Harta Waris
180. Duda yang ditinggal mati oleh Pewaris (Isteri) dan memiliki anak,
menurut Pasal 179 Kompilasi Hukum Islam mendapatkan :
a. 1/ 2 bagian dari Harta Waris
b. 1/ 4 bagian dari Harta Waris
c. 1/ 6 bagian dari Harta Waris
d. 1/ 8 bagian dari Harta Waris
181. Ayah dari Pewaris yang tidak memiliki anak, menurut Pasal 177
Kompilasi Hukum Islam mendapatkan :
a. 1/ 3 bagian dari Harta Waris
b. 1/ 4 bagian dari Harta Waris
c. 1/ 6 bagian dari Harta Waris
d. 1/ 8 bagian dari Harta Waris
182. Ibu dari Pewaris yang memiliki anak atau dua saudara atau lebih,
menurut Pasal 178 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam mendapatkan :
a. 1/ 2 bagian dari Harta Waris
b. / 4 bagian dari Harta Waris
c. 1/ 6 bagian dari Harta Waris
d. 1/ 8 bagian dari Harta Waris
183. Ibu dari Pewaris yang tidak memiliki anak atau dua saudara atau lebih,
menurut Pasal 178 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam mendapatkan :
a. 1/ 3 bagian dari sisa harta waris yang telah dibagi dengan janda/duda
sertaayah Pewaris
b. 1/ 4 bagian darisisa harta waris yang telah dibagi dengan janda/duda
serta ayah Pewaris
c. 1/ 6 bagian dari sisa harta waris yang telah dibagi dengan janda/duda
serta ayah Pewaris
d. 1/ 8 bagian dari sisa harta waris yang telah dibagi dengan janda/duda
serta ayah Pewaris
184. Ayah dari Pewaris yang memiliki anak, menurut Pasal 177 Kompilasi
Hukum Islam mendapatkan :
a. 1/ 2 bagian dari Harta Waris
b. 1/ 4 bagian dari Harta Waris
c. 1/ 6 bagian dari Harta Waris
d. 1/ 8 bagian dari Harta Waris
185. Kewajiban ahli waris terhadap Pewaris menurut ketentuan Pasal 179
ayat 1 Kompilasi Hukum Islam adalah:
a. Mengurus dan menyelesaikan sampai pemakaman jenasah selesai
b. Menyelesaikan baik hutan-hutang berupa pengobatan, perwatan,
termasuk kewajiban pewaris, termasuk menagih piutang.
c. Menyelesaikan wasiat pewaris
d. Semua Benar
186. Apabila Pewaris beristeri lebih dari seorang, maka masing-masing isteri
berhak mendapat bagian atas gono-gini dari rumah tanga dengan suaminya,
sedangkan keseluruhan bagian [ewaris adalah menjadi hak para ahli
warisnya, ketentuan mengenai hal ini dapat dilihat dalam :
a. Pasal 156 Kompilasi Hukum Islam
b. Pasal 190 Kompilasi Hukum Islam
c. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam
d. Pasal 110 Kompilasi Hukum Islam
187. Harta yang dapat dihibahkan menurut ketentuan pasal 210 ayat 1
Kompilasi Hukum Islam adalah :
a. 1 / 4 bagian
b. 1 / 6 bagian
c. 1 / 3 bagian
d. 1/ 8 bagian
190. Menurut ketentuan Pasal 186 Kompilasi Hukum Islam, anak yang lahir di
luar perkawinan hanya mempunyai hubungan saling mewaris dengan :
a. Kakak nya
b. Adik nya
c. Ayahnya
d. Ibunya
192. Tenggang waktu untuk mengajukan upaya banding menurut Pasal 233
ayat 2 KUHAP adalah :
a. 7 hari setelah putusan dijatuhkan
b. 14 hari setelah putusan diberitahukan kepada Terdakwa
c. 14 hari setelah putusan di kirim ke Pengadilan Negeri
d. Tidak mengenal tenggang waktu
193. Tenggang waktu untuk mengajukan upaya kasasi menurut Pasal 245
ayat 1 KUHAP adalah :
a. 7 hari setelah putusan dijatuhkan
b. 14 hari setelah putusan diberitahukan kepada Terdakwa
c. 14 hari setelah putusan di kirim ke Pengadilan Negeri
d. Tidak mengenal tenggang waktu
194. Jenis penahanan menurut pasal 22 ayat 1KUHAP adalah :
a. Penahanan Rumah Tahanan Negara
b. Penahanan Rumah
c. Penahanan Kota
d. Semua Benar
195. Jangka waktu penahanan yang diberiikan oleh Penuntut Umum untuk
kepentingan penyidikan, menurut Pasal 25 ayat 1 KUHAP adalah :
a. 10 hari
b. 14 hari
c. 8 hari
d. 20 hari
206. Petunjuk sebagai alat bukti menurut KUHAP hanya dapat diperoleh dari
sebagaimana diuraikan dibawah ini kecuali :
a. Keterangan Saksi
b. Surat
c. Keterangan Terdakwa
d. Perkiraan
207. Penuntut Umum setelah menerima hasil penyidikan dari Penyidik segera
mempelajari dan menelitinya, wajib memberitahukan kepada Penyidik
apakah hasil Penyidikan itu sudah lengkap atau belum dalam kurun waktu :
a. Tiga hari
b. Empat Belas Hari
c. Tujuh Hari
d. Delapan hari
213. Hal-hal dibawah ini termasuk kategori tindak pidana ringan, kecuali ;
a. Perkara yang diancam dengan pidana lebih dari tiga bulan
b. Perkara yang diancam dengan denda sebanyak-banyaknya Rp 7500
c. Pelanggaran Tabrak Lari
d. Penghinaan ringan
215. Jika perbuatan yang dinyatakan kepada Terdakwa, terbukti secara sah
dan menyakinkan, tetapi perbuatan tersebut bukan merupakan tindak pidana,
maka amar putusan hakim menyatakan :
a. Membebaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukm
b. Membebaskan Terdakwa dari segala tuduhan hukum
c. Melepsaskan Terdakwa dari dari segala tuntutan hukum
d. Menjatuhkan pidana bersyarat.
218. Pasal 1 ayat 1 KUHP memuat kaidah yang berasal dari asas hukum
pidana ,yaitu:
a. Asas Legalitas
b. Asas Praduga Tak Bersalah
c. Asas Pembuktian Positif
d. Asas Pembuktian Negatif
221. Dalam proses penyidikan di Kejaksaan dikenal dengan istilah P21, yaitu :
a. Surat Perintah Penyidikan
b. Penerimaan Laporan
c. Laporan Hasil Penyidikan
d. Pemberitahuan bahwa hasil penyidikan sudah lengkap
223. Apa yang dipersiapkan pada saat anda melakukan gugatan di Peradilan
TUN ?
a. Gugatan sedapat mungkin disertai dengan Surat Keputusan TUN yang
disengketakan.
b. Gugatan tidak dapat dikuasakan oleh seorang Advokat
c. Gugatan tidak perlu ditanda tangani
d. Semua pihak yang terlibat harus digugat sebagaimana gugatan melalui
peradilan umum.
226. Sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau
Badan Hukum Perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara,
baik di Pusat maupun di Daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan
Tata Usaha Negara, disebut dengan istilah :
a. Sengketa Perdata
b. Sengketa Pidana
c. Sengketa Tata Usaha Negara
d. Semua jawaban salah
231. Jangka waktu untuk mengajukan banding terhadap putusan TUN adalah :
a. 7 hari
b. 10 hari
c. 14 hari
d. 24 hari
232. Peradilan Tata Usaha Negara dibentuk dan daitur berdasarkan peraturan
perundang-undangan berupa :
a. UU Nomor 5 Tahun 1960 direvisi dengan UU Nomor 8 Tahun 2004
b. UU Nomor 5 Tahun 1986 direvisi dengan UU Nomor 9 Tahun 2004
c. UU Nomor 5 Tahun 1988 direvisi dengan UU Nomor 9 Tahun 2004
d. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1986 direvisi dengan UU Nomor 9 Tahun
2004
233. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara mengenal istilah berikut ini,
kecuali :
a. Dismissal Process
b. Perlawanan
c. Verstek
d. Putusan Pendahuluan/Sela
235. Yang merupakan Objek Gugatan Peradilan Tata Usaha Negara dibawah ini
adalah:
a. Keputusan Komisi Pemilihan Umum
b. Keputusan yang bersifat umum
c. Keputusan yang merupakan perbuatan hukum perdata
d. Keputusan pemberhentian pegawai negeri sipil
236. Di dalam Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara dikenal Asas
“Presumption Justae Causa”, yang artinya adalah :
a. Prinsip Praduga tak bersalah
b. Keputusan Tergugat haruslah dianggap salah sampai ada putusan
pengadilan yang sah
c. Keputusan Tergugat haruslah dianggap benar sampai ada putusan
pengadilan yang sah
d. Gugatan Pengguat haruslah dianggap benar sampai dengan adanya
putusan yang sah
238. Dibawah ini adalah alat bukti dalam Tata Usaha Negara, kecuali
a. Surat atau Tulisan
b. Keterangan ahli
c. Pengakuan Terdakwa
d. Pengetahuan Hakim
240. Dalam hal gugatan dikabulkan, maka dalam putusan Pengadilan tersebut
dapat ditempatkan kewajiban yang harus dilakukan oleh Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara,
berupa :
a. Kewajiban pencabutan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan
b. Pencabutan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan dan
penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara yang baru
c. Penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara
d. Semuanya benar
241. Prosedur Proses penyaringan berkas perkara di PTUN oleh Ketua PTUN
disebut dengan istilah
a. Screening process procedur
b. Check in process prosedur
c. Dismissal process procedur
d. Semuanya salah:
243. Dalam Sengeketa Tata Usaha Negara Pemilihan, KPU Provinsi/KIP Aceh
atau KPUKabupaten/ Kota atau KIP Kabupaten/Kota, mernurut Perma
Nomor 11 Tahun 2016, berkedudukan sebagai :
e. Penggugat
f. Tergugat
g. Penggugat dan Tergugat
h. Semua Salah
244. Dalam Sengketa Tata Usaha Negara Pemlihan, pasangan Calon Gubernur
dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati,
CalonWalikota dan Calon Wakil Walikota, berkedudukan sebagai :
a. Penggugat
b. Tergugat
c. Penggugat dan Tergugat
d. Semua Salah
.
245. Batas waktu mengajukan gugata sengketa tata usaha negara pemilihan
menurut Perma Nomr 11 Tahun 2016 adalah :
e. 3 (tiga) hari setelah dikeluarkannya putusan Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kabupaten/Kota.
f. 6 (enam) hari setelah dikeluarkannya putusan Bawaslu Provinsi atau
Panwas Kabupaten/Kota.
g. 9 (sembilan) hari setelah dikeluarkannya putusan Bawaslu Provinsi
atau Panwas Kabupaten/Kota.
h. 12 (dua belas) hari setelah dikeluarkannya putusan Bawaslu
Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota.
246. Batas waktu Majelis Hakim memutuskan sengketa tata usaha negara
pemilihan adalah :
e. 15 (lima belas) hari terhitung sejak gugatan dinyatakan lengkap.
f. 20 (dua puluh) hari terhitung sejak gugatan dinyatakan lengkap.
g. 25 (Dua Puluh Lima) hari terhitung sejak gugatan dinyatakan lengkap.
h. 30 (Tiga Puluh) hari terhitung sejak gugatan dinyatakan lengkap.
247. Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Pihak yang kalah dalam
sengketa tata Usaha Negara adalah :
e. Banding
f. Eksekusi
g. Kasasi
h. Salah Semua
248. Batas waktu untuk mengajukan upaya hukum tersebut bagi pihak yang
keberatan atas putusan sengketa tata usaha negara pemilihan adalah :
e. 10 (Sepuluh) hari terhitung sejak diucapkannya putusan atau sejak
pengiriman putusan.
f. 15 (lima Belas) hari terhitung sejak diucapkannya putusan atau sejak
pengiriman putusan.
g. 5 (lima) hari terhitung sejak diucapkannya putusan atau sejak pengiriman
putusan.
h. 25 (Dua lima) hari terhitung sejak diucapkannya putusan atau sejak
pengiriman putusan.
252. Perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan/atau perubahan syarat-
syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, atau peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama, disebut dengan :
a. Kepentingan
b. PHK
c. Hak
d. Antar Serikat Pekerja atau Serikat Buruh
253. Perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak, akibat adanya
perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusa- haan, atau
perjanjian kerja bersama, disebut dengan:
a. Kepentingan
b. PHK
c. Hak
d. Antar Serikat Pekerja atau Serikat Buruh
254. Penyelesaian suatu perselisihan kepentingan, dan perselisihan antar serikat
pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan, di luar Pengadilan
Hubungan Industrial melalui kesepakatan tertulis dari para pihak yang
berselisih untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan kepada arbiter yang
putusannya mengikat para pihak dan bersifat final., disebut dengan :
a. Konsiliasi
b. Mediasi
c. Arbitrase
d. Advokasi
256. Seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang berselisih dari daftar
arbiter yang ditetapkan oleh Menteri untuk memberikan putusan mengenai
perselisihan kepentingan, dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh
hanya dalam satu perusahaan yang diserahkan penyelesaiannya melalui
arbitrase yang putusannya mengikat para pihak dan bersifat final, disebut
sebagai :
a. Mediator
b. Konsiliator
c. Arbiter
d. Semua Jawaban Salah
257. Apa istilah mya perundingan antara pekerja/buruh atau serikat pekerja /
serikat buruh dengan pengusaha untuk
menyelesaikan hubungan industrial :
a. Bipatrit
b. Tripartit
c. Musyawarah
d. Musyawarah Mufakat
262. Jika tidak tercapai kesepakatan dalam mediasi, maka mediator mengeluarkan
:
a. Anjuran tertulis
b. Perjanjian Bersama
c. Fiat Eksekusi
d. Surat Pelimpahan Perkara
270. Batas waktu pengajuan upaya hukum kasasi atas putusan perselishan
industria adalah::
a. 7 hari
b. 8 hari
c. 12 hari
d. 14 hari
Dalam perjanjian hutang piutang tanggal 1 Februari 2004, PT. Manca Negara
telah menyerahkan jaminan, berupa:
1. Sebidang tanah dan bangunannya, dikenal terletak di Jl. Lalu Lalang No. 99,
Jakarta, sebagaimana dinyatakan dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 31
seluas 1.000 m2.
2. Sebidang tanah dan bangunannya, dikenal terletak di Jl. Panjang No.111,
Jakarta, sebagaimana dinyatakan dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 999
seluas 5.000 m2.
Sesuai dengan Akte Perjanjian Hutang Piutang Nomor 100, PT. Manca Negara,
harus mengembalikan pinjamannya kepada PT. Bank Bola Dunia, dengan cara
mengangsur Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) perbulan.
Walaupun PT. Manca Negara telah berhasil mencicil jumlah hutangnya dalam
waktu satu tepatnya tanggal 1 Februari 2005 sebanyak Rp. 60.000.000.000,-
(enam puluh miliyar rupiah). Namun pada kenyataannya pada tanggal 1
Februari 2006 PT. Manca Negara, telah lalai melaksanakan kewajiban
membayar kepada PT. Bank Bola Dunia berupa sisa hutangnya Rp.
60.000.000.000,- (enam puluh miliyar rupiah). Segala upaya yang patut menurut
hukum telah dicoba oleh PT. Bank Bola Dunia untuk menagih sisa hutang PT.
Manca Negara, namun tetap buntu. Oleh karena itu PT. Bank Bola Dunia
bermaksud untuk menggugat PT. Manca Negara ke Pengadilan Negeri dan
selanjutnya menunjuk Advokat Baba dan Lingling yang mempunyai Reputasi
baik selama ini di Jakarta.
Pertanyaan: :
1. Buatlah Surat kuasa khusus dari PT. Bank Bola Dunia kepada Advokat
Baba, yang beralamat Kantor di Jakarta Jl. Bacang. No. 13 ?
2. Buatlah Surat Gugatan ringkas berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang
diterima Advokat Baba dari PT. Bank Bola Dunia ke Pengadilan ?
Kasus Posisi 2:
Mbah Marijan, seorang pedagang yang berusia 48 tahun bertempat tinggal di
Jl. Perwira gang Damai No. 20 Prabumulih, Sumsel. Ia akan membuka usaha
namun kekurangan modal. Untuk itu ia meminjam kepada Drs. Solihin, Umur
45 Tahun seorang wiraswasta yang beralamat di Jl. Arjuna II No. 253
Prabumulih. Perjanjian utang piutang tersebut dilaksanakan dihadapan Firlandia
Muchtar, SH, Mkn., Notaris di Prabumulih pada tanggal 14 Februari 2012 dalam
perjanjian No. 09, dimana dalam perjanjian tersebut Drs. Solihin meminjamkan
uang kepada Mbah Marijan sebesar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta
rupiah) dengan Jaminan Tanah dan Bangunan Milik Mbah Marijan yang terletak
di Jl. Gadjah Mada No. 11 Prabumulih tercatat sebagai Hak Milik No. 13 seluas
120m2. Berdasarkan perjanjian itu Mbah Marijan harus melunasi utangnya
dengan cicilan tiap bulannya sebesar Rp. 6.000.000,-. Setelah berjalan setahun
ternyata Mbah Marijan hanya membayar sebagian utang pokoknya sebesar
yang totalnya sejumlah Rp. 72.000.000,- ( tujuh puluh dua juta rupiah ). Bahkan
pada bulan berikutnya Mbah Marijan tidak membayar sama sekali pinjaman
pokoknya, sehingga total tunggakan adalah Rp. 48.000.000,- ( empat puluh
delapan juta rupiah ). Hal ini membuat Drs. Solihin melalui pengacaranya
memberikan teguran kepada Marijan yaitu pada tanggal 15 Maret 2013 dan
tanggal 15 Mei 2013, namun ternyata Mbah Marijan selalu beralasan, dan
membuat Drs. Solihin terganggu waktu, tenaga, dan pikirannya sehingga
mengalami kerugian yang ditaksir Rp. 20.000.000,-. Setelah dua somasi tidak
dihiraukan oleh Mbah Marijan, akhirnya pada tanggal 1 Juli 2013, Drs. Solihin
meminta pengacaranya Dedy Sulaiman, SH, M.Hum dan Sugito Abadi, SH dari
Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Ariwin & Rekan, Jl. Kusuma Bangsa No.
14 T, Muara Enim, mengajukan gugatan terhadap Mbah Marijan di Pengadilan
Negeri kota Prabumulih di Jl. Jendr. Sudirman No. 111 komplek Perkantoran
Pemda Prabumulih.
Pertanyaan :