Anda di halaman 1dari 4

Berikut adalah alasan pemberian bobot untuk setiap faktor pada Matrix IFE Bank BRI:

1. Kemampuan dalam Beradaptasi (Adaptability) (Bobot: 0.15): Kemampuan


beradaptasi sangat penting dalam lingkungan bisnis yang terus berubah. Bank BRI
yang memiliki kemampuan adaptasi yang baik akan lebih mampu menghadapi
perubahan pasar dan regulasi yang dinamis.
2. Jaringan yang Tersebar Luas di Indonesia (Bobot: 0.12): Jaringan yang luas
memberikan Bank BRI keunggulan dalam mencapai pasar yang lebih luas dan
memberikan layanan yang lebih dekat dengan nasabah.
3. Digitalisasi Sistem Perbankan(Bobot: 0.10): Digitalisasi sistem perbankan adalah
kunci untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan layanan yang
lebih baik kepada nasabah. Bank BRI yang memiliki sistem digital yang kuat dapat
bersaing lebih baik dalam industri perbankan yang semakin digital.
4. Berfokus pada Segmen UMKM (Bobot: 0.10): UMKM merupakan salah satu pilar
ekonomi Indonesia. Fokus pada segmen ini memberikan Bank BRI kesempatan
untuk mengembangkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM dan
mendukung pertumbuhan sektor ini.
5. Layanan yang Beragam (Bobot: 0.08): Beragamnya layanan yang ditawarkan oleh
Bank BRI meningkatkan daya tarik bagi nasabah dan dapat meningkatkan loyalitas
nasabah.
6. Citra Merek dan Reputasi yang Kuat (Bobot: 0.10): Citra merek yang kuat
membantu Bank BRI untuk membedakan dirinya dari pesaing dan membangun
kepercayaan nasabah.
7. Tingkat NPL yang Relatif Tinggi (Bobot: 0.10): Tingginya tingkat Non-Performing
Loans (NPL) dapat memberikan dampak negatif terhadap keuangan Bank BRI dan
perlu menjadi perhatian serius.
8. Meningkatnya Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (Bobot: 0.08): Meningkatnya rasio
ini dapat menunjukkan bahwa Bank BRI mungkin memiliki ketergantungan
terhadap pendanaan dari pihak ketiga, yang dapat meningkatkan risiko keuangan.
9. Tingginya Biaya Operasional (Bobot: 0.10): Tingginya biaya operasional dapat
mengurangi profitabilitas Bank BRI dan perlu dikendalikan untuk meningkatkan
efisiensi.
10. Rentan terhadap Malware dan Sistem Keamanan Outdated (Bobot: 0.07):
Keamanan sistem perbankan menjadi sangat penting dalam era digital ini. Rentan
terhadap malware dan sistem keamanan yang outdated dapat membahayakan
kepercayaan nasabah dan mengakibatkan kerugian finansial.

Kekuatan:
1. Kemampuan dalam Beradaptasi (Ranking: 4): Bank BRI memiliki kemampuan yang sangat
baik dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis, yang tercermin dari
keberhasilannya dalam menghadapi perubahan pasar dan teknologi.
2. Jaringan yang Tersebar Luas di Indonesia (Ranking: 4): Jaringan yang luas memberikan Bank
BRI keunggulan dalam mencapai pasar yang lebih luas dan memberikan layanan yang lebih
dekat dengan nasabah.
3. Digitalisasi Sistem Perbankan (Ranking: 4): Bank BRI memiliki sistem perbankan yang sudah
terdigitalisasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan.
4. Berfokus pada Segmen UMKM (Ranking: 3): Fokus pada segmen UMKM memberikan Bank
BRI kesempatan untuk mengembangkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM dan
mendukung pertumbuhan sektor ini.
5. Layanan yang Beragam (Ranking: 3): Beragamnya layanan yang ditawarkan oleh Bank BRI
meningkatkan daya tarik bagi nasabah dan dapat meningkatkan loyalitas nasabah.
6. Citra Merek dan Reputasi yang Kuat (Ranking: 4): Citra merek yang kuat membantu Bank
BRI untuk membedakan dirinya dari pesaing dan membangun kepercayaan nasabah.
Kelemahan:
7. Tingkat NPL yang Relatif Tinggi (Ranking: 2): Tingginya tingkat Non-Performing Loans
(NPL) dapat memberikan dampak negatif terhadap keuangan Bank BRI dan perlu menjadi
perhatian serius.
8. Meningkatnya Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (Ranking: 2): Meningkatnya rasio ini dapat
menunjukkan bahwa Bank BRI mungkin memiliki ketergantungan terhadap pendanaan dari
pihak ketiga, yang dapat meningkatkan risiko keuangan.
9. Tingginya Biaya Operasional (Ranking: 2): Tingginya biaya operasional dapat mengurangi
profitabilitas Bank BRI dan perlu dikendalikan untuk meningkatkan efisiensi.
10. Rentan terhadap Malware dan Sistem Keamanan Outdated (Ranking: 2): Keamanan sistem
perbankan menjadi sangat penting dalam era digital ini. Rentan terhadap malware dan sistem
keamanan yang outdated dapat membahayakan kepercayaan nasabah dan mengakibatkan
kerugian finansial.
Berikut adalah alasan pemberian bobot untuk setiap faktor pada tabel EFE Bank BRI:
1. Meningkatnya Perekonomian
Peneliti memberikan bobot 0,11 karena pertumbuhan ekonomi yang positif menciptakan
peluang bagi Bank BRI untuk meningkatkan aktivitas perbankan dan pertumbuhan bisnis.
Peneliti memberikan rating 4 karena pertumbuhan ekonomi yang positif memberikan peluang
yang signifikan bagi Bank BRI untuk meningkatkan aktivitas perbankan dan pertumbuhan
bisnis.
2. Perkembangan Teknologi
Peneliti memberikan bobot 0,09 karena perkembangan teknologi memberikan
peluang bagi Bank BRI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan inovasi layanan
perbankan. Peneliti memberikan rating 4 karena perkembangan teknologi dapat membantu
Bank BRI meningkatkan efisiensi operasional dan layanan kepada nasabah. Dampak yang
ditimulkan sangat signifikan karena dapat mempercepat proses penyebaran dan bertukar
informasi tiap kantor BRI.
3. Bekerjasama dengan Pihak Ketiga untuk Memperluas Pasar
Peneliti memberikan bobot 0,10 karena kerjasama dengan pihak ketiga seperti merchant atau
perusahaan lain dapat membantu Bank BRI memperluas pasar dan meningkatkan jumlah
nasabah. Peneliti memberikan rating 4 karena Kerjasama dengan pihak ketiga dapat
memberikaan dampak yang cukup besar dalam memperluas pasar yang dimiliki saat ini
dengan cara menarik perhatian pasar dari pihak ketiga tersebut.
4. Bank Milik Pemerintah
Peneliti memberikan bobot 0,10 karena status kepemilikan ini memberikan Bank BRI
keuntungan strategis dalam hal dukungan pemerintah, termasuk dalam regulasi yang
mendukung, akses terhadap program-program pemerintah, dan sumber daya yang dapat
dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan stabilitas. Peneliti memberikan rating 4 karena sebagai
bank milik pemerintah, Bank BRI memiliki dukungan kuat dari pemerintah yang dapat
membantu dalam berbagai aspek, seperti dalam regulasi, kebijakan perbankan, dan dukungan
finansial. Status ini juga memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan bagi Bank BRI
dalam menjalankan operasinya dan membangun citra yang kuat di mata nasabah dan
stakeholders.
5. Ekspansi ke Pasar Keuangan Luar Negeri
Peneliti memberikan bobot 0,10 karena ekspansi ke pasar luar negeri dapat
memberikan diversifikasi pendapatan dan pertumbuhan yang lebih stabil. Peneliti
memberikan rating 3 karena ekspansi ke luar negeri memberikan peluang bagi Bank BRI
dalam memperluas pasarnya dan juga dapat menjangkau nasabah yang berada di luar negeri,
namun juga membawa risiko yang perlu dikelola dengan baik terhadap perbedaan aturan dan
budaya.
6. Merger atau Akuisisi dengan Bank Lain
Peneliti memberikan bobot 0,08 karena Merger atau akuisisi dapat membantu Bank
BRI memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pangsa pasar. Peneliti memberikan
rating 3 karena Merger atau akuisisi dapat membantu Bank BRI memperluas jangkauan pasar
dengan menjangkau pasar dari pihak perusahaan yang melakukan merger tersebut, namun
juga perlu dipertimbangkan dengan matang terhaap biaya yang timbul setelahnya.
7. Kejahatan Phising
Peneliti memberikan bobot 0,11 karena Kejahatan phising merupakan ancaman serius
yang dapat mengancam keamanan data nasabah dan reputasi Bank BRI. Peneliti memberikan
rating 4 karenaa hal ini sangat berdampak serius terhadap keuangan yang dimiliki BRI dan
dapat menuruntkan brand image sehingga kehilangan kepercayaan pelanggan .
8. Perubahan Regulasi oleh Pemerintah :
Peneliti memberikan bobot 0,08 karena Perubahan regulasi dapat mempengaruhi
operasional dan kebijakan perbankan Bank BRI. Peneliti memberikan rating 2 karena
perubahan regulasi dapat mempengaruhi operasional Bank BRI, namun juga dapat
memberikan peluang baru. Hal ini bergantung seberapa baik BRI dalam menjalankan
operasionalnya saat terjadi perubahan regulasi
9. Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Valas
Peneliti memberikan bobot 0,08 karena Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi
margin keuntungan dan risiko valuta asing bagi Bank BRI. Peneliti memberikan rating 2
karena perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi margin keuntungan Bank BRI dalam
transaksi valuta asing. Namun hal ini tidak terlalu berdampak signifikan karena perubahn nilai
valas cukup stabil baik naik maupun turunnya.
10. Pasar yang Bersifat Homogen
Peneliti memberikan bobot 0,08 karena Pasar yang homogen dapat menyebabkan
persaingan yang ketat dan tekanan pada harga dan margin keuntungan Bank BRI. Peneliti
memberikan rating 2 karena persaingan di pasar yang homogen dapat membuat Bank BRI
harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Namun ini tak terlalu
berdampak kepada BRI karena BRI cukup menguasai market saat ini.
11. Munculnya Kompetitor Baru
Peneliti memberikan bobot 0,07 karena Munculnya kompetitor baru dapat
meningkatkan persaingan dalam industri perbankan dan mengancam pangsa pasar Bank BRI.
Peneliti memberikan rating 2 karena Munculnya kompetitor baru meningkatkan persaingan
dalam industri perbankan, namun juga dapat mendorong inovasi dan perbaikan layanan.
Selain itu BRI sebagai bank pemerintaah juga memiliki keunggulan tersendiri dalam menjaga
marketnya.

External Factor Evaluation (EFE):

1. Meningkatnya Perekonomian
2. Perkembangan Teknologi
3. Bekerjasama dengan Pihak Ketiga untuk Memperluas Pasar (Rating: 3):
4. Ekspansi ke Pasar Keuangan Luar Negeri (Rating: 3):
5. Merger atau Akuisisi dengan Bank Lain (Rating: 3): Merger atau akuisisi dapat membantu
Bank BRI memperluas jangkauan pasar, namun juga perlu dipertimbangkan dengan matang.
6. Kejahatan Phising (Rating: 2): Ancaman kejahatan phising perlu menjadi perhatian serius
bagi Bank BRI untuk menjaga keamanan nasabah dan data.
7. Perubahan Regulasi oleh Pemerintah (Rating: 3): Perubahan regulasi dapat mempengaruhi
operasional Bank BRI, namun juga dapat memberikan peluang baru.
8. Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Valas (Rating: 3): Perubahan nilai tukar dapat
mempengaruhi margin keuntungan Bank BRI dalam transaksi valuta asing.
9. Pasar yang Bersifat Homogen (Rating: 2): Persaingan di pasar yang homogen dapat membuat
Bank BRI harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
10. Munculnya Kompetitor Baru (Rating: 3):
Untuk bobot dan rating "Bank Milik Pemerintah" pada analisis SWOT Bank BRI, dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Bobot (Weight): 0.10

Alasan Bobot (Weight): Bank milik pemerintah memiliki bobot yang signifikan karena status
kepemilikan ini memberikan Bank BRI keuntungan strategis dalam hal dukungan pemerintah,
termasuk dalam regulasi yang mendukung, akses terhadap program-program pemerintah, dan
sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan stabilitas. Dalam konteks
Bank BRI, sebagai bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara), statusnya memberikan
landasan kuat bagi reputasi dan kepercayaan publik terhadap bank tersebut, serta potensi
akses yang lebih besar ke sumber daya pemerintah.

Rating (Rating): 4

Alasan Rating (Rating): Bank BRI mendapatkan rating 4 karena sebagai bank milik
pemerintah, Bank BRI memiliki dukungan kuat dari pemerintah yang dapat membantu dalam
berbagai aspek, seperti dalam regulasi, kebijakan perbankan, dan dukungan finansial. Status
ini juga memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan bagi Bank BRI dalam
menjalankan operasinya dan membangun citra yang kuat di mata nasabah dan stakeholders.

Anda mungkin juga menyukai