Anda di halaman 1dari 2

METODE PEKERJAAN LAPIS DRAINASE

Metoda pelaksanaan yang dimaksud adalah langkah-langkah yang seharusnya terukur secara

teknis dan akurat namun di lapangan tidak pernah dilaksanakan. Hal ini dapat dibuktikan saat

kita bertanya pada para pengawas di lapangan terkait kadar air awal saat dihampar, maka tidak

ada satupun pengawas yang menjawab secara tepat berdasarkan hasil ukur atau pengujian.

Langkah-langkah yang tertulis secara rinci ini adalah langkah standar yang sudah dipahami oleh

setiap pelaksana dan pengawas, namun tidak dilakukan hingga saat ini. Hal ini terbukti bahwa

tidak satupun pengawas yang memerintahkan dengan tegas bahwa 1 tangki air harus habis pada

panjang segmen berapa meter untuk tebal dan lebar hamparan tertentu di lapangan, para

operator menjawab airnya kurang, namun tidak biasa meminta volume air secara pasti sesuai

kebutuhan di lapangan. Sementara operator air menyiram dengan cara membuka kran tangka

air, kemudian disalurkan dengan pipa flexinble, operator duduk di atas tangka air dan langsung

menyiram hamparan tanpa berfikir tingkat kerataan air dan berapa volume air yang

ditambahkan. Dari kondisi ini dapat dikatakan bahwa kondisi kadar air tidak merata pada

hamparan lapis pondasi tidak merata kadarnya juga lokasinya, sehingga dapat dikatan bahwa

lapis pondasi tidak akan pernah mencapai kondisi tingkat kepadatan yang merata pada setiap

lokasi atau titik-titik tertentu, hal ini berpotensi terjadi kerusakan lebih besar.

Adapun tahapan detail yang dimaksud harus dilakukan secara konsisten agar dapat menjamin

kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan aspal dan jalan beton sesuai umur rencana,

yaitu 20 tahun untuk lapis permukaan jenis lentur (flexible pavement), sedangkan untuk lapis

permukaan menggunakan jalan beton maka usia pelayanan adalah 40 tahun. Langkah-langkah

secara garis besar terdiri pencampuran, penimbunan, penghamparan dan pemadatan. Detail dari
tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Cek rancangan campuran

2. Uji kadar air yang mewakili kondisi lapangan sebelum dihampar

3. Hitung volume air yang akan ditambahkan pada campuran sebelum dipadatkan

4. Pelaksanaan pemadatan, penggetaran, menghitung jumlah lintasan.

Anda mungkin juga menyukai