Tugas 1 Penganggaran Yogi Saputra
Tugas 1 Penganggaran Yogi Saputra
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga sejumlah bahan pangan terpantau masih bergerak naik. Dan
dalam setahun terakhir, harga beras dan cabai diam-diam telah naik gila-gilaan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, ada 9 komoditas pangan yang mengalami kenaikan
harga lebih dari 10% dari harga acuan atau eceran yang ditetapkan pemerintah.
Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengungkapkan, 9 jenis bahan pangan pokok dan
strategis tersebut adalah:
- beras medium di Zona 1 naik 17,83% ke atas harga eceran tertinggi (HET)
- beras medium di Zona 2 naik 17,26% ke atas HET
- beras medium di Zona 3 naik 26,28% ke atas HET
- beras premium di Zona 3 naik 15,24% ke atas HET
- kedelai biji kering naik 11,91% ke atas harga acuan pemerintah (HAP)
- gula konsumsi naik 15,14% ke atas HAP
- cabai merah keriting naik 17,22% ke atas HAP
- jagung di tingkat peternak naik 47,66% ke atas HAP
Sumber: cnbcindonesia.com
1. Dampak Kenaikan Harga Bahan Pangan Terhadap Industri Makanan dan Minuman
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pangan Terhadap Anggaran Biaya Produksi per Unit:
Kenaikan harga bahan pangan secara signifikan berdampak pada anggaran biaya produksi per unit
dalam industri makanan dan minuman.
Efek Negatif:
- Peningkatan Biaya Produksi: Harga bahan baku yang naik secara langsung meningkatkan biaya
produksi per unit produk. Hal ini menyebabkan margin keuntungan perusahaan semakin tipis,
bahkan berpotensi merugi.
- Tekanan Inflasi: Kenaikan harga bahan pangan berkontribusi pada inflasi, yang dapat menurunkan
daya beli masyarakat. Penurunan daya beli ini dapat berakibat pada penurunan permintaan produk
makanan dan minuman, semakin memperparah kondisi industri.
- Ganguan Rantai Pasokan: Kenaikan harga bahan pangan dapat mengganggu rantai pasokan,
seperti keterlambatan pengiriman atau keterbatasan pasokan bahan baku. Hal ini dapat
menyebabkan inefisiensi produksi dan meningkatkan biaya operasional.
Efek Positif (Jangka Pendek):
Potensi Kenaikan Harga Jual: Dalam jangka pendek, perusahaan mungkin dapat menaikkan harga
jual produk untuk mengimbangi kenaikan biaya produksi. Namun, hal ini berpotensi mendorong
inflasi dan menurunkan permintaan jika tidak dilakukan secara hati-hati dan strategis.