Anda di halaman 1dari 45

ANALISIS

KEPRIBADIAN

TOKOH FIKSI :
ELSA
PEMBIMBING : DR. DIYAZ SYAUKI IKHSAN, SP.KJ

KOAS PSIKIATRI PERIODE 22 MEI - 18 JUNI 2023


OUTLINE
1. PENGENALAN TOKOH

2. ANALISIS KEPRIBADIAN

3. KONFIGURASI TEMPERAMEN

4. KONFIGURASI KARAKTER

5. PROTOKOL PSIKOTERAPI
Pengenalan
Tokoh
Elsa Anna Kristoff

Ratu Iduna Hans Raja Agnar


Elsa adalah salah satu karakter utama dalam film Frozen. Dia
adalah putri tertua dari Kerajaan Arendelle dan memiliki kekuatan
sihir yang memungkinkannya menciptakan es dan salju. Namun,
setelah kekuatannya tidak terkendali dan hampir melukai adiknya,
Anna, Elsa terisolasi dan memendam kekuatannya selama
bertahun-tahun.
Orang tua Elsa, Raja Agnarr dan Ratu Iduna, sangat mencintainya sejak
dia kecil. Mereka menyadari bahwa Elsa memiliki kekuatan sihir yang unik,
tetapi mereka tidak tahu bagaimana mengendalikannya. Karena itu, orang
tua Elsa berusaha melindunginya dan mengajari dia untuk
menyembunyikan kekuatannya dari dunia luar.
Ketika Elsa tumbuh dewasa dan siap
untuk memerintah sebagai ratu, sebuah
insiden menyebabkan kekuatannya
terungkap di hadapan umum pada saat
penobatan. Elsa melarikan diri ke
pegunungan dan membangun istana es
yang megah di sana. Kehadiran es
yang tak terkendali di Arendelle
menyebabkan kerajaan terjebak dalam
musim dingin abadi.
Anna, yang sangat peduli pada kakaknya dan ingin memulihkan hubungan
mereka, berusaha menemui Elsa di istana es. Dia dibantu oleh Kristoff,
seorang penjelajah gunung, dan Olaf, manusia salju yang hidup. Elsa, awalnya
enggan, merasa bersalah dan tidak ingin melukai Anna lagi. Namun,
kekuatannya tidak terkendali dan Elsa tidak dapat mengendalikannya
sepenuhnya.
Ketika kekuatan Elsa mengancam keselamatan kerajaan, Anna berusaha
menyelamatkan Elsa dan Arendelle dengan memohon padanya untuk
menghentikan musim dingin abadi. Dalam pertempuran akhir melawan
penjahat yang menginginkan kekuatan Elsa, Anna mengorbankan dirinya
untuk menyelamatkan Elsa. Cinta dan pengorbanan Anna mengungkapkan
bahwa satu-satunya obat untuk kekuatan Elsa adalah cinta sejati.
Akhirnya, Elsa menyadari bahwa cinta
dan penerimaan adalah kunci untuk
mengendalikan kekuatannya. Dia
memahami bahwa dia tidak perlu
terisolasi atau takut lagi. Dengan
pemahaman ini, Elsa mampu
menghentikan musim dingin dan
mengembalikan Arendelle ke keadaan
semula. Dia menjadi ratu yang
bijaksana dan penuh cinta, membangun
hubungan yang kuat dengan Anna dan
membuka pintu bagi perdamaian dan
kebahagiaan di kerajaan mereka.
Analisis
Kepribadian
Elsa memiliki Kepribadian
Avoidant
(Cemas-menghindar)
6/6
Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif
Merasa dirinya tidak mampu, tidak menarik,
atau lebih rendah dari orang lain
Preokupasi berlebihan terhadap kritik dan
penolakan dalam situasi sosial
Keengganan untuk terlibat dengan orang lain kecuali
merasa yakin akan disukai
Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan
keterbatasan fisik
Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak
melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik,
tidak didukung atau ditolak
Konfigurasi
Temperamen
Temperamen
Temperamen adalah aspek biologis/genetik dari
kepribadian, dan sudah ada sebelum kognisi, dan
emosi dasar yang muncul biasanya akan tetap
spontan muncul (sebelum diambil alih oleh kendali
akal, melalui karakter) meski hanya beberapa saat.

Kecenderungan alamiah dalam


merespons terhadap stimulus.
-C. Robert Cloninger
Harm
Avoidance

Tampak sebagai rasa tidak pasti, malu, inhibisi sosial, kekhawatiran


pesimistik, penghindar pasif dari masalah/bahaya merupakan ciri khas dari
tempramen ini.
Harm Avoidance
Tinggi

Hati-hati
Pesimis
Tidak percaya diri dalam
menghadapi bahaya
Cemas
Novelty
Seeking
Keingintahuan terhadap hal baru,
impulsive, penghindaran aktif dari
frustasi, kemudahan bosan, reaktif
emosional, toleransi terhadap
rutinitas.
Novelty Seeking
Rendah

Tidak ingin mencoba hal


baru
Kurang antusias
Novelty Seeking
Rendah

Tidak ingin mencoba hal


baru
Kurang antusias
Reward
Dependence
Tampak sebagai rasa sentimental,
sensitivitas sosial, kehangatan,
kebergantungan, dedikasi, perlekatan.
Reward Dependence
Tinggi

Sensitivitas sosial tinggi


Relasi hangat dan tulus
Persistence
Tampak sebagai kegigihan,
ambisi, perfeksionisme, kerja
keras, kecenderungan
bertahan.
Persistence
Rendah

Mudah menyerah
Merasa cukup dengan
keadaan
Konfigurasi temperamen condong ke arah cautious (avoidant)
Konfigurasi
Karakter
Karakter adalah hal yang merujuk pada pikiran dan merupakan
bagian dari kepribadian yang bersifat rasional dan disadari. Karakter
melibatkan emosi sekunder (yang timbul setelah modifikasi dan
berkembang melalui suatu proses pembelajaran). Karakter
melibatkan kongnisi dan dapat dikatakan sebagai tampilan
seseorang sebagaimana ia ingin dilihat.
SELF DIRECTEDNESS

COOPERATIVENESS
KARAKTER
SELF TRANSCENDENCE
SELF DIRECTEDNESS
Elsa memiliki self-directedness yang rendah. Elsa tidak
bertanggungjawab sebagai ratu Arrendelle setelah
kemampuannya terungkap dan meninggalkan istananya.
COOPERATIVENESS
Elsa merupakan seseorang dengan cooperativeness yang tinggi.
Hal ini tergambar dengan Elsa yang memiliki prinsip untuk tidak
menyakiti orang lain walaupun harus mengorbankan dirinya sendiri.
SELF TRANSCEDENCE
Elsa digambarkan sebagai seseorang dengan self transcendence yang
tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan Elsa yang tidak materialistik dan
meninggalkan kerajaannya. Elsa juga tidak mau keluar dari zona
nyaman. Contohnya pada saat Elsa dibujuk oleh Anna ke untuk
kembali istana namun dia tetap menolaknya.
Protokol
Psikoterapi
Protokol 1

P: Saya merasa orang - orang harus menjauhi saya


T1: Apa yang membuatmu berpikir seperti itu? (Netral)
P: Adik saya sakit karena saya. Saya kasihan dengannya karena ia harus
terbaring di rumah, seandainya dahulu saya tidak lahir didunia, adik saya
tidak akan terluka seperti ini.
T2: Hmm, saya paham dengan hal itu (Validasi empatik), jadi apa yang kamu
pikirkan tentang dirimu? (Klarifikasi)
Protokol 2

P: Saya takut. Kekuatan saya semakin kuat dan saya tidak dapat.
mengendalikan kekuatan saya
T1: Apa yang membuatmu berpikir seperti itu? (Netral)
T2: Apa orang sekitarmu juga berpikir seperti itu? (Abstinensi)
T3: Jangan takut, rasa takut itu hanya memperburuk suasana. (Dorongan
elaborasi)
Protokol 2

P : Tapi saya sudah menyakiti adik saya dengan kekuatan yang saya miliki.
T1 : Ini semua bukan karena ulahmu. Kamu sudah melakukan yang terbaik
Kekuatan yang kamu miliki juga bukan keinginanmu. Kamu hanya
membutuhkan waktu untuk berlatih mengendalikan kekuatanmu. (Memuji,
konfrontasi)
Protokol 3

P: Disini tempat saya menjadi diri saya sendiri tanpa harus melukai orang
sekitar, jadi saya merasa lebih baik jika tinggal sendiri
T1: Apa tidak ada cara lain selain tinggal sendiri? (Netral)
T2: Lalu bagaimana dengan adikmu jika kamu ingin sendiri? (Klarifikasi)
Protokol 3

P: Iya sih, tapi saya merasa saya kakak yang tidak berguna dan dapat
melukainya kapanpun diluar kendali saya.
T1: Memangnya bagaimana hubunganmu dengan adikmu sekarang? (Anonim)
T2: Apa yang telah kamu lakukan dengan adikmu? (Anonim)
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai