Anda di halaman 1dari 23

PSIKOANALISA

KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK :

Aura Najwadien Wildanisa (23090000201)


Sisilia Ngura Mbari (23090000207)
Bilqis Salsabiltsyany Syanindra (23090000213)
Farda Armaini Rahmania (23090000216)
Mayang Intan Komara (23090000228)
Maulliza Putri Chanifah (23090000230)
Krisantus Jordy Sera Rabha (23090000236)
Farhan Nizal Adrianto (23090000239)
ALFRED ADLER
DINAMIKA KEPRIBADIAN

Struktur Kepribadian Proses atau Dinamika


Fictional finalism (Tujuan Hidup) / superioritas = diartikan A for Superiority, or Perfection = menurut Adler, Striving for
sebagai usaha untuk mencapai kekuatan diri. Superiority adalah upaya terus menerus untuk menjadi lebih
baik dan lebih dekat dengan tujuan yang ingin dia capai.
Dorongan keakuan = kesadaran adalah inti kepribadian
individu, pikiran sadar adalah apa saja yang dipahami dan Fictional final goals = kita hidup di dunia yang dianggap
bahwa semua orang sama, atau pada dasarnya baik.
diterima individu dalam membantu perjuangan menjadi
sukses dan superior. The style of life = tujuan umat manusia adalah superioritas
atau kesempurnaan, tetapi cara kita mencapainya berbeda.
Perasaan rendah diri = rendah diri ini bermula dari anak Dia membuat pola unik dari kepribadian, perilaku, dan
anak yang tidak bisa melakukan tindakan orang dewasa. kebiasaan, Adler menyatakan bahwa gaya hidup terbentuk
Apabila di tahapan ini, individu merasa lemah dan kurang pada usia empat atau lima tahun dan sangat sulit untuk
dalam meraih kemampuan di atasnya, maka akan muncul diubah setelahnya.
rasa rendah diri di tahapan perkembangan berikutnya.
Social interest = Adler mengkonsepsikan minat sosial
sebagai kemampuan seseorang sejak lahir untuk bekerja
Dorongan kemasyarakatan/ minat sosial = minat sosial sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan sosial dan
didefinisikan Adler (1964) sebagai sikap keterikatan pribadi.
dengan umat manusia secara umum maupun sebagai
empati untuk setiap anggota masyarakat. Minat Sosial Creative Self = kreativitas adalah kekuatan yang
harus dikembangkan terutama pada masa 5 tahun memungkinkan seseorang menciptakan diri, karakter, dan
pertama hidup seseorang. kepribadian mereka.
DINAMIKA KEPRIBADIAN

Perkembangan Psikopatologi

Inferiority complex = sebuah kondisi yang


berkembang ketika seseorang tidak dapat
Melihat urutan lahir dalam sebuah keluarga
mengimbangi rasa rendah diri yang
merupakan pendekatan yang unik. Urutan
normal.
kelahiran bukanlah konsep deterministik
tetapi memungkinkan individu memiliki
serangkaian pengalaman. Mereka Superior complex = suatu kondisi yang
menekankan hubungan dalam keluarga berkembang ketika seseorang terlalu
berlebihan dalam mengimbangi rasa
sebagai sosial sistem yang paling awal dan
rendah dirinya.
dan yang paling berpengaruh.
ERICH FROMM
DINAMIKA KEPRIBADIAN

Struktur Kepribadian Proses atau Dinamika


Keterhubungan kebutuhan manusia yang pertama akan
keterhubungan mengacu pada kleinginan mengacu
pada keinginan akan hubungan antara manusia.
Otoritarianisme = mengatasi rasa cemas
dengan berintegrasi kepada orang lain agar Transendensi = kebutuhan ini mengacu pada keinginan
merasa aman. untuk terhubung dengan hal yang lebih besar dari diri
sendiri.
Konformitas otomatis = mengatasi perasaan
insecure dan keterasingan dengan cara Keberakaran = manusia mempunyai kebutuhan untuk
penyamaran dalam peran yang dapat diterima merasa menjadi bagiab dari dirinya.
secara sosial.
Identitas = Fromm percaya bahwa manusia juga
Sifat merusak = menghancurkan atau mempunyai kebutuhan untuk mengembangkan
melakukan hal buruk, hal ini timbul saat kesadarn diri.
individu merasa terancam akan sesuatu. Kebebasan = kebutuhan akan kemandirian dan otonomi
merupakan aspek kunci dari teori kepribadian Fromm.
DINAMIKA KEPRIBADIAN

Perkembangan Psikopatologi

From sependapat dengan kepercayaan Fromm menjelaskan tiga kekuatan patologis


Freud tentang keberadaan seksualitas masa utama jiwa (1964). Dua di antaranya, fiksasi inses
kanak-kanak dan kepribadian yang utama dan narsisme , didasarkan pada konsep Freudian,
ditentukan selama tahun awal kehidupan. dan yang ketiga, nekrofilia, adalah penemuan
Apabila kepercayaan anak searah pada Fromm sendiri (Maccoby, 1980).
Fromm percaya bahwa ketidakmampuan manusia
meningkatnya perasaan terasing, kecemasan
untuk menanggung perasaan tidak berdaya,
akan minimal dan perkembangan kepribadian ketidakpastian, dan keterpisahan menyebabkan
berlangsung secara normal. Pertumbuhan psikopatologi (Maccoby, 1980).
positif semacam itu difasilitasi oleh orangtua Fromm menolak teori naluri Freud, malah melihat
yang biofil, penuh kasih sayang, dan tidak psikopatologi berakar pada karakter. Dalam
mengancam. bukunya Escape from Freedom, Fromm
menggambarkan sadisme dan masokisme
sebagai akibat dari kebutuhan dasar akan
keterhubungan.
Contoh Studi Kasus
Seorang mahasiswa berinisial S mengalami suatu depresi (murung
dan menarik diri) oleh penolakan terhadap peristiwa meninggal ayahnya,
karena dia tidak bisa mengarahkannya kepada orang lain sehingga S
mengarahkan rasa bersalah itu kepada dirinya sendiri. Sepeninggal
ayahnya, hidup S berubah dari yang sering nongkrong menjadi sering
berdiam diri di rumah. Selama kuliah juga S tidak pernah berlama-lama di
kampus. S merasa bahwa ia sudah kehilangan separuh dari hidupnya. S
selama satu minggu masih enggan berkomunikasi dengan lingkungan
sekitarnya. S menyampaikan kepada ibunya bahwa dia merasa tidak
berguna dan sudah tidak ada harapan hidup. S berpikiran bahwa dirinya
sudah tidak mempunyai masa depan lagi. Sejak kecil, S sangat dekat
dengan ayahnya. Dari semua perasaan yang dialami oleh S, ibu dan kakak
S sangat menyayangi S. Mereka senantiasa mendampingi S di kala
terpuruk. Ibu dan kakak S selalu ada di setiap S membutuhkan kasih
sayang dan pengertian dari keluarganya.
Analisis Teori Alfred Analisis Teori Fromm
Berdasarkan study kasus diatas, diketahui
bahwa semenjak ayahnya meninggal S
Prinsip Teori Kepribadian Alfred Adler cenderung berdiam dan mengurung diri. S
beranggapan bahwa individu dan mengalami penurunan produktivitas ditandai
permasalahan hidupnya selalu bersifat sosial, dengan tidak semangat dalam melakukan
seperti merasakan kebersamaan dengan aktivitas serta berpikiran negatif. Dalam kasus
orang lain dan mempedulikan kesejahteraan tersebut, S tidak menunjukkan tanda-tanda
orang tersebut. Berdasarkan study kasus psikopatologi melainkan menunjukkan tanda-
tersebut dapat dilihat bahwa S merasa tanda seorang individu depresi dan rendah diri.
rendah diri, kehilangan tujuan hidup, serta Salah satu tipe dari orientasi non produktif
berkurangnya daya kreatif dan berubahnya menurut Fromm adalah tipe penimbun
gaya hidup. Semenjak ayahnya meninggal, S (hoarding character type). Tipe karakter ini
sangat terpukul dan psikologisnya terganggu. memilki kepercayaan kecil akan kebaikan di
Namun, ibu dan kakak S merupakan sumber dunia luar. Sebagai konsekuensinya, mereka
dorongan keakuan bagi S. berhubungan dengan dunia luar dengan cara
yang negatif, umumnya dengan menarik diri
(with drawal) dari orang lain.
KAREN HORNEY
TEORI KEPRIBADIAN

Kecemasan Dasar dan Permusuhan


Dasar (Basic Anxiety & Basic Hostility)
Konflik Intrapsikis

Kecemasan dasar muncul dari rasa takut, Kecenderungan neurotik yang timbul dari
yang merupakan akibat dari meningkatnya kecemasan dasar dan berkembang dari interaksi
perasaan kesepian dan kelemahan dalam anak dengan orang lain. Dinamika psikis yang
lingkungan yang dianggap penuh ancaman terjadi menekankan pada pertentangan budaya
(Horney, 1937). Hal ini selalu disertai dengan dan hubungan interpersonal. Untuk memahami
permusuhan mendasar, yang timbul dari konflik intrapsikis yang kompleks, perlu
perasaan marah dan kecenderungan untuk dipahami empat gambaran diri menurut Horney
mengantisipasi dan mencurigai ancaman dari (Alwisol, 2009), yaitu:
orang lain. Bersama-sama, kecemasan dan
permusuhan menyebabkan individu merasa Diri Rendah (Despised Real Self)
perlu melindungi diri mereka sendiri untuk Diri Nyata (Real Self)
menjamin keselamatan mereka (Lindzey, Diri Ideal (Ideal Self)
1985). Diri Aktual (Actual Self)
TEORI KEPRIBADIAN

Konflik Internasional : Kebebasan VS Kesepian

Horney mengidentifikasi 10 kebutuhan neurotik, yang muncul dari upaya menemukan solusi
untuk gangguan dalam hubungan antar manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai 10
kebutuhan neurotik:

1.The neurotic need for affection and approval Orang-orang neurotik berusaha keras untuk
menyenangkan orang lain dalam upaya memperoleh kasih sayang dan penerimaan. Mereka
cenderung menuruti harapan orang lain, enggan menyuarakan pendapat, dan merasa tidak
nyaman dengan konflik atau perasaan permusuhan.

2. The neurotic need for a powerful partner Ketidakpercayaan diri mendorong individu
neurotik untuk mencari hubungan dengan pasangan yang lebih kuat atau berpengaruh.
Mereka cenderung menilai diri mereka terlalu tinggi dan takut akan kesendirian atau
ditinggalkan. The neurotic need to restrict one’s life within narrow borders Individu neurotik
cenderung menghindari sorotan, mengambil peran yang pasif, dan puas dengan sedikit
rangsangan. Mereka menurunkan standar hidup mereka dan enggan meminta bantuan orang
lain.
TEORI KEPRIBADIAN

Konflik Internasional : Kebebasan VS Kesepian

3. The neurotic need to restrict one’s life within narrow borders Individu neurotik cenderung
menghindari sorotan, mengambil peran yang pasif, dan puas dengan sedikit rangsangan.
Mereka menurunkan standar hidup mereka dan enggan meminta bantuan orang lain.

4. The neurotic need for power Selain kasih sayang, kebutuhan akan kekuasaan juga besar
dalam individu neurotik. Mereka mendambakan penghargaan sosial dan membutuhkan
kontrol atas orang lain untuk menghindari perasaan lemah atau tidak berarti.

5. The neurotic need for exploit others Individu neurotik sering menilai orang lain
berdasarkan manfaat yang bisa diperoleh daripada mereka, namun mereka juga takut
dimanfaatkan oleh orang lain.

6. The neurotic need for social recognition or prestige Beberapa individu mengatasi
kecemasan dasar dengan berusaha menjadi pusat perhatian, menjadi yang terpenting, atau
menarik perhatian orang lain pada diri mereka.
TEORI KEPRIBADIAN

Konflik Internasional : Kebebasan VS Kesepian


7. The neurotic need for personal admiration Individu neurotik merindukan pengaguman atas
diri mereka daripada atas apa yang mereka miliki. Mereka memerlukan konfirmasi terus-
menerus dari orang lain untuk mempertahankan harga diri mereka.

8. The neurotic need for ambition and personal achievement Banyak individu neurotik
didorong oleh ambisi untuk menjadi yang terbaik dalam berbagai bidang. Mereka merasa
perlu untuk mengalahkan orang lain demi membuktikan superioritas mereka.

9. The neurotic need for self-sufficiency and independence Sebagian besar individu neurotik
merasa perlu untuk menjaga jarak dari orang lain sebagai bukti bahwa mereka bisa bertahan
hidup tanpa bergantung pada orang lain.

10. The neurotic need for perfection and unassailability Dengan mencoba menjadi sempurna
sebisa mungkin, individu neurotik merasa bisa membuktikan harga diri dan superioritas
mereka. Mereka takut akan membuat kesalahan dan menunjukkan kelemahan pribadi,
sehingga selalu berusaha untuk menyembunyikan kekurangan mereka dari orang lain.
TEORI KEPRIBADIAN

Dimensi Kepribadian
Karen Horney mengenali tiga dimensi kepribadian yang disebut "mendekat" , "melawan" , dan
"menjauh" dari orang lain, yang dikenal sebagai tren neurotik. Berikut adalah penjelasan
tentang tiga dimensi kepribadian menurut Karen Horney:

1.Mendekat ke Orang Lain (Compliant Type) Pendekatan ini melibatkan individu yang
berusaha untuk mendapatkan persetujuan, kasih sayang, dan penerimaan dari orang lain
sebagai cara untuk mengatasi ketidakpastian dan kecemasan.

2.Melawan Orang Lain (Aggressive Type) Individu yang mengadopsi pendekatan ini sering
terlihat sukses dan ambisius dalam mencapai tujuan mereka. Mereka mungkin memiliki
dorongan kuat untuk meraih kesuksesan dan memperoleh kekuasaan atau pengaruh.

3.Menjauh dari Orang Lain (Detached Type) Individu yang mengikuti pendekatan ini sering
menunjukkan sifat independen, tidak percaya, dan cenderung menyendiri. Mereka mungkin
merasa lebih nyaman menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari keterlibatan
emosional yang mendalam.
ERIK ERIKSON
TEORI KEPRIBADIAN

Dimensi Kepribadian
Teori kepribadian Erikson terdiri dari delapan tahap perkembangan yang mencakup
masa hidup seseorang dari bayi sampai tua.

1.Trust (Kepercayaan) vs. Mistrust (Ketidakpercayaan)


- Tahap pertama, yang terjadi pada masa bayi.

2.Autonomy (Otonomi) vs. Shame and Doubt (Rasa Malu dan Keraguan)
- Tahap kedua,yang terjadi pada masa pra sekolah

3.Initiative (Inisiatif) vs. Guilt (Rasa Bersalah)


- Tahap ketiga, yang terjadi pada masa awal sekolah

4.Industry (Industri) vs. Inferiority (Rasa Inferior)


- Tahap keempat, yang terjadi selama masa sekolah dasar.
TEORI KEPRIBADIAN

Dimensi Kepribadian
5.Identity (Identitas) vs. Role Confusion (Kebingungan Peran)
- Tahap kelima, yang terjadi selama masa remaja.

6.Intimacy (Intim) vs. Isolation (Isolasi)


- Tahap keenam, yang terjadi selama awal dewasa muda.

7.Generativity (Generativitas) vs. Stagnation (Stagnasi)


- Tahap ketujuh, yang terjadi selama usia pertengahan dewasa.

8.Integritas vs. Putus asa (65 tahun ke atas)


- Orang lanjut usia mengevaluasi kehidupan mereka dan mencapai integritas jika
merasa puas dengan pencapaian mereka, atau merasa putus asa jika merasa kecewa
dengan kehidupan mereka.
TEORI KEPRIBADIAN

Pentingnya Resolusi Konflik Kritik dan Relevansi

Erikson percaya bahwa resolusi Teori perkembangan psikososial Erik


konflik di setiap tahap penting Erikson memberikan pandangan yang
untuk perkembangan yang sehat. komprehensif tentang perkembangan
individu sepanjang siklus hidup,
Konflik yang tidak terselesaikan menekankan pentingnya konflik dan
dapat menyebabkan masalah resolusi dalam membentuk identitas
perkembangan di masa depan. dan kesejahteraan individu.
ANALISIS KASUS : STUDI KASUS STUDI KASUS UNTUK SETIAP TAHAP

PERKEMBANGAN

1.Tahap 1 : Trust vs. Mistrust


Studi kasus : Penilaian perkembangan bayi berdasarkan
respons orang tua.

2.Tahap 2 : Autonomy vs. Shame and Doubt


Studi kasus : Pengamatan perilaku anak prasekolah dalam
mengeksplorasi lingkungan.

3.Tahap 3 : Initiative vs. Guilt


Studi kasus : Penilaian perilaku anak sekolah dasar dalam
mengambil inisiatif dalam berbagai aktivitas
ANALISIS KASUS : STUDI KASUS STUDI KASUS UNTUK SETIAP TAHAP

PERKEMBANGAN

1.Tahap 1 : Trust vs. Mistrust


Studi kasus : Penilaian perkembangan bayi berdasarkan
respons orang tua.

2.Tahap 2 : Autonomy vs. Shame and Doubt


Studi kasus : Pengamatan perilaku anak prasekolah dalam
mengeksplorasi lingkungan.

3.Tahap 3 : Initiative vs. Guilt


Studi kasus : Penilaian perilaku anak sekolah dasar dalam
mengambil inisiatif dalam berbagai aktivitas
THANK
YOU!
Psikologi Kelas E

Anda mungkin juga menyukai