Anda di halaman 1dari 23

PSIKOLOGI

EKSISTENSIALISME PSIKOLOGI KEPRIBADIAN –


UMSIDA - 2016
ROLLO MAY
LATAR BELAKANG
Rollo May lahir dari orangtua yang sering beradu argument
sehingga pada akhirnya bercerai. Serta tidak memiliki iklim
pengetahuan pada masa kanak-kanaknya karena kedua
orangtuanya pun tidak mengenyam pendidikan. Ia merupakan
anak laki-laki pertama dari 6 bersaudara
Sejak kecil ia terbiasa dengan kesendirian dan ini menjadi salah
satu cara untuk melarikan diri dari adu argumen kedua
orangtuanya.
Saat dewasa ia pun memutuskan untuk berkeliling dunia dan
bekerja sebagai guru di Yunani. May suka sekali membenamkan
diri dalam pekerjaannya tsb untuk melepaskan diri dari rasa
kesepian.
Dan pada suatu titik ia merasa sangat kesepian sehingga ia butuh
waktu 2 minggu agar bisa mendapatkan energi untuk bekerja.
APA ITU “EKSISTENSIALISME”?
Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha perilaku manusia
untuk memahami manusia dengan mengatasi jurang pemisah antara
subjek dan objek.
Manusia lebih dari sekedar bagian kecil dari mesin masyarakat, ia
memiliki pemikiran untuk memilih jalan hidupnya.
Setiap manusia bertanggungjawab atas siapa dirinya dan akan menjadi
apa tanpa menyalahkan orang lain dalam hidup kita
KONSEP DASAR
Being
-in-
Non-
The
Being
Worl Perasaan terisolasi dan keterasingan-diri
daridunia diderita tidak hanya oleh
Kesadaran pada gilirannya juga 
d individu yang terganggu secara patologis,
tetapi juga oleh banyak idividu di
dapat  membawa  manusia pada
kesadaran akan sesuatu yang
menakutkan yaitu ketiadaan
masyarakat wilayah  modern. 

Manusia sebenarnya mengalami tiga mode


Rasa takut pada kematian atau 
mengada-dalam-dunia sekaligus, yaitu:
ketidak mengadaan sering kali
Umwelt atau lingkungan di sekitar kita,
mendorong kita untuk hidup
Minwelt atau hubungan kita dengan orang
secara defensif dan menerima
lain, dan Eigenwelt atau hubungan kita
sedikit dari kehidupan 
dengan diri sendiri.
KONSEP KEPRIBADIAN

Eigenwelt = hubungan
dg diri sendiri

Mitwelt=
Umwelt= dunia berhubungan dg
alam&hukum alam manusia sbg manusia
bkn benda
KECEMASAN
Kondisi subjektif ktk seseorang menyadari bahwa eksistensinya sdg dihancurkan dan
ia dapat menjadi “bukan apa-apa”
a. Kecemasan Normal
Semua pertumbuhan selalu meliputi pelepasan nilai-nilai lama yg dapat menyebabkan
kecemasan
b. Kecemasan Neurotik
Reaksi yg tidak proporsional atas suatu ancaman, meliputi represi dan bentuk lain
dari konflik intrapsikis yang dikelola oleh bermacam bentuk pemblokiran aktivitas
dan kesadaran
RASA BERSALAH
Muncul ketika manusia menyangkal potensinya, gagal melihat scr
akurat kebutuhan dari sesamanya, atau lupa akan
ketergantungannya pada alam.
Rasa bersalah bisa untuk mengembangkan kerendahan hati yang
sehat, membenahi dengan orang lain, menggunakan secara kreatif
potensi-potensi kita.
INTENSIONALITAS
Struktur yang memberikan makna bagi pengalaman dan
mengizinkan manusia untuk melakukan pilihan terhadap masa
depan disebut intensionalitas. 
Tanpa intensionalitas manusia tidak bisa memilih atau bertindak
berdasarkan pilihan tersebut.
KEPEDULIAN, CINTA, DAN
KEINGINAN
May mendefinisikan cinta sebagai kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan
penegasan terhadap nilai dan perkembangan mereka sama seperti dirinya sendiri.
Tanpa perhatian cinta pun tidak akan ada selain hanya perasaan sentimentil kosong
atau nafsu seksual tak terkendali.
Ada 4 macam cinta menurut Rollo May:
a. Seks = fungsi biologis yg dapat dipuaskan melalui hubungan seksual/ cara
melepaskan tekanan seksual lainnya
b. Eros = hasrat psikologis yang mencari utk menghasilkan keturunan atau kreasi
melalui sebuah penyatuan kekal dengan pribadi yang dicintai.
c. Philia = persahabatan intim nonseksual di antara dua pribadi.
d. Agape = cinta yang altruistik. Sejenis cinta spiritual yang mengandung resiko sso
bertindak seolah ia adalah Tuhan.
KEBEBASAN DAN TAKDIR
1. Kebebasan Eksistensial
adalah kebebasan bertindak yaitu kebebasan untuk melakukan
sesuatu berdasarkan pilihan-pilihan yang dibuatnya.
2. Kebebasan Esensial
kebebasan mengada. Takdir bukan berarti sesuatu yang sudah
diatur atau ditetapkan. Takdir adalah destinasi manusia, terminus,
dan tujuan. Takdir tidak bias dihapus, namum kita dapat memilih
bagaimana cara kita merespons bagaimana kita akan hidup dari
talenta-talenta dalam diri sendiri yang tidak menentang kita”.
PSIKOLOGI
TRAITS
HANS J. EYSENCK
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN – UMSIDA - 2016
Latar Belakang
■ H. J. Eysenck dilahirkan di Berlin, Jerman pada tahun 1916
■ Ia dilahirkan dari kedua orangtua yang berprofesi sebagai artis. Ibunya
pemain film bisu di Jerman, ayahnya seorang komedian, penyanyi, dan
aktor.
■ Akan tetapi sejak umur 4 tahun ia sudah merasakan akibat dari
perceraian orangtuanya. Ia diasuh oleh neneknya dari pihak ibu.
■ Sejak kecil ia dibesarkan dalam pola asuh permisif
Teori Kepribadian

■ Teori kepribadian Eysenck memiliki komponen biologis dan psikometris yang kuat.
Namun ia yakin kalau kecanggihan psikometris saja tidak cukup untuk mengukur
struktur kepribadian manusia dan bahwa dimensi kepribadian yang melewati analisis
faktor bersifat steril dan tak bermakna kecuali mereka memiliki eksistensi biologis.
■ Eysenck mengemukakan 3 super faktor yang selanjutnya disebut sebagai dimensi
kepribadian, yaitu:
1. Ekstraversi (E)
2. Neurotisisme (N)
3. Psikotik (P)
Hirarki Faktor Pengorganisasian Perilaku

1. Hirarki tertinggi : Tipe, kumpulan dari trait, yang mewadahi kombinasi trait
dalam suatu dimensi yang luas.
2. Hirarki kedua : Trait, kumpulan kecenderungan kegiatan, koleksi respon yang
saling berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi
kepribadian yang penting dan permanen.
3. Hirarki ketiga : kebiasaan tingkah laku atau berfikir, kumpulan respon
spesifik, tingkahlaku/fikiran yang muncul kembali nuntuk merespon kejadian
yang mirip.
4. Hirarki terendah : Respon spesifik, tingkah laku yang secara aktual dapat
diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.
Kriteria Identifikasi Dimensi Kepribadian

1. Bukti psikometrik yg kuat harus ada dalam tiap faktor. Faktor E dan N adalah
faktor dasar dalam hamper semua kajian analisis faktor dr kepribadian
manusia
2. Faktor juga harus memiliki sifat warisan dan cocok dengan model genetik
yang ada.
3. Dimensi kepribadian masuk akal secara teoritis (Intraversi-ekstroversi,
Freud kecemasan, Maslow  psikotik)
4. Faktor harus memiliki relevansi sosial, artinya harus bisa dibuktikan bahwa
faktor-faktor yang diperoleh secara matematis memiliki kaitan (meski tidak
selalu kausal) dengan variabel-variabel yang relevan secara sosial 
Neurotisme
■ Punya faktor herediter yg kuat
■ Org yg punya skor tinggi pada neurotisme cenderung bereaksi
berlebihan scr emosional
■ Neurotisme bersifat bipolar yaitu dengan stabilitas
■ Namun  neurotisme itu bukan neurosis dalam pengertian yang
umum. Orang bisa saja mendapat skor neurotisme yang tinggi tetapi
tetap bebas dari simptom-simptom gangguan psikologis. Menurut
Eysenck, skor neurotisme mengikuti model stres-diatesis (diathesis-
stress model); yakni skor N yang tinggi lebih rentan untuk
terdorong mengembangkan gangguan neurotik dibandingkan skor
N yang rendah, ketika menghadapi situasi yang menekan.
Ekstraversi
■ Ekstraversi terutama dicirikan oleh perasaan sosial dan
keimplusifan namun oleh juga rasa humor, kegairahan hidup,
kepekaan terhadap hal-hal yang lucu, optimisme, dan sifat-sifat
lain yang mengindikasikan penghargaan terhadap hubungan
dengan sesamanya. Sedangkan pribadi introvert dicirikan oleh
sifat yang sebaliknya.
■ Perbedaan ekstraversi dan intraversi bukanlah pada aspek
behavioral, melainkan lebih pada tataran biologis dan genetik.
Psikotisme
■ Awalnya, teori Eysenck tentang kepribadian didasarkan hanya kepada dua
dimensi kepribadian-ekstraversi dan neurotisme. Setelah beberapa tahun
menganggap psikotisme (P) sebagai faktor kepribadian sendiri, Eysenck
akhirnya menaikannya ke posisi yang sama dengan E dan N
■ Seperti ekstraversi dan neurotisme, P adalah faktor yang bersifat bipolar,
dimana psikotisme berada di satu kutubnya dan superego di kutub yang lain.
■ Skor P yang tinggi seringkali berbentuk egosentrisme, dingin, tidak
bersahabat, implusif, kejam, agresif, penuh curiga, psikopat, dan anti sosial. 
■ Pribadi yang rendah psikotismennya (mengarah kepada superego) cenderung
altruistik, berjiwa sosial, empatik, penuh perhatian, kooperatif, bersahabat, dan
konvensional
Pengukuran Kepribadian
■ Eysenck mengembangkan 4 model inventori kepribadian:
1. MPI (Maudsley Personality Inventory)
Hanya mengkaji E&N dan menghasilkan bbrp korelasi dari kedua faktor tsb
2. EPI (Eysenck Personality Inventory)
Mengukur faktor E&N scr independen serta memiliki skala kebohongan
3. EPQ (Eysenck Personality Questionnaire)
Sdh memasukkan skala psikotik (P) serta memiliki versi dewasa dan anak
4. EPQ-Revised (Eysenck Personality Questionnaire-Revised)
Merupakan revisi dari EPQ

Anda mungkin juga menyukai