Anda di halaman 1dari 1

TUGAS 1

Nama : Ghuzain Shadiq Barnao


Npm : 04409333
Jurusan : S1 Ilmu Hukum

Kasus
PONOROGO, KOMPAS.com - Tertangkap basah meniduri istri orang, Gun (44), seorang duda beranak
satu diarak telanjang mengelilingi desa oleh pemuda setempat di Dukuh Walikukun, Desa Bangunrejo,
Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin (21/8/2017) sore. Kasubag Humas Polres
Ponorogo, AKP Sudarmanto, Senin ( 21/8/2017) malam, mengatakan, pemuda di Dukuh Walikukun
menangkap basah Gun saat hendak keluar rumah lewat pintu belakang. Saat itu, Gun diduga usai
meniduri Sun (46). Setelah ditangkap, Gun kemudian diarak dalam keadaan telanjang. Lalu Gun dibawa
ke rumah kepala desa. Di rumah kepala desa, Gun kemudian diberi sarung untuk menutupi tubuhnya.
Selanjutnya Gun dan Sun dijemput anggota Polsek Sukorejo. Keduanya dijerat dengan tuduhan
perzinahan.
Dari Kasus diatas analisislah pertanyaan berikut :
1. Analisislah kasus diatas dan berikan alasan mengapa tindakan pelaku dapat dihukum ? Berikan
argumentasi saudara ?
2. Apakah perkara diatas termasuk delik aduan atau delik laporan ? dan bandingkan karakteristik
dari kedua delik tersebut ?
3. Menurut saudara apakah Jaksa Penuntut Umum akan memberikan dakwaan tunggal
atau dakwaan komulatif ? berikan argumentasi saudara ?

JAWAB
1. Kasus perselingkuhan perzinahan dalam KUHP diatur dalam pasal 284 KUHP, yang berbunyi :
dihukum penjara selama-lamanya 9(Sembilan) bulan, laki-laki yang berbuat zina sedang
diketahuinya pasal 27 KUHPerdata berlaku padanya, dan perempuan yang bersuami berbuat
zina.

2. Kasus perzinahan pasal 284 KUHP juga merupakan delik aduan absolut yang berarti hanya dapat
dituntut jika ada pengaduan dari suami atau istri yang dirugikan atas perbuatan perzinahan
tersebut, sehingga tanpa adanya pengaduan, maka polisi tidak bisa melakukan proses pidana
atas perbuatan perzinahan tersebut.

3. Menurut saya, Jaksa Penuntut umum akan memberikan dakwaan tunggal yaitu perbuatan
pelaku sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan pasal 284 KUH Pidana.

Referensi :
1. Pasal 284 KUHP
2. Pasal 27 KUH Perdata

Anda mungkin juga menyukai