Anda di halaman 1dari 3

HKUM4406-4

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4406/Hukum Acara Pidana
Tugas 2

No. Soal
1. Agus seorang mahasiswa bersama teman-temannya di sebuah gang sempit sedang asyik bersenda gurau, tiba-tiba
datanglah sekelompok aparat tidak berseragam mengaku sebagai polisi menghampiri dan menggeledah agus dan
teman-temannya. Mereka dituduh melakukan tindak pidana peredaran narkotika. Karena tidak ditemukan barang
bukti yang dicari, aparat tersebut pun memaksa Agus dan teman-temannya mengakui tuduhan yang diberikan.
Karena tidak terima dengan perlakuan yang Agus dan teman-temanya alami Agus pun menunjuk seorang
pengacara untuk mengajukan gugatan praperadilan .

Pertanyaan
Buatlah alur proses pengajuan praperadilan sesuai dengan ketentuan di dalam KUHAP ?
Jawaban :
KUHP adalah peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum pidana di Indonesia . Alur proses
pengajuan praperadilan sesuai dengan ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
adalah sebagai berikut:

1. Permohonan Praperadilan:
Praperadilan merupakan kewenangan dari Pengadilan Negeri untuk melakukan fungsi pengawasan terutama
dalam hal dilakukan upaya paksa terhadap tersangka oleh penyidik atau penuntut umum. Pengawasan tersebut
ditujukan agar aparat penegak hukum tidak sewenang-wenang dalam melaksanakan tugasnya.
Agus dan teman-temannya, melalui pengacara, harus mengajukan permohonan praperadilan ke Pengadilan
Negeri yang berwenang. Permohonan ini harus berisi informasi mengenai identitas pemohon, kronologi
kejadian, alasan permohonan praperadilan, dan tuntutan yang diajukan.

2. Pemeriksaan Permohonan:
Pengadilan Negeri akan memeriksa permohonan praperadilan. Mereka akan memeriksa apakah permohonan
tersebut memenuhi syarat formil dan materil sesuai dengan KUHAP. Pengadilan akan memutuskan apakah
permohonan diterima atau ditolak.

3. Pemberitahuan kepada Penuntut Umum:


Jika permohonan diterima, Pengadilan akan memberikan pemberitahuan kepada Penuntut Umum yang telah
menuduh Agus dan teman-temannya. Penuntut Umum akan diberi kesempatan untuk memberikan jawaban
terhadap permohonan praperadilan.

4. Sidang Praperadilan:
Pengadilan akan mengadakan sidang praperadilan untuk mendengarkan argumen dari kedua belah pihak, yaitu
pemohon dan Penuntut Umum. Dalam sidang ini, pihak yang mengajukan praperadilan harus membuktikan
bahwa ada pelanggaran hukum dalam proses penyidikan atau penuntutan.

5. Putusan Praperadilan:
Setelah mendengarkan argumen dari kedua belah pihak, Pengadilan akan mengeluarkan putusan praperadilan.
Putusan tersebut bisa berupa menerima permohonan praperadilan dan membatalkan tindakan penyidikan atau
penuntutan yang dianggap melanggar hukum atau menolak permohonan.

6. Pelaksanaan Putusan:
Jika Pengadilan memutuskan untuk menerima permohonan praperadilan dan membatalkan tindakan
penyidikan atau penuntutan, Penuntut Umum harus menghentikan proses hukum terhadap Agus dan teman-
temannya. Mereka tidak dapat lagi menuduh mereka atas tindak pidana yang sama tanpa bukti yang cukup.
2. Dalam menentukan apakah seseorang bersalah atau tidak dan harus menerima sanksi, haruslah uji melalui
mekanisme pembuktian di dalam persidangan sebagai proses menjelaskan kedudukan hukum para pihak, sehingga
pada akhirnya hakim akan mengambil kesimpulan siapa yang benar dan siapa yang salah. Dalam perkembangannya
sistem pembuktian tidak saja dibebankan kepada jaksa penuntut umum semata akan tetapi juga bisa dibebankan
kepada terdakwa yang dikenal dengan sistem pembuktian terbalik.

Pertanyaan
Berikan 5 contoh kasus penerapan beban pembuktian terbalik yang pernah terjadi di peradilan Indonesia
Jawaban :
Pembuktian Terbalik merupakan suatu jenis pembuktian yang berbeda dengan hukum acara pidana yang diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Jenis pembuktian ini mewajibkan Terdakwa untuk
membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah atau membuktikan secara negatif (sebaliknya) terhadap dakwaan
Penuntut Umum.
Berikut adalah 5 contoh kasus penerapan beban pembuktian terbalik yang pernah terjadi di peradilan Indonesia:

1. Kasus penyalahgunaan narkoba: Terdakwa mengklaim bahwa barang bukti narkoba ditemukan di rumahnya
tanpa izin. Dalam hal ini, beban pembuktian terbalik dapat diterapkan, yang mewajibkan terdakwa untuk
membuktikan bahwa barang bukti tersebut tidak dimilikinya.

2. Kasus pelecehan seksual: Ketika seorang korban pelecehan seksual mengajukan laporan, beban pembuktian
dapat diubah menjadi terbalik. Terdakwa perlu membuktikan bahwa tindakan tersebut tidak terjadi, bukan
korban yang harus membuktikan bahwa pelecehan tersebut terjadi.

3. Kasus korupsi: Dalam kasus korupsi, beban pembuktian terbalik dapat diterapkan terhadap pejabat atau pihak
yang diduga melakukan korupsi. Mereka harus membuktikan asal-usul kekayaan mereka yang mencurigakan.

4. Kasus pencemaran nama baik: Ketika seseorang menuduh orang lain mencemarkan nama baiknya, beban
pembuktian terbalik dapat digunakan. Terdakwa harus membuktikan bahwa tuduhan tersebut benar, bukan
penggugat yang harus membuktikan tuduhannya.

5. Kasus pelanggaran hak asasi manusia: Dalam beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia, beban pembuktian
terbalik dapat diterapkan untuk pihak yang diduga bertanggung jawab. Mereka harus membuktikan bahwa hak
asasi manusia tidak dilanggar, bukan korban yang harus membuktikan pelanggaran tersebut.

Penerapan beban pembuktian terbalik ini bertujuan untuk melindungi hak dan kepentingan masyarakat serta
memastikan keadilan dalam proses peradilan.

3. KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), membekuk
seorang pemuda berinisial FM alias F (20). Pria pengangguran itu, ditangkap polisi karena nekat mencuri sepeda
motor milik Brian (34), Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote
Ndao. "Pelaku telah kami tangkap dan langsung ditahan sejak kemarin," ungkap Kasubag Humas Polres Rote Ndao
Aiptu Anam Nurcahyo, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Minggu (2/8/2020) malam.
Anam menuturkan, aksi pencurian itu terungkap, setelah pelaku membawa sepeda motor curian itu menginap di
rumah salah seorang saksi. Baca juga: 4 Kasus Pencurian Hewan Kurban, Belasan Domba Dibawa Tanpa Bersuara
dan Pemilik Histeris Peluk Bangkai "Saat menginap di rumah seorang saksi, ternyata saksi melihat postingan di
Facebook tentang adanya sepeda motor yang hilang," ungkap Anam. Saksi mata itu, lanjut Anam, sempat berbicara
dengan pelaku kalau sepeda motor itu yang diberitakan hilang di media sosial Facebook. Karena takut, kata Anam,
pelaku langsung kabur meninggalkan saksi tersebut. Pada saat yang bersamaan, polisi yang sudah menerima
laporan pencurian sepeda motor dari korban, lalu datang ke rumah saksi mata. Berbekal informasi dari saksi, polisi
kemudian mengejar dan menangkap pelaku di kediamannya di Desa Sotimori, Kecamatan Landu Leko. Setelah
ditangkap, polisi pun membawa pelaku ke Mapolres Rote Ndao untuk diperiksa lebih lanjut. Baca juga: Warga
Demo di Depan Kantor Polisi, Minta Tahanan Kasus Pencurian Dibebaskan Dari hasil pemeriksaan, diketahui
pelaku nekat mencuri sepeda motor itu di teras rumah korban, dengan menggunakan kunci duplikat. Saat
menjalankan aksinya, pelaku sendirian. Sementara korban sedang tidur di kamarnya. "Kasus ini masih didalami
untuk mengetahui motif pencurian,"

Pertanyaan:
Dari kasus diatas buatlah contoh surat Tuntutan sesuai dengan ketentuan dan prasyarat penyusunannya?
Jawaban :

Muara Bungo
31 Oktober 2023

Kepolisian Negara Republik Indonesia


Daerah Jambi
Resor Bungo
JL. H. Hoesin Sa’ad No.1. Muara Bungo
Perihal: Tuntutan Terkait Kasus Pencurian Sepeda Motor

Kepada Yth. Kepolisian Negara Republik Indonesia,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama: Ania Ghina Salsabila


Alamat: Jl. Nangka. Sei kerjan
No. Telepon: 0888888888

Dengan ini mengajukan tuntutan terkait kasus pencurian sepeda motor yang melibatkan seorang pelaku berinisial
BM alias B, seperti yang telah diungkapkan dalam pemberitaan media pada tanggal 30 Oktober 2023. Saya
merupakan korban dalam kasus tersebut, dan saya ingin agar tindakan hukum diambil sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Adapun tuntutan saya adalah sebagai berikut:

1. Saya menuntut agar pelaku, BM alias B, diadili secara adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

2. Saya meminta agar pihak berwenang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dari
pencurian sepeda motor tersebut.

3. Saya berharap agar pihak kepolisian memastikan bahwa harta benda saya yang telah dicuri dapat dikembalikan
atau diganti secara penuh sesuai dengan nilai sepeda motor yang hilang.

4. Saya ingin memastikan bahwa tindakan pencegahan yang lebih baik akan diterapkan untuk menghindari kasus
serupa di masa depan.

Saya percaya bahwa tindakan hukum yang diambil oleh pihak kepolisian akan memberikan keadilan bagi saya
sebagai korban. Saya siap bekerjasama sepenuhnya dalam proses peradilan ini.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Saya berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan hukum yang berlaku.

Hormat saya,

Ania Ghina Salsabila

1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai