Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 HUKUM ACARA PIDANA

NAMA : RIMA WAHYU RAMADHAN


NIM : 042238218

Kasus

PONOROGO, KOMPAS.com - Tertangkap basah meniduri istri orang, Gun (44), seorang duda
beranak satu diarak telanjang mengelilingi desa oleh pemuda setempat di Dukuh Walikukun, Desa
Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin (21/8/2017) sore.
Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto, Senin ( 21/8/2017) malam, mengatakan,
pemuda di Dukuh Walikukun menangkap basah Gun saat hendak keluar rumah lewat pintu
belakang. Saat itu, Gun diduga usai meniduri Sun (46). Setelah ditangkap, Gun kemudian diarak
dalam keadaan telanjang. Lalu Gun dibawa ke rumah kepala desa. Di rumah kepala desa, Gun
kemudian diberi sarung untuk menutupi tubuhnya. Selanjutnya Gun dan Sun dijemput anggota
Polsek Sukorejo. Keduanya dijerat dengan tuduhan perzinahan.

Dari Kasus diatas analisislah pertanyaan berikut :

1. Analisislah kasus diatas dan berikan alasan mengapa tindakan pelaku


dapat dihukum ? Berikan argumentasi saudara ?

Dalam kasus di atas, pelaku melakukan tindakan perzinahan dengan meniduri istri orang,
yang merupakan pelanggaran serius terhadap norma-norma moral dan hukum yang
berlaku. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tindakan pelaku dapat dihukum:

1. Pelanggaran Hukum: Tindakan perzinahan telah diatur dalam hukum sebagai


pelanggaran terhadap norma hukum yang berlaku di masyarakat. Dalam kasus ini, pelaku
melakukan hubungan seksual dengan istri orang lain, yang dapat dianggap sebagai
pelanggaran terhadap hak asasi dan kebebasan individu.

2. Merusak Hubungan Sosial: Tindakan perzinahan tidak hanya merugikan pihak yang
langsung terlibat, tetapi juga dapat merusak hubungan sosial dalam masyarakat. Hal ini
dapat menyebabkan konflik antarindividu, keluarga, bahkan komunitas secara lebih luas.

3. Pelanggaran Etika: Perzinahan juga melanggar nilai-nilai etika dan moral yang
dijunjung tinggi dalam masyarakat. Tindakan tersebut dapat dipandang sebagai
pengkhianatan terhadap komitmen dan janji yang telah dibuat dalam hubungan
perkawinan.

4. Pencemaran Nama Baik: Tindakan perzinahan juga dapat mencemarkan nama baik
individu yang terlibat, baik pelaku maupun korban. Hal ini dapat berdampak negatif pada
reputasi dan integritas individu di mata masyarakat.

5. Perlindungan Hak Individu: Hukum memiliki peran untuk melindungi hak-hak individu,
termasuk hak atas kebebasan dari perlakuan yang merendahkan martabat dan hak atas
kesetiaan dalam perkawinan. Dengan menghukum pelaku, hak-hak individu yang terlibat
dapat dipulihkan atau dilindungi.

Dengan mempertimbangkan alasan-alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan


pelaku perzinahan dapat dihukum sebagai upaya untuk menegakkan keadilan, melindungi
norma-norma sosial, dan mencegah terjadinya pelanggaran serupa di masa depan.

2. Apakah perkara diatas termasuk delik aduan atau delik laporan ? dan
bandingkan karakteristik dari kedua delik tersebut ?

Dalam kasus ini, tuduhan yang dijatuhkan terhadap Gun dan Sun adalah perzinahan, yaitu
melakukan hubungan intim di luar perkawinan dengan orang yang bukan pasangan sahnya.
Untuk menentukan apakah ini merupakan delik aduan atau delik laporan, perlu dipahami
lebih lanjut konteks hukum di Indonesia.

1. Delik Aduan:

- Delik aduan adalah tindak pidana yang hanya dapat dituntut atau diperiksa atas adanya
pengaduan dari pihak yang berkepentingan atau korban.

- Pelaksanaan proses hukum tergantung pada keinginan dari pihak yang dirugikan atau
pihak yang berkepentingan. Jika tidak ada pengaduan, maka proses hukum tidak dapat
dilanjutkan.

- Contoh delik aduan adalah pencemaran nama baik, penganiayaan ringan, dan beberapa
kasus perzinahan.

2. Delik Laporan:

- Delik laporan adalah tindak pidana yang dapat dituntut atau diperiksa tanpa adanya
laporan dari pihak yang berkepentingan atau korban.

- Penuntutan dalam delik laporan tidak tergantung pada adanya pengaduan, melainkan
bisa dilakukan oleh pihak berwenang berdasarkan bukti-bukti yang ada.

- Contoh delik laporan adalah pembunuhan, perampokan, dan penipuan.

Dalam konteks kasus perzinahan di atas, biasanya perzinahan termasuk ke dalam delik
aduan. Namun, dalam prakteknya, kepolisian bisa melakukan penindakan tanpa adanya
laporan resmi dari pihak yang dirugikan, terutama jika terdapat bukti-bukti yang cukup.
Namun, hal ini akan tergantung pada kebijakan penegakan hukum yang berlaku di wilayah
tersebut.

Dengan demikian, dalam kasus ini, bisa disimpulkan bahwa kemungkinan besar ini adalah
delik aduan, dimana tindakan hukum akan bergantung pada keinginan pihak yang
dirugikan atau pihak yang berkepentingan untuk mengajukan pengaduan resmi.

3. Menurut saudara apakah Jaksa Penuntut Umum akan memberikan dakwaan


tunggal atau dakwaan komulatif ? berikan argumentasi saudara ?

Jaksa Penuntut Umum kemungkinan besar akan memberikan dakwaan tunggal dalam
kasus ini. Dakwaan tunggal artinya Jaksa akan menuntut kedua tersangka (Gun dan Sun)
atas satu tindak pidana yang sama, yaitu perzinahan.

Argumentasi untuk dakwaan tunggal bisa diberikan sebagai berikut:

1. Keterkaitan Kasus: Kedua tersangka terlibat dalam satu peristiwa perzinahan yang sama.
Mereka tidak terlibat dalam kejahatan yang berbeda atau terpisah satu sama lain. Hal ini
memudahkan Jaksa untuk menyusun dakwaan tunggal.

2. Efisiensi Hukum: Memberikan dakwaan tunggal akan lebih efisien dalam proses
peradilan. Hal ini karena dakwaan tunggal akan mengurangi kompleksitas persidangan dan
mempercepat proses hukum.

3. Konsistensi Hukum: Dengan memberikan dakwaan tunggal, Jaksa Penuntut Umum


dapat menjaga konsistensi dalam penegakan hukum. Konsistensi ini penting untuk
menciptakan keadilan dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan.

4. Bukti yang Sama: Kemungkinan besar, bukti-bukti yang ada akan sama untuk kedua
tersangka karena mereka terlibat dalam satu peristiwa yang sama. Oleh karena itu,
dakwaan tunggal akan lebih sesuai dengan bukti yang ada.
Namun, dalam beberapa kasus, terutama jika ada faktor-faktor yang membedakan peran
atau keadaan kedua tersangka, Jaksa bisa saja mempertimbangkan untuk memberikan
dakwaan komulatif, yaitu menuntut mereka atas tindak pidana yang terpisah. Misalnya,
jika ada bukti bahwa salah satu tersangka memiliki peran yang lebih dominan dalam
perzinahan tersebut, atau jika terdapat keadaan yang membedakan dalam hal motivasi atau
dampak dari perbuatan mereka.

Sumber Referensi:
Modul Hukum Islam dan acara Peradilan Agama Universitas Terbuka
Modul Inisiasi Tuton Ke-3 Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai