NIM : 02011182126087
Ada beberapa faktor yang menentukan apakah proses penegakan hukum dapat berjalan
secara efektif.
1. Harapan masyarakat, yaitu.apakah penegakan.hukum sesuai dengan.nilai-nilai
masyarakat.
2. Adanya motivasi masyarakat.untuk melaporkan.terjadinya aktivitas illegal.kepada
aparat penegak hukum.
3. Wewenang dan.Kekuasaan Aparat.Penegak Hukum (APH).
Menurut harapan penegak hukum, lembaga penegak hukum yang berfungsi secara efektif
membuat perbedaan dalam masyarakat. Namun pada kenyataannya, perubahan sosial
yang diharapkan oleh legislator tetap tidak terpenuhi.
1. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung dan.Kejaksaan di bawahnya.dalam lingkungan peradilan.umum,
lingkungan.peradilan agama, lingkungan.peradilan militer, dan.lingkungan peradilan.tata
usaha negara.
2. Mahkamah Konstitusi
Selain MK, di Aceh.juga terdapat Peradilan.Syariah Islam, Peradilan Khusus.dalam
lingkungan Peradilan.Agama (dalam kewenangan Peradilan Agama), dan Peradilan.
Umum (dalam kewenangan.umum).
Selain perubahan terkait.penyelenggaraan peradilan,.UUD 1945 juga.memperkenalkan
satu badan.baru terkait penyelenggaraan.peradilan yaitu Komisi Yudisial. Komisi
Yudisial bersifat.independen dan berwenang.mengusulkan pengangkatan.hakim agung
dan.kewenangan.lainnya.dalam rangka menjaga.dan menegakkan.kehormatan, keluhuran
martabat, dan perilaku.
“Siapa pun yang dicurigai, ditangkap, ditahan, didakwa, atau diajukan ke pengadilan
harus dianggap tidak bersalah sampai dinyatakan bersalah dan dapat ditegakkan secara
permanen.”
Sumber :
Bagaimana sih Penegakan Hukum di Indonesia? – Kawan Hukum Indonesia