Anda di halaman 1dari 5

Nama : Regina Salsa Bella

NIM : 02011182126087

Kelas : Hukum Acara Pidana (A Indralaya)

Ujian Tengah Semester

1. Subsistem.dalam.peradilan.pidana.terdiri.dari.Polisi, Jaksa, Hakim.dan.Lembaga


Pemasyarakatan. Berikan.pendapat.anda.mengenai.proses.penegakan.hukum di
Indonesia! Pilih salah satu dari 1 penegak hukum di subsistem dalam sistem
peradilan
Jawaban :
Penegakan.hukum adalah.proses pemenuhan.keinginan hukum. Keserakahan hukum.di
sini.tidak lain adalah.gagasan badan legislative.yang tertuang dalam.undang-undang ini.

Perumusan pandangan.pembuat undang-undang.yang dituangkan dalam.peraturan


perundang-undangan.juga menentukan bagaimana.penegakan hukum dilakukan. Pada
kenyataannya, proses.penegakan hukum itu.berpuncak pada.pelaksanaannya, yaitu aparat
penegak hukum itu sendiri.

Ada beberapa faktor yang menentukan apakah proses penegakan hukum dapat berjalan
secara efektif.
1. Harapan masyarakat, yaitu.apakah penegakan.hukum sesuai dengan.nilai-nilai
masyarakat.
2. Adanya motivasi masyarakat.untuk melaporkan.terjadinya aktivitas illegal.kepada
aparat penegak hukum.
3. Wewenang dan.Kekuasaan Aparat.Penegak Hukum (APH).

Menurut harapan penegak hukum, lembaga penegak hukum yang berfungsi secara efektif
membuat perbedaan dalam masyarakat. Namun pada kenyataannya, perubahan sosial
yang diharapkan oleh legislator tetap tidak terpenuhi.

Hal ini disebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi berlangsungnya perubahan


sosial: fasilitator dan penghambat.
Misalnya, faktor-faktor.yang memudahkan kontak.dengan budaya lain, sistem
Pendidikan.yang maju, toleransi terhadap.perilaku menyimpang,,.stratifikasi terbuka,
populasi.yang heterogen, ketidakpuasan.terhadap bidang.kehidupan tertentu, dll.

Sedangkan kendala yang ada seperti.kurangnya hubungan dengan masyarakat lain,


perkembangan.ilmu pengetahuan yang.terlalu lambat,.sikap sosial yang.terlalu
tradisionalis, adanya.kepentingan yang mengakar, dan.ketakutan akan ketidakstabilan.
dalam masyarakat., integrasi budaya, prasangka.terhadap hal-hal baru,.hambatan
ideologis,.dan mungkin tradisi.yang sangat terlembagakan.

Penegakan hukum (law enforcement).merupakan masalah bagi.hampir semua negara,


terutama.negara berkembang. Di Indonesia sendiri,.permasalahan hukum sangat.banyak
dan beragam, baik.dari segi hak.maupun modus operandinya.
Penegakan.hukum.di Indonesia.merupakan.masalah serius. Kepatuhan.masyarakat.
terhadap hukum.yang.berlaku sangat.memprihatinkan. Masalah ini.disebabkan.oleh
kerentanan.dalam penegakan.hukum itu sendiri. Banyak yang merasa.bahwa.hukum
negara.itu tajam dan tumpul. Dalam.hal ini, penegakan hukum.tidak boleh.tebang pilih
dan.harus memberikan.rasa keadilan kepada.setiap orang.

Penegak hukum juga.harus bertanggung jawab,.memberikan kepastian.bagi seluruh


anggota.masyarakat, tidak.memihak dan tidak.mudah diintervensi. Hal ini menunjukkan.
bahwa hukum berfungsi.sebagai mekanisme yang mengintegrasikan.berbagai
kepentingan.masyarakat, baik ketika terjadi.konflik dalam masyarakat.maupun ketika
tidak ada.konflik setelah terjadinya konflik.

Berbicara mengenai penegakan hukum di Indonesia, banyak permasalahan hukum yang


muncul dan perlu ditinjau kembali untuk lebih memperbaiki hukum Indonesia. Masalah
penegakan hukum di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius. Masalah hukum
ini sangat mendasar bagi negara. Hukum di Indonesia yang kita lihat saat ini bisa
dikatakan semrawut, tapi kenapa? Karena dari berita TV, koran, dan media sosial
lainnya, kita dapat menyimpulkan bahwa situasi hukum saat ini sedang kacau.

Seorang hakim adalah.pejabat yang memimpin persidangan.yang memutuskan.vonis


untuk terdakwa. Hakim adalah.pegawai negeri. Di Indonesia, menurut.undang-undang
tentang.kekuasaan kehakiman, hakim.terdiri dari hakim.Mahkamah Agung.dan
Pengadilan.Rendah Republik Indonesia.serta hakim Mahkamah.Konstitusi.

Tugas utama hakim.adalah menyelesaikan sengketa.hukum secara final dan terbuka.


Hakim secara tidak langsung memeriksa aturan hukum (siapa yang memutuskan).

Sebagai pegawai negeri, ia memegang kekuasaan yang signifikan dalam pemerintahan.


Mereka mengawasi proses.pengadilan selanjutnya dengan tujuan.memastikan
konsistensi, keadilan dan.penyalahgunaan kekuasaan. Dia bisa mengeluarkan perintah
kepada pejabat militer, polisi, atau pengadilan untuk memastikan proses penyelidikan
berjalan lancar.

Perintah ini meliputi.penggeledahan,.penangkapan, pemenjaraan,.penyitaan, deportasi,


dan.tindakan nonkriminal lainnya. Pengadilan Tinggi dan.Mahkamah Agung,.yang
memiliki kekuasaan.lebih besar dari.hakim, dapat meninjau.kembali kekuasaan hakim.

Kekuasaan kehakiman.dalam konteks negara Indonesia.adalah kekuasaan negara.yang


merdeka untuk.menyelenggarakan peradilan.guna memelihara hukum.dan keadilan
berdasarkan.Pancasila untuk berdirinya.negara kesatuan dalam.Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Amandemen UUD 1945 membawa perubahan pada kehidupan ketatanegaraan.


Berdasarkan perubahan tersebut, ditegaskan bahwa yurisdiksi dilaksanakan oleh:

1. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung dan.Kejaksaan di bawahnya.dalam lingkungan peradilan.umum,
lingkungan.peradilan agama, lingkungan.peradilan militer, dan.lingkungan peradilan.tata
usaha negara.

2. Mahkamah Konstitusi
Selain MK, di Aceh.juga terdapat Peradilan.Syariah Islam, Peradilan Khusus.dalam
lingkungan Peradilan.Agama (dalam kewenangan Peradilan Agama), dan Peradilan.
Umum (dalam kewenangan.umum).
Selain perubahan terkait.penyelenggaraan peradilan,.UUD 1945 juga.memperkenalkan
satu badan.baru terkait penyelenggaraan.peradilan yaitu Komisi Yudisial. Komisi
Yudisial bersifat.independen dan berwenang.mengusulkan pengangkatan.hakim agung
dan.kewenangan.lainnya.dalam rangka menjaga.dan menegakkan.kehormatan, keluhuran
martabat, dan perilaku.

2. Asas Presumption.of Innoucence sering juga.disebut dengan.asas praduga.tak


bersalah. Berikan.pendapat anda.mengenai pelaksanaan.asas presumption.of
innoucence di Indonesia!
Jawaban :
Asas praduga.tidak bersalah.adalah asas.bahwa seseorang.tidak bersalah sampai
dibuktikan.kesalahannya.oleh pengadilan. Prinsip ini sangat.penting dalam.demokrasi
modern, yang.telah dimasukkan.banyak negara ke.dalam konstitusi mereka.
Asas praduga.tak bersalah.diatur dalam.Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(“KUHP”) dan.Undang-Undang No. 48 Tahun 2009.tentang Peradilan (“Yurisdiksi
Hukum”).
Dalam hukum pidana, asas praduga tak bersalah dijelaskan pada angka tiga huruf c
dalam gambaran umum KUHAP.

“Siapa pun yang dicurigai, ditangkap, ditahan, didakwa, atau diajukan ke pengadilan
harus dianggap tidak bersalah sampai dinyatakan bersalah dan dapat ditegakkan secara
permanen.”

Pada dasarnya,.persoalan penerapan.asas praduga tak.bersalah dalam.perkara pidana.ini


berkaitan.dengan tidak.seimbangnya.kedudukan.antara tersangka/terdakwa.dengan
kekuasaan.kehakiman yang.berkepentingan, serta adanya.kekhawatiran akan.tindakan
sewenang-wenang.yang dilakukan oleh.kekuasaan.kehakiman. Hukum pidana, seperti
halnya.hukum publik, mengatur.kepentingan umum, dan karena.itu berkaitan.dengan
negara melindungi.kepentingan umum, sedangkan.hukum privat, hukum.perdata,
umumnya.mengatur kepentingan.individu dan mengadili.mereka yang.telah dilanggar,
dipercayakan.kepada pemangku.kepentingan. Ikuti prinsip point.d'interet point d'action.

Ketimpangan kedudukan.dalam perkara.pidana adalah.kesewenang-wenangan.aparat


penegak hukum.terhadap tersangka/terdakwa.yang diduga melanggar.kepentingan
umum. dalam proses.penjatuhan pidana, sebagai.pihak yang bertanggung.jawab
menciptakan.ketimpangan sosial.akibat pelanggaran.hukum pidana yang.dilakukannya.
penanganan.yang fleksibel.hukum.

Karena tersangka/terdakwa dalam proses penegakan hukum berhadapan dengan negara


atau penguasa, kedudukan terdakwa secara umum tidak dapat disamakan dengan
penyidik dan penuntut umum dalam proses penjatuhan pidana. Terlepas dari sifat pelapor
yang dipekerjakan dalam kasus pidana saat ini, proses peradilan pidana cenderung
mengarah pada sistem yang tidak bersahabat.

Sistem adversarial.adalah sistem peradilan.yang mempertemukan.kedua belah pihak.dan


menempatkan.mereka dalam litigasi.satu sama lain. Sistem adversarial.ini sudah bisa
Anda.lihat pada judul.gugatan perdata, karena.judul gugatan perdata.umumnya mengacu
pada.kasus antara penggugat A.dan tergugat B. Sistem adversarial.seperti yang.dikenal
dalam.acara perdata.pada dasarnya.disebabkan karena.kedudukan para.pihak yang
berperkara.sama, dan dalam.acara pengadilan.mereka ditempatkan.pada sisi.yang sama,
saling.berhadapan.

Akibat sistem.adversarial ini, para pihak memiliki.kesempatan yang sama.dalam proses


pemeriksaan.bukti-bukti yang diajukan.di persidangan maupun dalam.proses
penjawaban. Kesempatan yang sama ini.juga terkait dengan peluang memenangkan
gugatan, tergantung bukti-bukti gugatan yang diajukan para pihak di persidangan.

Sumber :
Bagaimana sih Penegakan Hukum di Indonesia? – Kawan Hukum Indonesia

Hakim - Fungsi dan Kekuasaan Kehakiman di Indonesia (pinterpandai.com)

Anda mungkin juga menyukai