Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Konsep kebutuhan nutrisi


1.1 Definisi/deskripsi kebutuhan personal hygiene
1.2 Fisiologi sistem/fungsi normal sistem integumen
1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sistem integumen
1.4 Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem integumen
II. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi
II.1 Pengkajian
II.1.1 Riwayat keperawatan
II.1.2 Pemeriksaan fisik: data fokus
II.1.3 Pemeriksaan penunjang
II.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul (minimal 2 diagnosa keperawatan
yang sering muncul, penjelasan berdasarkan buku saku diagnosa keperawatan)
Diagnosa 1: Nutrisi b.d
II.2.1 Definisi
II.2.2 Batasan karakteristik
II.2.3 Faktor yang berhubungan
Diagnosa 2:
II.2.4 Definisi
II.2.5 Batasan karakteristik
II.2.6 Faktor yang berhubungan
II.3 Perencanaan
(berdasarkan dua Diagnosa pada 2.2)
Diagnosa 1:
II.3.1 Tujuan dan kriteria hasil : berdasarkan NOC (lihat daftar rujukan)
II.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional : berdasarkan NIC (lihat daftar rujukan)
Diagnosa 2:
II.3.3 Tujuan dan kriteria hasil : berdasarkan NOC (lihat daftar rujukan)
II.3.4 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC ( lihat daftar rujukan)
III. Daftar pustaka
Makassar ,
Pembimbing
( )
I. Konsep kebutuhan nutrisi
I.1 Definisi/deskripsi kebutuhan personal hygiene
1. Pengertian personal hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene
merupakan suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri adalah salah
satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupannya, kesehatan, kesejahteraan, sesuai dengan
kondisi kesehatan, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000).Ukuran kebersihan
atau penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan
kebutuhan. Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang personal
hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan
cara yang benar dalam melakukan perawatan diri.

Macam – macam personal hygiene meliputi :


1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telinga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seluruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
9. Perawatan gigi dan mulut
Tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d. Mencegah penyakit
e. Menciptakan keindahan
f. Meningkatkan rasa percaya
1.2 Fisiologi Sistem Pencernaan/Fungsi Normal Sistem
Sistem intergumen terdiri atas kulit,lapisan subkutan dibawah kulit dan
perlengkapannya seperti kelenjar dan kuku,kulit,lapisan yaitu lapisan
epidermis yang terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung sel-sel
epitel. Sel – sel epitel ini mudah sekali mengalami regenerasi .lapisan ini
tidak mengandung pembuluh darah. Lapisan dermis yang terdiri atas
jaringan otot,saraf folikel rambut dan kelenjar. Pada kulit terdapat 2 kelenjar
yaitu :
a. Kelenjar sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebum
yang berfungsi meminyaki kulit dan rambut.
b. Kelenjar serumen yang terdapat dalam telinga yang berfungsi sebagai
pelumas dan berwarna coklat.
Lapisan hypodermis atau subkutan terdiri dari pembuluh
darah,syaraf,limfa dan jaringan pengikat yang berisi sel lemak.jaringan
lemak adalah insulator panas bagi tubuh subkutan juga menjadi pendukung
lapisan kulit atas yang menahan stessor dan tekanan tanpa injury.
Kaki,tangan dan kuku selalu diperuntukkan untuk memberi perhatian
yang khusus untuk mencegah infeksi. Apakah ada luka pada kulit termasuk
adakah pertumbuhan atau luka pada kulit bagian atas,bisa nyeri dan pada
pasien normal kemampuan berjalan.kuku adalah jaringan epitel yang
tumbuh dari akar nail bad,yang terletak dikulit pada nail groove yang
disembunyikan oleh fad kulit,disebut euticle.kuku juga memiliki body
nail.itu berbentuk area putih disebut lunula di bawah kuku terdapat lapisan
epitel disebut nail bed kuku yang normal dan sehat transparan .lembut dan
konveks dengan warna nail bed merah jambu penyakit dapat mempengaruhi
bentuk ketebalan dan curvature dari kulit.
1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Personal
hygiene
 Body image
 Praktik sosial
 Status sosial – ekonomi
 Pengetahuan
 Budaya
 Kebiasaan seseorang
 Kondisi fisik
Dampak yang timbul pada masalah personal hygiene meliputi
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan yang
sering timbul adalah gangguan integritas kulit,gangguan membran
mukosa mulut,infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
luka.
2. Gangguan psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri,aktualisasi diri
dan gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga,aktualisasi diri
dan gangguan interaksi sosial.

1.4 Mcacam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan

Dampak fisik
a. Gangguan integritas kulit.
b. Gangguan membran mukosa mulut
c. Infeksi pada mata dan telinga
d. Gangguan fisik pada kuku

Dampak psikososial
a. Gangguan kebutuhan rasa nyaman
b. Kebutuhan mencintai dan dicintai
c. Kebutuhan harga diri
d. Aktualisasi diri
e. Gangguan interaksi sosial

Referensi: A.aziz alimul hidayat,mustifatul uliyah,2004.Kebutuhan Dasar


Manusia.jakarta EGC

II. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi


II.1Pengkajian
2.1.1 Riwayat Keperawatan

Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan prasarana


yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi hygiene personal individu, baik
faktor pendukung maupun faktor penghambat.
2.1.2 Pemeriksaan fisik: data fokus
Pemeriksaan fisik
a. Rambut
1) Amati kondisi rambut :
2) Keadaan kesuburan rambut
3) Keadaan rambut yang mudah rontok
4) Keadaan rambut yang kusam
5) Keadaan tekstur
b. Kepala
1) Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala.
2) Botak/alopesia
3) Ketombe
4) Berkutu
5) Adakah eritema
6) Kebersihan
c. Mata
Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada
kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
d. Hidung
Kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-
tanda pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan
bagaimana membran mukosa.
e. Mulut
Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan
adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-
pecah.
f. Gigi
Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak
lengkap atau gigi palsu.
g. Telinga
Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau
perubahan daya pendengaran.
h. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya.
Perhatikan adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.
i. Kuku tangan dan kaki
Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau
luka.
j. Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium.
Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan
kondisi skrotum dan testisnya.
k. Tubuh secara umum
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan adanya
kelainan pada kulit atau bentuk tubuh.

2.1.3 Pemeriksaan Penunjang: -

2.2 Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


Menurut nanda 2003, diagnosis keperawatan umum untuk klien dengan masalah perawatan
hygiene adalah Defisit Perawatan Diri. Lebih lanjut diagnosa tersebut terbagi menjadi empat
(kozier, 2004), yaitu :
1. Defisit perawatan diri : mandi/hygiene
2. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Dx 1 : Defisit Perawatan Diri mandi/hygiene


Yang berhubungan dengan :
a. Kurangnya koordinasi, sekunder akibat (sebutkan)
b. Kelemahan otot sekunder akibat (sebutkan)
c. Paralisis sebagian atau total, sekunder akibat (sebutkan)
d. Keadaan koma
e. Gangguan fisual, sekunder akibat (sebutkan)
f. Tidak berfungsinya atau hilangnya ekstrimitas
g. Peralatan eksternal
h. Kelelahan dan nyeri pasca oprasi
i. Defisit kognitif
j. Nyeri
Kriteria hasil :
Individu akan melakukan aktivitas mandi pada tingkatan yang optimal sesuai dengan harapan
atau mengungkapkan kepuasan atas keberhasilan yang dicapai meski dengan keterbatasan
yang dimiliki.
Indikator :
1. Mengungkapkan kenyamanan dan kepuasan dengan kebersihan tubuh
2. Mendemonstrasikan kemampuan menggunakan peralatan adaptif
3. Menjelaskan faktor penyebab untuk defisit kemampuan mandi
Intervensi umum
1. Kaji faktor penyebab defisit personal hygiene
2. Beri kesempatan klien untuk beradaptasi kembali dengan aktivitas perawatan diri
3. Lakukan intervesi umum untuk klien dengan ketidakmampuan untuk mandi
§ Jaga agar kondisi lingkungan sederhana dan tidak berantakan.
§ Jaga suhu kamar mandi tetap hangat, cari tahu suhu air yang disukai individu.
§ Berikan privasi selama mandi.
§ Observasi kondisi kulit selama mandi.
§ Letakan seluruh peralatan mandi di tempat yang mudah dijangkau.
§ Untuk klien dengan gangguan pengelihatan, letakan seluruh peralatan di dalam lapang
pandang klien atau pada tempat yang paling sesuai untuk klien.
§ Berikan pengaman di kamar mandi (keset, pegangan)
§ Jika klien mampu secara fisik , anjurkan ia untuk menggunkan bak mandi atau shower ,
tergantung apa yang digunakan di rumah ( klien harus berlatih di rumah sakit untuk persiapan
pulang ke rumah).
§ Berikan peralatan adaktif sesuai kebutuhan (misal spons dengan tangkai yang panjang, balok
pegangan di dinding kamar mandi, semprotan shower yang dapat di pegang ).
§ Untuk klien yang kehilangan anggota gerak, inspeksi sisa kaki atau puntung guna melihat
integritas kulit. Mandikan bagian puntung 2 kali sehari dan yakinkan bagian tersebut kering
sebelum dibungkus atau dipasangkan prostesis.
§ Berikan obat pereda nyeri yang bisa mempengaruhi kemampuan untuk mandi sendiri.
4. Berikan penyuluhan kesehatan dan rujukan, sesuai indikasi.
Rasional :
Ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri menimbulkan perasaan ketergantungan
dan konsep diri yang rendah. Dengan meningkatnya kemampuan merawat diri, harga diri
akan meningkat ( Maherebal, 1998).

Dx 2 : penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri.

Tujuan Umum: Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan
kebersihan diri.

Tujuan Khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien
dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.

Kriteria evaluasi

Klien dapat menyebutkan kebersihan diri pada waktu 2 kali pertemuan, mampu menyebutkan
kembali kebersihan untuk kesehatan seperti mencegah penyakit dan klien dapat
meningkatkan cara merawat diri.
Dalam berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat:

1. Wajah cerah, tersenyum


2. Mau berkenalan
3. Ada kontak mata
4. Menerima kehadiran perawat
5. Bersedia menceritakan perasaannya
Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.
2. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian
tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih.
3. Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri.
4. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien terhadap hal yang
berhubungan dengan kebersihan diri.
5. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan diri.
6. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti kebersihan diri.
7. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: mandi 2 kali pagi dan sore, sikat
gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur), keramas dan menyisir rambut,
gunting kuku jika panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul Hidayat , 2002. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. EGC : Jakarta
Bouwhuizen, M, 1999.Ilmu Keperawatan.EGC: Jakarta
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1992. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga.
Departemen Kesehatan: Jakarta.
Wahidiyat, Iskandar. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 2. Bagian Kesehatan Anak FKUI:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai