Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN AKBIAT KERJA

Stikes Tri PERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN AKBIAT KERJA


Mandiri
Sakti
Pengertian Penanganan darurat untuk korban kecelakaan akibat kerja Pertolongan ini harus
dilakukan secara tepat untuk menyelamatkan nyawa korban.
Alat yang 1. Alas/ matras tipis
digunakan
2. Handscoon bersih
3. Phantom RJP
4. Alkahol pembersih mulut phantom
Prosedur 1. Amati dan waspadai kondisi lingkungan
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengamati lingkungan skitar, hal ini
bertujuan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, sehingga bisa tahu langkah
apa yang perllu dilakukan sebagai pertolongan pertama. Pastikan juga
keselamatan diri dan orang disekitar, agar tidak menambah korban
2. Cek tingkat kesadaran korban
Beberapa korban kecelakaan bisa saja mengalami kondisi hilang kesadaran.
Jika tidak ada indikasi luka berat periksalah tingkat kesadaran korban, dengan
menpuk pundak atau memberikan wewangian untuk menyadarkan korban.
3. Periksa pernafasan dan kondisi luka korban
Langkah selanjutnya adalah periksa jalan nafas dan pernafasan korban.
Dekatkan jadi kelubang hidung korban untuk memeriksa apakah korban masih
bernafas atau tidak. Kemudian, periksa juga apakah ada perdarahan dan
bagaimana kondisi luka korban
4. Lakukan kompresi dada untuk memberikan bantuan pernafasan
Ketika korban dalam kondisi tidak sadar, salah satu langkah pertolongan
pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kompresi dada. Hal
ini bertujuan untuk membantu pernapasan korban. Cara melakukannya dengan
meletakkan salah satu tumit tangan di tengah dada korban, sembari meletakkan
tumit satunya dengan kondisi jari-jari tangan mengunci. Lalu, tekan dada
menggunakan tumit dengan kedalaman 4 hingga 5 centimeter. Jika tidak ada
tanda yang lebih baik, segera bawa korban ke instalasi gawat darurat rumah
sakit terdekat, agar mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Prosedur Resusitasi Jantung Paru
Prinsip ABC
A. Airway : kepatenan jalan nafas
B. Breathing : pernafasan
C. Circulation : aliran darah
- Melakukan penilaian awal: pada korban tidak sadar (periksa dengan tegur
sapa, menepuk bahu, lalu beri rangsang nyeri/cubit untuk memastikan).
- Mengatur posisi korban, telentangkan di atas alas yang keras dengan teknik
log roll (menggelindingkan). Hati-hati dengan adanya patah tulang leher.
- Berusaha memberikan pertolongan segera dan minta bantuan tanpa
meninggalkan klien
- Memeriksa apakah klien bernafas atau tidak
- Bila klien tidak bernapas, membuka jalan nafas klien dengan metode:
a. Head tilt: mendorong kepala ke atas
b. Chin lift: mengangkat dagu ke atas
c. Jaw thrust: mengangkat annulus mandibula ke atas dan kedua ibu jari
membuka mulut
- Memeriksa kembali apakah klien bernafas atau tida setelah jalan nafas
dibuka
- Bila tidak bernafas, memberikan napas buatan dua kali, pelan dan penuh
perhatian pada pengembangan dada klien.
- Meraba denyut nadi karotis
- Bila nadi korotis tidak teraba, melakukan pijat jantung dari luar sebanyak
30 kali pada titik tumpu pijat.
- Jantung (sternum/sela iga ke-5), tekan sternum dengan kedalaman 4-5 cm
ke dalam dengan kecepatan minimal 100x/menit. Setelah itu berikan nafas
buatan tanpa alat/dengan alat sebanyak 2 kali secara perlahan dan dalam.
Saat pijat jantung hitung dengan suara keras:
Satu, dua, tiga, empat, SATU
Satu, dua, tiga, empat, DUA
Satu, dua, tiga, empat, TIGA
Satu, dua, tiga, empat, EMPAT
Satu, dua, tiga, empat, LIMA
Satu, dua, tiga, empat, ENAM
Satu, dua, tiga, empat TUJUH
Satu, dua, DELAPAN
Total = 30 kali pijatan
- Melengkapi tiap siklus dengan perbandingan 2 kali nafas disbanding 30 kali
pijatan
- Mengevaluasi setiap 2 menit, untuk satu penolong setiap akhir siklus ke-5.
Hal-hal yang dievaluasi adalah nafas, denyut, kesadaran, dan reaksi pupil
- Bila nafas dan denyut nadi karotis belum teraba, lanjutkan resusitasi
jantung paru hingga korban membaik atau cenderung meningkat. Bila 3 kali
diberikan pijat jantung tidak ada perubahan, berarti klien sudah mengalami
kematian biologis dan RJP dihentikan.

5. Periksa Kondisi Luka


Jika menemukan luka pada korban, segera obati luka tersebut agar tidak
mengalami perdarahan berat yang dapat memperparah kondisi korban. Namun
penanganan luka harus dilakukan sesuai dengan jenisnya. Jika terdapat luka
terbuka yang mengeluarkan darah terus menerus, gunakanlah kain bersih untuk
menutup luka, agar perdarahan berhenti untuk sementara.

Ketika terjadi kecelakan sebaiknya jangan panic. Tetaplah bersikap tenang agar
dapat membantu memberikan pertolongan pertama untuk korban kecelakaan
dengan cepat dan tepat.
Jika pertolongan pertama pada kecelakaan tidak berhasil dan kondisi korban
sangat parah, sebaiknya segera bawa korban ke instalasi gawat darurat rumah
sakit terdekat.
Ketika meberi pertolongan pertama pada kecelakaan kita juga bisa meminta
orang terdekat untuk memanggil para medis datang ke lokasi kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai