Anda di halaman 1dari 15

E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No.

1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN


TAMBAH PADA CAMPURAN ASPAL LAPIS AUS AC-WC (ASPHALT
CONCRETE-WEARING COURSE)
1
Muhammad Gunawan Perdana
2
Abdurrahman
3
Aulia Nur Wahyuni
1,2,3
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al Banjari Banjarmasin (gunawan0511@gmail.com)

ABSTRAK

Sampah plastik merupakan jenis sampah yang menjadi ancaman serius bagi
lingkungan karena selain volumenya yang terus bertambah, limbah plastik juga
merupakan jenis sampah yang sulit terurai melalui proses alam. Penelitian ini
dilakukan guna mengurangi keberadaan sampah dan mengetahui bagaimana
pengaruh limbah plastik pada campuran aspal. Pengujian ini dilakukan di
Laboratorium Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari.
Variasi bahan tambah plastik yang digunakan adalah 3%, 6%, 9%, 12% dan 15%
berjenis plastik PET (Polyethylene Terephthalate) dalam campuran aspal laston
AC-WC. Metode yang digunakan adalah dengan pengujian Marshall. Terdapat
pengujian berat jenis agregat kasar, agregat halus, filler dan pengujian aspal yang
meliputi berat jenis aspal, penetrasi dan tiitk lembek aspal. Dari hasil penelitian
maka didapat nilai kadar aspal optimum (KAO) pada campuran aspal laston AC-
WC yaitu 5,75%. Dari hasil pengujian Marshall didapat nilai Stabilitas, Flow,
Density, Marshall Quotient (MQ), VIM, VMA dan VFB pada setiap kadar plastik
memenuhi spesifikasi campuran aspal laston AC-WC. Akan tetapi untuk VIM
kadar plastik 15% tidak memenuhi spesifikasi campuran aspal laston AC-WC.

Kata Kunci: Limbah Plastik, AC-WC, Marshall.

ABSTRACT

Plastic waste is a type of waste that poses a serious threat to the environment
because apart from its volume continuing to increase, plastic waste is also a type
of waste that is difficult to decompose through natural processes. This research
was carried out to reduce the presence of waste and find out how plastic waste
affects the asphalt mixture. This test was carried out at the Muhammad Arsyad Al
Banjari Kalimantan Islamic University Laboratory. The variations in plastic
additives used are 3%, 6%, 9%, 12% and 15% PET (Polyethylene Terephthalate)
plastic in the Laston AC-WC asphalt mixture. The method used is Marshall
testing. There is specific gravity testing of coarse aggregate, fine aggregate, filler
and asphalt testing which includes asphalt specific gravity, penetration and

232
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

softening point of asphalt. From the research results, the optimum asphalt content
(KAO) value for the Laston AC-WC asphalt mixture was obtained, namely 5.75%.
From the Marshall test results, the Stability, Flow, Density, Marshall Quotient
(MQ), VIM, VMA and VFB values for each plastic content meet the Laston AC-
WC asphalt mixture specifications. However, for VIM, the plastic content of 15%
does not meet the specifications for the Laston AC-WC asphalt mixture.

Keywords: Plastic Waste, AC-WC, Marshall.

PENDAHULUAN

Pembangunan jalan yang aman, nyaman secara ekonomi dan aman akan
membawa manfaat yang besar bagi keberlangsungan hidup seluruh masyarakat
dan akan menjadi faktor yang akan membantu meningkatkan taraf hidup
masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, pelaksanaan
pembangunan jalan memerlukan banyak perhatian dengan mempertimbangkan
perencanaan, proses pelaksanaan dan waktu pemeliharaan.

Plastik digunakan untuk membuat berbagai macam materi, termasuk perabot,


kemasan makanan, mainan dan lain-lain. Akan tetapi plastik semakin hari tinggi
akan volume penggunaan nya yang tidak ditangani atau hanya dibiarkan menjadi
sampah akan menyebabkan permasalahan bagi lingkungan dan manusia. Oleh
karena itu pada penelitian ini akan dilakukan “Pengaruh Penggunaan Limbah
Plastik Sebagai Bahan Tambah Pada Campuran Aspal Lapis Aus AC-WC (Asphalt
Concrete-Wearing Course)” guna mengurangi keberadaan sampah dan
mengetahui bagaimana pengaruh limbah plastik pada campuran aspal.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitiannya adalah:
1. Untuk mengetahui nilai kadar aspal optimum pada campuran aspal laston AC-
WC?
2. Untuk mengetahui karakteristik Marshall pada campuran laston (AC-WC)
dengan bahan tambah limbah plastik PET (Polyethylene Terephthalate)
dengan variasi campuran 3%, 6%, 9%, 12% dan 15%?

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas
Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari. Untuk agregat kasar didapat
dari Desa Martadah dan agregat halus yang digunakan pasir Barito.

233
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Sumber: Google Earth, 2023

Tahap Pengumpulan Data


Data primer dalam penelitian ini adalah data penelitian hasil uji yang pemeriksaan
agregat kasar, agregat halus, pemeriksaan aspal dan uji abrasi.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari data yang telah ada
sebelumnya. Data sekunder bisa melalui berbagai sumber seperti jurnal atau
dokumen pemerintah yang terkait. Data sekunder penelitian ini yaitu studi
literatur.

Bahan dan Alat Penelitian


Bahan Penelitian
Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Limbah plastik menggunakan plastik berjenis PET (Polyethylene
Terephthalate) yaitu botol bekas air mineral dengan variasi campuran 3%,
6%, 9%, 12% dan 15%.
2. Agregat kasar batu pecah MA (Medium Aggregate) dari Awang Bangkal, CA
(Coarse Aggregate) dari Martadah, agregat halus yang digunakan pasir Barito
dan abu batu dari Desa Martadah.

Alat Penelitian
Alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Alat pengujian agregat
- Mesin Los Angeles (Tes Abrasi)
- Alat pengering (Oven)
- Timbangan berat
- Piknometer
- Satu set saringan gradasi
2. Alat pengujian aspal
- Alat uji penetrasi
- Alat uji berat jenis (Piknometer dan timbangan)
- Alat uji titik lembek
3. Alat uji karakteristik Marshall

234
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

- Alat tekan Marshall yaitu dengan kepala penekan berbentuk melengkung,


cincin penguji kapasitas sebesar (5000 lb) yang dilengkapi dengan arloji
pengukur flowmeter.
- Alat cetak yang berbentuk silinder dengan dimensi diameter 4 inci dan
tinggi 3 inci.
- Alat pemadat manual dengan permukaan rata berbentuk silinder dengan
diameter 9,8 cm, berat 4,5 kg (10 lb) dengan tinggi jatuh bebas 45,7 cm
(18 inci).
- Ejektor atau dongkrak untuk mengeluarkan benda uji setelah dipadatkan.
- Bak perendaman.
4. Alat penunjang lainnya ada wajan, kompor, spatula atau pengaduk, sarung
tangan, ember, termometer, kain lap, timbangan, jangka sorong atau
penggaris, cat atau tip ex untuk menandai benda uji.

Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan tahap untuk menyiapkan segala bahan dan alat yang akan
digunakan pada saat penelitian.
2. Pengujian Agregat
Pengujian agregat kasar dan halus ini meliputi: Analisa saringan, keausan
dalam mesin los angeles dan berat jenis agregat.
3. Pengujian Aspal
Pengujian aspal ini meliputi: Berat jenis, penetrasi, dan titik lembek.
4. Pembuatan Benda Uji
Sebelum pembuatan benda uji diadakan pembuatan rancang campur (mix
design). Perencanaan rancang campur meliputi perencanaan gradasi agregat,
penentuan aspal dan pengukuran komposisi masing-masing fraksi baik agregat,
aspal, dan filler. Gradasi yang digunakan sesuai Standar Nasional Indonesia
(SNI) dengan menggunakan gradasi rencana campuran Spesifikasi Umum Bina
Marga 2018. Adapun proporsi fraksi agregat campuran dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 1. Proporsi Fraksi Agregat Campuran
Berat Berat
Jenis Proporsi Kumulatif
Kode Benda Uji Agregat
Agregat Campuran (gr)
(gr) (gr)
Batu Pecah CA 20% 1200 240 240
Batu Pecah MA 27% 1200 324 564
Pasir S 15% 1200 180 744
Abu Batu FA 36% 1200 432 1176
Semen F 2% 1200 24 1200

Langkah-langkah pembuatan benda uji sebagai berikut:


1. Menghitung perkiraan awal kadar aspal (Pb).

235
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

2. Menentukan berat agregat, berat aspal dan berat filler yang akan dicampur
berdasarkan variasi kadar aspal.
3. Aspal penetrasi dihitung ke dalam wajan yang berisi agregat yang diletakkan
di atas timbangan sesuai dengan persentase bitumen berdasarkan berat total
agregat.
4. Setelah aspal dituangkan ke dalam agregat, campuran ini diaduk sampai rata
dan kemudian didiamkan hingga mencapai suhu pemadatan 150°C-160°C.
Selanjutnya campuran dimasukkan ke dalam cetakan atau mould yang telah
disiapkan dengan terlebih dahulu dilapisi bagian bawah dan atas mould
dengan kertas.
5. Campuran dipadatkan dengan alat pemadat sebanyak 75 kali tumbukan untuk
masing-masing sisinya. Selanjutnya benda uji didinginkan pada suhu ruang
selama kurang lebih 2 jam, setelah itu keluarkan dari mould dengan
dongkrak.
6. Setelah benda uji dikeluarkan dari mould, kemudian dilakukan pengujian
dengan alat uji Marshall.
7. Untuk pembuatan benda uji aspal dengan bahan tambah plastik tahapan nya
adalah panaskan agregat didalam wajan, selanjutnya agregat yang telah
dipanaskan bentuk ruang dibagian tengah untuk meletakkan plastik PET
(Polyethylene Terephthalate) yang telah digunting menjadi kecil, setelah itu
tuangkan aspal yang telah dipanaskan hingga plastik PET (Polyethylene
Terephthalate) meleleh dan campuran diaduk hingga merata hingga mencapai
suhu pemadatan 150°C-160°C. Setelah tercampur rata dan mencapai suhu
tersebut masukkan campuran kedalam mould yang telah disiapkan dengan
melapisi bagian bawah dan atas cetakan menggunakan kertas pada alat
penumbuk.

HASIL & PEMBAHASAN

Hasil Analisa Saringan Agregat


Adapun analisa saringan agregat yang dilakukan pada MA (Medium Aggregate),
CA (Coarse Aggregate), Abu batu dan Pasir didapatkan persentase lolos saringan
yang dapat dilihat pada grafik gabungan pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Grafik Agregat Gabungan

236
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

Hasil Penggabungan Agregat


Tabel 2. Proporsi Campuran Agregat Gabungan
Nomor Proporsi Campuran (%) Batas Batas
Saringan 20 27 36 15 2 Gabungan
Atas Bawah
Mm Inch CA MA FA S Filler
19,1 ¾” 20,00 27,00 36,00 15,00 2,00 100,00 100 100
12,7 ½” 9,45 27,00 36,00 15,00 2,00 89,45 100 90
9,52 3/8’ 0,86 26,46 36,00 15,00 2,00 80,32 90 77
4,76 No.4 0,07 5,78 35,82 15,00 2,00 58,67 69 53
2,38 No.8 0,05 0,29 22,89 14,61 2,00 39,84 53 33
1,19 No.16 0,05 0,25 13,26 13,35 2,00 28,91 40 21
0,59 No.30 0,05 0,22 7,17 10,67 2,00 20,10 30 14
0,279 No.50 0,05 0,20 4,59 6,36 2,00 13,20 22 9
0,149 No.100 0,04 0,16 3,33 0,56 2,00 6,09 15 6
0,075 No.200 0,02 0,8 1,88 0,14 2,00 4,13 9 4

Menetukan Perkiraan Awal Kadar Aspal Rencana (Pb)


Untuk mennetukan perkiraan awal kadar aspal rencana (Pb) dapat dilakukan
dengan cara perhitungan sebagai berikut:
Pb  0,035(%CA)  0,045(% FA)  0,18(% FF )  K Dimana:
%CA = Agregat kasar (100%-lolos No.8)
=100%-39,844%=60,156%
%FA = Agregat halus (%lolos No.8 – lolos No.20)
=39,844% - 4,125%= 35,719%
%FF = Bahan pengisi (% lolos No.200)= 4,125%
K = Konstanta (0,5 – 1)
Pb =0,035(60,156) + 0,045(35,719) + 0,18(4,125) + 1
=2,105 + 1,607 + 0,743 + 1
=5,445% ≈ 5,5%
Setelah diperoleh Kadar Aspal Rencana (Pb) yaitu 5,5% maka dapat ditentukan
variasi kadar aspal dengan kenaikan 0,5% untuk pembuatan benda uji yaitu 5,5%,
6,0%, 6,5%, 7,0%, 7,5%. Akan tetapi pada saat percobaan pembuatan benda uji
untuk variasi kadar aspal 7,5% terjadi bleeding, sehingga kadar aspal diturunkan
rentangnya menjadi 5,0%, 5,5%, 6,0%, 6,5%, 7,0%.

Perhitungan Pengujian Marshall


Adapun contoh perhitungan pengujian marshall diambil perhitungan benda uji
pada kadar 5,0% sebagai berikut:
- Kadar aspal= 5,0%
- Berat agregat Bulk= ((2,837x20%)+(2,533x27)
+(2,535x36%)+(2,860x15%)+(3,2x2%))= 2,647 gram
- Berat agregat semu= ((2,863x20%)+(2,576x27%)
+(2,551x36%)+(2,897x15%)= 2,666 gram
- Berat efektif totak= (2,647 + 2,666)/2= 2,656 gram

237
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

- Berat di udara (kering)= 1235,7 gram


- Berat SSD= 1242,6 gram
- Berat di air= 730 gram
- Isi benda uji= 1242,6 – 730= 512,60 gram
1235,7
- Berat isi= = 2,411 𝑔𝑟/𝑐𝑐 gr/cc
512,60
- Rongga udara (VIM)
2,411
= 100 − (100𝑥 2,47 ) = 2,35%
- Rongga agregat (VMA)
(2,411 𝑥 (100−5,0)
= 100 − = 13,47%
2,647
- Rongga terisi aspal (VFB)
(13,47−2,35)
= 100 𝑥 = 82,57%
13,47
- Bacaan stabilitas= 72,00
- Stabilitas= 72 x 12,9246= 930,57 kg
- Kelelehan (Flow)= 2,50 mm
930,57 𝑘𝑔
- Marshall Quotient (MQ)= = 372,23 𝑚𝑚
2,50
- Absorpsi aspal
(2,656−2,647)
=100 𝑥 𝑥 1,054 = 0,145%
(2,655𝑥2,647)
0,145(100−5,0)
- Kadar aspal efektif= 5,0 − = 4,86%
100
(1000 𝑥 (5,0−0,145)
- Tebal film aspal= = 9,78
(4,17+1,054 𝑥 (100−5,0)

Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Sifat-sifat Campuran


Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Density

Gambar 3. Grafik Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Density

238
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Stabilitas

Gambar 4. Grafik Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Stabilitas

Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Kelelehan (Flow)

Gambar 5. Grafik Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Kelelehan (Flow)

Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Marshall Quotient (MQ)


500
480
460
Marshall Quotient (Kg/mm)

440
420
400
380 358
360
340
320
300 DATA MQ
280 Linear (DATA MQ)
260
240
220
200
4,50 5,00 5,50 5,75 6,00 6,50 7,00 7,50

Ka da r Aspa l %

Gambar 6. Grafik Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Marshall Quotient (MQ)

239
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Rongga dalam Campuran (VIM)

Gambar 7. Grafik Pengaruh Kadar Aspal Terhadap VIM


Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Rongga Dalam Agregat (VMA)

Gambar 8. Grafik Pengaruh Kadar Aspal Terhadap VMA

Pengaruh Kadar Aspal Terhadap Rongga Terisi Aspal (VFB)

Gambar 9. Grafik Pengaruh Kadar Aspal Terhadap VFB

Menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO) yaitu melakukan uji marshall untuk
mengetahui nilai Stabilitas dan Kelelehan (Flow), melakukan perhitungan untuk

240
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

menentukan nilai VIM, VMA dan VFB dengan persentase kadar aspal 5%, 5,5%,
6%, 6,5% dan 7%. Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) ditentukan dengan
mengambil garis tengah dari nilai Stabilitas, Flow, VIM, VMA dan VFB yang
memenuhi spesifikasi, maka diperolehlah nilai Kadar Aspal Optimum (KAO)
yaitu 5,75% seperti di bawah ini.
Kadar Aspal Optimum %
7

VMA 6

VIM 5

VFB 4

STABILITAS
3

FLOW 2

1
4,5 5 5,5 5,75 6 6,5 7 7,5
Kadar Aspal %

Gambar 10. Grafik Kadar Aspal Optimum (KAO)

Pengaruh Penambahan Plastik PET (Polyethyele Terephthalate) pada Kadar


Aspal Optimum (KAO) 5,75% terhadap Sifat-sifat Campuran
1. Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET pada KAO 5,75% terhadap Density
2,60
2,50
Density (gr/cm3)

2,40 2,35 2,35 2,34 2,34 2,34


2,29
2,30
2,20
2,10
2,00
0,00 3,00 6,00 9,00 12,00 15,00

Kadar Plastik %

Gambar 11. Grafik Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET terhadap Density
2. Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET pada KAO 5,75% terhadap Stabilitas
1400,00 1322,62
1300,00 1206,29
1111,51 1150,29
1200,00 1075,00
Stabilitas (Kg)

1100,00 973,65
1000,00
900,00
800,00
700,00
600,00
500,00
0,00 3,00 6,00 9,00 12,00 15,00
Kadar Plastik %

Gambar 12. Grafik Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET terhadap Stabilitas

241
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

3. Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET pada KAO 5,75% terhadap Kelelehan
(Flow)

Gambar 13. Grafik Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET terhadap Kelelehan
(Flow)
4. Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET pada KAO 5,75% terhadap Marshall
Quotient (MQ)

Gambar 14. Grafik Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET terhadap Marshall
Quotient (MQ)
5. Pengaruh Bahan Tamabah Plastik PET pada KOA 5,75% terhadap VIM
8,00
7,00 6,07
6,00
VIM (%)

5,00 4,12 4,38 4,11


3,85
4,00 3,40
3,00
2,00
1,00
0,00
0,00 3,00 6,00 9,00 12,00 15,00

Kadar Plastik %
Gambar 15. Grafik Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET terhadap VIM

242
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

6. Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET pada KAO 5,75% terhadap VMA
20,00
19,00 18,29
18,00
16,60 16,83 16,59

VMA (%)
17,00 16,00 16,36
16,00
15,00
14,00
13,00
12,00
0,00 3,00 6,00 9,00 12,00 15,00
Kadar Plastik %
Gambar 16. Grafik Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET terhadap VMA
7. Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET pada KAO 5,75% terhadap VFB
95,00
90,00
85,00 79,00
80,00 76,67 75,22
73,99 75,67
VFB (%)

75,00
70,00 66,87
65,00
60,00
55,00
50,00
0,00 3,00 6,00 9,00 12,00 15,00
Kadar Plastik %
Gambar 17. Grafik Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET terhadap VFB
8. Hasil Rekapitulasi Karakteristik Marshall
Untuk menentukan Karakteristik Marshall maka dilakukan pengujian marshall
dan perhitungan untuk mencari nilai Stabilitas, Kelelehan (Flow), Density,
Marshall Quotient (MQ), VIM, VMA dan VFB dengan Kadar Aspal Optimum
(KAO) ditambah kadar persentase plastik PET (Polyethyelene Terephthalate)
3%,6%,9%,12% dan 15% yang didapat dilihat pada di bawah ini.
Tabel 3. Pengaruh Bahan Tambah Plastik PET (Polyethyele Terephthalate)
terhadap Sifat-sifat Campuran
Kadar Plastik (%)
Spesifikasi

Sifat-sifat
Campuran 0% 3% 6% 9% 12% 15%

Jumlah
75 75 75 75 75 75 75
tumbukan
Density 2,35 2,35 2,34 2,34 2,34 2,29 -
Stabilitas 1075,00 1206,29 1111,51 973,65 1322,62 1150,29 Min 800

Flow 2,90 2,51 2,69 3,04 2,19 2,82 2-4

MQ 358,00 482,58 423,17 337,93 602,30 412,36 -

VIM 3,40 3,85 4,12 4,38 4,11 6,07 3-5

VMA Min
16,00 16,36 16,60 16,83 16,59 18,29
15%
VFB Min
79,00 76,67 75,22 73,99 75,67 66,87
65%

243
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

Dari pengaruh plastik PET (Polyethyelene Terephthalate) sebagai bahan tambah


terhadap sifat-sifat campuran pada tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa
semua variasi uji aspal memenuhi spesifikasi untuk nilai Density, Stabilitas, Flow,
Marshall Quotient (MQ), VMA dan VFB, sedangkan untuk nilai VIM hanya pada
persentase kadar plastik 15% tidak memenuhi spesifikasi untuk campuran aspal
laston lapis aus (AC-WC).

PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Limbah Plastik Sebagai
Bahan Tambah pada Campuran Aspal Lapis Aus AC-WC (Asphalt Concrete-
Wearing Course)” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kadar Aspal Optimum (KAO) pada campuran laston (AC-WC) sebesar 5,75%.
2. Karakteristik marshall sebagai berikut:
a. Nilai stabilitas dengan penggunaan plastik 3%=1206,29 kg, 6%=1111,51
kg, 9%=973,65 kg, 12%=1322,62 kg dan 15%=1150,29 kg telah memenuhi
spesifikasi untuk laston AC-WC yaitu minimal 800 kg.
b. Nilai kelelehan (Flow) dengan penggunaan plastik 3%=2,51 mm, 6%=2,69
mm, 9%=3,04 mm, 12%=2,19 mm dan 15%=2,82 mm telah memenuhi
spesifikasi untuk laston AC-WC yaitu dengan minimal 2 mm dan maksimal
4 mm.
c. Nilai Density dengan penggunaan plastik 3%=2,35 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 , 6%=2,34
𝑔𝑟/𝑐𝑚3 , 9%=2,34 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 , 12%=2,34 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 dan 15%=2,29 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 .
d. Nilai Marshall Quotient (MQ) dengan penggunaan plastik 3%=482,58
kg/mm, 6%=423,17 kg/mm, 9%=337,93 kg/mm, 12%=602,30 kg/mm dan
15%=412,36 kg/mm.
e. Nilai rongga dalam campuran (VIM) dengan penggunaan plastik
3%=3,85%, 6%=4,12%, 9%=4,38%, 12%=4,11% dan 15%=6,07% telah
memenuhi spesifikasi kecuali untuk kadar plastik 15% belum memenuhi
spesifikasi untuk laston AC-WC yaitu dengan minimal 3% dan maksimal
5%.
f. Nilai rongga dalam agregat (VMA) dengan penggunaan plastik 3%=
16,36%, 6%= 16,60%, 9%= 16,83%, 12%= 16,59% dan 15%= 18,29% telah
memenuhi spesifikasi untuk laston AC-WC yaitu minimal 15%.
g. Nilai rongga terisi aspal (VFB) dengan penggunaan plastik 3%= 76,67%,
6%= 75,22%, 9%= 73,99%, 12%=75,67% dan 15%=66,87% telah
memenuhi spesifikasi untuk laston AC-WC yaitu minimal 65%.
Dari data hasil penelitian ini didapat variasi persentase campuran limbah plastik
PET (Polyethyelene Terephthalate) yang paling baik dan bagus adalah persentase
limbah plastik PET (Polyethyelene Terephthalate) 12% karena telah memenuhi
spesifikasi dan memiliki nilai stabilitas tertinggi pada campuran aspal lapis aus
AC-WC.

244
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

DAFTAR PUSTAKA

Debataraja, S. M. T., & Sihite, N. (2020). Pengaruh Penambahan Plastik Bekas


Tipe Polyethylene Terephthalate (Pet) Terhadap Daya Lekat Campuran
Laston Lapis Ac-Wc. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 9(1), hlm. 59-69.
Erni, D. S., Rifqi, M. G., & Amin, M. S. U. (2021). Pengaruh Penambahan
Limbah Plastik Low Density Polyethylene Terhadap Karakteristik
Campuran Laston AC-WC. Journal of Applied Civil Engineering and
Infrastructure Technology, 2(2), hlm. 7-13.
Hardiyatno, H. C. (2007). Pemeliharaan Jalan Raya. Jakarta: Gadjah Mada
University Press.
Hardiyatno, H. C. (2015). Perancangan Perkerasan Jalan & Penyelidikan Tanah.
Jakarta: Gadjah Mada University Press.
Kartikasari, D., & Arif, S. (2018). Pengaruh Penambahan Limbah Plastik pada
Campuran Laston (AC-WC) Terhadap Karakteristik Marshall. Prosiding
SENIATI, 4(1), hlm. 334-338.
Kusdiyono, K., Supriyadi, S., Mulyono, T., & Sukoyo, S. (2019). Pengaruh
Penambahan Limbah Plastik Jenis Thermosetting Terhadap Parameter
Marshall Laston AC-WC. Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan
Teknik Sipil, 24(2),hlm. 166-179.
Laily et al. (2021). Pengolahan Limbah Plastik Untuk Menjaga Kelestarian
Lingkungan dan Meningkatkan Perekonomian. Insan Cendekia Mandiri.
Nur et al. (2021). Perancangan Perkerasan Jalan. Yayasan Kita Menulis.
Radam, I. F. (2021). Pengaruh Penambahan Limbah Plastik Terhadap
Karakteristik Campuran Aspal AC-WC. Jurnal Rivet, 1(02), hlm 80-90.
Rahayu, P., Rifqi, M. G., & Amin, M. S. U. (2021). Pengaruh Penambahan Plastik
Tipe PET (Polyethylene Terepthalete) Terhadap Campuran Laston AC-
WC. Journal Of Applied Civil Engineering And Infrastructure
Technology, 2(1), hlm. 1-5.
Razak, B. A., & Erdiansa, A. (2016). Karakteristik Campuran AC-WC dengan
Penambahan Limbah Plastik Low Density Polyethylene (LDPE). INTEK:
Jurnal Penelitian, 3(1), hlm 8-14.
Simangunsong, J. E., & Alkas, M. J. (2022). Pemanfaatan Limbah Plastik Pet
Sebagai Bahan Tambah Aspal Pada Campuran Asphalt Concrete Wearing
Course (AC-WC). Teknologi Sipil: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, 5(2), hlm. 26-33.
Situmorang, P., Yofianti, D., & Safitri, R. (2019, September). Penggunaan plastik
LDPE (Low Density Polyethilen) sebagai substitusi aspal pada campuran
AC-WC. In Proceedings of National Colloquium Research and
Community Service (Vol. 3, pp. hlm. 27-30).
Sukirman, S. (2010). Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur. Penerbit
Nova.
Sukirman, S. (2007). Beton Aspal Campuran Panas. Institut Teknologi Nasional,
Bandung.
Suprayitno, S., Mudjanarko, S. W., Koespiadi, K., & Limantara, A. D. (2019).
Studi Penggunaan Variasi Campuran Meterial Plastik Jenis High Density

245
E-ISSN: JURNAL KACAPURI : Vol. 6. No. 1
2656-6001 JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL Desember
Terbit Sejak Alamat web jurnal:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalkacapuri/index 2023
2018 Halaman:
DOI : 10.31602/jk.v6i2. 13034
232-246

Polyethylene (Hdpe) Pada Campuran Beraspal Untuk Lapis Aus Ac-Wc


(Asphalt Concrete Wearing Course). PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil
Universitas Warmadewa, 8(2), hlm. 222-233.
Susanto, I., & Suaryana, N. (2019). Evaluasi kinerja campuran beraspal lapis aus
(AC-WC) dengan bahan tambah limbah plastik kresek. Jurnal Aplikasi
Teknik Sipil, 17(2), hlm. 27-36.

246

Anda mungkin juga menyukai