Anda di halaman 1dari 16

Kebijakan Sektor

Jasa Keuangan
Pasca Pandemi
Covid-19
Inka Yusgiantoro, Ph.D
Departemen Riset Sektor Jasa Keuangan
Kondisi Global Saat Ini
Covid-19 PMI Global China New The Fed, ECB, Commodities Geopolitics
Pandemic  Endemic
Country Gate Open
Global Vaccine
+ Back to level before
pandemic + Policy Measures
VAT Refund for more industries
- BoE Rate - Price
Coal, CPO, Oil
- Instability
Russia vs Ukraine

Global 2022 Economic WB IMF


Yield Inflation Growth Outlook Global 4.4%  3.6%
Global 4.8%  2.9%
UST-bill INDO 5.2%  5.1% INDO 5.4%  5.4%

PMI Global
BI Rate Supply of Demand & Domestic
Stable
Funds for Funds
US T-Bill Outflow of foreign funds
ST CPI
Preferrence
Market
Liquidity Consumption

GWM
Gradually from may be & GDP
Domestic
5% (Mar ’22) to
9% (Sep ‘22) limited Current Condition:
LDR 2022 +/- 78%
Kinerja SJK Di Masa Pandemi
Pertumbuhan Kredit Perbankan
Perbankan
Rasio NPL Kredit Nilai Restrukturisasi Covid-19 (Rp Miliar)

Total
Pertumbuhan CKPN Perbankan

Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan 400 70%


350 60%
300 50%
40%
250
30% CKPN
Triliun Rp

200
20% CKPN Kredit Restru
150
10%
100 Growth CKPN (rhs)
0%
50 -10% Growth Kredit Restru (rhs)
- -20%

Sumber : LBU
2019 2020 2021 2022

Pertumbuhan kredit yang menunjukkan tren penurunan pada masa pandemi berangsur-angsur membaik sejak pertengahan 2021.
Sementara, kebijakan restrukturisasi kredit mampu menekan NPL selama pandemi, juga menunjukkan nilai restrukturisasi yang semakin menurun.
Perbankan juga mulai meningkatkan CKPN untuk bersiap-siap ketika stimulus Covid-19 mulai dikurangi.
Kinerja SJK Di Masa Pandemi
Probability of Default Perbankan

SebaranPemetaan
PD Sebelum dan
PD Sebelum dan Pada Masa Pandemi
Saat Covid Sebaran PD berdasarkan Usaha
0,0116

0,0112

0,0108

0,0104

0,0100
Usaha Mikro Kecil Usaha Menengah bukan UMKM
before covid 0,0113 0,0111 0,0111
covid 0,0108 0,0106 0,0105

before covid covid

• Riset DRJK-OJK menemukan bahwa probability of default debitur


badan usaha (baik UMKM maupun usaha besar) dapat tetap dijaga
rendah selama pandemi dengan adanya kebijakan restrukturisasi
kredit.

• Dengan perbankan yang secara perlahan membentuk CKPN, kondisi


perbankan tetap terjaga ketika kebijakan stimulus tidak dilanjutkan
Sumber: SLIK Badan Usaha, Januari 2019 – Juni 2021 (Riset DRJK-OJK 2021)
(smooth landing).
Kinerja SJK Di Masa Pandemi
Pasar Modal

IHSG menguat ke level di atas 7000 Jumlah Investor (Juta) Nilai Transaksi Saham

Jumlah Efektif Emisi Efek dan Emiten (per 24 Mei 2022) • Pasar Modal pun menunjukkan kinerja yang semakin
membaik. IHSG per April 2022 mencapai level yang lebih
tinggi dari sebelum pandemi (Jan 2020).

• Dari sisi demand, investor semakin tumbuh hingga


mencapai 8,6 juta orang per April 2022.

• Dari sisi supply, walaupun jumlah emiten baru cenderung


stabil selama 2020 s.d 2022 namun kapitalisasi emisi baru
semakin bertambah, dimana tahun 2021 mencapai hampir
3x dari tahun 2020.
Kinerja SJK Di Masa Pandemi
IKNB
Pertumbuhan Piutang Pembiayaan Pertumbuhan Piutang Pembiayaan
Multifinance Berdasarkan Jenis Restrukturisasi Pembiayaan Multifinance

NPF Multifinance Pertumbuhan Premi Asuransi Pertumbuhan RBC Asuransi


Sumber: OJK, April 2022 (diolah)

Multifinance menunjukkan kinerja yang membaik dan melebihi level sebelum pandemi dengan pertumbuhan positif, sedangkan NPF dan
jumlah retrukturisasi pembiayaan yang semakin menurun.
Industri asuransi menunjukkan kondisi yang membaik, dari RBC yang cenderung tinggi dan pertumbuhan premi yang cukup stabil
khussunya Asuransi Umum.
KEBIJAKAN STIMULUS SEKTOR JASA KEUANGAN

PASAR
PERBANKAN IKNB
MODAL

• POJK No. 11 tahun 2020 • POJK No. 7 tahun 2021 • POJK No. 14 tahun 2020
tentang Stimulus tentang Kebijakan Dalam tentang Kebijakan
perekonomian Nasional Menjaga Kinerja dan Stabilitas Countercyclical Dampak
sebagai Kebijakan Pasar Modal Akibat Penyebaran Covid 19 bagi
Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus LJKNB  diperpanjang POJK
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 No. 30 tahun 2021
Disease 2019 (Maret 2020) • SEOJK No. 29 tahun 2021 • POJK No. 40 tahun 2020
• POJK No. 48 tahun 2020 tentang Perintah tertulis untuk
(Perubahan ke-1, Des 2020) penanganan Permasalahan
• POJK No. 17 tahun 2021 LJNKB
(perubahan kedua, September • KEP 145/MB.01/2020 tentang
2021 Protokol Pengawasan LJNKB
selama Masa Pencegahan &
Penanangan Penyebaran C19
Sektor Perbankan – Exit Policy
• OJK sedang menyusun riset terkait kebijakan exit policy normalisasi kebijakan restrukturisasi
Covid-19 bagi industri jasa keuangan.
• Riset disusun dengan menganalisa sisi permintaan dan sisi penawaran industri jasa keuangan

Demand Side Supply Side


Menganalisis proyeksi pertumbuhan kredit dan kualitas kredit
Mengukur kesiapan kemampuan debitur Perbankan dan per bank per sektor untuk melihat pengaruhnya terhadap
Perusahaan Pembiayaan dalam membayar kembali pokok dan permodalan bank ke depan. Hasil Analisis pada deman side
bunga pinjaman. akan menjadi salah satu input pada sisi supply.
a. Unit analisis : Data debitur perusahaan publik yang a. Unit Analisis : Data Laporan Bulanan kredit per bank per
dikelompokkan per sector ekonomi pada sekitar 50 sektor pada seluruh bank.
bank dan seluruh PP. b. Periode Data Historis : 2018 s.d 2021.
1. aaaaaaaaaaaaaa
b. Periode : 2018 s.d Tw I-2022. c. Metode analisis
c. Metode analisis : - Analisis proyeksi pertumbuhan kredit dengan
- Analisis Laporan Keuangan (rasio DSCR, rasio ICR, mempertimbangkan variabel makroekonomi yang
Pendapatan Bersih). relevan dan melihat tren recovery per sektor pada
- Analisis proyeksi cash flow selama satu tahun. masa setelah krisis sebelumnya.
- Analisis dukungan perusahaan induk. - Analisis proyeksi kolektibilitas per bank per sector
- Analisis kemampuan recovery perusahaan dengan mempertimbangkan NPL per sektor
berdasarkan sektornya. berdasarkan data historis.
- Analisis kesehatan perusahaan selama 10 tahun - Analisis permodalan bank ke depan.
terakhir (apakah pernah default).
Literasi dan Inklusi Keuangan
Target Pemerintah Keuangan Digital Mendorong Inklusi Keuangan
UMKM adalah kuncinya
Pemanfaatan digital tools oleh UMKM
Fase Transformasi Digital UMKM secara Global
Tingkat Inklusi 90%
Keuangan
2024
60% Saluran Pemasaran
49% Saluran Penjualan
40% e-commerce
Rasio Kredit 30%
UMKM
Sumber : IDC-Cisco Survey 2020
DRJK OJK Survey 2020

Pandemi Covid-19 memaksa UMKM beroperasi


secara online dan mengadopsi tools digital untuk
keberlangsungan usaha. Penggunaan digital tools
terutama untuk saluran penjualan dan pemasaran
yang membutuhkan keuangan digital untuk
bertransaksi

Level Digitalisasi UMKM Indonesia….. Peluang yang besar untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui digitalisasi

Basic Microsoft office, email,


Menggunakan apps WhatsApp, personal 34.7%
dasar/sederhana computer, handphone

Intermediate 62.7%
Website, sosial media, e- 2.1%
Menggunakan media online commerce
Sumber: SNLIK OJK 2016,2019 Transaksi
Advanced beragam tools
Menggunakan
digital yang canggih,digitalisasi
Purely using online business, Tatap Muka dan
automation, big data, digital 0.5%
menjadi model bisnis dan strategi transactions. Tunai
utama
Source : DRJK OJK Survey 2020 (N-=6.341 UMKM
Kebijakan dan Strategi Dalam Rangka Inklusi Keuangan

Kebijakan Strategi
o POJK No. 13/208 terkait Inovasi Keuangan Digital o Program OSOA (One Student One Account)/Kejar
o POJK No. 77/2016 tentang Layanan Pinjam 46,02 juta rekening (71,21% dari total pelajar 2021)
o SIMPEL
Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (Peer PKS dengan 460.532 sekolah dan total rekening 35,4 juta (Rp7,1 T)
to Peer Lending) o Program Simuda
o POJK No. 57/POJK.04/2020, tentang Penawaran 8 bank peserta, 43.747 rekening (Rp94,9 M)
Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi o SAKU (RekSA dana SyariahKu)
Informasi o Reksa Dana Mini Mart
o Agen Laku Pandai
o POJK No. 12/POJK.03/2021, tentang Bank Umum 1,45 juta agen, 35 bank penyelenggara, nilai tabungan (BSA) Rp15,7
o Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2021- T dan nilai pembiayaan Rp3,8 T
2025 o Asuransi Mikro
o Roadmap TPAKD 2021-2025 21,8 juta nasabah, premi Rp79 M
o POJK No. 1/POJK.03/2022 tentang Layanan o Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR)
34 KR/KOJK, 223.689 debitur (Rp2,3T)
Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan o Bank Wakaf Mikro
Inklusif (Laku Pandai) 62 BWM, 55 ribu nasabah (Rp87,2M pembiayaan)
o peluncuran Cetak Biru Transformasi Digital o Bulan Inklusi Keuangan
Perbankan o Roadmap TPKAD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah)
o Ekosistem UMKM Berbasis Digital (UMKMMU)

Sumber: DLIK OJK posisi Maret 2022.


Dukungan OJK terhadap Pengembangan Sustainable Finance

2014 2017
1 Roadmap Keuangan
Berkelanjutan (2015-2019)
2 • POJK No. 51 tahun 2017
Tentang Ketentuan mengenai
Green Financing (per Feb 2022)
Keuangan Berkelnajutan
• Awareness Program
Green Bond (Global)


Green Lending Model
Capacity Building
• POJK No. 60 tahun 2017
tentang Green Bond 01 USD3,07 Milyar

Green Bond (Domestic)


2021 2022 02 USD382,14 Juta
3 Roadmap Keuangan
4 Green Loans
03
Berkelanjutan Tahap II Taksonomi Hijau Indonesia
(2021-2025) Edisi 1.0
USD55,9 Milyar

Blended Finance
04 USD3,21 Milyar (55 Proyek)
Sumber: Survei OJK.
Dukungan OJK terhadap Pengembangan Sustainable Finance
Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021-2025)

• Roadmap Tahap II berfokus pada pembentukan ekosistem Keuangan Berkelanjutan yang komprehensif dengan 7 (tujuh)
komponen utama di dalamnya.
• Pengembangan ekosistem merupakan komitmen OJK dalam mewujudkan regulasi yang transparan, membangun sinergi
kerja sama dengan kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan terkait, serta meningkatkan kapabilitas industri
keuangan.

• Buku Seri Keuangan Berkelanjutan


(sektoral)
• Kampanye Nasional - Indonesia
Awareness Sustainability Week
• Program Inklusi Keuangan
Sumber Daya Berkelanjutan
Kebijakan • Publikasi yang Informatif untuk
Manusia Investor Baru
• Taksonomi Hijau
• Penerapan Integrasi ESG Risk dalam • Capacity building/workshop Keuangan
Manajemen Risiko LJK Berkelanjutan
• Pengembangan Insentif • Pengembangan e-learning
• Pedoman Penerapan Keuangan Berkelanjutan
di Pasar Modal dan IKNB Dukungan Non
Produk Pemerintah • Pengembangan Pusat Penelitian
• Pilot Project Keuangan Berkelanjutan
• Dukungan Pengembangan Infrastruktur
• Inovasi Produk
Koordinasi
• Task Force Keuangan Berkelanjutan
Infrastruktur Pasar Kementerian / • Monitoring dan Evaluasi dari
Lembaga implementasi Keuangan
• Pengembangan Sustainable Finance Information Berkelanjutan
Hub 12
• Pengembangan primary dan secondary market
12
Sumber: OJK.
Terima Kasih
Dukungan OJK terhadap Pengembangan Sustainable Finance
Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I (2015-2019)

CAPAIAN TAHAP I Awareness


1. Training mengenai Keuangan Berkelanjutan bagi
OJK dan stakeholders;
Kebijakan Strategis 2. Buku Acuan Kredit/Pembiayaan/Investasi
Berkelanjutan pada Sektor Perkebunan dan
1. Implementasi 8 (Delapan) Industri Kelapa Sawit, Energi Bersih, Efisiensi
Prinsip Keuangan Energi, Bangunan Hijau (green building) dan
Berkelanjutan Pertanian Organik dengan Skema Syariah
2. Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan
3. Pengalokasian Dana Kolaborasi
Tanggung Jawab Sosial
1. Kementerian/Lembaga
dan Lingkungan (TJSL) 2. Lembaga Nasional dan Internasional
4. Laporan Keberlanjutan 3. Universitas/Lembaga Riset
(Sustainability Report)
Tujuan dari Roadmap Keuangan
Pengaturan
Berkelanjutan Tahap I adalah untuk
memberikan arah kebijakan pada
a. POJK Nomor 51/POJK.03/2017: Keuangan Berkelanjutan
b. POJK Nomor 60/POJK.04/2017: Green Bond
inisiatif Keuangan Berkelanjutan
c. KDK Nomor 24/KDK.01/2018 tentang Insentif Biaya Pungutan dan meningkatkan awareness para
menjadi sebesar 25% dari Biaya Pendaftaran Green Bond pemangku kepentingan akan
pentingnya pengembangan
Keuangan Berkelanjutan
Sumber: GKKT OJK
Dukungan OJK terhadap Pengembangan Sustainable Finance
POJK 51/2017
POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan
Publik
POJK terdiri dari 6 BAB, 14 Pasal, dan 2 Lampiran POJK
Secara umum POJK mengatur mengenai:
1. Kewajiban penerapan Prinsip Keuangan Berkelanjutan bagi LJK, Emiten,
dan Perusahaan Publik.
2. Kewajiban penyampaian Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB)
bagi LJK.
3. Kewajiban menyampaikan Laporan Keberlanjutan (Sustainability
Report) bagi LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik.
4. Kewajiban pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan bagi
LJK, Emiten, dan Perusahaan publik.
5. Pemberian insentif.
6. Pengoptimalan dana CSR untuk mendukung Program Keuangan
Berkelanjutan.
7. Sanksi kepada LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik.
8. Timeline implementasi peraturan.
Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan adalah dokumen tertulis Laporan Keberlanjutan
yang menggambarkan rencana kegiatan usaha dan program (Sustainability Report) adalah
kerja LJK jangka pendek (satu tahun) dan jangka panjang (lima laporan yang diumumkan kepada
tahun) yang sesuai dengan prinsip yang digunakan untuk masyarakat yang memuat kinerja
menerapkan Keuangan Berkelanjutan, termasuk strategi untuk ekonomi, keuangan, sosial, dan
merealisasikan rencana dan program kerja tersebut sesuai lingkungan hidup suatu LJK,
dengan target dan waktu yang ditetapkan, dengan tetap Emiten, dan Perusahaan Publik
memperhatikan pemenuhan ketentuan kehati-hatian dan dalam menjalankan bisnis
berkelanjutan.
Sumber: GKKT OJK penerapan manajemen risiko.
Dukungan OJK terhadap Pengembangan Sustainable Finance
POJK 60/2017

POJK No.60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond).

POJK terdiri dari 9 (sembilan) BAB, 22 (dua puluh dua)


Pasal
Secara umum POJK antara lain mengatur mengenai:
1. Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan yang
selanjutnya disingkat KUBL adalah kegiatan usaha
dan/atau kegiatan lain yang bertujuan untuk
melindungi, memperbaiki, dan/atau meningkatkan
kualitas atau fungsi lingkungan.
2. Kewajiban Emiten penerbit Green Bond untuk
mendapatkan pendapat atau penilaian dan
menyampaikan hasil review berkala dari Ahli Lingkungan,
membuat rencana aksi, serta menggunakan dana hasil
Penawaran Umum paling sedikit 70% untuk membiayai
kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan.
3. Insentif Green Bond  Direalisasikan melalui biaya
pungutan kepada OJK untuk penerbitan Green Bond
yang menjadi 25% dari pungutan semula (KDK
No.24/KDK.01/ 2018 mengenai penerbitan green bond).

Sumber: GKKT OJK

Anda mungkin juga menyukai